Home / Urban / DERITA WAJAH JELEK / BAB 67 : Debat Amarah

Share

BAB 67 : Debat Amarah

Author: Hamfa Merman
last update Last Updated: 2025-01-30 09:35:46

“Anda tidak perlu mengingatkan dan berbicara omong kosong lagi untuk membantah! Semua orang dari keluarga Harko adalah manusia rendahan yang lebih hina daripada binatang!”

Perkataan Bara kembali terdengar begitu pedas di telinga. Baik pria tua dan Alya cukup tersinggung mendengar perkataan Bara.

“Hah?! Apa maksud perkataanmu, Bara?! Kamu kalau berbicara jangan asal mencaci maki seperti itu!” tegas Alya yang langsung meninggikan nada suaranya sambil menatap ke arah Bara.

Bara tampak diam dan masa bodoh mendengar perkataan Alya. Baginya, keberadaan Alya tidak ada artinya sehingga tidak penting baginya untuk repot-repot memperhatikannya.

Merasa diabaikan begitu saja, Alya langsung tersulut emosi dan berdiri dari kursinya, lalu menatap tajam ke arah Bara.

“Dengar baik-baik! Aku sekarang bagian dari keluarga Harko dan kamu hanyalah pria rendahan yang tidak layak menghina kehormatan status anggota keluarga Harko! Belum lagi, perkataan pria tua itu tidak ada buktinya dan kamu asal saja mengh
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 68 : Terlalu Mengejutkan

    Meski sudah berada dalam situasi rumit dan membingungkan, Bara tak mau terburu-buru karena fokus utamanya adalah mengumpulkan informasi sebanyak mungkin.“Ini bukan urusanku entah Alya keturunan dari keluarga Harko atau tidak. Poin penting adalah mengumpulkan informasi dan bukti sebanyak mungkin!” batin Bara memegang kantong sakunya yang berisi ponselnya.Tanpa diketahui oleh siapa pun, Bara sebenarnya sudah merekam seluruh perkataan pria tua lewat ponselnya sehingga tak ada satu pun yang terlewatkan.Tentu saja Bara juga sudah menonaktifkan suara notifikasi sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan olehnya sama sekali.Di sisi lain, pria tua masih tenang menyikapi sikap Alya yang tampak sudah kehilangan kendali karena keterkejutannya.“Anda mengatakan kalau saya kemungkinan besar adalah keturunan pewaris keluarga Harko, begitu?! Bagaimana bisa hal seperti itu baru saya ketahui? Mengapa saya harus hidup di Panti Asuhan Daniar kalau memang saya keturunan keluarga Harko?”Alya terus b

    Last Updated : 2025-01-31
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 69 : Konfirmasi

    Kesunyian yang berlangsung selama beberapa detik mulai bertambah beberapa menit. Bara, Alya, dan pria tua tetap diam dalam pikirannya masing-masing.Alya yang masih terus menatap foto di tangannya dengan seksama. Bara tetap diam dalam kehati-hatian.Pria tua juga tetap tenang memejamkan kedua matanya seolah mengingat masa lalu yang perlahan-lahan dengan cepat memudar.Situasi hening akhirnya sedikit terhenti ketika Alya akhirnya duduk di kursi walaupun masih fokus melihat foto di tangannya dengan hati-hati.“Hmm? Mengapa situasi menjadi hening seperti ini?!” batin Bara mulai merasa tak nyaman.Dia sedikit melirik Alya sekilas sebelum berbalik melihat pria tua yang juga tampak sunyi seolah dunia sedang membeku saat itu juga.“Tidak bisa terus terdiam seperti ini. Hanya akan terlalu lama membuang waktu berhargaku saja!” batin Bara membuat keputusan.Dia melihat sekilas situasi dan memastikan tetap tidak ada yang berbicara sehingga membuat Bara harus memulai diskusi.“Saya mau tanya, apa

    Last Updated : 2025-02-27
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 70 : Kepastian

    Pria tua itu kembali berkata-kata yang membuat perubahan ekspresi serius di wajah Alya dan Bara hampir bersamaan.“A–apa maksud Anda mengatakan warisan tanah tersebut ada hubungannya dengan orang tua saya?” tanya Alya begitu terkejut.Bara di sampingnya juga sangat heran dan mulai sedikit mengerti. Dia melihat ekspresi pria tua tersebut yang tetap tenang sekaligus serius tanpa ada perubahan.“Pantas saja dia memberikan informasi terkait masa lalu Alya. Kemungkinan besar memang ada perebutan warisan di antara keluarga Harko yang terkait erat dengan orang tua Alya,” batin Bara dengan bimbang.Bara berpikir dalam keheningan singkat sebelum akhirnya dia sadar akan sesuatu hal yang membuatnya terkejut.“M–mungkinkah alasan Alya hilang ingatan dan dirinya yang pindah di Panti Asuhan Daniar berkaitan dengan kondisi tertentu? Misalnya, kecelakaan atau meninggalnya orang tua Alya?!”Bara berpikir keras hingga menyimpulkan kemungkinan paling liar tersebut. Dia melihat pria tua dengan ekspresi p

