Home / Romansa / DENDAM SANG WANITA PENGGODA / Bab 5. Identitas Baru

Share

Bab 5. Identitas Baru

Author: Venny
last update Last Updated: 2022-07-23 16:45:44

Jayden, menghembuskan napas tanda bahwa ia begitu kesal. Namun, demi masa depan ia harus bersabar. Ya, walaupun kata sabar sebenarnya tidak ada dalam kamus kehidupannya. 

"Perlahan! Lakukanlah dengan perlahan dan jangan terburu-buru. Lakukan itu, saat kamu benar-benar siap. Karena itulah, kamu harus patuh dan mendengarkan perkataanku." Setelah berhasil menahan amarah, Jayden menurunkan nada suaranya.

Alula, menganggukkan kepala begitu kencang. Ya, yang harus ia lakukan adalah percaya terhadap perkataan sang penolong. 

Jayden mengangkat sebelah tangan dan diletakkan pada sisi wajah Alula. Tangan kokoh dan hangat itu, menyapu sisi wajah Alula yang dipenuhi butiran peluh. 

Sentuhan hangat, menggetarkan jiwa Alula. Walau takut, tapi rasa nikmat lebih kentara. 

Alula membalas tatapan Jayden dan untuk sesaat, waktu seakan berhenti. 

"Patuhlah padaku, maka kamu akan menjadi seseorang yang kuat dan tidak dapat tertandingi," ujar Jayden, kali ini dengan nada suara yang lembut. 

Alula, terpana akan pesona sang penolong dan ia pun mengangguk pasti. Dengan pria ini di sisinya, maka tidak ada yang perlu ditakuti. 

Tanpa aba-aba, Jayden menurunkan tangannya dari sisi wajah lembut milik Alula. Tindakannya itu menunjukkan tidak ada yang istimewa dengan sentuhannya itu, tapi apa yang dirasakan oleh Alula berbeda, amat berbeda. 

"Anna Lee, namamu saat ini adalah Anna Lee. Kamu telah menjadi salah satu anggota keluarga klan Lee," ujar Jayden yang sudah membelakangi Alula. 

"A-Anna Lee?" ulang Alula, tergagap. 

"Ya, Alula Yan sudah tidak ada. Saat ini kamu akan hidup dengan identitas baru yaitu sebagai Anna Lee," jelas Jayden yang sudah berbalik dan menatap tajam ke arah Alula. 

Pikiran Alula kosong. Ia tidak pernah berpikir bahwa identitasnya juga akan berubah. Namun, yang dapat dilakukan hanyalah mengikuti perkataan pria itu. 

"Siapa namamu?" tanya Jayden. 

"Anna Lee," jawab Alula pasti. 

"Bagus," puji Jayden. 

"Baiklah. Aku sudah membuat rencana untuk masa depanmu. Yang harus kamu lakukan adalah menjalani dengan sebaik-baiknya. Paham?" tanya Jayden. 

"Ya, aku paham."

Lalu, Jayden meninggalkan ruang rawat itu dan seorang wanita berpakaian formal masuk, menghampiri Alula. 

"Selamat pagi Nona, perkenalkan saya Amy. Saya ditugaskan sebagai pengawal Nona," ujar wanita dengan setelan formal tersebut. 

"H-Halo," sapa Alula kaku. 

"Ayo, kita harus berangkat!" ujar Amy si pengawal. 

Alula mengikuti si pengawal yang mengangkat tas berisikan barang yang tidak seberapa, meninggalkan ruang rawat ini.

Selama melangkah menuju pintu utama rumah sakit, Alula terus menoleh ke belakang. Ia berharap dapat melihat pria itu, Jayden Lee. Namun, hanya rasa kecewa yang didapatkan karena pria itu sama sekali tidak terlihat. 

Masuk ke dalam mobil mewah, Amy si pengawal berkata kepada supir, "Ke bandara."

"Bandara?" tanya Alula. 

