"Kalau kau belum melakukan apa yang seharusnya kau lakukan tidak perlu bicara tentang anak emas di sini, karena kau tidak pantas untuk mengucapkan itu di hadapanku!" bentak Kazumi setelah melakukan itu pada Kazaya. Kazaya tersenyum kecut mendengar apa yang diucapkan oleh sang kakak kembar. Ia berusaha berdiri dengan benar sambil mengusap pipinya yang panas karena telapak tangan Kazumi yang menamparnya tadi."Ya, si paling bisa melakukan semua fungsi anak, gue cuma sampah yang numpang hidup di sini, jadi kayaknya kagak perlu juga gue ikut lu!"Setelah bicara demikian, Kazaya langsung berbalik dan pergi meninggalkan Kazumi dan ia tidak peduli dengan Kazumi yang memanggilnya berulang kali untuk memintanya agar menghentikan langkahnya."Tuan, sudahlah, biarkan Tuan Kazaya menenangkan diri dahulu, Tuan juga demikian, mungkin lain kali, Tuan Kazaya akan menengok tuan besar."Alex mencoba untuk menenangkan Kazumi yang benar-benar emosi melihat sikap Kazaya yang tidak mau peduli dengan ayah
"Pi, aku mencintai Kazumi, aku ingin mempertahankan pernikahan kami, karena aku yakin suatu saat Kazumi akan mencintai aku dan tahu kalau aku tulus padanya....""Sampai kapan? Setahun kamu mencintai dia dengan sepihak, bukannya dia balik mencintaimu, tapi dia justru menikah lagi, dia menduakan kamu, Rachel, dengan alasan yang benar-benar tidak masuk akal, dia bilang kamu membuat kesalahan? Itu hanya akal-akalan dia saja karena dia memang ingin menduakan kamu!""Aku yang salah, Pi. Waktu itu aku tidak memikirkan hal lain, aku hanya memikirkan apa yang dijanjikan oleh Radit, tapi ternyata kami bertengkar.""Radit mencintai kamu, Papi berpikir lebih baik kau menikah dengan Radit daripada dengan Kazumi yang tidak pernah mencintai kamu!""Tapi, ayah Kazumi sudah menyelamatkan nyawa Papi, jadi, apa yang aku lakukan sekarang bukan hanya karena aku mencintai Kazumi, tapi juga karena tahu balas budi.""Kamu bisa menunggu sampai dua tahun lagi?""Insya Allah.""Meskipun keadaannya seperti ini?"
"Tidak. Biarkan dia belajar untuk membuat dirinya bermanfaat."Alex menyerah. Ia patuh dengan perintah Kazumi yang melarangnya untuk membantu Kazaya.Sementara itu, Kazaya yang sedang menyeret Pak Boris, sudah sampai ke tempat yang lebih sepi orang. Pak Boris masih menodongkan pisau miliknya ke perut Kazaya dan Kazaya tidak terlihat takut sama sekali dengan apa yang dilakukan oleh ayah Syena tersebut."Mana uangnya! Kamu menikahi anakku, artinya kau juga harus memberikan uang pada ayahnya, mana?"Pria itu menagih kembali pada Kazaya sambil menekan pisau yang menyentuh permukaan perut Kazaya dengan kuat hingga Kazaya bisa merasakan kulit perutnya terasa perih.Perlahan, tangan Kazaya memegang pisau yang menempel di perutnya, lalu dengan gerakan yang tidak disangka-sangka oleh Pak Boris ujung pisau itu kini berbalik mengarah pada perutnya sendiri hingga Pak Boris terkejut bukan main."Masih mau minta uang sama gue?" bisiknya dengan mata yang menatap wajah Pak Boris dengan tatapan mata y
