Share

226

Icha merogoh ponsel dari tasnya. Ia menghela napas melihat room chat dengan Kevin. Tak ada balasan, justru pesannya tak terkirim ke subjek yang dituju. "Lagi-lagi aku diblock," desis wanita itu pasrah. Ia menengadahkan ke langit merasakan terik matahari yang menerpa wajah putihnya.

"Huft... Sudah seminggu lebih aku berdoa di rumahmu, kapan doaku akan terkabul?" tanyanya. Perlahan matanya memerah. Sedikit air menggenang di pelupuknya.

Ia kemudian tertunduk dan menelpon orang suruhannya yang diminta untuk mengintai pergerakan suaminya ketika tidak bersamanya.

"Bagaimana?" Icha tak perlu menunggu lama untuk mendapat jawaban telepon.

"Mereka menuju Bali Bu. Sekarang kami berada di kapal."

Mata Icha terbelalak mendengar kabar tersebut. "Bali?!" Tangannya mengepal erat, jantungnya berdegup kencang, dan suhu dalam tubuhnya kian mendidih.

"Benar Bu. Saya sudah mengirim bukti mereka di kapal."

"Oke. Intai terus jangan sampai lepas." Icha memutus sambungan telepon dan melihat beberapa foto ya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status