Share

Love's Complicated

Author: SURIYANA
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Jadi kamu punca masalah ini!” bentak Papa lalu mengangkat tangan untuk memukul Leo.

Pria itu tidak tinggal diam. Tangannya menjadi pelindung agar ayahnya itu tidak sampai melukainya. Sekarang, bahu Leo yang menjadi sasaran. Namun, pukulan itu tidak keras, seolah-olah Papa tidak berniat sedikitpun untuk menghajarnya.

“Nggak, Pa… nggak Pa,” bantahnya berusaha menghentikan serangan dari ayahnya.

Tahu-tahu, kerah kimono tidurnya ditarik dan lengan Papa sudah berusaha mencekik lehernya. Leonardo jadi tidak lagi meyakini kalau Papa tidak bermaksud untuk menganiayanya.

“Ya. Memang suka,” teriak Leonardo akhirnya.

Mendadak, terdengar suara batuk kecil dari sosok yang terbaring di tempat tidur.

“Bastian, Pi. Bastian. Dia sadar. Dia bangun,” ujar Olivia seraya mendekati tepi ranjang.

Well, finally. Terima kasih, Leo!”

Laki-laki itu melongo. Apa baru saja ayahnya sengaja menciptakan adegan penuh drama agar Bastian tersa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • DEBTLY IN LOVE (Indonesia)   Twist and Turn

    Tiga hari berlalu sejak Dina ditinggalkan oleh Leonardo di rumah sakit tempatnya dirawat. Kakinya sudah dapat digerakkan dengan bebas dan dokter pun telah mengizinkannya untuk pulang. Gadis itu tidak lagi heran sewaktu pihak rumah sakit mengatakan kalau semua biaya telah dilunasi oleh Keluarga Armadjati. Akan tetapi, dia masih saja risih dengan kehadiran dua sosok asing yang ada di dekatnya dan Ayah. Pengawal-pengawal Leo. “Hm… kami nggak perlu ditemani – “Perintah Pak Hidayat.” Dina mesem saja mengetahui kalimatnya yang belum selesai sudah disela oleh para pengawal itu. Dia beranjak ke meja penerimaan obat. Dua pengawal ikut mendekatinya. “Mbak Dina, petunjuk penggunaannya ada pada masing-masing label,” kata Apoteker. “Dan… ayahnya di mana, Mbak?” “Sedang konsultasi dengan dr. Agus.” Apoteker mengangguk-angguk. Kemudian, petugas itu mengucapkan, “Nah, saya ingin mengingatkan kalau Pak Indra sebaiknya dirawat di bagian Psikiatri.” Ada

  • DEBTLY IN LOVE (Indonesia)   To Be Better

    Olivia menelan ludah mendengar pertanyaan Papi itu. Jangan sampai ayah tirinya itu bermaksud menikahinya. “It’s inappropriate, Pi,” ujarnya cepat seraya cepat-cepat berjalan menuju kamar Bastian kembali. Tak disangka-sangka, tawa Papi malah bergema. Sambil menjejeri langkah Olivia, ayah tirinya itu berkata, “Kamu saja yang pikirannya ngelantur. Anak teman bisnis Papi ada yang seumuran kamu – “Papi nggak belajar apa-apa,” hardik perempuan itu. “Lho, kok?” “Bastian jadi begini kan gara-gara pernikahan bisnis,” jelas Olivia yang saat itu telah berada tepat di depan pintu kamar Bastian. “Tidak, dong. Wendy kan hamil duluan.” “Sst,” bisik Olivia menghentikan pembicaraan. Dia menempelkan telinganya untuk mengetahui apa pembicaraan antara Leo dan Bastian telah selesai. *** Tidak pernah berada dalam satu ruangan dengan adik tirinya sebelum ini, kebersamaan mereka saat itu bikin Leonardo canggung. Dia mencoba melunturka

  • DEBTLY IN LOVE (Indonesia)   New Deal

    “Biarkan mereka urus permasalahan antara mereka sendiri,” kata Papi sambil menjawil pundaknya. Olivia menepis tangan ayah tirinya itu. Susah mendengarkan apapun dari ruangan sebelah kalau Papi mengganggunya terus. “Memangnya ada hal yang penting apa sampai kamu menguping?” Olivia menelengkan kepala dan berpikir keras. Ada sesuatu yang dia perlu lakukan. Itu sebabnya dia pulang ke rumah ini. Dia mengingat-ingat. Ah, ketemu. “Saya mau minta nomor telepon Dina. Saya mau ngobrol sama dia.” Olivia berhenti sejenak karena dia tidak mau mengungkapkan alasannya bahwa dia ingin tunangan Leo itu menjadi koki di restorannya nanti. “Persiapan pesta,” katanya terburu-buru. Papi manggut-manggut. “You don’t know?” tanya ayah tirinya itu. “Yaaah memang semakin dekat waktunya. Makanya kita harus cepat-cepat mengatur vendor dan event organizer, Pi.” “Yang Papi maksud bukan itu. Tapi, kekhawatiran kamu benar juga. Neti