    Last Updated : 2025-02-27
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 71 : Pencerahan

    Pria tua berusaha kembali tenang setelah mengatakan hal yang sebenarnya tidak disukainya. Adapun Bara juga berusaha menahan amarahnya.Alya yang mendengar perkataan pria tua juga terkejut dan tak tahu harus berkata apa. Entah mengapa, ingatan masa lalu hidup berdampingan dengan Bara kembali mencuat.“Berarti sejak saat aku kuliah, keluarga utama memang sudah perlahan-lahan ingin mendapatkan warisan orang tuaku. Metode menggunakan Bara sebagai perantara memang sangat licik dan cerdas di saat bersamaan,” batin Alya tampak bimbang.Wanita rupawan itu tidak percaya kalau masalah ini akan sampai sedalam itu. Sesuatu yang awalnya dianggapnya sederhana ternyata memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi.Pria tua melirik ke arah Bara dan Alya. Dia berusaha melihat reaksi keduanya terutama kepada Bara yang menurutnya pasti sangat marah saat ini.“Bara ini pasti tidak menyangka kalau dirinya hanyalah bidak catur dalam permainan keluarga utama. Kebenciannya kepada keluarga Harko hanya akan semak

    Last Updated : 2025-02-27
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 72 : Bingung dan Bimbang

    Pria tua juga larut dalam pikirannya seperti ada sesuatu yang ingin ditanyakannya kepada Alya sebelum akhirnya dia memutuskan untuk mengabaikannya.“Tidak mungkin aku bertanya terkait alasan mengapa Alya menikah dengan Bara, kan? Keduanya juga sekarang sudah bercerai dan tidak perlu diungkit lagi. Itu terasa tidak sopan bagiku untuk ikut campur urusan pribadinya seperti itu,” batin pria tua sambil menggelengkan kepalanya.Sayangnya, kedua orang itu tidak sadar kalau masalah yang ada di dalam pikiran keduanya adalah hal paling krusial yang menjadi alasan sekaligus bukti utama keterlibatan keluarga utama.Alhasil, keduanya masih termenung dalam pikirannya sendiri tanpa ada yang berusaha mengatakannya saat itu juga.Waktu perlahan berlalu sejenak sebelum akhirnya pria tua itu kembali menjelaskan dengan perlahan-lahan.“Pernikahanmu dengan Bara benar-benar mengejutkan bukan hanya bagi keluarga utama, tapi juga bagi keluarga Riana. Kami terlambat menyadarinya saat itu sehingga menyebabkan

    Last Updated : 2025-02-27
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 73 : Kenangan Pahit Pria Tua

    Alya akhirnya menghela napas panjang sembari melihat ke arah pria tua dengan tatapan serius. Wanita cantik itu tak lagi ingin terus diarahkan dan dikendalikan lagi oleh siapa pun.“Apakah Anda sudah mengerti maksud saya, Alya?” tanya pria tua tiba-tiba terlontar begitu saja.Alya terdiam dan hanya sedikit menganggukkan kepalanya sebagai tanda setuju. Namun, hatinya sudah membulatkan tekadnya yang tidak ingin begitu saja mempercayai orang lain lagi.“Apakah aku harus pergi juga sekarang seperti Bara sebelumnya? Tampaknya tidak ada lagi yang bisa dibahas lagi dengan pria tua ini!” batin Alya mulai menimbang-nimbang.Wanita cantik itu sudah tak ingin berlama-lama lagi di tempat itu. Tujuan awalnya bertemu Bara untuk menemukan sebuah rahasia sudah cukup terpenuhi.Bahkan, kata terpenuhi terlalu rendah untuk menyimpulkan semua kejutan yang ditemukannya pada hari ini bersama dengan Bara.“Pria tua ini sudah memberikan informasi mengejutkan yang terlalu banyak hingga ke titik sulit untuk dip

    Last Updated : 2025-02-27
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 74 : Keputusan Pribadi

