Setelah melihat Flin Dexter keluar dari mobilnya sebenarnya Mona sudah langsung ingin memberitahu Ardi dan segera bergegas mencari nomor Ardi di ponselnya, tapi setelah berpikir sebentar Mona justru tiba-tiba mengurungkan niat tersebut. Mona juga tidak bodoh meskipun dia tahu Amanda sudah mengkhianati Ardi tapi dia tidak boleh kalah pintar dari pasangan selingkuh itu. Berurusan dengan pria seperti Flin Dexter tentu bukan main-main, pria itu memiliki kekuasaan dan bisa berbuat apa saja untuk menutupi fakta. Tapi Mona adalah kakak perempuan dari empat adik laki-laki jadi jangan remehkan keberaniannya.
Mona tetap keluar dari mobilnya utuk menemui sekretaris dari Flin Dexter. Mona langsung naik ke lantai dua puluh. Sekretaris cantik itu sudah menunggunya untuk menandatangani beberapa berkas atas pengalihan gedung yang kali ini diserahkan pada yayasan. Sementara wanita bersetelan rapi
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN KALIAN YANG PALING SERU DI HALAMAN DEPAN.
Dom baru keluar dari bilik kamar mandi ketika melihat Amanda yang baru terisak dan menghapus air matanya buru-buru. "Kau mau ke mana?" tanya Dom melihat Amanda sudah kembali merapikan pakaian dan make-upnya aku harus segera pulang sebentar lagi suamiku datang. Amanda tidak menoleh pada Dom sama sekali dia hanya berusaha fokus ke depan cermin untuk merapikan pakaiannya. Dom mendekat hendak menangkap pinggang Amanda tapi Amanda sudah lebih dulu menghindar membiarkan tangan Dom luput dan cuma mendapatkan udara kosong. Dom samasekali tidak berkomentar, hanya menelan kekecewaannya sendiri. "Aku pulang ...," pamit Amanda sesegera pergi setelah menyambar tas dan kunci mobilnya yang tadi tergeletak di atas meja.
Mona sudah memberi waktu satu minggu untuk Amanda menjelaskan sediri kepada Ardi. Satu minggu untuk memutuskan sendiri hubungannya bersama Ardi sebelum Mona sendiri yang mengambil tindakan. Artinya, apapun itu Mona tetap ingin Amanda berpisah dengan adik laki-lakinya. Terserah bagaiman Amanda menjelaskannya atau akan menutupi aibnya. Sudah satu minggu sejak mona memberi Amanda kesempatan tapi nyatanya Amanda justru tidak melakukan apapun atau berusaha menjelaskan apapun. Amanda sadar dengan konsekuensi yang akan dia tanggung dan tahu meskipun dia menangis dan berlutut di kaki Mona, kakak iparnya itu tetap tidak akan memaafkannya. Amanda sudah tidak memiliki kesempatan utuk menyelamatkan apapun, dia pasrah, benar-benar pasrah ketika memberanikan diri untuk berjalan menghampiri Mona yang sudah menunggunya. "Duduklah, kita harus bi
Dom tidak suka diabaikan karena itu Amanda juga harus membayarnya, membayar rasa kesal yang sekarang juga harus dia tanggung. Setelah membaringkan tubuh Amanda Dom langsung ikut merangkak ke atas kasur untuk melucuti pakaian Amanda. "Panas ... ," rintih Amanda dengan gelisah. "Diam lah biar kulepas pakaianmu." Amanda tidak akan bisa diam, Dom menindih kedua pangkal paha Amanda dengan lutut sementara Dom membuka kancing kemejanya. "Aku tidak mau ...." keluh Amanda menolak untuk dipegang tapi Dom tidak menghiraukannya. "Jangan ...!" Amanda menggeliat ketika Dom malah meremas gumpalan dadanya dengan kencang. "Kau tidak pernah men