"Benar. Tuan telah mengatur banyak hal untuk Nona. Kita akan berangkat ke Negara Z. Di sana Nona akan mendapatkan pelatihan serta perawatan terbaik," jelas Amy, si pengawal. 

Pesawat? Selama ini, Alula tidak pernah membayangkan memiliki kesempatan untuk pergi ke negara lain. Hidupnya dulu amat miskin dan memprihatinkan. Namun, setelah kejadian buruk menimpa, kehidupannya berubah total. Entah harus bersyukur atau sebaliknya? Entahlah. 

***

Perjalanan udara dilakukan selama 8 jam. Alula muntah karena mabuk udara. Muntah sampai seluruh tubuhnya terasa lemas dan pingsan. 

Saat terbangun, ia sudah berada di atas ranjang empuk di ruangan yang mewah. 

"Selamat pagi Nona," sapa Amy, sambil menarik tirai hingga terbuka lebar. Mengizinkan sinar mentari menerobos ke dalam ruangan ini. 

Alula tidak mampu menjawab. Saat ini, kepalanya begitu sakit. Seakan ada godam besar yang terus menerus menghantam kepalanya. 

"Mandi dan makan. Tidak ada waktu untuk bersantai! Tuan menginginkan hasil yang cepat dan maksimal," ujar Amy, kali ini sambil menarik selimut tebal yang menyelimuti tubuh Alula. 

Patuh dan tidak banyak tanya, Alula pun bangkit. Ia juga menginginkan hasil yang sempurna, agar segera dapat membalas dendam dan tidak mengecewakan sang penolong. 

Alula Yan, sudah tidak ada dan digantikan oleh Anna Lee. Semua pelatihan didapatkan oleh para profesional wanita di dalam kastil megah. Anna tidak diizinkan meninggalkan kastil, sebab pada saatnya nanti ia akan menjadi senjata paling mematikan milik klan Lee. 

Tidak pernah mendapatkan pendidikan formal, tapi tidak membuat kemampuan Anna terbatas. Ia cepat tanggap dan menyukai hal baru. Dengan belajar, membuatnya mampu melupakan sejenak tentang pahit kehidupannya. 

Anna belajar tentang politik, pendidikan dasar dan berbagai bahasa asing. Ia juga dikenalkan kepada komputer dan Anna begitu menyukainya. Selain itu, ia juga melakukan latihan fisik mulai dari bela diri, berkuda, memanah, menembak dan panjat tebing. Semua fasilitas lengkap tersedia di kastil megah ini. 

Semua berjalan lancar, tapi tidak saat Anna harus berhadapan dengan psikiater yang ditugaskan untuk menyembuhkan luka batin. Tidak banyak kemajuan dalam pengobatan, sampai sekarang Anna masih tergantung pada obat-obatan agar dapat tetap waras dan dapat tidur layaknya manusia normal. 

Setiap hari dapat dilalui, walau terasa amat lambat. Keinginan untuk balas dendam dan rasa rindu terhadap sang penolong, yang membuat Anna mampu bertahan sampai sekarang. 

Ia bahkan sudah terbiasa dipanggil dengan nama barunya, Anna Lee. 

***

"Pukul berapa Anna tiba?" tanya Jayden kepada salah seorang kaki tangannya. 

"Pukul delapan malam ini Tuan," jawab si kaki tangan. 

Jayden memutar kursi kerja mewah yang didudukinya, lalu menatap keluar dinding kaca ruang kerja menatap ke keramaian lalu lintas yang terlihat jelas dari gedung tinggi perusahaannya. 

Lalu, Jayden berdiri dari duduk dan memasukkan kedua tangan di saku celana sambil berkata, "Bagaimana perkembangannya?"

"Sangat baik. Pelatihan akademis dan fisik berjalan lancar, bahkan melebihi ekspektasi para pembimbing. Namun, untuk pemulihan dari trauma masih tertinggal jauh," jawab sang kaki tangan. 