Pak Boris melontarkan pertanyaan seperti itu bertubi-tubi, hingga pria berpakaian formal tersebut tersenyum penuh arti.Ia melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam rumah kontrakan Pak Boris dan istrinya yang sempit, lalu duduk begitu saja di sebuah bangku kayu yang kerap digunakan Pak Boris untuk bermalas-malasan jika sedang tidak ada uang untuk berjudi."Asal dengan satu syarat, kau bisa mengerjakan apa yang aku tugaskan dengan baik.""Apa yang harus aku lakukan?""Kau adalah ayah Syena, istri kedua Kazumi, Bukan?""Ya! Tapi, menantu kurang ajar itu melukaiku, dan mengusirku dengan kasar, padahal aku hanya minta uang padanya.""Apakah kau berani mengatakan hal ini pada wartawan?""Aku berani, aku memang ingin melakukan hal itu agar menantuku itu tidak kurang ajar padaku!""Baik, besok malam aku akan mempersiapkan konferensi pers, ada beberapa wartawan bisnis yang akan datang dan meliput semuanya, kau harus hadir di sana tepat waktu dan lakukan apa yang harus kau lakukan di sana.""A
"Maaf, Nona Rachel, saya tidak bisa menjawab pertanyaan Nona seputar itu, karena itu hanya boleh dijawab oleh Tuan Kazumi. Jadi, saya minta maaf, saya tidak bisa menjawabnya."Alex mengucapkan kata-kata demikian untuk Rachel, dan Rachel membuang napas kesal.Lalu tanpa banyak kata, perempuan itu melewati Alex dengan perasaan yang penuh dengan rasa yang bercampur aduk.Ia tidak tahu harus pada siapa meminta informasi, hanya Alex yang bisa membeberkan apapun hal tentang Kazumi karena pria itu yang selalu ada di dekat Kazumi hingga Rachel yakin apapun tentang Kazumi, Alex pasti mengetahuinya.Sementara itu di kamar, Kazumi melepaskan cengkraman tangannya di lengan Syena ketika pintu kamar sudah dikunci. "Kau sudah tahu tentang apa yang dilakukan oleh ayahmu, kan?" tanya Kazumi pada Syena."Kamu marah? Oh, iya. Kata Bertrand, kamu -""Bertrand?""Iya, pria yang jadi tukang kebun baru kamu.""Oooh, pria yang pernah menolak kamu itu?" sinis Kazumi, dan Syena terkejut karena Kazumi sampai t
Ancaman yang diucapkan oleh Kazumi membuat Syena menghentikan langkahnya seketika. Ia berbalik."Zumi, ayolah, ini bukan lagi masalah perasaan atau semacamnya, Kazaya itu terluka karena ayahku, aku wajib mengobatinya."Syena berusaha untuk membujuk Kazumi namun Kazumi tetap kukuh dengan larangannya hingga Syena seolah kehilangan kata untuk membujuk pria yang menjadi suami kontraknya tersebut."Aku akan meminta Bik Supi untuk mengobati lukanya, tidak perlu kau yang melakukannya, paham?""Iya, tapi kenapa? Aku hanya ingin minta maaf pada Zaya karena ayahku sudah berlaku keterlaluan padanya.""Target ayahmu itu aku, jadi kau tidak perlu khawatir soal dia, Syena! Sudahlah, kau tidak mau patuh, maka kau akan melihat seberapa banyak utang kamu bertambah!"Syena membuang napas. Akhirnya, ia menyerah. Tidak bisa memaksa Kazumi untuk memberikan dirinya izin untuk mengobati Kazaya."Baiklah. Aku akan patuh, aku hanya ingin keluar, bukan mau mengobati Kazaya."Mendengar apa yang diucapkan oleh S
"Zumi, Papi ingin kamu dengan Rachel hidup bahagia, karena dia anak yang baik."Suara Tuan Kazama membuyarkan lamunan Kazumi yang merasa geram memikirkan Rachel yang kemungkinan menyentuhnya tanpa izin darinya.Anak yang baik tidak akan datang ke tempat hiburan hanya karena merasa kesepian, Pi. Rachel tidak sebaik yang Papi kira, dia memakai topeng agar orang simpati padanya....Pernyataan Tuan Kazama hanya ditanggapi Kazumi di dalam hati. Ia tidak mau mengatakan hal itu pada sang ayah karena khawatir akan membuat ayahnya yang baru sadar berpikir banyak, dan itu akan membahayakan kondisi ayahnya kembali karena itulah, Kazumi memilih untuk diam saja, tapi berjanji di kemudian hari saat ayahnya sudah sehat, semua rasa muaknya dengan Rachel akan ia beberkan pada sang ayah.Di waktu yang sama, Alex dan Syena sudah sampai ke hotel di mana Radit yang meminta ayah Syena untuk melakukan konferensi pers untuk membuat nama baik Kazumi menjadi rusak. Menurut informasi rekan Alex yang bertugas u