Amanda sadar jika dirinya akan kembali terlibat masalah, pertaman dia sudah berjanji pada kakak iparnya utuk tidak berhubungan lagi dengan Dom tapi dia malah kembali tidur dengannya. Yang kedua lebih menakutkan lagi bagi Amanda karena dia sedang tidak minum pil beberapa hari ini dan mereka melakukan sex tanpa pengaman. Tanpa sadar Amanda kembali memukul kemudi di depannya dan ingin mengutuk Dom ribuan kali. Jika Amanda tidak ingat harus segera menjemput Sisis pasti dia akan mencari pria itu dan mencakarnya dulu sampai dia puas. Belum lagi jika Amanda ingat dengan jejak yang ditinggalkan Dom di pinggulnya, Amanda tidak tahu bagaiman harus beralasan pada Ardi jika dia sampa melihatnya. Mustahil Amanda beralasan mengigit pinggulnya sendri. Amanda harus segera memikirkan jalan keluar. Begitu sampai di rumah ibunya Sisi langsung berlari keluar dan menanyakan makanan ringan yang tadi dia pesa
Amanda masih berada di kamar duduk di depan cermin sambil meraba perutnya ketika tiba-tiba pengurus rumahnya memberitahu jika ada yang kembali mengirim bunga. Sebenarnya Amanda sudah sangat muak dengan bunga-bunga yang di kirim Dom. Tapi Amanda tidak bisa juga marah-marah pada kurirnya karena mereka hanya bekerja. Sepertinya Amanda memang harus memiliki stok kesabaran lebih tebal untuk menghadapi ulah Dom belakangan ini. Amanda segera turun utuk memberi tanda terima dan akan membuang bunga terkutuk itu ke tempat sampah. Tapi apa yang kembali mengejutkan Amanda, ternyata Dom datang sendiri. Amanda Syok dan ternganga melihat pria bersetelan rapi itu sudah berdiri di depan pintu rumahnya dengan satu buket bungan mawar merah tersandar di lipatan lengannya. Amanda mendorong kembali daun pitu di hadapannya untuk dia tutup tapi Dom lebih dul
Ardi juga belum bercerita mengenai pinjamannya yang hanya disetujui lima puluh persen. Walaupun penasaran tapi Amanda pilih percaya pada suaminya, mungkin Ardi memang sengaja tidak bercerita mengenai detail beberapa hal agar Amanda tidak ikut cemas. Setelah kesalahannya kemarin Amanda juga pilih mempercayakan masalah ini pada para pria untuk mengatasinya. Amanda tidak mau kembali menimbulkan masalah. Mas Roy juga sudah berjanji akan membantu mereka, benar kata kakak iparnya Amanda hanya perlu menjaga hubungannya bersama Ardi. Amanda terus memikirkannya semalaman, tidak tahu kenapa Amanda juga merasa perlu memantapkan dirinya berulang-ulang apa lagi sejak kedatangan Dom tadi siang yang sangat luar biasa aneh. Entah apa keinginan pria itu, Amanda belum bisa menebak dan dia harus tetap waspada seperti yang dikatakan kakak iparnya. Ardi baru menyusul masuk ke dalam kamar dan langsung mengha
"Maaf aku terlambat." Amanda langsung menghampiri Mona yang sudah duduk di antara barisan kursi. "Tidak apa-apa baru dimulai." Mona juga mempersilahkan Amanda untuk duduk di sebelahnya. [Tidak perlu ada yang tahu, tidak ada yang perlu kau pikirkan] pesan yang dikirim Dom begitu Amanda baru duduk menyelip di samping Mona. [Bagaimana kau bisa asal bicara seperti itu!] tegas Amanda pada pesan yang balas dia kirim. [Karena aku juga tidak bisa sepeti tadi jika terlalu banyak berpikir] Amanda langsung terhenti karena tidak bisa mengetik apapun, dia hanya sadar dengan perasaannya tapi juga sedang tidak bisa berpikir. Amanda cuma ya