Jayden mengeluarkan sebatang rokok dan si kaki tangan langsung membantu menyalakan rokok tersebut. 

Menghirup dan menghembuskan asap rokok itu barulah Jayden berkata, "Apakah menurutmu dia sudah mampu membalas dendam?"

Related chapters

  • DENDAM SANG WANITA PENGGODA   Bab 6. Harus Berpenampilan Pantas

    Si kaki tangan, terdiam sejenak saat mempertimbangkan apa yang harus dikatakan untuk menjawab pertanyaan Sang Tuan. "Aku tidak yakin Tuan," jawab si kaki tangan jujur. Teori akan berbeda dengan saat praktek, itu yang selama ini diyakini. Jadi, kemampuan Alula atau Anna Lee belumlah cukup untuk membalas dendam walaupun dengan kebencian yang membakar jiwa. Jayden, mengangguk. Ia suka dengan orang yang jujur daripada berkata manis, makanya pemuda yang ada dalam satu ruangan dengannya mampu menjadi kaki tangan terpercaya. "Saat Anna tiba, bawa dia ke hadapanku!" perintah Jayden Lee. "Baik Tuan." **** Setelah perintah Jayden, semua bergerak sesuai arahannya, termasuk Alula. Ah, tidak! Anna Lee. Dia kini terlihat seperti anak hilang di bandara internasional Negara Z. "Anna, ayo masuk!" Amy sang pengawal, menyadarkan Anna dari cengkeraman ketakutan. Ya, berada di tengah keramaian seperti ini membuatnya panik setengah mati. Cara menenangkan diri yang dipelajari selama tiga tahun

    Last Updated : 2022-09-16
  • DENDAM SANG WANITA PENGGODA   Bab 7. Aset Paling Berharga

    "Gaun ini tidak dirancang dikenakan dengan bra dan untuk celana dalam harus dengan bahan yang lembut, agar tidak tercetak saat gaun melekat di tubuh Nona," jelas si pegawai. Dengan wajah merona karena malu, Anna pun melepaskan pakaian dalam mengikuti instruksi si pegawai toko. Telanjang, Anna pun buru-buru mengambil celana dalam baru dari si pegawai dan langsung mengenakannya. Celana dalam berbahan kain yang begitu tipis, seperti kulit kedua yang melekat sempurna. Lalu, si pegawai mulai membantu Anna mengenakan gaun hitam yang begitu elegan. Setelah terpasang sempurna di tubuh, penampilannya membuat Anna sendiri terpukau. Ia terlihat amat jauh berbeda, begitu elegan dan seksi. Gaun itu terlihat sopan pada bagian depan. Model kerah longgar agak turun, memamerkan keindahan pundak dan leher Anna yang jenjang. Namun, karena jenis kain yang begitu lembut, gaun itu menjiplak lekukan tubuhnya dengan begitu jelas. Bahkan, bayangan puting terlihat jelas dan membuat wajah Anna kembali meron

    Last Updated : 2022-10-12
  • DENDAM SANG WANITA PENGGODA   Bab 8. Bunuh Mereka

    Di dalam ruang ballroom termegah yang dimiliki Hotel Zeus, semua mata para tamu tertuju pada sosok seorang wanita yang baru saja melangkah masuk. Daya tarik alami serta sikap penuh kehati-hatian, membuat orang merasa penasaran. Apalagi ada topeng indah yang menutup sebagian wajah wanita itu. Anna, ragu untuk melangkahkan kakinya. Apalagi, saat sadar akan tatapan orang-orang berpakaian formal yang tertuju padanya. Keinginan untuk berbalik dan melarikan diri begitu menggoda, tapi niat itu diurungkan seketika saat tatapannya menangkap sosok pria itu. Jayden Lee, menatap ke arah pintu masuk ballroom. Aset di mana ia telah banyak berinvestasi, telah kembali. Namun, apakah investasinya memberikan hasil yang sepadan atau tidak, ia masih harus memastikannya. Satu hal yang pasti, sisi kewanitaan milik asetnya itu begitu kental dan begitu menarik bagi lawan jenis. Ya, itu adalah kelebihan Alula Yan gadis yang ia selamatkan tiga tahun yang lalu. Kembali kepada Anna Lee atau Alula Yan. Spont