Semua yang ada di situ terperangah, tapi rata-rata para wartawan justru senang melihat apa yang dilakukan oleh Syena pada Kazumi. Mereka malah bersorak seolah-olah saat itu Kazumi dan Syena baru menikah dan melakukan hal itu di depan mereka layaknya pasangan pengantin yang baru sah. Sementara itu, Kazumi yang dicium tiba-tiba oleh Syena seolah membeku. Ia seperti berubah menjadi batu hingga seluruh kata-katanya musnah dan rasanya otaknya kosong. "Maaf, aku harus melakukannya karena kalau enggak, mereka akan mengacaukan semuanya." Syena berbisik demikian di salah satu telinga Kazumi setelah mencium permukaan bibir pria tersebut. Bukan ciuman yang sebenarnya memang, hanya sebuah kecupan di permukaan bibir, tapi itu semua mampu membuat Kazumi berubah seolah menjadi sebongkah batu. Setelah berbisik seperti itu pada Kazumi, Syena membalikkan tubuhnya ke hadapan para wartawan, dan menatap para wartawan yang mengeluarkan suara bergemuruh karena suka dengan pembuktian yang dilakukan o
"Aku tidak yakin....""Tidak yakin tentang Tuan Kazaya yang kemungkinan bergabung, atau tidak yakin jika Tuan Kazaya dieksekusi?""Semuanya....""Dengan kata lain, Tuan juga merasa sedikit khawatir jika ada kemungkinan Tuan Kazaya dieksekusi?""Ya.""Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang, Tuan?""Kau lakukan saja apa yang aku katakan tadi, lakukan dengan cara perlahan, jangan sampai mengundang perhatian orang banyak terutama para rekan bisnis, untuk yang lainnya masih aku pikirkan, nanti aku akan konfirmasi padamu." Alex membungkukkan tubuhnya mendengar apa yang diucapkan oleh Kazumi. Setelah paham dengan isi perintah sang majikan pertama, Alex segera pamit untuk memulai penyelidikan.***Karena Kazaya tidak kembali juga ke perusahaan semenjak ke markas sementara anak buah Yurata, Alex terpaksa meminta Kazumi untuk kembali ke perusahaan ketika rapat penting di kantor diadakan. Beruntung, karena Alex terus memberikan informasi tentang perusahaan pada Kazumi, meskipun Kazumi tida
Kazaya ingin menanggapi apa yang diucapkan oleh Syena, tapi tiba-tiba saja, pintu ruangan terbuka dan muncul Shane yang langsung masuk dan mendekati Kazaya."Udah berantemnya? Gimana? Mau gambar atau kabur?"Shane melontarkan pertanyaan itu pada Kazaya, dan Syena melirik ke arah Kazaya berharap pemuda itu menolak permintaan Shane dan menyerahkan tugas itu padanya."Balikin Syena ke rumahnya, abis itu gue lakukan apa yang lu mau.""Enggak!!" seru Syena hingga membuat Kazaya mengarahkan pandangannya pada perempuan itu. Kazaya hanya memandang Syena saja, selanjutnya, ia beralih kembali ke arah Shane untuk menanti tanggapan yang akan diberikan oleh Shane atas apa yang dikatakannya tadi.Shane yang mendengar apa yang diucapkan oleh Kazaya segera bertepuk tangan dan beberapa saat kemudian dari pintu yang masih terbuka muncul beberapa anak buah Yurata yang lain dan mereka segera diperintahkan oleh Shane untuk membawa Syena keluar. Syena yang tidak terima dipaksa keluar oleh rekan Shane yan