Dom sangat mengenal Amanda, Amanda masih sangat muda dan labil. Sebuah celah yang bisa dipengaruhi dengan mudah. Di balik sifat manjanya sebagai anak tunggal sebenarnya Amanda menyukai tantangan dan hal baru, menyenangkan dan pemaaf karena dia pikir orang lain juga akan sama enteng seperti dirinya dalam bertindak dan berpikir. Amanda hanya tidak bisa dipaksa karena dia justru akan semakin melawan dan kabur layaknya pemberontak yang nekat. Sejak dulu Ardi juga sudah sangat mengenal sifat Amanda yang tidak suka dikekang dan mencintai kebebasan dari segala aturan orang tuanya. Karena itu sebagai suami Ardi berkomitmen untuk tetap memberi Amanda kebebasan. Amanda boleh mengikuti kegiatan apapun yang dia suka untuk mengisi kesibukan. Ardi tidak terlalu perduli dengan apa yang dibicarakan orang mengenai istrinya, baginya Amanda adalah istri yang penyayang dan ibu terbaik untuk putri mereka. M
"Jadi kau tidak menikahi Silvie?" Amanda tetap ingin memastikan."Sebenarnya papa yang ingin menjadikan Moly cucunya dengan legal, agar Molly mendapatkan hak Flin dalam perwalianku bukan Silvie."Tentu Dom juga tidak mau Moly berada dalam perwalian Silvie dengan semua yang akan diwariskan keluarga Dexter padanya."Amir yang mengatur semuanya, dia juga yang memalsukan tandatangan Flin.""Aku seperti mengalami mimpi buruk yang panjang karena memikirkannya." Amanda merasa sangat bodoh akibat selalu memikirkan hal yang sebenarnya tidak perlu. "Ketika Silvie mengatakan pernah kau nikahi, sungguh aku tidak rela berbagi suamiku dengan siapapun." Amanda mengakui kelabilannya dengan terus terang. "Mungkin aku memang manusia paling egois, karena tidak pernah membayangkan seperti apa perasaanmu ketika aku bersama Ardi.""Aku sudah memaafkan semuanya." Dom tidak mau mengungkit masa lalu lagi."Sungguh aku sangat egois." Amanda tetap merasa bersalah."Sudah kukatakan berulang kali, jangan pikirkan
Setelah bencana kecelakaan yang mengerikan, Amanda mengalami pendarahan hebat sampai kehilangan calon bayinya. Kondisi Amanda sangat kritis hingga sempat dinyatakan meninggal karena jantungnya sudah berhenti berdetak.Sisi menjerit histeris, Ardi ikut menangis sambil memeluk putrinya yang harus tetap ia kuatkan meski dia sendiri sedang hancur. Ardi lebih tidak sanggup ketika harus menyaksikan Dom. Dom sudah seperti orang gila, dia ikut naik ke atas ranjang untuk memeluk tubuh Amanda yang telah lemas tidak bernapas dan terus berbisik di telinganya seolah wanita itu masih hidup.Dom memeluk Amanda ke dalam dadanya yang hangat dan terus memeluknya erat-erat sampai tidak ada yang berani mendekat, karena dia akan sangat marah."Tolong baringkan istri Anda Tuan ..." bujuk dokter yang menangani Amanda agar Dom merelakan istrinya."Dia milikku!" tegas Dom."Istri Anda sudah tidak bernapas, baringkan pelan-pelan dan biarkan dia beristirahat dengan tenang.""Tidak ada yang boleh mengambilnya!