    Last Updated : 2022-10-15
  • DENDAM SANG WANITA PENGGODA   Bab 9. Sempurna

    Jayden melangkah ke arah di mana Anna berdiri. Tiba di sana, dengan perlahan Jayden melepaskan topeng yang menutup wajah cantik itu. Ia ingin, melihat seperti apa ekspresi Anna Lee. Namun, setelah melihat Jayden merasa kecewa, sebab hanya ketakutan yang terpatri pada wajah cantik itu. Ini mungkin akan sedikit kejam, tapi harus dilakukan agar wanita itu teringat akan alasan menerima uluran tangannya saat itu. Jayden melempar topeng itu ke lantai, kemudian kedua tangannya diletakkan pada lengan bagian atas milik Anna Lee. Membungkuk sedikit dan mendekatkan wajahnya pada wajah cantik itu, Jayden pun mulai berkata, "Ibumu adalah wanita lumpuh yang tidak berguna. Sedangkan, ayahmu seorang penjudi dan pemabuk! Dia menjualmu kepada Tuan Mo, untuk menebus hutang judi dan mendapatkan sedikit sisa uang.""Rencananya, kamu akan dijual ke ibukota sebagai pelacur. Namun, sialnya perjalanan ke ibukota memakan waktu tujuh hari dengan menggunakan kapal. Tujuh hari, kamu diperkosa secara bergilir ol

    Last Updated : 2022-10-15
  • DENDAM SANG WANITA PENGGODA   Bab 10. Urusanmu, Bukan Urusanku!

    "Baiklah, aku harus kembali ke pesta. Sam, antar Anna untuk memilih senjata. Lalu, bawa dia kembali ke desa nelayan," ujar Jayden dan memberikan kode dengan tangan, agar mereka segera keluar. "Ayo Nona," ajak Sam kepada Anna. "Anda tidak ikut?" tanya Anna. Ia berharap Jayden Lee tetap mendampinginya. "Itu urusanmu, bukan urusanku," jawab Jayden ringan. Ia tidak suka ketergantungan, karena itulah ia tidak ingin Anna terus tergantung padanya.Jawaban itu, cukup mengecewakan. Namun demi menunjukkan tekadnya untuk balas dendam, Anna pun pergi mengikuti Sam tanpa berkata apapun lagi. Anna ingin menunjukkan kepada sang penolong bahwa ia mampu dan pantas menyandang marga Lee di belakang nama barunya. Sam dan Anna, melangkah keluar dari ruangan itu dan mengitari koridor belakang, jauh dari keramaian. Ternyata di sana ada sebuah lift, yang jika tidak diperhatikan maka tidak akan disadari keberadaannya. Anna tidak banyak bertanya, ia patuh mengikuti Sam masuk ke dalam lift. Lift membawa me

    Last Updated : 2022-10-16
  • DENDAM SANG WANITA PENGGODA   Bab 11. Balas Dendam

    Tatapan Anna terkunci pada sosok pria bertubuh gempal, yang tidak sadarkan diri. Pakaian lusuh dan compang camping, tanda hidup pria bejat itu jauh dari kata makmur. Anna yakin, itu adalah karma dari tindakan bejat pria itu. Menarik topi hitam turun, menutup sebagian wajah, Anna pun melompat ke arah Pan. Mendarat dengan posisi berlutut dengan satu kaki ditekuk, belati tajam itu langsung menargetkan tendon kaki pria gemuk itu. Kedua tendon kaki, diiris cukup dalam dan membuat darah muncrat keluar. Seketika, teriakan penuh kesakitan meraung keluar dari bibir Pan yang begitu bau alkohol. "ARGHHHH!""ARGHHHH!"Teriakan yang menggelegar, membuat tamu lain yang awalnya tertidur langsung bangun. Namun, saat melihat darah yang berceceran orang-orang memilih lari keluar, meninggalkan kedai. Ya, meninggalkan mereka yang sedang menyelesaikan masalah. BRUKKK! Tubuh gempal itu tersungkur ke lantai kayu yang reyot. Benar, kedua kakinya itu tidak lagi mampu menopang berat badannya. "T-TOLONGGG