    Semua itu dilakukannya murni karena alasan pribadi pria tua tersebut yang tak ingin menunjukkan sisi kepribadiannya yang sangat emosional seperti itu.Meski begitu, Alya tentu saja masih bisa melihat sekilas senyum tipis yang kemudian lenyap disembunyikan jejaknya itu.“Hmm? Apa-apaan tadi itu? Mengapa pria tua ini tiba-tiba tersenyum aneh ketika menatapku? Apakah memang ada sesuatu yang lucu dari wajahku?” batin Alya merasa heran.Alya tanpa sadar menundukkan kepalanya dan perlahan mengusap wajahnya seolah sedang mencoba mengecek kondisi wajahnya yang begitu rupawan itu.Namun, Alya masih saja tidak menemukan sesuatu yang aneh di wajahnya setelah mengusapnya perlahan-lahan. Alhasil, wanita itu menyerah untuk mencari sesuatu yang aneh di wajahnya yang sebenarnya memang tidak ada sama sekali.“Mungkin memang hanya perasaanku saja sebelumnya. Tidak ada yang aneh dengan wajahku. Namun, mengapa pria tua itu tersenyum sebelumnya? Aneh sekali!” batin Alya sedikit menatap pria tua dengan ra

    Last Updated : 2025-02-27
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 75 : Jawaban Pria Tua

    Dunia memang tidak pernah adil bagi mereka yang bodoh dan lemah. Meski Alya merasa dirinya tidak bodoh, situasi antara yang dialaminya sekarang jelas sekali menandakan kelemahannya.Jujur saja, Alta sebenarnya tidak pernah berpikir untuk menjadi orang yang kuat ataupun berpengaruh. Hal-hal semacam itu tidak membuatnya tertarik sedikit pun.Sejak waktu dia di Panti Asuhan Daniar, Alya hanya ingat kalau dirinya selalu berjuang menjadi yang paling cerdas dan jenius di setiap kesempatan.Terutama ketika membahas hal-hal yang berbau bisnis, ekonomi, manajemen, dan semacamnya itu selalu menjadi kesenangan tersendiri bagi wanita rupawan seperti Alya.Dunianya seakan-akan hanya berisikan istilah-istilah atau rumus-rumus dunia bisnis yang sewajarnya pada waktu itu dia masih miskin dan tak punya uang sedikit pun.Hidupnya hanya cukup untuk bertahan hingga dewasa sebagaimana mestinya anak-anak lainnya yang memang tinggal dan tumbuh besar di dalam Panti Asuhan Daniar.Meski demikian dengan segala

    Last Updated : 2025-02-27

Latest chapter

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 92 : Harimau Betina

    Dengan begitulah, Bara dipukuli habis-habisan hingga sulit bagi siapa pun untuk menghentikannya lagi. Bara hanya bisa menerima kenyataan kejam dalam kehidupannya saat ini.Semua orang tampak menikmati diri mereka sendiri-sendiri ketika melakukan aksi tidak bermoral bersama-sama dengan menyiksa Bara yang sudah tak mampu berkutik lagi.“Hmph! Rasakan ini wahai pria hidung belang yang menjijikkan! Beraninya kamu mempermainkan seorang wanita cantik dan kami semua di sini, hah?! Ini adalah akibatnya yang sudah sepatutnya kamu terima!”“Ha-ha-ha! Benar sekali! Ini adalah akibatnya ketika seseorang tidak bisa menjaga sikapnya terutama indera penglihatannya serta kemampuan lisannya dalam berbicara yang lebih baik.”“Saya dari tadi sudah tak nyaman setiap kali mendengarnya berbicara kasar kepada Nyonya cantik itu. Sekarang, sudah waktunya untuk melampiaskan kekesalanku atas sikap menyimpangnya.”“Terimalah saja takdirmu wahai pria aneh yang bejat. Pria terkutuk sepertimu memang tak layak untuk

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 91 : Harapan Terlambat

    Pikirannya Bara sudah tak jelas arahnya dan mulai termenung dalam pikirannya sendiri dengan ekspresi wajah yang semakin aneh ketika melihat sosok wanita cantik di depannya.Bara benar-benar seperti tupai melompat yang sudah kehilangan arahnya dengan cepat membuat pikirannya menjadi kabur dari pandangan matanya dan semakin redup ketika dia mulai merasakan rasa nyeri.“Hmm? M–mengapa Anuku mulai terasa sakit sekali? E–eh? Beneran sakit sekali!” batin Bara sudah kehilangan kesabarannya yang mana mulai merasakan rasa sakit yang begitu mendalam.Bara mulai membuka kedua matanya lebar-lebar hingga melotot dan hampir seperti ikan yang benar-benar sedang sekarat sebab rasa sakit di Anunya sudah benar memuncak hingga tak lagi mampu dikendalikannya.Dengan berat hati, dia melihat senyuman indah wanita cantik di depannya semakin lebar seolah-olah sedang menikmati penderitaan yang saat ini kian dirasakan oleh Bara secara membabi buta.Bara benar-benar tak habis-habisnya berpikir kalau semua ini p

