Share

Bab 19. Langkah yang Salah

"Ana, Ana, kamu mau ke mana? Masa pergi gitu aja? Bagaimana kalau kita nikah sekarang?!" Mas Dimas mencekal tanganku, begitu kuat seolah tidak ingin dilepas.

"Nikah? Butuh muhallil untuk menghalalkan pernikahan kita, Mas. Tapi sekalipun ada, aku jijik kalau mau balik sama kamu. Aku ke sini cuma pengen pamer doang kalau Zanna yang dulu sudah tidak ada. Aku mencintai Tuan Arsenio, bukan dirimu. Dasar lelaki miskin!"

Mas Dimas menarik paksa tanganku agar masuk ke ruang tengah. Aku sedikit ketakutan, bagaimana kalau dia berbuat nekat? Misal membunuh atau justru melecehkan. Para tetangga belum tahu kalau kami sudah bercerai, jadi pasti takut ikut campur. Apalagi mungkin ibu dan adiknya akan memberi dukungan serta merampas uang dalam tasku.

"Heh, kamu. Bantu aku lepas dari Mas Dimas, nanti aku kasih uang berapa pun yang kamu mau!" teriakku pada lelaki itu.

Dia setuju, kemudian melepas baju koko menyisakan kaos oblong. Dia menghadiahi Mas Dimas tinju pada pelipis kanannya. Mas Dimas balas me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status