  • DEBTLY IN LOVE (Indonesia)   The Big Sister

    Olivia baru mengenal Bastian sewaktu dia beranjak remaja. Dad, ayah kandungnya merasa dirinya perlu kehadiran seorang ibu. Pubertas dan keperluan seorang perempuan yang beranjak dewasa menyulitkan bagi ayahnya yang gila kerja itu. Kedua orangtuanya itu pun bersekongkol untuk mendekatkan hubungan antara Olivia dan Mami. Waktu itu, bukannya dia menolak mentah-mentah rencana kedua orangtuanya itu. Hanya saja, rasanya aneh. Sepanjang hidupnya tidak mengenal ibunya, tahu-tahu harus menjalani hari-hari bersama Mami secara berkala. Olivia dan ibunya akan bertemu di rumah Gramma. Di sana pula dia bertemu dengan Bastian. Saat itu, adik tirinya itu masih berusia sepuluh, sedangkan dia telah menginjak umur tiga belas. Rupanya, telah tiga tahun dihabiskan Bastian di Amerika Serikat, tepatnya di sebuah asmara khusus siswa laki-laki di Washington DC. Dua tahun pertama, Bastian tidak boleh keluar dari lingkungan asrama dan wajib belajar Bahasa Inggris setiap hari

  • DEBTLY IN LOVE (Indonesia)   Cake and Rainbow

    Rumah Wendy terletak di bagian sudut. Jadi, ukurannya lebih besar ketimbang rumah lainnya di permukiman di bilangan Jakarta Barat. Leo sudah berangkat pagi-pagi sekali dari mansion Keluarga Armadjati. Dengan suasana jalan raya yang macet, dia baru tiba di sana saat jam sarapan baru saja usai. Pengurus rumah tangga Keluarga Sasongko menuntunnya ke meja makan. Dia yakin itu merupakan perintah sang pemilik rumah karena jarang-jarang seorang tamu akan langsung disuruh ke situ. “Mas Leo mau sarapan apa? Roti bakar, nasi goreng telur, atau salad buah?” Leonardo menilik meja makan yang masih menyisakan berbagai menu. Dia sedang dalam misi penting dan tidak boleh terganggu dengan hal yang lain. “Tolong kopi saja, boleh?” pintanya sopan. Asisten rumah tangga Keluarga Sasongko mengangguk singkat dan berlalu dari pandangannya untuk segera membuat minuman pesanan Leo. Ditinggalkan sendiri, pria itu melihat-lihat sekeliling. Meja makan besar dengan delapan kursi m

  • DEBTLY IN LOVE (Indonesia)   Reach for the Stars

    “Kok saya nggak tahu bakal ada tamu?”Leonardo meletakkan piring buahnya, siap-siap berdiri untuk menyapa Nyonya Rumah Keluarga Sasongko, yang dipanggil oleh Wendy dengan sebutan Mommy. Di sebelahnya, Ambu tetap duduk dan memalingkan muka.“Apa kabar Tante?” Leo mengulurkan tangan.Istri pertama Keluarga Sasongko itu menyambutnya dengan genggaman tangan yang erat. “Tante minta maaf ya atas kelakuan Wendy yang menyusahkan keluargamu.”Leo mendelik keheranan. Dalam persoalan kedua keluarga, laki-laki itu merasa pihak Bastian yang punya banyak kesalahan. Dia yakin Wendy telah menceritakan itu karena permintaan cerai wanita itu disetujui oleh keluarga perempuan itu juga.“Iin, Wendy belum turun juga?”Leo tahu kalau Iin itu adalah nama Ambu. Dia melirik ibu kandung Wendy itu yang tahu-tahu terdiam seribu bahasa. “Sebentar lagi, Tante. Katanya lagi mandi,” ucap pria itu mengambil alih.