"Enggak semua orang bisa memperhatikan kualitas ketika ia memburu uang, aku sering beli buah, kondisi buah dicampur dengan yang busuk, hanya karena penjualnya memburu uang yang banyak dan enggak mau rugi sampai dia enggak mikirin perasaan konsumen." "Gue bukan orang yang macam itu!""Ya, sudah. Sekarang kamu lanjutin cerita kamu tadi, apa aja yang kamu lakukan untuk membuat hati kamu yang dengki sama Kazumi itu merasa puas?""Kazumi kagak mau gue memberikan nomor kontak dia sama orang yang minta itu, dan bersamaan dengan itu, bokap tahu kalo dia melukis sampai kemudian, Kazumi kena omel bokap dan semenjak saat itu, Kazumi berhenti melukis.""Ayah kalian enggak suka dengan lukisan?""Gue juga kagak tau, yang gue tau, bokap itu marah besar, terus minta Kazumi kagak perlu melukis lagi, dan semenjak saat itu, Kazumi minta sama gue buat kagak usah ngomong soal lukisan lagi.""Terus?""Karena gue terlanjur tergiur dengan uang yang banyak, gue berusaha lagi untuk melukis, tanpa sepengetahu
"Gue kagak pernah iseng sama lu, setiap ucapan gue tentang perasaan yang mungkin terkesan meremehkan itu, biasanya cuma untuk ngetes lu.""Ngetes aku? Untuk apa?""Buat tau seberapa besar perasaan lu sama gue!""Terus, hasilnya?""Gue tau lu benar-benar suka sama gue.""Tapi kamu enggak pernah menanggapi itu dengan serius.""Karena gue kagak mau lu semakin suka sama gue!""Kenapa?! Aku enggak boleh suka sama kamu? Kamu punya pacar? Atau kamu sudah dijodohkan juga seperti halnya kakak kamu?""Kagak. Hanya pebisnis yang sukses yang bisa dibuat untuk memajukan bisnis dengan cara melakukan pernikahan bisnis.""Seperti Kazumi?""Ya.""Terus, kenapa aku enggak boleh suka sama kamu?"Pertanyaan Syena membuat Kazaya membalikkan tubuhnya dan melangkah menjauhi posisi Syena, sementara Syena menunggu apa yang sebenarnya akan diucapkan oleh Kazaya untuk menjawab pertanyaan darinya."Karena gue terlibat dengan organisasi mafia, Syena...."Jawaban Kazaya membuat Syena terkejut."Kamu terlibat organ
"Lu perlu uang? Berapa yang lu mau, sebutkan ke gue, kasih nomor rekening lu, gue transfer, tapi abis itu jangan ikut campur masalah keluarga besar gue lagi, paham?""Aku enggak butuh!" Syena mundur menjauhi Kazaya sambil mengucapkan kalimat itu pada adik kembar Kazumi tersebut."Kagak butuh? Lu bilang kagak butuh, tapi lu menerima tawaran rambut biru ini buat melukis muka kagak jelas, lu bilang kagak butuh?""Hei!"Shane berteriak hingga Kazaya yang tadi menanggapi perkataan ketus Syena yang mengatakan bahwa ia tidak butuh uang langsung mengarahkan pandangannya pada Shane. "Apa?!" katanya dengan sangat galaknya."Lu tadi bilang apa? Melukis wajah kagak jelas? Lu pikir kami orang yang kagak punya kerjaan melukis muka orang kagak penting!!" seru Shane pada Kazaya, yang hanya ditanggapi Kazaya dengan senyuman setannya."Ya, buat lu mungkin penting, tapikan buat gue dan Syena itu kagak penting?!""Bacot, lu! Gue kasih waktu 30 menit buat berantem, ntar gue balik lagi!"Shane berbalik d
"Aku tidak mengatakan hal itu secara pasti, tapi tidak mungkin tidak ada alasan yang mendasari apa yang mereka lakukan, kan?"Moa menghela napas mendengar apa yang diucapkan oleh Zill. Ingin membantah, tapi apa yang dikatakan teman yang pernah disukainya itu memang benar, namun entah kenapa, ia yakin Kazumi tidak terlibat dengan organisasi seperti itu."Jadi, kamu enggak mau bantu aku, Zill?" tanya Moa setelah beberapa saat ia hanya diam."Aku tidak berjanji, tapi aku akan usahakan, hanya saja mungkin aku tidak akan melakukannya dengan cara maksimal.""Tidak apa-apa, yang penting kamu bisa coba bantu. Aku juga melakukan hal ini untuk ayahku, aku ingin ayahku enggak terlena lebih jauh sampai ingin bekerjasama dengan organisasi seperti itu.""Semoga beliau akhirnya sadar, aku selalu mendoakan yang terbaik untuk kamu."Moa mengucapkan terima kasih pada Zill sebelum akhirnya perempuan itu pamit. Ketika Zill ingin ikut meninggalkan meja tersebut, Chika, anak bosnya sudah berdiri di hadapan
