Share

Bab 92

Author: RENA ARIANA
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Indah," lirihnya sambil melihat ke arah tangan kami. "Elo? Ngapain? Nyasar?" Edwan bertanya. Membawaku ke mejanya melewati Reyhan. "Kamu duduk, Sayang," ucapnya sambil menarik kursi. 

"Terima kasih," ujarku tersenyum. "Vita!"Edwan memanggil sekretarisnya. Wajah Reyhan terlihat panik. Terlihat sekali dia sangat ingin lekas pergi dari ruangan ini. "Tolong ambilkan bangkumu. Dan bawa ke sini," lanjut Edwan lagi. Vita menurut dan tak lama kemudian, bangku Vita berpindah di depan meja Edwan. Tepat di sampingku tentunya. 

"Kalian ngapain di sini? Di mana Pak Ilham?" Reyhan bertanya. 

"Ini kantor saya. Dan kamu sedang bertemu dengan pemilik perusahaan ini," tegas Edwan. Reyhan terdiam. "Vita! Tolong nama Ilham Utama diganti dengan Ilham Edwan Utama," perintahnya pad

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (25)
goodnovel comment avatar
Aqu Arya
keren novelnya, Luna bikin emosi sampe hp ku kubanting. dasarrrrr lont*.........
goodnovel comment avatar
Erna Wijaya
akhirnya dapat membaca sambunganya
goodnovel comment avatar
Fatimatuzahro alqadrie
cerita nya bguss
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • DIAMNYA ISTRIKU   Bab 93

    Pov Reyhan "Aku abis nyari kerja. Jangan marah-marah. Suami baru pulang itu disambut!" kesalku menatap wajah Luna yang menyusulku ke kamar. Dengan tatapan sinis tentunya. Luna mendengus dan langsung duduk di sampingku. "Huh!" Wanita itu membuang nafas kasar. "Gimana? Dapat kerjaan nya? Aku dengar perusahaan EI group sedang membutuhkan tenaga ahli. Keterima kan kamu?" cerocosnya bertanya. "Bagaimana bisa aku kerja di sana kalau pemilik perusahaan itu Edwan?" jawabku balik bertanya. Luna terlihat kaget. "Edwan?" tanyanya. Aku mengangguk kemudian membaringkan tubuh di ranjang dengan kedua tangan kujadikan bantal. "Ya udah si kerja di perusahaan bapak aja. Keuangan kita semakin menipis. Kalau kamu gak kerja juga gimana, Mas?" "Enggak deh, Lun. Aku ingin menunjukkan pada Papa kalau aku bisa tanpa mereka." "Tapi faktanya untuk dapat rekan kerja untuk dapat investor aja kamu kesulitan, Mas. Ini tuh seperti permainan Papa kamu dan Haris! Mereka menghasut supaya tidak ada yang mau kerja sa

  • DIAMNYA ISTRIKU   Bab 94

    ***Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam karena macetnya kota jakarta, kami tiba juga di rumah kedua orang tuaku."Aku deg-degan. Takut sama Mama kamu," ucap Luna sedikit sewot."Kamu gak kaya Indah ya, bisa ambil hati keluargaku." Mata Luna membulat mendengar ucapan yang keluar dari mulutku."Kok kamu jadi banding-bandingin aku sama Indah, Mas?" tanyanya dengan nada penuh emosi. "Aku malas ribut. Sekarang turun," kataku sedikit kesal. "Cepat! Malah bengong!" sentakku. Dengan kesal Luna pun membuka sabuk pengaman. Kemudian kami turun secara bersamaaan.Ting … Nong ….! Kutekan bel beberapa kali.

  • DIAMNYA ISTRIKU   Bab 95

    POV Reyhan"Masuk!" Aku menarik kasar tangan Luna ke dalam mobil."Biasa aja, Mas! Gak usah kasar!" Luna tak kalah membentakku. Tangan wanita itu ia hempaskan hingga membuat tanganku terhempas mengenai pintu mobil. Kutatap tajam mata wanita itu penuh emosi."Tak habis pikir aku bisa terpikat dengan wanita sepertimu!" kesalku kemudian menutup pintu mobil dengan sangat kencang. Luna hanya diam sambil memejamkan mata.Setelah aku berada di dalam mobil, kembali aku menegaskan padanya. "Jangan banyak bicara atau aku turunkan kamu di sini!" tekanku sembari memakai sabuk pengaman. Setelah itu, aku pun menginjak pedal gas lalu mengemudikan mobil dengan kecepatan di luar batas normal. Kulirik mata Luna meme