  • DEBTLY IN LOVE (Indonesia)   Cut Loss

    Sewaktu Leo meneleponnya untuk meminta bertemu, Wendy mengira laki-laki itu ingin membaik-baiki dirinya. Dia salah sangka. Tujuan Leo datang ke rumahnya itu justru karena pria itu mau Wendy kembali kepada Bastian. Di mana dia harus meletakkan mukanya yang sudah tercoreng?“Bukannya kembali ke sekolah jadi keinginanmu sejak lama ya, Wen?”“Iyaaa,” jawab gadis itu sambil menggerutu. Tapi, sialnya dia lahir dalam keluarga yang tidak menghargai wanita. Ayahnya membeda-bedakan antara anak laki-laki dan perempuan. Golongan yang terakhir tidak dapat menikmati keistimewaan seperti bersekolah setinggi yang dia mau. Semua tindak-tanduknya akan diatur oleh Daddy dan rencana yang dia buat harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari orangtuanya itu.“Bayangkan, kamu bisa mendaftar di perguruan tinggi terbaik, di manapun di dunia. Setiap hari mempelajari hal baru. Kamu bisa sekaligus cari teman atau koneksi yang dapat mendukung cita-citamu na

  • DEBTLY IN LOVE (Indonesia)   Back to Misery

    Matahari masih menampakkan sinarnya sewaktu Dina mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Cahayanya belum terlalu menyepi. Ditemani oleh Nababan, dia dan ayahnya tinggal duduk manis saja karena pengawal tersebut yang mengurus keperluan mereka semuanya. Nababan yang mencari koper-koper bawaan mereka. Pengawal itu juga yang menuntun mereka untuk naik ke dalam mobil yang sudah disiapkan. Miris. Kisah hidup Dina sepertinya tidak lepas dari mengikuti orang asing masuk ke dalam kendaraannya. Dia masih terluka jika mengingat-ingat peristiwa penculikan yang dia alami sebelumnya. “Naik, Mbak.” Dina tersadar dari pikirannya sendiri dan segera membantu ayahnya naik ke dalam mobil tersebut. Walaupun yang mengundangnya kembali ke Jakarta adalah Olivia, Dina yakin segala keistimewaan yang dia dapat hari ini pasti kiprah dari Keluarga Armadjati. Dina masih tidak habis pikir. Padahal dengan cuma berstatus sebagai anak tiri pada keluarga tersebut, Olivia mampu memulai jari

Latest chapter

  • DEBTLY IN LOVE (Indonesia)   Last Hurrah

    Dina tidak lagi takut berhadap-hadapan dengan wanita secantik malaikat itu. Dia sudah mendengar semuanya dari Leonardo. Bagaimana Wendy sebenarnya memiliki cita-cita lain sekadar dari menjadi seorang nyonya rumah. Dia bahkan mengagumi upaya Leo agar istri Bastian itu mendapatkan apa yang diinginkan. Awalnya, dia tidak setuju kalau niat baik itu dibalut dengan perjanjian antara Wendy dan Bastian untuk tetap dalam ikatan pernikahan. Namun, dia bisa bilang apa kalau dua-duanya telah setuju. Seperti Leo, dia hanya berharap di tengah-tengah perjanjian itu, cinta antara Wendy dan Bastian akan kembali bertumbuh.“Hai,” sapa Dina.Wendy mengedikkan bahu. Bahkan cara wanita itu bersikap tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekeliingnya tampak menakjubkan. Elegan dan membuat orang lain berniat untuk memberikan apa saja yang diminta oleh Wendy.“Nona Wendy ikut makan, ya,” ajaknya santai sambil menata piring baru di meja yang kosong.Tidak

  • DEBTLY IN LOVE (Indonesia)   A Good Life

    Dari kejauhan, Dina sudah melihat bayangan Leonardo. Senyum di wajah laki-laki itu menerbitkan cahaya benderang di kepalanya. Leonardo setengah berlari menghampirinya. Pria itu langsung mengambil alih kursi roda dari pegawai bandara untuk mendorong ayahnya. Cerminan seorang pria yang bertanggung jawab.“Gimana Bali?” tanya laki-laki itu.“Sepi.” Itu karena tidak ada kehadiran Leonardo di sana. Tapi, tentu saja Dina tidak akan mengungkapkan bagian terakhir dari pikirannya itu terang-terangan. Dia masih malu mengakui perasaannya terhadap laki-laki itu. Ditambah, dia juga tidak ingin Leonardo menggodanya terus-terusan.Mereka telah berada di parkiran mobil. Dengan sigap laki-laki itu membantu mendudukkan Ayah di kursi tengah, sedangkan Dina mengatur tas bawaan mereka di bagasi. Ketika Dina menutup pintu bagasi, Leonardo sedang mengembalikan kursi roda kepada petugas bandara.Dina cukup heran karena tidak menemukan satu orang pengawal

