Share

Bab 18

Penulis: RENA ARIANA
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-24 13:47:19
POV RANI

(MENEMUI A&V 1)

Selesai mandi dan bersiap aku segera gegas keluar menemui Mama dan Papa. Sampai di ruang tamu mereka tengah berbincang hangat dengan Mbak Winda. Sudah ada empat gelas teh hangat di sana dan juga kue bolu.

"Mama, Papa, masih pagi sudah di sini saja," sapaku sambil menghampiri keduanya dan mencium punggung tangan mereka.

"Tidak ada kata masih pagi! Denger toko kamu kebakaran Mama sama Papa panik lah, Ran! Eh yang berkaitan malah santai. Kalau orang-orang, pasti sudah berada di toko saat ini, Rani!" pekik Mama. 

"Baru kali ini Papa melihat orang terkena musibah masih santai," imbuh Papa.

"Ya terus aku suruh ngapain, Pa? Ma? Di toko sudah ada pemadam kebakaran. Sudah ada polisi, ya sudah biar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DIBUAT BANGKRUT ISTRI   Bab 19

    POV ANTON(KEJUTAN BIKIN KEJANG)"Mampus Rani! Mampus! Modar kamu, Rani modddaaarrrr!" ucapku puas dalam hati. Kepuasan yang tidak dapat lagi ku-ungkapkan dengan sebuah kata. Yang pasti aku sangat puas …."Lama banget sih kamu! Ngobrol sama siapa?" tanya Mbak Winda pada Rani. Wajah Rani terlihat begitu ceria dan bersemangat. Baru kali ini aku melihat orang terkena musibah tapi enjoy saja. Ajaib!"Tadi aku ketemu teman lama, Mbak," jawabnya singkat. Dari raut wajahnya, jelas terlukis seperti orang yang tengah jatuh cinta."Hay, Mas Anton. Hay Vina," sapanya."Aku turut berdukacita ya, dengan terbakarnya toko kamu," ucapku

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-24
  • DIBUAT BANGKRUT ISTRI   Bab 20

    POV ANTON(KEMANA UANG 20 JUTA?Akhirnya, sampailah kami di sebuah dealer motor. Lumayan untuk kami membeli motor, bisa jalan-jalan puas. Setidaknya kalau sedang jenuh, kami yang termasuk pengantin baru ini bisa jalan malam mencari angin segar. Sebab, polusi udara di ibukota sudah sangat luar biasa, jadi bisa menghirup udara segarnya kalau malam hari. Pagi hari kami masih tertidur."Kamu mau motor yang mana, Mas?" tanya Vina. Karena hubunganku dan Rani juga sudah berakhir, maka aku akan memulai hidup baru dengan Vina. Otomatis mulai sekarang aku harus membahagiakan dia."Terserah kamu saja, Sayang," ucapku sok romantis."Kalau begitu, aku mau Honda Beat warna hitam saja, Mas," ucapnya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-24
  • DIBUAT BANGKRUT ISTRI   Bab 21

    POV ANTON(MENYESAL)Sampai di kontrakan wajah Vina masih ditekuk persis tali tambang anak sekolah yang digunakan saat pramuka. Persis sekali seperti itu."Kamu kenapa sih?" tanyaku heran."Aku masih mikirin duit 20 juta itu. Cepat banget habisnya. Benci banget aku ini! Aku mau semua itu, tapi uangnya juga mau," sungutnya."Mas! Pokoknya kamu bilang deh sama Bang Roel, kamu saja yang jadi kuli panggulnya! Jangan Mas Galang!" cetusnya."Hah!" Aku mendengus. "Itu sama saja kamu mematikan rezeki Kakak Iparmu!" ucapku sambil meletakan TV di atas lemari kecil. Vina terdiam, bibirnya masih tetap pada posisi manyun 5 cm. Mungkin dia memikirkan pengeluaran besarnya hari

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-24
  • DIBUAT BANGKRUT ISTRI   Bab 22

    POV Vina(Ketemu Rani)Sampai di toko Bang Roel, aku dan Mas Anton langsung membuka kunci rolling door. Bang Roel terlihat tergesa-gesa hari ini."Cepetan bukanya! Pelanggannya rewel banget," ucap Bang Roel."Siap, Bang," jawab Mas Anton sigap. Saat rolling door sudah terbuka, aku pun segera mengeluarkan patung-patung yang biasa dipajang di luar. "Parfum Bang Roel wangi banget, nggak kayak Mas Anton tidak ada wangi-wanginya. Padahal dulu dia juga harum mewangi," ucapku dalam hati.Setelah selesai membuka toko, Bang Roel masuk dan langsung mengeluarkan ikatan barang yang akan dikirim. Sedangkan aku langsung menyiapkan nota, dan Mas Anton menyiapkan karung beserta jarum ball. Gerak tangan Bang Roel begitu cepat

