Home / Romansa / DERITA WAJAH JELEK / BAB 57 : Bertemu Pimpinan Panti Asuhan Daniar (Part 3)

Share

BAB 57 : Bertemu Pimpinan Panti Asuhan Daniar (Part 3)

Author: Hamfa Merman
last update Last Updated: 2025-01-16 16:57:58
Bara terdiam dan terpaksa untuk tersenyum, lalu sedikit menganggukkan kepalanya. Pria itu tampak gerak di hatinya meski hanya untuk berpura-pura senang.

“Mengingatkan wanita rendahan seperti Alya hanya buang-buang energi dan waktu berhargaku saja!” batin Bara merasa sangat tidak setuju dengan perkataan pimpinan.

“Oh, iya! Bagaimana dengan keturunanmu saat ini? Apakah Alya memang benar-benar masih tidak bisa mempunyai keturunan?” tanya pimpinan sekali lagi.

Meski terdengar lancang, tapi Bara sudah terbiasa mendengar pertanyaan pimpinan ini hampir puluhan kali.

Bara sangat tahu betul kalau pimpinan hanya ingin mengetahui saja dan tidak punya niat buruk sedikit pun.

Bahkan ketika Bara menceritakan kondisi tubuh Alya yang sebenarnya, pimpinan seringkali memberinya beberapa obat herbal untuk mantan istrinya itu.

Meski tidak ada pengaruh atau perubahan kepada kondisi Alya, Bara tetap merasa tersentuh dengan kepedulian yang ditunjukkan oleh pimpinan Panti Asuhan Daniar kepadanya seakan-akan
Hamfa Merman

Pimpinan semakin bingung dan Bara semakin yakin. Apa yang akan terjadi nantinya?

| Like
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 58 : Bertemu Pimpinan Panti Asuhan Daniar (Part 4)

    “Orang ini…. Apakah dia begitu khawatirnya dengan kondisi Panti Asuhan Daniar? Semuanya sudah hancur sekarang, kan? Seharusnya aku menjualnya waktu masih ada tawaran itu,” batin pimpinan tampak menyesali keputusannya menolak untuk menjual Panti Asuhan Daniar.Dia tidak tahu kalau keputusannya kala itu mengundang berbagai masalah yang menimpanya saat ini.Bara tetap menunggu dengan sabar seakan dirinya tahu kalau pimpinan berusaha untuk menghindari pertanyaannya.“Apakah pimpinan berusaha untuk merahasiakannya? Jika seperti ini, aku akan kesulitan mendapatkan informasi lebih lanjut!” batin Bara merasa khawatir.Keduanya berpikiran yang saling bertolak belakang. Bara tidak tahu kalau pimpinan saat ini sedang merasa menyesal karena tidak menjual Panti Asuhan Daniar waktu keluarga Harko memberikan penawarannya.Pimpinan juga tidak sadar kalau Bara sebenarnya merasa bahwa keputusan pimpinan begitu mulia sekali. Hanya saja, dia tidak mengetahui seberapa mengerikannya keluarga Harko.“Tidak!”

    Last Updated : 2025-01-17
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 59 : Alya Tersembunyi

    Bara keluar dari kamar rawat inap dengan hatinya yang terasa campur aduk tak menentu. Ada rasa syukur ketika melihat kondisi pimpinan yang sudah sadar.Namun, dia juga merasa semakin waspada dan marah besar kepada keluarga Harko yang sudah sulit diredakan lagi.“Keluarga Harko! Jika bukti sudah kudapatkan, kalian pasti akan hancur!” batin Bara dengan tekad kuat menyala.“Anda sudah keluar rupanya! Apakah masih ingin berkeliling lagi atau tidak?” tanya seorang pria yang sudah menunggu lama di sana.Bara meredakan amarahnya dan melirik pria aneh itu. Dia hanya mengangguk sejenak sebelum berjalan dengan santai lagi.“Hei! Kamu mau ke mana lagi sekarang?” tanya pria itu mengejar Bara.“Aku mau menjenguk yang lainnya dulu. Apa itu tidak boleh?” tanya Bara sebelum menghentikan langkahnya.Dia menoleh ke belakang dan sekilas melihat pria itu dengan tenang. Tatapan Bara membuat pria merasa tak nyaman sebelum akhirnya mendengus dingin.“Terserah kamu!” sahut pria itu tak lagi sopan.Dia sudah t