  • DEBTLY IN LOVE (Indonesia)   In Between

    Ditinggal oleh Dina, Leonardo belingsatan. Apa jawaban Dina? Apa dia kelewatan sudah menarik tangan perempuan itu? Apa dia tidak sopan karena terdengar begitu memaksa? Bagaimana kalau Dina menolaknya? Jantungnya berdegup kencang. Biasanya, Leonardo adalah orang yang dapat menerima apa saja: baik ataupun buruk. Tapi kali ini, dia punya asa. Dia ingin harapannya kali ini terkabul. Dia tidak tahu apa yang akan dia lakukan kalau usahanya gagal.Leonardo berjalan mondar-mandir dengan sepatu Dina di tangannya. Sekarang apa? Menunggu gadis itu dan menuntut jawaban darinya? Atau, dia bisa pergi dan keinginannya. Tidak, tidak. Leo tidak siap apabila dia gagal mendapatkan bahagia.“Mas Leo.”Leonardo membalikkan badannya. Dan di sana, pada salah satu anak tangga, ada Dina yang memandanginya. Rambut panjang gadis itu ditata kuncir kuda. Mata besarnya berbinar-binar dan senyumnya merekah sampai ke telinga. Seakan-akan waktu bergerak melambat, Leonardo menikmati

  • DEBTLY IN LOVE (Indonesia)   Growing Love Together

    Begitu Leo turun ke lantai bawah, dia tepergok dengan Dina yang sedang mendudukkan ayahnya di kursi di foyer. Di sebelah Ayah, telah tersedia tas dan satu buah koper. Rupanya, gadis itu serius dengan rencana kepindahannya ke Bali. Leo sedikit kesal karena perempuan itu tidak berniat sedikitpun untuk pamit kepadanya.“Uhm, Pak Hidayat ada?” tanya gadis itu.Dengan dagunya, Leonardo memberikan kode kalau ayahnya ada di ruang kerja di lantai atas. Dia menyaksikan Dina yang berjongkok dan pamit kepada Ayah sebelum meneruskan langkah sesuai petunjuk Leo.Leo sudah memerhatikan bahwa sejak bertemu dengan ayahnya kembali, Dina selalu enggan untuk berjauh-jauhan dengan orangtuanya itu. Seolah-olah gadis itu takut akan terjadi apa-apa kepada ayahnya jika dia meleng sebentar saja. Benar-benar sosok yang penyayang.Kata-kata Olivia jadi terngiang-ngiang di telinganya. Satu yang tidak dapat dia enyahkan adalah perihal penyesalan karena kata-kata

  • DEBTLY IN LOVE (Indonesia)   It's Time to Change

    Sepeninggal Mbok Surti, Bacon mengambil sebuah amplop dari balik jas belakangnya. Pengawal itu memberikannya kepada Pak Hidayat, bos paling tinggi dalam hierarki Grup Armadjati.“Itu dari pantat kamu?” sindir Pak Hidayat. Mana mungkin dia mau memegang sesuatu yang entah sudah berapa lama mengendap di bokong pengawal itu. “Apa itu?” tanyanya seraya menyembunyikan tangan di punggung, pertanda dia tidak mau menyentuh amplop tersebut.Bacon mengeluarkan isinya yang berupa kertas-kertas dokumen, dia menjejerkan semuanya di atas meja kopi. “Identitas pembunuh bayaran Danny.”“Foto dan kirim ke saya,” perintah Pak Hidayat sedikitpun tidak mau memegang dokumen.Bacon melakukan apa yang dia perintahkan. Sebaik foto-foto itu masuk ke folder pesan di telepon genggamnya, Pak Hidayat mengamati dokumen tersebut. Sayangnya, tidak banyak yang dapat dia telaah dari laporan Bacon tersebut. Pasalnya, ada beberapa kartu tanda p