Dom masih berpegangan pada tiang jembatan dengan satu lengan, membuatnya nampak seperti bergelayut hendak terjun ke sungai. Dom merasakan terpaan angin dari rumpun bambu di tepi sungai. Rasanya masih sama persis, seolah memang baru kemarin dirinya dan Amanda berenang di sana. Bertindak ceroboh dengan sangat tidak bertanggung jawab. Sejak dulu Dom memang tidak pernah berpikir jika akan ada gadis seperti Amanda yang akan menyukainya. Amanda masih sangat muda ketika mengaku jatuh cinta padanya, tapi dia bisa memegang komitmen tersebut dan tidak pernah keberatan untuk ikut diajak hidup susah. Amanda juga telah memberi Dom anak-anak yang luar biasa. Sisi, Flin, dan Evan adalah napas Dom untuk tetap hidup."Apa yang kau rasakan sekarang Sayang?" tanya Dom dalam gumamannya sendiri sebagai suami yang sedang rindu.Dom sudah begitu rindu melihat kembali senyum Amanda yang sangat sembrono tapi juga selalu berhasil membuatnya bahagia. Bagi Dom, Amanda tetap akan menjadi gadis muda ceroboh, suk
Amanda berkendara di jam menjelang istirahat siang, sebenarnya arus lalulintas belum terlalu padat ketika sebuah mobil box berukuran besar menghantamnya dari belakang hingga suaranya seperti ledakan.Mobil Amanda terpelanting beberapa meter dan terguling seperti bola di atas aspal sampai ringsek membentur tiang listrik di tepi trotoar. Arus lalu lintas seketika ikut macet, kecelakan tersebut menciptakan kehebohan karena mesin mobil Amanda mulai terbakar. Dua orang pengemudi ojek online berusaha menarik tubuh Amanda yang terjepit dashboard, posisinya agak sulit. Untung mereka berhasil mengeluarkan tubuh Amanda sebelum mobil mewah tersebut meledak terbakar. Amanda mengalami pendarahan hebat dan langsun di larikan ke rumah sakit.Dom yang datang paling dulu, kemudian Sisi menyusul bersama Ardi. Mereka baru mendapat kabar setelah hampir satu jam kemudian."Papa ..." Sisi langsung berlari menghampiri Dom dan menangis.Dom memeluk erat putrinya yang gemetar."Buda sudah ditangani, berdoa da
Jika selama ini Amanda cuma ingin kembali bisa hidup dengan normal, sepertinya dia sudah mendapatkannya. Amanda memiliki suami yang sangat mencintainya, anak-anak yang sehat serta menyenangkan, kehidupan yang sejahtera dan lingkungan pergaulan. Amanda sudah kembali aktif bersosialisasi dengan rekan-rekannya, sekarang dia juga mendapat dua teman baru dari Monica, yaitu Elice dan Nabila. Mereka berempat sepertinya bakal menjadi sahabat yang sangat cocok. Monica yang paling lantang layaknya ketua geng, Elice yang selalu berpandangan luas, Nabila yang sangat baik hati, dan tentunya Amanda yang masih sering labil serta butuh nasehat dari sahabat yang tepat. Kebetulan kali ini mereka sedang berkumpul di salon milik Monica. "Maaf kemarin acaranya agak kacau." Amanda merasa tidak enak karena kedatangan Silvie yang menyabotase pembukaan yayasan sosialnya dan mengaku ke semua rekan-rekan Amanda sebagai istri sah dari Flin Dexter. "Siapa sebenarnya wanita tidak tahu malu itu?" Monica baru s