    Last Updated : 2025-01-17
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 60 : Alya Curiga

    Pimpinan masih tak menemukan kemungkinan lainnya dan hanya bisa kembali terdiam seolah-olah tidak ada yang terjadi di dekatnya selama ini.Di sisi lainnya, Alya sendiri sudah pergi jauh dan mulai dekat dengan pintu keluar rumah sakit elit ini. Tanpa menunggu lama, Alya langsung keluar dengan cepat dan tidak ragu sama sekali.“Huuh…, akhirnya keluar juga dari rumah sakit ini!” gumam Alya begitu lega dan langsung bergegas menuju ke tempat mobilnya terparkir.Langkah kakinya tak terhentikan meski sejenak saja dan dengan lincah mempercepat langkahnya hingga sampai tepat di dekat mobilnya terparkir dengan rapi di sana.“Sudah waktunya pulang!” gumam Alya sambil membuka mobilnya dan masuk ke dalamnya.Dia duduk dengan tenang di kursi sopir sambil memegang erat setir mobilnya. Alya tetap saja terdiam di sana seperti orang aneh dan tidak bergegas pergi sedikit pun.“Mengapa aku terus memikirkannya, hah?!” Alya tak begitu senang dengan pikirannya sendiri yang saat ini kembali teringat percakapa

    Last Updated : 2025-01-18
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 61 : Pertemuan Takdir

    Menyadari kesalahannya sendiri adalah hal yang paling sulit dilakukan oleh manusia tidak peduli siapa pun itu. Banyak di antara manusia yang masih merasa benar meskipun sudah terbukti salah.Ini adalah fakta dan sekaligus sebuah realita kehidupan yang tak akan pernah memudar tak peduli zaman apa yang akan berlalu.Kondisi serupa inilah yang sedang terjadi kepada Alya. Dia masih tidak merasa bersalah meski jelas sekali dia telah menipu dan mengkhianati cinta seorang suami yang begitu tulus.Belum lagi berbagai cacian penuh kebencian dan hinaan yang merendahkan kehormatan seseorang sudah tak terhitung jumlahnya ia lontarkan kepada Bara tanpa rasa bersalah sedikit pun.Sikap arogansi yang tidak berujung inilah yang membuat Alya tak mengerti alasan perubahan sikap Bara yang saat ini begitu membencinya hingga sulit untuk dihilangkan lagi.Bara juga tak akan pernah membutuhkan rasa simpati atau rasa bersalah sedikit pun dari Alya. Dia sudah memutuskan untuk membalas dendam tidak peduli seber

    Last Updated : 2025-01-19
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 62 : Kepala Rumah Sakit

    Glek!Bara tanpa sadar menelan air ludahnya sendiri beberapa kali karena terlalu gugup menghadapi situasi yang tidak terprediksi ini. Dia duduk dengan canggung di kursi yang terlihat lumayan mewah dengan tubuh yang perlahan menggigil seperti orang kedinginan.Sorot matanya tidak fokus melihat sekelilingnya seakan-akan berusaha meminta lingkungan sekitarnya itu membantu dirinya untuk tetap tenang.“A–aku seharusnya tidak ke tempat ini! Andaikan saja aku tidak terlalu terburu-buru, situasi aneh ini tidak akan menimpaku!”Bara mengutuk keras dirinya sendiri dalam hatinya karena masuk ke dalam jurang tanpa dasar yang disiapkan oleh orang lain yang mana dalam hal ini berasal dari pria tua itu selaku kepala rumah sakit elit.“Aku tidak bisa terus gugup seperti ini! Semua sudah terlanjur begini, aku hanya perlu tetap tenang dan mengumpulkan sebanyak mungkin informasi terkait keluarga Harko!” batin Bara sudah memutuskan sesuatu.Dia yang merasa tidak ada jalan kembali hanya bisa berusaha untu