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 90 : Harapan Pupus

    Semua orang termasuk wanita cantik menatap Bara dengan tatapan yang aneh sekali. Tidak ada lagi rasa simpati yang sebelumnya sempat ada di hati beberapa orang.“Hmph! Dasar laki-laki hidung belang rupanya! Pantas saja wanita cantik itu merasa tidak nyaman dengan pria aneh itu!”“Tuh, kan?! Sudah aku duga kalau instingnya wanita cantik itu memang tidak pernah salah ketika mendeteksi keberadaan pria hidung belang seperti itu!”“Benar juga! Wanita cantik memang peka sekali ketika dihadapkan dengan situasi seperti ini. Pria hidung belang itu benar-benar tidak punya rasa malu sedikit pun. Seharusnya dia langsung pergi karena malu. Jika itu aku, sudah pasti lari saat ini juga!”“Betul sekali!”“Haruskah kita ikut membantu wanita cantik itu mengusir pria hidung belang yang wajahnya jelek sekali itu?”“Ada benarnya saran kamu ini! Ayo semuanya, mari bersama mengusirnya!”Berbagai macam obrolan yang menyindir Bara dan memuji aksinya wanita cantik kian menguat yang membuat Bara merasa semakin t

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 89 : Heran dan Terpecahkan

    Bara menunggu dengan sabar dan merasa percaya diri bahwa dirinya tidak mungkin salah karena memang itu adalah kamarnya sendiri yang sudah ditinggalinya sejak apartemen ini pertama kali didirikan olehnya.“Hmph! Dasar wanita ceroboh! Lihatlah baik-baik, ini adalah kamarku! Kamu pasti tidak bisa membuka pintunya, kan? Ha-ha-ha! Cepat minta maaf sekarang!” tegas Bara tanpa ragu-ragu seolah-olah sudah bisa menebak hasil akhirnya.Semua orang yang mendengarnya merasa kalau wanita cantik tersebut pasti sedang salah kamar apalagi ketika Bara dengan percaya diri mengatakan tentang kepemilikan kamar tersebut sebagai miliknya.“Tampaknya, wanita itu memang salah kamar. Seharusnya dia segera minta maaf setelah ini!”“Benar juga! Harusnya ketika baru pertama kali datang itu harusnya perlahan-lahan mengamati sekeliling sejenak sebelum langsung asal-asalan menuduh orang lain!”“Wanita cantik memang terkadang sulit sekali kalau dinasehati apalagi diatur-atur oleh orang lain. Sungguh malang sekali pa

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 88 : Berujung Petaka (Part 2)

    “Hmm? Ada apa ini?”“Tampaknya ada yang sedang berselisih di antara mereka!”“Oh…, apakah mereka satu keluarga?”“Kayaknya sih tidak! Saya yang pertama kali datang mendengar percakapan singkat di antara keduanya. Singkatnya, wanita tersebut menuduh si pria kekar itu sebagai preman. Alhasil, keduanya saling beradu mulut karena pria tersebut marah dituduh sebagai preman!”“Preman? Memang pantas kalau pria itu dituduh sebagai preman. Maksud saya, dia mempunyai tubuh kekar dan wajah jelek seperti itu. Bukankah semua orang akan berpikiran yang sama kalau berada di posisi wanita cantik itu?”“Bagaimana mungkin dengan alasan seperti itu bisa dibenarkan? Kalau salah tuduh, siapa yang akan tanggung jawab, kan?”Berbagai reaksi dari orang-orang sekitar membuat situasi yang sengit menjadi semakin ricuh dengan adanya berbagai macam obrolan di antara mereka yang membuat Bara merasa tak nyaman.“Hadeh! Tampaknya aku terlalu berlebihan. Sudahlah, aku pergi dari tempat ini dahulu saja. Kalau diterusk

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 87 : Berujung Petaka (Part 1)