Tubuh manusia sejatinya sudah diciptakan dengan sangat sempurna dan telah disertai dengan sistem kekebalan tubuh alami. Tubuh bukan sekedar mampu melawan virus yang masuk sebagai benda asing dengan antibodi, tapi tubuh manusia juga memiliki kemampuan untuk memperbaiki kembali sel yang rusak secara alami. Semua fungsi yang dikendalikan oleh sistem otak sangat canggih, semua bekerja atas perintah otak. Misalnya ketika otak mendeteksi keberadaan virus masuk ke dalam tubuh maka dia akan meningkatkan suhu tubuh untuk membunuh virus, itulah kenapa saat sakit tubuh bisa menjadi demam yang sebenarnya merupakan upaya tubuh untuk melawan virus. Kurang lebih seperti itu pula yang terjadi pada Dom, tubuhnya menjadi panas ketika melakukan perlawanan.Rekayasa genetika buatan sebenarnya cuma merupakan bentuk pengembangan dari kemampuan dasar manusia. Para ilmuwan telah mengambil bagian dari sampel terbaik agar mendapatkan kualitas super dari persilangan genetika yang mereka inginkan. Mereka mengem
Amanda terus memperhatikan suaminya yang sedang berbaring tenang menutup mata dengan napas teratur dan wajah tanpa dosa. Dom memiliki tulang hidung tinggi, alis tebal, dan bibir berisi yang terkatup rapat meski sedang tertidur lelap. Amanda tetap belum bisa melupakan semua perkatan Silvie kemarin. Walaupun Dom menandatangani surat pernikahan Silvie atas nama Flin Dexter, tapi faktanya tetap tangan Dom yang melakukannya dan memutuskan.Rasanya Amanda tetap tidak rela mengetahui Silvie juga merasa berhak memiliki suaminya. Amada bisa berbagi dengan anak-anak, dia juga sangat mencintai Moly sama halnya dengan Dom yang pastinya juga ingin bisa memiliki gadis itu sebagai putrinya dengan legal, tapi Amanda tidak rela jika harus berbagi suami dengan Silvie.Yang membuat Amanda semakin tidak tenang adalah ketidak jujuran Dom mengenai pernikahanya dengan Silvie. Meski sekarang Dom tidak mengingat apa-apa mengenai Silvie dan tidak bisa Amanda tanya mengenai pernikahan tersebut, tapi kenapa seja
Amanda tahu semua rekan-rekannya mulai bergosip tidak sedap sejak kehadiran Silvie yang mengaku sebagai istri Flin Dexter. Karena selama ini yang mereka dengar Amanda juga sudah dinikahi oleh Flin Dexter, triliuner yang juga akan membiayai yayasan milik Amanda."Jadi sebenarnya Amanda yang merebut suami orang atau justru dia yang mulai diselingkuhi oleh suaminya dengan istri muda?" bisik salah seorang teman arisan Amanda pada yang lainnya."Entahlah, menurutku dia tidak kalah cantik dari Amanda."Silvie memang sangat cantik dan seksi, dia juga tidak kalah percaya diri dari Amanda. Persaingan yang sepertinya juga akan sengit karena Amanda jelas bukan tipe yang akan tinggal diam jika suaminya diusik hama pengganggu."Lihat saja mereka juga kelihatan tidak akur, pasti karena Amanda memang merebut suaminya dan sekarang dia datang ke mari untuk mempermalukan Amanda!"Walaupun Amanda senang tinggal di negara kelahirannya, tapi terpaan gosip tetap jadi wabah yang sulit untuk dihindari, apa la
Dom benar-benar mandi di bawah derasnya guyuran air shower masih dengan pakain lengkap."Apa aku mengganggu tidurmu?" Dom terhenti untuk menatap Amanda yang sudah berdiri di ambang pintu bilik shower."Kau mandi di tengah malam!" Amanda masih heran hingga sulit berkata-kata."Aku hanya gerah dan ingin mandi."Padahal kamar mereka sudah memakai pendingin ruangan dan sama sekali tidak panas. Pikir Amanda mustahil jika Dom sampai kegerahan."Aku mencemaskanmu." Amanda serius dengan kecemasanya setelah berbagai kejanggalan yang terjadi pada suaminya."Tidurlah lagi aku akan menyusul."Amanda malah mendekat dan terkejut ketika meraba lengan serta dada suaminya. "Kau deman!" "Aku tidak apa-apa hanya panas," jawab Dom masih tidak terlalu menghiraukan keanehan yang terjadi pada dirinya."Apa kau juga masih belum ingat apa-apa?" Amanda cuma ingin kembali memastikan dan lelaki itu menggeleng.Ada perasaan yang ikut melembut di dada Amanda ketika menatap suaminya. Dia adalah Evan yang pernah sa