    Last Updated : 2025-01-20
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 63 : Alya Mencari

    “Berhenti dan silahkan duduk kembali apabila kamu masih ingin tahu rahasia keluarga Harko!” ucap pria tua itu dengan tenang bahkan tak menatap ke arah Bara sama sekali.Bara akhirnya terhenti sejenak sebelum berbalik dan menatap dengan serius ke arah pria tua yang saat ini masih saja mengabaikan sosok Bara dengan cara membaca buku medis miliknya.“Pria tua aneh ini benar-benar ingin memberitahu rahasia keluarga Harko atau tidak sebenarnya, hah?!” batin Bara masih tak begitu yakin.Dia memperhatikan dengan seksama sosok pria tua yang tidak ada perubahan fokus bahkan setelah mengatakan perkataan sebelumnya yang menghentikan Bara untuk pergi.Pria tua aneh itu masih saja fokus dengan kesibukan membaca bukunya. Bara masih tak habis pikir dengan sikap pria tua yang tenang dan sekaligus abai terhadap dirinya itu.“Hmph! Anda kalau berjanji harus mampu menepatinya! Jangan coba-coba mempermainkan saya lagi!” tegas Bara menatap tajam ke arah pria tua itu.Pria tua itu lagi-lagi tak merespon dan

    Last Updated : 2025-01-21
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 1 : Wajah Jelek

    24 Agustus, Tahun 2030Malam hari di sebuah rumah yang berada tepat di persimpangan jalan.“Alya! Mengapa kamu selingkuh dariku? Mengapa?!” bentak seorang pria dengan raut wajah yang sangat marah.Hari itu sangat gelap dan hening. Namun, suara teriakkan pria itu menjadi sorotan hanya dalam beberapa detik saja.“Selingkuh? Aku hanya mencintai lelaki yang jauh lebih pantas untukku daripada kamu!” bantah Alya dengan tegas tanpa malu sambil terus mengemas barang-barangnya.Bang!“Tidak tahu diuntung! Inikah balasanmu kepadaku yang sudah berkorban untukmu selama ini, hah?!” Pria itu semakin menyentak dengan ganasnya hingga memukul lemari yang ada di dekatnya.“Bara! Tutup mulutmu! Kamu sendiri yang memang melakukan semua itu untukku dengan senang hati. Jangan kau ungkit tindakanmu sendiri yang tidak pernah aku minta sama sekali!”Alya dengan gigih membantah semakin ganas. Dia mempercepat mengemas beberapa barang-barangnya dan langsung memasukkan semuanya ke dalam kopernya.Bara yang meliha

    Last Updated : 2024-12-13
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 2 : Awal Mula

    “Oh ya? Tampaknya kita akan mendapatkan keluarga baru lagi!” sahut Bara kecil yang masih berusia 12 tahun.“Hmm…, kira-kira dia cantik atau gak ya? He-he-he!” ungkap pemuda sebelumnya dengan jahil.“Hadeh! Kamu ini selalu aja ngomong aneh seperti itu,” ungkap Bara berjalan dengan santai di taman bermain itu.“Anak-anak! Ayo pulang, sudah waktunya mandi sore!” tegas seorang pengurus panti asuhan itu.Semua anak-anak termasuk Bara dengan cepat pergi dari taman bermain itu meski tampak tak rela.Mereka sudah biasa bermain di tempat itu sesuai dengan jam yang sudah ditentukan. Jelas semua anak-anak itu tidak bisa menolak sistem yang berlaku di panti asuhan itu.Bara dan teman-temannya lekas pulang dan pergi mandi sore. Beberapa canda dan tawa masih saja terjadi di kala mereka mandi bersama.Tak butuh waktu lama, mereka semua sudah segar semua dengan aroma wangi terpancar dari atas rambut hingga ujung kaki.“Hmm? Itu siapa?” tanya seseorang yang tampak melihat sosok yang baru dikenalnya.“