    Last Updated : 2022-10-31
  • DENDAM SANG WANITA PENGGODA   Bab 12. Apa yang Telah Terjadi - 1

    Alula Yan gadis berusia 17 tahun, menunduk dalam. Kedua tangannya yang kurus sedikit gemetar, menggenggam erat salah satu tangan sang ibu. Ibu, mengalami lumpuh seluruh tubuh setelah dipukul sang ayah tiga tahun yang lalu. Setelah itu, Lula lah yang merawat sang ibu disela kesibukannya mencari nafkah tambahan. Sang ayah, pemabuk dan penjudi. Lula selalu berharap sang ayah pulang larut malam dan langsung tidur. Ya, ia takut saat harus berhadapan dengan sang ayah yang selalu dalam kondisi mabuk. Jadi, bagi Lula lebih baik sang ayah tidak berada di rumah. Namun, pengecualian terjadi untuk hari ini. Sang ayah, pulang saat hari masih siang dan langsung mengobrak-abrik rumah petak berukuran 3 x 4 meter yang dibangun dengan kayu bekas. Entah apa yang dicari, tapi karena dapat merasakan emosi sang ayah yang meluap, Lula memilih tetap berada di samping sang ibu yang tergeletak tidak berdaya. "SIAL! SIAL!" raung Tuan Yan, ayah dari Alula Yan. Pria paruh baya dengan tubuh kurus berpenyakit,

    Last Updated : 2022-10-31
  • DENDAM SANG WANITA PENGGODA   Bab 13. Apa yang Telah Terjadi - 2

    Di ranjang bambu, Nyonya Yan yang tidak mampu bergerak, hanya dapat meneteskan air mata saat tahu apa yang sedang menimpa putrinya. "A-Ayah... S-Sakit. Aku mohon Ayah...." ujar Lula terbata-bata, sambil berusaha menggerakkan kakinya agar ia tidak terseret di tanah penuh bebatuan ini. Tarikan pada rambutnya begitu kuat dan sakit. Namun, rasa sakit itu tidak sebanding dengan rasa takut yang menyelimuti jiwanya saat ini. Tuan Yan, yang telah dibutakan oleh rasa benci semakin berjalan cepat, mengabaikan setiap kata yang dilontarkan oleh darah dagingnya sendiri. Ia berusaha mengejar, Tuan Mo. "TUAN MO! TUNGGU!" teriak Tuan Yan, memanggil Tuan Mo yang berjarak sekitar sepuluh meter di depannya. Panggilan itu, membuat Tuan Mo berhenti melangkah dan membalikkan tubuh, menatap orang yang memanggilnya dengan tatapan malas. Namun, saat melihat apa yang diseret pemabuk itu, seketika Tuan Mo mulai merasa tertarik. Apakah ada orang yang melihat tindakan Tuan Yan yang menyeret putrinya? Ten