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-24
  • DIBUAT BANGKRUT ISTRI   Bab 23

    'Rani lagi … Rani lagi ….' Kenapa aku harus bertemu dengannya? Ya Allah, apa mungkin aku tidak bisa terlepas dari bayang-bayang mantan bosku ini?"Ran. Masuk," ucap Bang Roel. Rani pun tersenyum dan langsung masuk ke dalam toko. Sementara aku, langsung keluar dan duduk di depan toko sama Mas Anton. Mataku dan mata Mas Anton saling berpandangan. Aku dengan tatapan kesal, sementara Mas Anton dengan tatapan santai. Rani bersikap seolah-olah tidak mengenalku dan Mas Anton. Aku pun bersikap sama sepertinya."Vina! Tolong ambilkan Aqua untuk tamu saya," pinta Bang Roel. "Sialan!" batinku."Iya, Bang." Aku pun segera mengambil Aqua botol mini di kardus dan langsung memberikannya pada Rani dan Bang Roel."Terimakasih, Mbak," ucap Rani. 'Mbak! Mbahmu!"Sama-sama, Ka," ucapku ramah seraya berlalu. 'Najis

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-24
  • DIBUAT BANGKRUT ISTRI   Bab 24

    POV ANTONBolehkah aku sebagai lelaki menangis? Bolehkah aku berucap, kalau aku menyesal menikahi perempuan yang hanya bagus rupanya? Ketika aku mengkhianati istriku demi perempuan ini. Apa yang kudapat? Semakin hari ternyata sifat aslinya mulai terlihat. Vina! Perempuan yang terlihat manis dan penyayang saat menggodaku, kini berubah seperti iblis. Di otaknya hanya ada uang, uang, dan uang ….Sedangkan Rani, kenapa setelah berpisah dariku justru kehidupannya biasa saja. Padahal aku tahu dia amat mencintaiku. Namun, kenapa seperti mudah sekali bagi Rani mencari gantiku? Aku menunduk saat berhadapan dengannya, karena aku ternyata seorang karyawan yang bekerja di tempat kenalannya. Mungkinkah Rani berpikir untuk apa uang yang telah dia berikan? Kenapa aku menjadi karyawan orang? Mungkin seperti itu pikir

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-24
  • DIBUAT BANGKRUT ISTRI   Bab 25

    POV VINASemua yang aku katakan pada Mas Anton hanyalah kebohongan. Kebohongan untuk meredamkan amarahnya saja. Aku takut kalau sampai bercerai dari Mas Anton, sebab aku sendiri belum mendapatkan pengganti. Nanti kalau tidak ada lagi laki-laki yang mau sama aku bagaimana? Ya, meskipun itu tidak mungkin. Aneh memang yang aku rasakan, benci sama Mas Anton, tapi tidak mau kehilangan dia. Aku tidak suka Mas Anton dekat dengan perempuan lain, tapi aku sendiri memendam rasa pada laki-laki lain.Meski Mas Anton berkata seperti itu, sama sekali tidak merubah sifat atau niatku. Aku akan tetap mencari perhatian Bang Roel dengan cara cantik. Bisa mendapat Bang Roel, tapi tetap

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-24
  • DIBUAT BANGKRUT ISTRI   Bab 26

    POV GALANG."Sudahlah, Galang. Kamu jalani saja rumah tangga kamu dengan, Santi. Bukankah ini sudah menjadi pilihanmu? Dulu saat Winda tidak mau dicerai dan rela diduakan, kenapa justru kamu lebih memilih menuruti ucapan, Santi? Kamu yang salah. Tidak usah kamu berkeluh kesah pada kami," ucap Ibu. Kirana mengangguk. Ya, hari ini aku berada di tempat orang tuaku karena semalam aku menginap di sini. Sejak pertengkaran hebat kemarin pagi, aku memutuskan untuk tidak bekerja dan memilih pergi ke rumah orang tuaku."Iya, Mas. Kirana saja sebenarnya menyayangkan dulu Mas Galang menceraikan, Mbak Winda. Menganggapnya seperti anjing jalanan yang tidak ada harganya. Mas Galang pun tidak memberi nafkah sama sekali untuk Ayu. Mas Galang fokus dengan Santi dan anaknya. Kami saja sempat merasa Mas Galang sudah melupakan kami saat masa kejayaan dulu. Bahkan Mbak Santi tidak