  • DEBTLY IN LOVE (Indonesia)   One More Thing

    Pak Hidayat mencoret satu baris dari daftar kegiatan yang harus dia lakukan hari ini. Tahu-tahu, teleponnya mengalunkan notifikasi tanda pesan masuk. Dia membacanya sekilas. Dari sekretarisnya yang menanyakan apakah dia akan datang ke kantor hari ini.Jawabannya adalah tidak, pikir laki-laki itu seraya membalas pesan. Beberapa hari terakhir, dia harus membereskan kekacauan yang terjadi di rumahnya. Pak Hidayat mengecek email. Dia menunggu kabar penting seputar keberadaan istrinya dan Danny. Geram hatinya kalau mengingat-ingat dua makhluk tak berguna itu.Notifikasi pesan terdengar lagi. Every ship needs a captain.Pak Hidayat mengembuskan napas panjang. Dia juga tahu maksud tersembunyi dari pesan yang dikirimkan oleh sekretarisnya itu. Tapi, mau bagaimana lagi? Keluarganya lebih membutuhkan perhatiannya saat ini. Pak Hidayat tidak mau mengulangi kesalahan yang sama seperti yang sudah-sudah dengan mengabaikan mereka. Terlebih sewaktu anak-anaknya telah b

  • DEBTLY IN LOVE (Indonesia)   Follow Your Heart

    Olivia mencari-cari Mbok Surti ke seluruh penjuru rumah. Beginilah susahnya memiliki tempat tinggal yang memiliki banyak ruangan. Ditambah, asisten senior Keluarga Armadjati itu tidak dibekali dengan lonceng atau telepon genggam yang membuatnya dapat dihubungi kapan saja.Gadis Kaukasia itu akhirnya menemukan Mbok Surti sedang membereskan debu-debu di atas lemari dan rak Olivia.“Mbok Surti, biarkan saja. Bukannya ada cleaning service yang datang setiap hari?”“Tapi Mbak Olivia bangunnya siang terus. Jadi mereka keburu pulang.”Olivia terkekeh ringan. Ya, tidak salah apa yang dikatakan oleh pesuruh itu. Beginilah nikmatnya menjadi seorang influencer. Bekerja sesuai waktu yang dia tentukan sendiri. Tidak ada kewajiban harus hadir di kantor sebelum jam tertentu.“Papi manggil Mbok. Di ruang kerjanya.”Mbok Surti buru-buru meletakkan kemoceng yang dipegangnya. Wanita tua itu mengelap tangann

  • DEBTLY IN LOVE (Indonesia)   The Last Day

    “Ini maksudnya apa, ya?” tanya Leo mengandalkan jawaban dari adik tirinya.“The restaurant that I’ve told you about.”“Tapi Bali?”“Becky yang mengusulkan. Bagus juga, sih. Secara marketing, lebih gampang memasarkannya. Bisa dijual dengan harga lebih tinggi dibandingkan di Jakarta.”Keputusan itu begitu tiba-tiba. Apa yang ada dalam pikiran Dina? Bukankah dia telah menjanjikan kalau utang perempuan itu lunas seluruhnya? Tidak ada lagi yang membebani gadis itu. Dia bebas dari kewajiban membayar utang. Bebas. Leonardo terhenyak. Itu kata kuncinya. Leo tidak berhak marah kalau gadis itu memang mau pergi. Dina adalah perempuan mandiri yang tidak terikat dengan siapapun, termasuk dirinya.“Oh, begitu.” Leonardo memandangi makanan-makanan yang tersaji di hadapannya. Tiga menu terakhir dari enam belas yang menjadi tugas Leo. Awalnya, dia menciptakan tugas itu agar Dina tid

  • DEBTLY IN LOVE (Indonesia)   All Recipes: Completed

    Dina mondar-mandir di depan kamar Leonardo. Dia ingin memeriksa ayahnya yang dari tadi pagi belum muncul untuk sarapan. Dina tahu semestinya dia mengetuk pintu dan Leo pasti akan mengizinkannya menjemput Ayah. Tapi, hari itu langkahnya berat. Dia tahu penyebabnya adalah karena setelah hari ini, Dina tidak bisa bertemu dengan laki-laki itu sebebas yang sekarang. Hatinya seperti ditimpa baja seberat seribu ton kalau mengingat-ingat hal itu.Dina masih berkutat dengan pikirannya sendiri sewaktu pintu di hadapannya mendadak terbuka.“Dina?”Dina salah tingkah. “Eh… itu… hmm… Ayah dari tadi belum turun,” katanya.Pagi itu, Leonardo terlihat segar seperti baru habis mandi. Ada aroma sabun yang khas yang dia yakin berasal dari sabun yang mahal harganya. Rambut laki-laki itu masih basah dan bagian depan rambutnya ada yang menjuntai di dahi. Leonardo tampak relaks, berbeda dari biasanya.“Ayah lagi di kamar

DMCA.com Protection Status