  • DIAMNYA ISTRIKU   Bab 96

    Lemas! Wanita itu belum menerimaku."Mas, mandi terus sarapan," ucap Luna. Aku mengangguk dan langsung beranjak ke kamar mandi.Lima belas menit kemudian aku selesai mandi dan sudah rapi dengan pakaian kantor. Yah, hari ini aku berniat untuk melamar pekerjaan."Kamu kenapa?" tanyaku mendekati Luna. Wajah wanita itu terlihat pucat sambil memijat kening. "Kepalaku pusing, Mas," lirihnya. Tak tega aku pun mendekati. Kupijat keningnya karena merasa kasihan."Mual?" tanyaku. Luna mengangguk. "Mungkin efek ngidam," katanya."Lagi hamil jangan banyak pikiran. Gak bagus buat janin kamu.""Aku juga maunya

  • DIAMNYA ISTRIKU   Bab 97

    Pov Reyhan"Mas kenapa pulang-pulang mukanya ditekuk?" tanya Luna. Aku langsung menuju sofa dan duduk di sana. Tak lama kemudian, ibu mertua super cerewet, comel dan paling suka ikut campur urusan rumah tangga anaknya itu pun menghambur. "Mas, kenapa mukanya ditekuk?" ulang Luna bertanya dengan manis. Tidak seperti biasanya. Tumben lembut cara ber tanyanya. "Sayang, Papa mau memberiku pekerjaan.""Bagus dong, Mas," sambar Luna memotong ucapanku. "Tapi….""Tapi apa lagi sih Reyhan?!" Kali ini mertua bawel menyambar seperti petir menggelegar di atas langit."Tapi aku harus jadi OB di kantor, Papa. Atau gak kepala gudang di perusahaan Edwan. Dan pilihan terakhir…." Aku tidak melanjutkan ucapanku. "Pilihan terakhir apa?" tanya Luna dengan mata melotot seperti bom atom."Meminta pekerjaan sama Indah," lirihku terdengar lemas. "Yang benar saja, Mas! Masa iya mantan istriku bosku?" protes Luna. Pun wajah ibu mertua memperlihatkan wajah tidak suka. Persis nenek lampir di misteri gunung me

  • DIAMNYA ISTRIKU   Bab 98

    Dibalik kecelakaan"Mama!" Luna berteriak histeris setelah mengangkat panggilan dari mertuanya. Dengkulnya terasa lemas. Hatinya remuk mendengar berita yang disampaikan oleh mertuanya. Ana pun langsung bergegas menghampiri putri semata wayangnya."Ada apa, Sayang? Kenapa?" tanya Ana panik. Karena Luna hanya menangis. "Ma.. Mas Reyhan." Tangis wanita itu pecah kali ini membuat Papanya turut menghampiri anaknya yang menangis histeris. "Ada apa sama Reyhan, Luna?" tanya Mamanya. "Mas Reyhan kecelakaan, Ma. Sekarang kondisinya kritis!" ucap Luna berteriak. Ketakutan akan kehilangan laki-laki yang teramat dicintainya pun begitu terasa di hatinya. "Tenang, Luna. Sekarang Reyhan di mana?" tanya Papanya. "Di rumah sakit bhakti kasih, Ma. Di sana sudah ada keluarga Mas Reyhan," jawab Luna. Kedua orang tuanya pun langsung memapah putrinya ke mobil untuk menyusul Reyhan di rumah sakit.Sampai di rumah sakit, nampak keluarga Reyhan sangat cemas. Terutama Papanya yang merasa sangat bersalah.

  • DIAMNYA ISTRIKU   Bab 99

    POV INDAH"Bagaimana kondisi anak saya, Dokter?" Mama dan Papa begitupun Luna bertanya serempak. Aku pun langsung fokus pada Dokter."Alhamdulillah operasi berjalan lancar. Tapi kondisi pasien masih kritis. Jangan lupa banyak-banyak berdoa karena kami hanya manusia biasa yang hanya bisa berusaha menyelamatkan nyawa pasien. Tapi yang bisa mengubah keadaan sepenuhnya milik Tuhan sang maha kuasa," ujar Dokter kemudian berlalu. Tak lama kemudian, beberapa dokter lain beberapa perawat keluar dari ruangan operasi. Pada suster terakhir aku bertanya,"Apa kami boleh melihat keadaan pasien?" ucapku tanpa sadar. "Belum bisa, Ibu mohon maaf," jawab suster kemudian berlalu. Mama dan Papa tampak sangat khawatir. Mereka yang terlihat tak peduli dengan Mas Reyhan kini terlihat seperti orang-orang yang takut kehilangan. "Mama, sabar ya. Mas Reyhan pasti sembuh," ujarku coba menenangkan mantan mama mertua yang sudah kuanggap mama sendiri dengan memeluk dan mengusap punggungnya. Memberikan ketenangan