    Last Updated : 2022-11-01

Latest chapter

  • DENDAM SANG WANITA PENGGODA   Bab 14. Apa yang Telah Terjadi - 3

    PLAKKK! Satu pukulan keras, dilayangkan Tuan Chan tepat ke bagian belakang kepala Pan. Lalu, Tuan Chan pun berkata, "Bodoh! Kalaupun tidak tahan, yang berhak menyentuhnya pertama kali adalah aku ataupun Tuan Mo! Jadi, jika kamu masih ingin ikut berlayar bersama kami, maka jaga sikapmu!"Seketika, Pan diam. Bukan karena ia mematuhi perkataan Tuan Chan, melainkan segera ia memiliki sebuah ide cemerlang, agar dapat menggauli gadis itu. Ya, ia hanya perlu mendesak Tuan Mo ataupun Tuan Chan untuk menggauli gadis itu. Baru kemudian, ia pasti memiliki kesempatan. Wajar bagi para Bos mendapatkan jatah pertama terlebih dahulu dan ia sama sekali tidak keberatan, mendapatkan sisa-sisa dari mereka. Hanya memikirkan kemungkinan itu, sudah membuat dirinya bergairah. "Jadi, di mana gadis itu ditempatkan?" tanya Pan, yang langsung mengubah topik pembicaraan. "Ikat dia di sisi geladak kapal itu dan pastikan ia tidak melarikan diri! Sebentar lagi kapal akan berlayar," pesan Tuan Chan, sebelum melang

  • DENDAM SANG WANITA PENGGODA   Bab 13. Apa yang Telah Terjadi - 2

    Di ranjang bambu, Nyonya Yan yang tidak mampu bergerak, hanya dapat meneteskan air mata saat tahu apa yang sedang menimpa putrinya. "A-Ayah... S-Sakit. Aku mohon Ayah...." ujar Lula terbata-bata, sambil berusaha menggerakkan kakinya agar ia tidak terseret di tanah penuh bebatuan ini. Tarikan pada rambutnya begitu kuat dan sakit. Namun, rasa sakit itu tidak sebanding dengan rasa takut yang menyelimuti jiwanya saat ini. Tuan Yan, yang telah dibutakan oleh rasa benci semakin berjalan cepat, mengabaikan setiap kata yang dilontarkan oleh darah dagingnya sendiri. Ia berusaha mengejar, Tuan Mo. "TUAN MO! TUNGGU!" teriak Tuan Yan, memanggil Tuan Mo yang berjarak sekitar sepuluh meter di depannya. Panggilan itu, membuat Tuan Mo berhenti melangkah dan membalikkan tubuh, menatap orang yang memanggilnya dengan tatapan malas. Namun, saat melihat apa yang diseret pemabuk itu, seketika Tuan Mo mulai merasa tertarik. Apakah ada orang yang melihat tindakan Tuan Yan yang menyeret putrinya? Ten

  • DENDAM SANG WANITA PENGGODA   Bab 12. Apa yang Telah Terjadi - 1

    Alula Yan gadis berusia 17 tahun, menunduk dalam. Kedua tangannya yang kurus sedikit gemetar, menggenggam erat salah satu tangan sang ibu. Ibu, mengalami lumpuh seluruh tubuh setelah dipukul sang ayah tiga tahun yang lalu. Setelah itu, Lula lah yang merawat sang ibu disela kesibukannya mencari nafkah tambahan. Sang ayah, pemabuk dan penjudi. Lula selalu berharap sang ayah pulang larut malam dan langsung tidur. Ya, ia takut saat harus berhadapan dengan sang ayah yang selalu dalam kondisi mabuk. Jadi, bagi Lula lebih baik sang ayah tidak berada di rumah. Namun, pengecualian terjadi untuk hari ini. Sang ayah, pulang saat hari masih siang dan langsung mengobrak-abrik rumah petak berukuran 3 x 4 meter yang dibangun dengan kayu bekas. Entah apa yang dicari, tapi karena dapat merasakan emosi sang ayah yang meluap, Lula memilih tetap berada di samping sang ibu yang tergeletak tidak berdaya. "SIAL! SIAL!" raung Tuan Yan, ayah dari Alula Yan. Pria paruh baya dengan tubuh kurus berpenyakit,