    Last Updated : 2024-12-13

Latest chapter

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 63 : Alya Mencari

    “Berhenti dan silahkan duduk kembali apabila kamu masih ingin tahu rahasia keluarga Harko!” ucap pria tua itu dengan tenang bahkan tak menatap ke arah Bara sama sekali.Bara akhirnya terhenti sejenak sebelum berbalik dan menatap dengan serius ke arah pria tua yang saat ini masih saja mengabaikan sosok Bara dengan cara membaca buku medis miliknya.“Pria tua aneh ini benar-benar ingin memberitahu rahasia keluarga Harko atau tidak sebenarnya, hah?!” batin Bara masih tak begitu yakin.Dia memperhatikan dengan seksama sosok pria tua yang tidak ada perubahan fokus bahkan setelah mengatakan perkataan sebelumnya yang menghentikan Bara untuk pergi.Pria tua aneh itu masih saja fokus dengan kesibukan membaca bukunya. Bara masih tak habis pikir dengan sikap pria tua yang tenang dan sekaligus abai terhadap dirinya itu.“Hmph! Anda kalau berjanji harus mampu menepatinya! Jangan coba-coba mempermainkan saya lagi!” tegas Bara menatap tajam ke arah pria tua itu.Pria tua itu lagi-lagi tak merespon dan

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 62 : Kepala Rumah Sakit

    Glek!Bara tanpa sadar menelan air ludahnya sendiri beberapa kali karena terlalu gugup menghadapi situasi yang tidak terprediksi ini. Dia duduk dengan canggung di kursi yang terlihat lumayan mewah dengan tubuh yang perlahan menggigil seperti orang kedinginan.Sorot matanya tidak fokus melihat sekelilingnya seakan-akan berusaha meminta lingkungan sekitarnya itu membantu dirinya untuk tetap tenang.“A–aku seharusnya tidak ke tempat ini! Andaikan saja aku tidak terlalu terburu-buru, situasi aneh ini tidak akan menimpaku!”Bara mengutuk keras dirinya sendiri dalam hatinya karena masuk ke dalam jurang tanpa dasar yang disiapkan oleh orang lain yang mana dalam hal ini berasal dari pria tua itu selaku kepala rumah sakit elit.“Aku tidak bisa terus gugup seperti ini! Semua sudah terlanjur begini, aku hanya perlu tetap tenang dan mengumpulkan sebanyak mungkin informasi terkait keluarga Harko!” batin Bara sudah memutuskan sesuatu.Dia yang merasa tidak ada jalan kembali hanya bisa berusaha untu

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 61 : Pertemuan Takdir

    Menyadari kesalahannya sendiri adalah hal yang paling sulit dilakukan oleh manusia tidak peduli siapa pun itu. Banyak di antara manusia yang masih merasa benar meskipun sudah terbukti salah.Ini adalah fakta dan sekaligus sebuah realita kehidupan yang tak akan pernah memudar tak peduli zaman apa yang akan berlalu.Kondisi serupa inilah yang sedang terjadi kepada Alya. Dia masih tidak merasa bersalah meski jelas sekali dia telah menipu dan mengkhianati cinta seorang suami yang begitu tulus.Belum lagi berbagai cacian penuh kebencian dan hinaan yang merendahkan kehormatan seseorang sudah tak terhitung jumlahnya ia lontarkan kepada Bara tanpa rasa bersalah sedikit pun.Sikap arogansi yang tidak berujung inilah yang membuat Alya tak mengerti alasan perubahan sikap Bara yang saat ini begitu membencinya hingga sulit untuk dihilangkan lagi.Bara juga tak akan pernah membutuhkan rasa simpati atau rasa bersalah sedikit pun dari Alya. Dia sudah memutuskan untuk membalas dendam tidak peduli seber