  • DIAMNYA ISTRIKU   Bab 100

    POV Indah[Edwan aku mau balik ke rumah sakit lagi!] Kukirim pesan pada Edwan. Tak perlu menunggu lama, centang biru langsung terlihat. [Mau ngapain? Udah malam.] balasan dalam setengah menit. [Aku khawatir. Ponsel Mama dihubungi tidak diangkat padahal berdering. Aku takut terjadi sesuatu pada Mas Reyhan] [Oh, oke] Hanya itu balasan dari Edwan. Bukannya menawarkan diri untuk mengantarku. Menyebalkan. Tak banyak pikir panjang aku pun langsung gegas ke rumah sakit. Mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Tidak perlu waktu lama, aku pun tiba di rumah sakit. Segera setelah memarkir mobil aku berlari menyusul Mama. Tempat utama yang aku tuju adalah ruang tunggu depan ICU. "Mama," lirihku kala melihat Mama sedang bersandar di bahu Papa. Aku mendekat ke arah mereka. Sembari hati berucap alhamdulillah tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. "Loh, Indah kenapa kesini lagi?" ucap Papa saat melihat kehadiranku. Membuat Luna dan Mama yang tengah memejamkan mata membuka matanya seca

Latest chapter

  • DIAMNYA ISTRIKU   TAMAT

    Hari yang ditunggu telah tiba, Nadira sudah berdandan cantik, dirias oleh MUA profesional. Tak lama lagi pihak keluarga Melvin akan datang untuk melamarnya secara resmi. Jantung Nadira amaih terus berdebar-debar karena hari ini adalah momentum penentuan tanggal pernikahan mereka juga.Gebby masuk ke kamar Nadira setelah mendapat izin. Ia juga sudah berdandan cantik untuk menyambut kedatangan pihak keluarga Melvin. Semua keluarga Nadira sudah berkumpul di rumah itu."Kamu cantik banget, Nad! Pasti lagi deg-degan banget, ya?""Makasih, Geb. Iya, aku beneran deg-degan banget.""Udah, bawa rileks aja. Aku ikut bahagia, aku udah bawakan kado untuk kamu. Ini," ucao Gebby seraya menyerahkan sebuah goodie bag pada Nadira."Ya ampun, Gebby ... kamu kenapa repot-repot, sih?""Enggak, lah, Nad. Kamu kan saudaraku, kalau kamu bahagia, aku juga ikut bahagia.""Makasih, ya ... sampai kapanpun kita memang saudara, Geb. Semoga kamu juga bisa segera mendapatkan lelaki baik hati yang akan jadi suami ka

  • DIAMNYA ISTRIKU   season 3 part 31

    Malam itu, Gebby tidur di pangkuan Ana. Ia merasa tubuhnya begitu lelah dan lemas. Ana mengusap rambut Gebby sambil bercerita dan memberikan nasihat."Nenek senang kamu sudah mau minta maaf pada mereka, Geb. Itu artinya kamu sudah berdamai dengan masa lalu. Nenek juga yakin mamamu di alam sana tak menginginkan jika kamu terus-terusan dikuasai dendam.""Iya, Nek. Sekarang aku merasa sudah jauh lebih tenang. Lelah juga ternyata selama ini berkejaran dengan nafsuku sendiri. Hati selalu panas dikuasai kebencian," jawab Gebby."Badanmu hangat, Geb! Hari ini kamu nggak lupa untuk minum obat, kan?""Aku nggak pernah lupa untuk minum obat setiap hari, karena dulu aku selalu bertekad untuk hidup lebih lama demi bisa membalaskan dendam mengenal pada keluarga Mama Indah. Tapi rasanya semakin keras aku berjuang, semakin aku merasa tak pernah tenang. Aku lelah, Nek.""Sayang ... Dulu juga nenek pernah berada di posisi seperti kamu yang selalu merasa bahwa diri nenek adalah orang yang paling benar