  • DENDAM SANG WANITA PENGGODA   Bab 11. Balas Dendam

    Tatapan Anna terkunci pada sosok pria bertubuh gempal, yang tidak sadarkan diri. Pakaian lusuh dan compang camping, tanda hidup pria bejat itu jauh dari kata makmur. Anna yakin, itu adalah karma dari tindakan bejat pria itu. Menarik topi hitam turun, menutup sebagian wajah, Anna pun melompat ke arah Pan. Mendarat dengan posisi berlutut dengan satu kaki ditekuk, belati tajam itu langsung menargetkan tendon kaki pria gemuk itu. Kedua tendon kaki, diiris cukup dalam dan membuat darah muncrat keluar. Seketika, teriakan penuh kesakitan meraung keluar dari bibir Pan yang begitu bau alkohol. "ARGHHHH!""ARGHHHH!"Teriakan yang menggelegar, membuat tamu lain yang awalnya tertidur langsung bangun. Namun, saat melihat darah yang berceceran orang-orang memilih lari keluar, meninggalkan kedai. Ya, meninggalkan mereka yang sedang menyelesaikan masalah. BRUKKK! Tubuh gempal itu tersungkur ke lantai kayu yang reyot. Benar, kedua kakinya itu tidak lagi mampu menopang berat badannya. "T-TOLONGGG

  • DENDAM SANG WANITA PENGGODA   Bab 10. Urusanmu, Bukan Urusanku!

    "Baiklah, aku harus kembali ke pesta. Sam, antar Anna untuk memilih senjata. Lalu, bawa dia kembali ke desa nelayan," ujar Jayden dan memberikan kode dengan tangan, agar mereka segera keluar. "Ayo Nona," ajak Sam kepada Anna. "Anda tidak ikut?" tanya Anna. Ia berharap Jayden Lee tetap mendampinginya. "Itu urusanmu, bukan urusanku," jawab Jayden ringan. Ia tidak suka ketergantungan, karena itulah ia tidak ingin Anna terus tergantung padanya.Jawaban itu, cukup mengecewakan. Namun demi menunjukkan tekadnya untuk balas dendam, Anna pun pergi mengikuti Sam tanpa berkata apapun lagi. Anna ingin menunjukkan kepada sang penolong bahwa ia mampu dan pantas menyandang marga Lee di belakang nama barunya. Sam dan Anna, melangkah keluar dari ruangan itu dan mengitari koridor belakang, jauh dari keramaian. Ternyata di sana ada sebuah lift, yang jika tidak diperhatikan maka tidak akan disadari keberadaannya. Anna tidak banyak bertanya, ia patuh mengikuti Sam masuk ke dalam lift. Lift membawa me

  • DENDAM SANG WANITA PENGGODA   Bab 9. Sempurna

    Jayden melangkah ke arah di mana Anna berdiri. Tiba di sana, dengan perlahan Jayden melepaskan topeng yang menutup wajah cantik itu. Ia ingin, melihat seperti apa ekspresi Anna Lee. Namun, setelah melihat Jayden merasa kecewa, sebab hanya ketakutan yang terpatri pada wajah cantik itu. Ini mungkin akan sedikit kejam, tapi harus dilakukan agar wanita itu teringat akan alasan menerima uluran tangannya saat itu. Jayden melempar topeng itu ke lantai, kemudian kedua tangannya diletakkan pada lengan bagian atas milik Anna Lee. Membungkuk sedikit dan mendekatkan wajahnya pada wajah cantik itu, Jayden pun mulai berkata, "Ibumu adalah wanita lumpuh yang tidak berguna. Sedangkan, ayahmu seorang penjudi dan pemabuk! Dia menjualmu kepada Tuan Mo, untuk menebus hutang judi dan mendapatkan sedikit sisa uang.""Rencananya, kamu akan dijual ke ibukota sebagai pelacur. Namun, sialnya perjalanan ke ibukota memakan waktu tujuh hari dengan menggunakan kapal. Tujuh hari, kamu diperkosa secara bergilir ol

