Share

Bab 106. Kepulangan Akmal

Zanna tidak langsung membalas pesan itu karena ponselnya tiba-tiba lowbat. Dia memilih membersihkan diri saja agar merasa segar. Cukup lima belas menit saja sudah bisa membuat Zanna tampil lebih cantik natural.

Sekarang dia melangkah panjang menuju kamar di mana Alvino berada. Suster Desi masih di sana, berusaha membuat bayi tampan dengan satu telinga itu tertawa. Ada rasa cemburu beradu di dalam dada. Mengapa? Padahal wanita itu hanya melaksanakan tugasnya.

"Eh, Ibu sudah datang?" Suster Desi berdiri. "Alvino rupanya sangat pintar, Bu. Dia juga ceria dan tidak mudah menangis."

Zanna hanya mengangguk, enggan menanggapi terlebih mengingat bahwa bayi itu bernasab pada Akmal. Sosok lelaki yang begitu dia cintai, bahkan mengajaknya kembali kepada Tuhan. Namun, siapa sangka semua adalah kamuflase demi menyembunyikan kebusukannya.

Mendekat pada Alvino yang tersenyum menampilkan gusi tanpa gigi. Sejumput nyeri merebak cepat di dalam dada. Dia sangat tampan, begitu mirip dengan Akmal. Sekarang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status