  • DIAMNYA ISTRIKU   Season 3 part 30

    Gebby merenung dalam pelukan Indah, bahkan setelah ia bertindak sejahat itu pada mereka, Indah masih saja menyebutnya sebagai anak yang baik? Ya, Gebby memang baik pada mamanya, tapi tidak pada yang lain.Rumah sudah semakin ramai dengan orang-orang yang diundang di acara takziah itu. Nadira, Rashi, mereka sibuk menata makanan di atas meja yang nantinya akan disuguhkan. Sementara itu, Indah dan Maya sibuk menata bingkisan sedekah."Lihat, Geb, mereka begitu sibuk membantu kita meskipun kita tak pernah memintanya," bisik Ana pada Gebby. Gebby mengusap matanya lagi ia mengangguk dan mengakui semua itu.Acara pun dimulai. Semua orang melantunkan ayat suci Al-Qur'an lalu berdoa dengan khusyuk. Harusnya Gebby bersyukur karena masih ada orang yang bersedia mendoakan mamanya itu. Gebby juga melihat Reyhan sesekali mengusap matanya yang basah.Setelah acara selesai dan sedekah dibagikan, Indah beserta yang lain langsung berpamitan pada Ana dan Gebby."Sudah, jangan sedih terus, kasihan nanti

  • DIAMNYA ISTRIKU   Season 3 part 29

    Gebby berjalan gontai meninggalkan area rumah sakit. Kata-kata mamanya maafin barusan benar-benar membuat hatinya hancur. Meskipun terasa begitu menyakitkan tapi Gebby tak menyangkal semua yang dikatakan oleh mamanya Melvin itu.Selama ini dirinya memang terlalu terobsesi untuk menjadi orang yang paling mendapatkan perhatian. Gebby selalu akan melakukan segala cara untuk bisa mencapai kemauannya. Bahkan seringkali ia tak memikirkan dampak buruk yang akan terjadi akibat dari perbuatannya itu. Kata-kata sang nenek kembali terngiang di telinganya. Apa mungkin hidupnya sampai se menderita ini karena memang dirinya terlalu sulit untuk melupakan dendam itu?Gebby sampai ke rumahnya dan langsung memeluk sang nenek. Ia menangis sejadi-jadinya karena hatinya benar-benar sangat terluka kali ini. Cinta yang ingin ia raih harus kandas seketika itu juga. Melvin menolaknya, dan kini mamanya juga."Geb ... kamu tenangkan diri kamu, baru nanti cerita sama Nenek, ya!" ucap Ana sambil mengusap kepala c

  • DIAMNYA ISTRIKU   Season 3 part 28

    Gebby, tunggu! Kamu mau kemana? Jangan nekat, Geb! Panggil Melvin untuk kesekian kalinya. Ana juga jadi kalut dan ikut mengejar cucunya itu,.ia takut Gebby akan melakukan hal nekat seperti yang dilakukan oleh Luna."Gebby!" Ana memanggil Gebby meski napasnya mulai terengah. Ia sudah tua, tenanganya sudah tak sekuat dulu, berlari sebentar saja ia sudah ngos-ngosan.Gebby sudah keluar dari gerbang portal kompleks dan terus berjalan di trotoar pinggir jalan raya. Melvin masih tak putus asa, ia mencoba terus mengejar. Genby sesekali menoleh ke belakang sambil terisak. Ia pun turun dari trotoar itu dan terlihat pasrah sembari merentangkan kedua tangannya dan berjalan perlahan ke arah tengah jalanan."Gebby! Jangan nekat kamu?" seru Melvin yang melihat Gebby senekat itu, ingin mencelakai dirinya sendiri dengan berdiri di tengah jalanan.Klakson kendaraan bermotor bersahutan dan sebagian ada yang marah karena ulah Gebby itu."Mau mati, Lu?" maki pengendara yang lewat."Gila, lu, woy?""Hey!

  • DIAMNYA ISTRIKU   Season 3 part 27

    Gebby melamun di teras belakang rumah itu. Sudah dua hari Luna pergi mengahadap Yang Maha Kuasa. Rumah sudah mulai sepi, hanya ada Ana dan Reyhan serta mamanya Melvin di rumah itu yang masih berbincang dan ada juga beberapa anggota kepolisian di bagian depan bersama papanya Melvin.Tak ada indikasi kekerasan dalam kematian Luna, semua orang meyakini itu merupakan murni sebagai kasus bunuh diri. Ditemukan foto Indah yang tertancap pena di dalam kamar. Polisi dan dokter menduga halusinasi Luna sempat kambuh ketika malam kejadian itu.Luna selalu bersikap impulsif dan tak peduli pada keadaan sekitar, jika sosok dalam halusinasinya muncul, ia bahkan tak tahu jika posisinya sedang di atas jurang sekalipun."Geb, kamu makan dulu, Sayang," bujuk Ana pada Gebby. Sejak kemarin tampaknya Gebby sama sekali belum makan. Ana khawatir karena Gebby tak boleh sampai melewatkan jadwal minum obatnya."Nanti saja, Nek. Belum ada selera.""Jangan begitu, dong, Geb. Kamu boleh bersedih tapi kamu juga haru