    “Jangan bohong kamu! Jelas sekali kalau kamu pastinya preman yang dikirim oleh mantan suamiku, kan?! Kalau Anda tidak pergi sekarang juga, saya akan berteriak sekeras mungkin!” tegas wanita cantik tersebut yang membuat Bara semakin bingung.“Preman? Utusan mantan suaminya? Omong kosong macam apa ini?!” batin Bara yang benar-benar tidak habis pikir kalau dirinya yang baru saja keluar dari kamarnya sendiri langsung dituduh dengan hal-hal yang tidak dimengerti olehnya sama sekali.Meski begitu, Bara tetap saja tenang sekali menyikapinya seolah-olah ini bukan perkara besar baginya. Lagi pula, tempat ini adalah apartemen miliknya sendiri.Bara paham betul dengan prosedur dan penanganan masalah seperti ini dan solusinya adalah berdiskusi dengan baik agar tidak ada lagi kesalahpahaman yang tidak diinginkan.Sayangnya, ketenangan Bara seakan meremehkan tekad dan ancaman dari wanita cantik di hadapannya itu yang sudah benar-benar merasa terancam dan tidak bisa berpikiran jernih.“Cepat pergi s

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 86 : Salah Paham

    “Huuh! Tampaknya aku hanya bisa terus melangkah maju dan mulai membiasakan diri dengan semua kesuksesan yang telah kuraih hingga saat ini. Semuanya terasa begitu hebat dan di saat bersamaan terasa sangat menekanku. Entah apakah ini baik atau buruk untuk masa depanku nantinya?!”Bara kembali bergumam sambil terus melihat pemandangan di luar jendela kamarnya dari ketinggian yang cukup membuat manusia di bawahnya mendongak tak berdaya.“Kesombongan dalam diriku tak kunjung muncul bahkan setelah mencapai semua ini. Mungkinkah aku memang ditakdirkan menjadi pemeran protagonis yang baik hatinya? He-he-he!” gumam Bara dengan aneh memuji dirinya sendiri beberapa kali.Kebiasaan ini tidak datang sekali atau dua kali saja. Bara hampir rutin melakukan semuanya sendiri di setiap harinya selama lebih dari lima tahun ini.Entah apa alasan utamanya Bara melakukan itu. Namun, kemungkinan besar karena Bara benar-benar ingin mengalihkan kebenciannya terhadap keluarga Harko menjadi lebih positif.Setida

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 85 : Respon Dalam Kesunyian

    Semua itu terjadi begitu cepat bahkan tidak sempat bagi semua korban Panti Asuhan Daniar yang bisa melihatnya secara langsung sebab luka-luka mereka yang masih parah.Untungnya, kasus tersebut segera viral di media sosial yang mengundang berbagai rasa simpati. Tentu saja semua itu karena Bara mempostingnya di media sosialnya yang memang aktif di sana sebagai konten kreator.Terlepas apakah orang-orang di media sosial benar-benar bersimpati atau tidaknya, bantuan keuangan yang diberikan benar-benar menjadi solusi instan bagi semua orang Panti Asuhan Daniar.Belum lagi viralnya kasus ini juga membebani keluarga Harko yang menjadi dalang utamanya. Mereka dipaksa untuk membayar sejumlah uang ganti rugi yang tentu saja tidak kecil nominalnya.Sebuah karma yang memang sudah ditakdirkan pantas mengenai kepada mereka yang berbuat jahat kepada yang lainnya tanpa ada rasa malu atau penyesalan sedikit pun.Bara cukup lega dengan segala bantuan finansial tersebut yang menurutnya benar-benar sanga

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 84 : Bersiap Sedia

    “Benar sekali! Walau kendaraan motorku terlihat baik-baik saja dari luarnya, tapi kerusakan yang nyata terjadi di dalamnya! Mungkinkah hal yang sama juga terjadi di dalam keluarga Harko saat ini?!” gumam Bara tiba-tiba mengoceh tidak jelas.Pikirannya yang liar mulai menebak-nebak kemungkinan lainnya. Kemungkinan yang tidak mungkin muncul begitu saja tanpa adanya persiapan sama sekali.“Jika semuanya sesuai rencana, keluarga utama pasti sudah mendapatkan apa yang mereka mau dan langsung membuang Alya ketika waktunya tiba. Ada hal lainnya yang tidak aku ketahui saat ini, tapi hanya memikirkan kemungkinan ini saja sudah beberapa kali masuk akal dibandingkan tidak sama sekali!” gumam Bara begitu bersemangat.Tidak pernah Bara merasakan sensasi bersemangat seperti ini. Sensasi yang menurut Bara beberapa kali lebih terasa kuat dibandingkan dengan ketika dia menikah untuk pertama kalinya.Perasaan yang dirasakan benar-benar seperti aliran air segar yang begitu deras mengalir di dalam otakny

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status