Share

Bab 94

***

Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam karena macetnya kota jakarta, kami tiba juga di rumah kedua orang tuaku. 

"Aku deg-degan. Takut sama Mama kamu," ucap Luna sedikit sewot. 

"Kamu gak kaya Indah ya, bisa ambil hati keluargaku." Mata Luna membulat mendengar ucapan yang keluar dari mulutku. 

"Kok kamu jadi banding-bandingin aku sama Indah, Mas?" tanyanya dengan nada penuh emosi. "Aku malas ribut. Sekarang turun," kataku sedikit kesal. "Cepat! Malah bengong!" sentakku. Dengan kesal Luna pun membuka sabuk pengaman. Kemudian kami turun secara bersamaaan.

Ting … Nong ….! Kutekan bel beberapa kali. 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (162)
goodnovel comment avatar
Coki Simamora
kenapa jadi berubah nama kaka Rey? dulu mala sekarang desi...
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
tidak jelas di akhirnya ceritanya ,awal cerita alurnya bagus selalu aku tunggu
goodnovel comment avatar
Evy Salmi
ap thor ny dah g ad y..koq lama sekali gantungny
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status