  • DENDAM SANG WANITA PENGGODA   Bab 8. Bunuh Mereka

    Di dalam ruang ballroom termegah yang dimiliki Hotel Zeus, semua mata para tamu tertuju pada sosok seorang wanita yang baru saja melangkah masuk. Daya tarik alami serta sikap penuh kehati-hatian, membuat orang merasa penasaran. Apalagi ada topeng indah yang menutup sebagian wajah wanita itu. Anna, ragu untuk melangkahkan kakinya. Apalagi, saat sadar akan tatapan orang-orang berpakaian formal yang tertuju padanya. Keinginan untuk berbalik dan melarikan diri begitu menggoda, tapi niat itu diurungkan seketika saat tatapannya menangkap sosok pria itu. Jayden Lee, menatap ke arah pintu masuk ballroom. Aset di mana ia telah banyak berinvestasi, telah kembali. Namun, apakah investasinya memberikan hasil yang sepadan atau tidak, ia masih harus memastikannya. Satu hal yang pasti, sisi kewanitaan milik asetnya itu begitu kental dan begitu menarik bagi lawan jenis. Ya, itu adalah kelebihan Alula Yan gadis yang ia selamatkan tiga tahun yang lalu. Kembali kepada Anna Lee atau Alula Yan. Spont

  • DENDAM SANG WANITA PENGGODA   Bab 7. Aset Paling Berharga

    "Gaun ini tidak dirancang dikenakan dengan bra dan untuk celana dalam harus dengan bahan yang lembut, agar tidak tercetak saat gaun melekat di tubuh Nona," jelas si pegawai. Dengan wajah merona karena malu, Anna pun melepaskan pakaian dalam mengikuti instruksi si pegawai toko. Telanjang, Anna pun buru-buru mengambil celana dalam baru dari si pegawai dan langsung mengenakannya. Celana dalam berbahan kain yang begitu tipis, seperti kulit kedua yang melekat sempurna. Lalu, si pegawai mulai membantu Anna mengenakan gaun hitam yang begitu elegan. Setelah terpasang sempurna di tubuh, penampilannya membuat Anna sendiri terpukau. Ia terlihat amat jauh berbeda, begitu elegan dan seksi. Gaun itu terlihat sopan pada bagian depan. Model kerah longgar agak turun, memamerkan keindahan pundak dan leher Anna yang jenjang. Namun, karena jenis kain yang begitu lembut, gaun itu menjiplak lekukan tubuhnya dengan begitu jelas. Bahkan, bayangan puting terlihat jelas dan membuat wajah Anna kembali meron

  • DENDAM SANG WANITA PENGGODA   Bab 6. Harus Berpenampilan Pantas

    Si kaki tangan, terdiam sejenak saat mempertimbangkan apa yang harus dikatakan untuk menjawab pertanyaan Sang Tuan. "Aku tidak yakin Tuan," jawab si kaki tangan jujur. Teori akan berbeda dengan saat praktek, itu yang selama ini diyakini. Jadi, kemampuan Alula atau Anna Lee belumlah cukup untuk membalas dendam walaupun dengan kebencian yang membakar jiwa. Jayden, mengangguk. Ia suka dengan orang yang jujur daripada berkata manis, makanya pemuda yang ada dalam satu ruangan dengannya mampu menjadi kaki tangan terpercaya. "Saat Anna tiba, bawa dia ke hadapanku!" perintah Jayden Lee. "Baik Tuan." **** Setelah perintah Jayden, semua bergerak sesuai arahannya, termasuk Alula. Ah, tidak! Anna Lee. Dia kini terlihat seperti anak hilang di bandara internasional Negara Z. "Anna, ayo masuk!" Amy sang pengawal, menyadarkan Anna dari cengkeraman ketakutan. Ya, berada di tengah keramaian seperti ini membuatnya panik setengah mati. Cara menenangkan diri yang dipelajari selama tiga tahun

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status