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 60 : Alya Curiga

    Pimpinan masih tak menemukan kemungkinan lainnya dan hanya bisa kembali terdiam seolah-olah tidak ada yang terjadi di dekatnya selama ini.Di sisi lainnya, Alya sendiri sudah pergi jauh dan mulai dekat dengan pintu keluar rumah sakit elit ini. Tanpa menunggu lama, Alya langsung keluar dengan cepat dan tidak ragu sama sekali.“Huuh…, akhirnya keluar juga dari rumah sakit ini!” gumam Alya begitu lega dan langsung bergegas menuju ke tempat mobilnya terparkir.Langkah kakinya tak terhentikan meski sejenak saja dan dengan lincah mempercepat langkahnya hingga sampai tepat di dekat mobilnya terparkir dengan rapi di sana.“Sudah waktunya pulang!” gumam Alya sambil membuka mobilnya dan masuk ke dalamnya.Dia duduk dengan tenang di kursi sopir sambil memegang erat setir mobilnya. Alya tetap saja terdiam di sana seperti orang aneh dan tidak bergegas pergi sedikit pun.“Mengapa aku terus memikirkannya, hah?!” Alya tak begitu senang dengan pikirannya sendiri yang saat ini kembali teringat percakapa

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 59 : Alya Tersembunyi

    Bara keluar dari kamar rawat inap dengan hatinya yang terasa campur aduk tak menentu. Ada rasa syukur ketika melihat kondisi pimpinan yang sudah sadar.Namun, dia juga merasa semakin waspada dan marah besar kepada keluarga Harko yang sudah sulit diredakan lagi.“Keluarga Harko! Jika bukti sudah kudapatkan, kalian pasti akan hancur!” batin Bara dengan tekad kuat menyala.“Anda sudah keluar rupanya! Apakah masih ingin berkeliling lagi atau tidak?” tanya seorang pria yang sudah menunggu lama di sana.Bara meredakan amarahnya dan melirik pria aneh itu. Dia hanya mengangguk sejenak sebelum berjalan dengan santai lagi.“Hei! Kamu mau ke mana lagi sekarang?” tanya pria itu mengejar Bara.“Aku mau menjenguk yang lainnya dulu. Apa itu tidak boleh?” tanya Bara sebelum menghentikan langkahnya.Dia menoleh ke belakang dan sekilas melihat pria itu dengan tenang. Tatapan Bara membuat pria merasa tak nyaman sebelum akhirnya mendengus dingin.“Terserah kamu!” sahut pria itu tak lagi sopan.Dia sudah t

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 58 : Bertemu Pimpinan Panti Asuhan Daniar (Part 4)

    “Orang ini…. Apakah dia begitu khawatirnya dengan kondisi Panti Asuhan Daniar? Semuanya sudah hancur sekarang, kan? Seharusnya aku menjualnya waktu masih ada tawaran itu,” batin pimpinan tampak menyesali keputusannya menolak untuk menjual Panti Asuhan Daniar.Dia tidak tahu kalau keputusannya kala itu mengundang berbagai masalah yang menimpanya saat ini.Bara tetap menunggu dengan sabar seakan dirinya tahu kalau pimpinan berusaha untuk menghindari pertanyaannya.“Apakah pimpinan berusaha untuk merahasiakannya? Jika seperti ini, aku akan kesulitan mendapatkan informasi lebih lanjut!” batin Bara merasa khawatir.Keduanya berpikiran yang saling bertolak belakang. Bara tidak tahu kalau pimpinan saat ini sedang merasa menyesal karena tidak menjual Panti Asuhan Daniar waktu keluarga Harko memberikan penawarannya.Pimpinan juga tidak sadar kalau Bara sebenarnya merasa bahwa keputusan pimpinan begitu mulia sekali. Hanya saja, dia tidak mengetahui seberapa mengerikannya keluarga Harko.“Tidak!”

