Share

Bab 102

BAB 103

POV Indah

"Mbak! Ih kenapa pulang-pulang kok bibirnya ditekuk gitu? Ada apa?" tanya Rumi saat aku baru saja masuk. Wanita itu memang sengaja menunggu kepulanganku sambil bermain game di ponselnya. "Anak-anak udah tidur, Rum?" tanyaku lagi, Rumi mengangguk.

"Mba kenapa sih? Gak ada semangat hidup banget?" ulangnya lagi bertanya. Aku menarik nafas dalam dan menghembuskannya. "Kesel, Rum. Aku kesel banget," jawabku singkat sembari pikiran menerawang pada

"Kesel kenapa? Cerita," ucap Rumi lagi. Mataku mulai berkaca-kaca.

"Kesel sama Edwan, Rum."

"Loh kenapa?" Rumi terlihat kaget. Kuceritakan saja semuanya.

"Ya Allah, Mbak. Mas Edwan cemburu. Mbak saja yang gak peka. Kan udah dari lama Mas Edwan naksir Mbak Indah," kata Rumi lagi. Masa ia sih Edwan cemburu. Tapi kenapa aku gak yakin kalau Edwan itu benar-benar cinta sama aku. "Rum," lirihku kemudian.

"Iya, Mbak. Gimana?" Rumi meletakkan ponselnya dan mulai fokus padaku.

"Menurut kamu, Edwan itu beneran sayang, cinta, tulus
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (15)
goodnovel comment avatar
siti alawiyah
indah kebahagiaanmu bersama Edwan, kamu harus membuka hati buat Edwan, ndah
goodnovel comment avatar
Susy Lawatie Fatimah
apakah sad endingnya?
goodnovel comment avatar
Hilda Daeng Matanga
kapan lanjutnya thoir ,Uda seru crt
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status