Kazaya bicara kembali, dan ini membuat ia mendengar, di seberang sana Bertrand menghela napas.{Aku memang suka pada Syena, tapi Syena suka padamu, meskipun dulu Syena istri Tuan Kazumi, tapi setelah aku tahu mereka hanya menikah kontrak, aku mewajarkan perasaan Syena padamu, jadi aku harap jika kau memang punya sedikit perasaan padanya, pikirkan dia, kalau kamu tidak mau mengakui karena kau gengsi, aku akan berusaha untuk meyakinkan Syena bahwa aku juga menyukainya}Setelah bicara seperti itu pada Kazaya, Bertrand mengakhiri panggilan. Dan Kazaya menggenggam erat ponsel tersebut pertanda ia kesal dengan apa yang diucapkan oleh Bertrand tadi padanya. Sementara itu, Alex yang berusaha untuk mencari jejak Syena lewat ponsel yang digunakan oleh Syena karena ponsel itu pemberian Kazumi hingga untuk sekedar melacak keberadaan Syena itu adalah hal tidak terlalu sulit buat Alex selama ponsel itu masih dimiliki dan dipakai oleh Syena. Sudah menemukan titik terang.Setelah mendapatkan posisi
"Apa maksud lu sebenarnya? Lu apain Syena, hah?!""Santai! Gue kagak apa-apain mantan ipar lu itu kalo lu mau patuh sama apa yang gue katakan!""Apa mau lu?" "Lakukan peran lu sama peran Kazumi.""Ngomong yang jelas! Dari tadi lu selalu bilang hal itu tapi lu kagak menerangkan apa yang lu maksud itu dengan jelas!"Kesabaran Kazaya nyaris habis karena Shane menurutnya terlalu berbelit-belit. Hingga nada suaranya terdengar meninggi tapi tetap saja, Shane tidak terpengaruh dengan apa yang dilakukan oleh Kazaya padanya. "Karena lu kagak bisa mengatakan di mana gue bisa ketemu kakak lu, jadi lu harus melakukan apa yang harusnya dilakukan oleh kakak lu, melukis dan menerima kontrak kerja sama dari bos gue.""Kagak! Gue kagak mau!""Gampang amat lu ngomong? Kagak paham dengan apa yang tadi gue bilang? Kalo lu kagak mau mematuhi apa yang gue katakan, Syena yang akan melakukannya!"Karena emosi, Kazaya langsung meraih kerah pakaian milik Shane dan menariknya dengan erat ketika ia mendengar S
Pertanyaan yang dilontarkan oleh Alex cukup membuat Kazumi terdiam seketika. Ia mengusap wajahnya sesaat, sebelum akhirnya menanggapi apa yang diucapkan oleh Alex. "Tentu saja. Tapi, untuk situasi seperti sekarang, sepertinya jika Rachel tidak hamil aku mungkin jauh lebih merasa lega.""Jika ternyata, Rachel hamil, apa yang akan Tuan lakukan?""Aku tidak mungkin bisa membuat dia hamil.""Karena efek obat penghancur kesuburan itu, kah?""Ya!""Tapi, bukankah Tuan sudah berusaha untuk membersihkannya?""Ya, tapi membersihkan tanpa melakukan tes itu tidak akan berhasil dengan akurat, Alex.""Kalau begitu, kita akan melihat, Rachel akan hamil atau tidak."Kazumi bungkam. Membuat Alex kembali melanjutkan perkataannya."Jika Rachel hamil, sebagai pria sejati, Tuan harus bertanggung jawab atas bayi itu, kan?""Tidak. Rachel pasti akan menikah dengan pria lain, aku sudah memberikan kesempatan buatnya untuk bahagia, tidak selalu fokus padaku.""Kebahagiaan Rachel ada pada Tuan, jadi, dia tida