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 57 : Bertemu Pimpinan Panti Asuhan Daniar (Part 3)

    Bara terdiam dan terpaksa untuk tersenyum, lalu sedikit menganggukkan kepalanya. Pria itu tampak gerak di hatinya meski hanya untuk berpura-pura senang.“Mengingatkan wanita rendahan seperti Alya hanya buang-buang energi dan waktu berhargaku saja!” batin Bara merasa sangat tidak setuju dengan perkataan pimpinan.“Oh, iya! Bagaimana dengan keturunanmu saat ini? Apakah Alya memang benar-benar masih tidak bisa mempunyai keturunan?” tanya pimpinan sekali lagi.Meski terdengar lancang, tapi Bara sudah terbiasa mendengar pertanyaan pimpinan ini hampir puluhan kali.Bara sangat tahu betul kalau pimpinan hanya ingin mengetahui saja dan tidak punya niat buruk sedikit pun. Bahkan ketika Bara menceritakan kondisi tubuh Alya yang sebenarnya, pimpinan seringkali memberinya beberapa obat herbal untuk mantan istrinya itu.Meski tidak ada pengaruh atau perubahan kepada kondisi Alya, Bara tetap merasa tersentuh dengan kepedulian yang ditunjukkan oleh pimpinan Panti Asuhan Daniar kepadanya seakan-akan

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 56 : Bertemu Pimpinan Panti Asuhan Daniar (Part 2)

    Bara bergumam sendiri dengan ekspresi wajah serius. Meski begitu, hatinya sangat lega memikirkan akan segera bertemu pimpinan Panti Asuhan Daniar.“Semoga pimpinan Panti Asuhan Daniar baik-baik saja!” gumam Bara sebelum berbalik melihat kondisi kamar.Kamarnya sekilas tampak nyaman untuk para korban. Bara melihat ada salah satu tempat tidur dengan seseorang terbaring di sana.Bara mendekat dan melihat sosok pria tua dengan wajah pucat terbaring lemas di atas kasur. Dia terlihat setengah sadar, lebih seperti sedang berusaha untuk sadar saat itu juga.“Pimpinan!” seru Bara tiba-tiba terkejut melihat kondisi orang itu.Meski wajahnya sangat pucat, Bara tentu saja masih mengenalinya karena baru beberapa waktu yang lalu, dia berkunjung ke Panti Asuhan Daniar.Bertemu dengan pimpinan Panti Asuhan Daniar sudah seperti sebuah keharusan yang tak mungkin dia abaikan begitu saja.Namun, kondisi wajah dan tubuhnya benar-benar sulit dibayangkan oleh Bara. Sorot matanya akhirnya bergetar dan tanpa s

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 55 : Bertemu Pimpinan Panti Asuhan Daniar (Part 1)

    Jika Bara memposisikan dirinya sebagai keluarga Harko yang benar-benar ingin mencelakai orang-orang Panti Asuhan Daniar, dia tidak akan membiarkan target mereka berakhir dalam dekapannya.Hal yang paling masuk akal adalah membiarkan semua korban Panti Asuhan Daniar dirawat di tempat lain sehingga apabila ada masalah besar nantinya, maka secara otomatis akan di luar tanggung jawab mereka.Dia juga tahu betul kalau keluarga Harko bukanlah kumpulan orang-orang bodoh. Bagaimana bisa orang bodoh menjadikan seluruh keluarganya kaya raya dan begitu terkenal di negeri ini, kan?Itulah yang terbesit dalam pikiran Bara dan membuatnya kembali gelisah untuk mencoba menemukan letak akar masalahnya.“Semua ini tidak akan sesederhana ini. Pasti ada alasan lain bagi keluarga Harko begitu santai membiarkan para korban dirawat di rumah sakit milik mereka sendiri. Masalahnya, aku tidak bisa menemukan apa alasannya itu!” batin Bara begitu geram setiap kali memikirkan kelicikan keluarga Harko.Rasanya, kat

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status