  • DIAMNYA ISTRIKU   Season 3 part 26

    Suasana kompleks pagi itu dibuat heboh atas penemuan tubuh Luna yang menyedihkan itu. Warga langsung mencari bantuan untuk segera membawa Luna pergi ke rumah sakit karena setelah diperiksa ternyata denyut nadinya masih ada.Gebby dan Ana hanya bisa pasrah, serasa tubuh mereka lemas tak berdaya menghadapi kenyataan itu. Luna kehilangan banyak darah akibat luka di bagian kepalanya. Bahkan mereka berdua tidak tahu kapan kejadian itu terjadi karena malam itu mereka tidur sangat nyenyak. Sebenarnya Gebby sempat terbangun beberapa kali untuk mengecek keadaan mamanya itu namun tidak terjadi apa-apa. Akhirnya setelah larut malam kantuk pengendara dan ia tertidur dengan sangat pulas. Gebby pin menyesal karena membiarkan mamanya itu tidur di lantai dua. Bukan tanpa sebab, mamanya dulu pernah menempati kamar itu, Gebby berharap ingatannya bisa kembali secara perlahan dengan merasakan suasana kamar itu setiap hari.Luna akhirnya tiba di rumah sakit dan langsung ditangani oleh tim medis. Gebby da

  • DIAMNYA ISTRIKU   Season 3 part 25

    "Pa, mana uangnya yang aku minta? Transfer sekarang juga, lusa aku akan terbang bawa Mama," ucap Gebby pada Reyhan hari itu."Papa cuma bisa kasih kamu lima ratus juta dulu, Geb. Nanti kurangnya beberapa hari lagi, ya!""Log, kok gitu, sih, Pa?" seru Gebby tak senang."Bukannya kamu ya yang maksa untuk segera mencairkan dana investasi ke perusahaan Melvin? Kamu pikir uang di perusahaan kita bisa kamu atur seenaknya?""Ya ampun, Pa, aku tih cuma minta sedikit, apa susahnya sih tinggal transfer?""Semua uang pribadi papa sudah papa masukkan ke deposit berjangka. Hanya bisa diambil pada waktu yang tepat.""Papa sengaja, ya, biar aku gak bisa mintabuang sama Papa? Papa bener-bener tega, ya? Aku itu sedang berusaha supaya mama sembuh, tapi papa malah menghalang-halangi!""Kamu salah, uang papa sudah papa depositokan jauh sebelum kamu berencana mengambil mama kamu dari yayasan itu.""Papa sepertimya emang gak pernah sayang sama aku! Papa selalu aja bikin aku kecewa!""Geb, papa gak ada bila

  • DIAMNYA ISTRIKU   Season 3 part 24

    "Hai, Vin!" sapa Gebby pada Melvin. Melvin agak terkejut saat ia melihat Gebby ada di lobby kantornya terlihat sedang menunggu."Oh, hai, Geb!""Aku dari tadi nunggu kamu, loh.""Oh, ya? Bukannya kita belum ada janji untuk bertemu sebelumnya?""Sorry, emang belum. Tapi boleh, dong, kalau aku sesekali datang ke sini untuk sekedar melihat progres kerjasama kita? Lagian aku belum pernah ke sini, aku juga ingin tahu bagaimana sistem kerja di sini.""Ooh ... Oke, boleh aja, kok. Ayo, aku ajak berkeliling," sahut Melvin."Oke," ucap Gebby senang. Ia dan Melvin pun akhirnya mengitari sekitaran kantor dan Melvin menunjukkan bagian demi bagian di kantornya itu. Padahal Gebby tidak terlalu ingin tahu tentang itu tujuan utamanya datang ke kantor Melvin adalah supaya ia dan Melvin bisa punya pertemuan yang intens sehingga Gebby punya peluang untuk bisa semakin dekat dengannya."Padahal kamu ini bisa dikatakan pemula, tapi keren, loh. Kantor kamu bagus, sistem kerja juga bagus. Aku saranin kamu bu

DMCA.com Protection Status