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-24

Bab terbaru

  • DIBUAT BANGKRUT ISTRI   Ending

    POV YUDHASampai di kamar, aku coba untuk kembali menghubungi Cintia. Tak menyerah! Sampai teleponku mendapat jawaban aku terus berusaha menghubunginya."Halo." Tiba-tiba terdengar suara seraknya. Sepertinya dia baru bangun tidur."Halo, kamu dimana? Kenapa bikin aku khawatir?" tanyaku dengan nada suara terdengar panik."Maaf, Mas. Aku hanya ingin menenangkan diri. Aku ada di hotel bersama Afi," jawab Cintia."Hotel mana? Aku jemput yah sekarang. Aku udah dapat rumahnya. Kita pindah. Aku bukan lagi kontrak rumah, tapi aku beli rumah untuk kamu. Untuk kita. Rumah yang sudah lengkap dengan isinya. Pasti kamu suka. Maafin aku ya kemarin sempat marah sama kam

  • DIBUAT BANGKRUT ISTRI   Bab 61

    Sampai di cafe terdekat, aku langsung mengambil meja paling pojok. Setelah itu pelayan datang menghampiri. Langsung aku pun memesan makanan. "Afi mau pesan apa?""Nasi goreng daging dengan telur ceplok setengah matang, Ma. Sama pesan lemon tea," ucapnya."Mbak pesan itu aja dua. Sedang ya jangan terlalu pedas," ujarku pada Pelayan. Mbak Pelayan itu pun mengangguk dan segera beranjak.Sungguh, dalam keadaan seperti ini, aku kembali teringat dengan Mas Reno. Aku kira hatiku sudah mampu menerima Yudha seutuhnya, tapi ternyata tidak. Laki-laku itu sama sekali belum sepenuhnya memenangkan hatiku. Dan yah, mungkin aku menikahinya karena atas dasar rasa kasihan melihat perjuangannya. Atau aku mau menikah dengannya karena Afi? Afi menganggap Yudha Ayahnya.

  • DIBUAT BANGKRUT ISTRI   Bab 60

    Pov Rani"Bang aku kok gak bisa tidur ya? Kepikiran nasib Vina," lirihku karena mataku masih terjaga. Bang Roel langsung mengusap rambutku dengan lembut dan mencium pucuk kepalaku."Iya. Abang juga kasihan. Doakan saja yang terbaik. Apa kita coba tengok ke kampung halamannya?""Ide bagus tuh, Bang. Tapi anak-anak kasihan kalau harus dibawa pergi jauh. Pasti mereka kecapekan, Bang," ujarku."Iya juga sih. Besok Abang bicarakan dengan Yudha," ujarnya."Dia lagi malam pertama pasti, Bang.""Abang juga mau malam pertama kita diulang. Boleh?" ijinnya sembari menatap dalam mataku.

  • DIBUAT BANGKRUT ISTRI   Bab 59

    POV RANIMalam ini seperti biasa kami berkumpul di ruang tamu. Hujan sedari siang tadi masih belum berhenti. Justru semakin deras. Sudah pukul delapan malam Yudha belum juga pulang. Begitupun dengan Dita. Ponsel mereka tidak aktif sama sekali. Kemana mereka pergi.Ting … nong ….!Terdengar suara bel berbunyi. Segera ART kami berlari membukakan pintu. Mungkin Yudha dan Dita."Assalamualaikum!" ucap Dita."Walaikumsalam!" jawab kami serempak. Segera adik Iparku itu berjalan menghampiri kami."Baru pulang?" tanyaku."Ya, Mbak. Tadi aku mampir dulu di restoran makan. Hujannya bikin male

  • DIBUAT BANGKRUT ISTRI   Bab 58

    POV CINTIA"Jangan melamun, Nak. Apa yang kamu pikirkan? Kenapa seperti hilang konsentrasi?" sapa Ibu mertua saat aku tengah membuat sarapan pagi ini. Aku tersenyum pada mertuaku sambil menggenggam tangannya."Tidak ada, Bu. Setelah berpikir semalaman, memang ada baiknya aku mencoba membuka diri untuk menerima Mas Yudha," ujarku lirih. Tak kusangka ku lontarkan juga kata-kata ini."Alhamdulillah. Memang sebaiknya begitu. Terlebih Afi pun sudah sangat dekat dengan Yudha," ucap Ibu. 'Bukan hanya dekat, Bu. Tapi Afi bilang sosok Ayahnya ada pada Yudha. Aku tidak boleh egois. Tidak menutup kemungkinan jika suatu saat Yudha bisa bersama orang lain, lantas bagaimana dengan Afi. Aku tidak mau itu kembali terjadi."Iya, Bu," ucapku coba tersenyum sambil membawa nasi go

  • DIBUAT BANGKRUT ISTRI   Bab 57

    POV RANIHari terus berlalu seiring berjalannya waktu. Setelah beberapa bulan ini, sejak bertemu dengan Vina, aku tidak pernah lagi mendengar kabar tentangnya. Terakhir dia mengabari sudah berada di kampung dan sampai saat ini tidak pernah lagi memberi kabar. Nomor yang digunakan untuk menghubungiku juga sudah tidak pernah aktif lagi. Pernah aku coba hubungi untuk menanyakan kabarnya, tapi tidak bisa. Apapun itu, semoga saja keadaan Vina membaik. Diangkat segala penyakitnya supaya bisa menjalani hidup dengan baik.Dalam beberapa bulan ini banyak yang terjadi. Sekarang Damar dan Wulan sudah berusia 7 bulan. Keduanya tumbuh sehat. Mereka sudah bisa mengucapkan kata mama atau papa, juga sudah mulai bisa tengkurap, dan bahkan berguling untuk berpindah dari satu sisi tempat tidur ke sisi lainnya. Pokoknya aku dan Bang Roel benar-benar tidak mau melewati masa lucu

  • DIBUAT BANGKRUT ISTRI   Bab 56

    POV VINAAku tak menyangka kembali bertemu dengan Rani dalam keadaan yang sangat memprihatinkan seperti ini. Aku malu … sekarang aku sangat lemah. Hari ini kau merasakan sakit luar biasa terutama di bagian alat vitalku. Dapat kurasakan sesuatu mengalir deras seperti perempuan yang tengah mengalami menstruasi. Tapi bukan darah. Melainkan nanah. Apakah ini balasan atas perbuatan yang kulakukan? Bang Roel, dia terus menjauh sambil menutup hidung. Mungkin bau yang ditimbulkan ini memang sangat menyengat?"Mas bagaimana?" tanya Rani."Bagaimana apanya? Tidak mungkin kita yang antar dia ke rumah sakit. Vina sangat kotor. Dan ya, di dalam juga ada anak-anak. Nggak mungkin kita ajak Vina masuk ke mobil. Kamu kasih duit saja biar dia bisa ke rumah

  • DIBUAT BANGKRUT ISTRI   Bab 55

    POV RANIPagi ini kami sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan bersama. Ini kali pertama aku masak di tempat mertuaku. Ya, mereka juga mertuaku. Karena merekalah Bang Roel terlahir. Cintia pagi ini terlihat sangat manis dan penuh senyum. Wajahnya yang teduh lagi ayu, membuat kedamaian sendiri bagi orang yang menatapnya."Yudha sama Afi mana?" tanya Bang Roel."Mungkin sebentar lagi turun dari kamar," jawab Cintia. Wanita itu mulai menyusun piring di meja makan."Bagaimana keadaan dia?" tanya Bang Roel."Alhamdulillah baik. Semalam sebelum tidur juga mau menghabiskan susunya. Dibujuk oleh Mas Yudha," ujarnya lembut. Tutur suara perempuan itu terdengar halus lagi menenangkan.

  • DIBUAT BANGKRUT ISTRI   Bab 54

    POV RANITiga minggu berlalu, kami kembali menjalani kehidupan dengan normal. Namun, entah kenapa, aku teringat akan orang tua kandung suamiku. Tersirat di benakku untuk mengajaknya silaturahmi ke tempat mereka. Meski bagaimanapun, mereka tetaplah orang tua kami. Kami tidak boleh menyimpan dendam. Mungkin mereka ingin singgah kesini tapi ada perasaan segan. Tidak ada dendam sih, waktu itu suamiku juga bilang akan tetap menjaga silaturahmi dengan mereka. Mungkin suamiku lupa dengan janjinya. Ah, dia pun juga manusia biasa yang perlu diingatkan. Atau larut pada kebenaran tentang Dion yang telah meninggal dunia. Ya, semenjak dia tahu karyawannya itu meninggal dalam kecelakaan, ia merasa sangat bersalah."Bang, hari ini kita pergi ke rumah Ibu dan Ayah yuk. Kasihan mereka masih dalam suasana berduka. Kita juga t

DMCA.com Protection Status