"Mereka menyiksamu hingga seperti ini dan semua itu karena perbuatan Ardi!" Rasanya Amanda masih tidak terima saat kembali meraba berbagai jejak di sekujur tubuh suaminya yang juga sedang tidak terbalut apapun.
"Aku tidak apa-apa, aku laki-laki dan aku akan tetap berjuang untuk kembali padamu."
"Ceritakan bagaimana kau bisa kembali!" tuntut Amanda pada Dom yang masih menaungi tubuhnya.
Dom cuma mengerutkan dahi nampak kurang suka jika harus membahasnya lagi. Dom segera bangkit dan menyandarkan punggungnya di kepala ranjang kemudian menarik selimut untuk membungkus sebagian tubuh mereka dari ketelanjangan.
"Aku kabur dari penjara dengan berenang hampir satu mil menggunakan jirigen kosong sebagai pelampung. Kupikir aku juga tidak akan selamat, aku hanya memikirkanmu dan ingin hidup karena itu."
Amanda tidak mengucapkan apa-apa tapi benih air matanya malah mulai mengalir. Amanda tidak tahan membayangkan suaminya yang berjuang bertaruh nyawa untuk
yuk vote dan komen dulu
Akhirnya Ardi mau menghadiri sidang mediasi atas tuntutan cerai yang diajukan Amanda. Dom juga tetap mendampingi Amanda meskipun tidak akan diperbolehkan untuk ikut masuk. Amanda dan Dom sudah datang lebih dulu dan Ardi sampai beberapa menit kemudian. Ardi datang seorang diri dan langsung menatap Amanda tanpa menghiraukan Dom yang sedang berada di samping wanita itu.Dom sudah coba menahan diri untuk tetap tenang dan tidak mengajaknya ribut sekarang juga. Dari cara Ardi menatap Amanda, Dom tahu jika pria itu sengaja ingin membuatnya kesal. Bagaimanapun Amanda dan Ardi sudah delapan tahun menjalani kehidupan sebagai suami istri, mereka sudah melalui siang dan malam bersama tanpa sekat. Mustahil jika Dom tidak memiliki kecemburuan sama sekali sebagai laki-laki tiap kali memikirkan istrinya yang juga sudah ikut dinikmati. Meski Amanda telah pilih bersamanya tapi pasti tetap ada
"Apa-apaan kau ini, Ardi?" heran Mona begitu mendapati adiknya yang babak belur. Tadi Ardi menelpon kakak perempuannya itu agar datang ke rumah karena selama ini memang cuma Mona yang bisa Ardi andalkan meskipun dia juga yang paling keji sebagai saudara. "Jadi benar, Flin Dexter yang memukulimu sampai seperti ini?" Ardi tidak menjawab tapi Mona pasti sudah tahu jawabannya. "Jika kau masih tidak mau menceraikan Amanda sepertinya aku yang juga akan memukulimu sampai kau hilang ingatan untuk melupakan perempuan itu!" Mona juga tidak habis pikir dengan jalan pikiran Ardi. Dia seperti oran
Ardi menghentikan mobilnya di depan sebuah pintu gerbang tebal yang otomatis terbuka begitu mengetahui kehadirannya. Dom memang sudah mengancam Akan menyeret Ardi jika dia tidak datang sendiri. Beberapa pria bertubuh tinggi besar terlihat berjaga di pintu gerbang, tatapannya kaku, jenis manusia yang bisa menyayat putus tenggorokan tanpa ekspresi sedih atau menyesal. Ardi menjalankan mobilnya pelan-pelan untuk memasuki halaman di dalamnya yang ternyata cukup luas. Sebuah rumah bergaya Eropa klasik dengan pilar putih tinggi menjulang itu juga sempat membuat Ardi heran karena banyaknya pengawal yang berkeliaran di sekitarnya. Ardi baru turun dari dalam mobil berkaca gelap miliknya dan langsung dihampiri oleh dua orang berbadan tinggi besar. Kedua pengawal itu segera mencekal masing-masing lengan Ardi untuk dibawa masuk. Ardi tidak banyak berontak tapi dia tetap diseret dengan kasar. Ardi sudah pernah beberapa kali menghadapi perlakuan macam itu dari anak buah Dominik Ro
Memangnya sejak kapan Dominic Rodriguez memiliki rasa belas kasihan, dia juga tidak pernah mengklaim dirinya sebagai orang baik. Dia adalah pria yang bisa memecahkan tengkorak hanya dengan kepalan tangan, melobangi isi kepala dengan biji peluru, dan menyayat tenggorokan musuh-musuhnya tanpa suara berdesis. Jika pria baik-baik saja bisa melakukan pembantaian sadis terhadap lelaki yang berani mengganggu istrinya, apa lagi seorang Dominic Rodrigiuez yang memang dikenal tidak memiliki hati."Dengar!" Dom berjalan mendekati ranjang Ardi. "Itu hadiah karena kau sudah berani menyentuh istriku!"Ardi benar-benar telah salah memilih lawan dan masih cukup beruntung karena Dom hanya membuat sayatan kecil di bawah alat vitalnya."Aku juga bisa mengambil ginjal, jantung, atau
"Dia sudah datang.""Suruh dia masuk!"Seorang pengawal dengan stelan jas hitam dan rambut di sisir licin ke belakang baru saja mengangguk tegap kepada Dom. Pengawal itu segera keluar dan kembali lagi bersama seorang pemuda berpakaian traditional Jepang yang mengaku sebagai keponakan laki-laki dari Hiro Nakata.Dom memberi isyarat pada kedua wanita berpakaian kimono yang baru kembali menutup pintu geser agar menuangkan sake ke gelas kecil untuk mereka. Dom sudah duduk lebih dulu di lantai, tepat di ujung meja persegi panjang."Silahkan." Dom mepersilahkan pemuda itu untuk ikut duduk tapi Nakamura Sinji tetap berdiri angkuh tidak menghiraukan. Sudut mata bernanik hitamnya semakin terlihat tajam oleh kelopak
Sisi tinggal bersama Ardi selama libur akhir tahun. Kedua putra kembar Amanda menghabiskan musim libur ini di rumah kakeknya sebelum memulai sekolah asramanya tahun depan. Semakin Anak-anak tumbuh besar mereka jadi sudah tidak terlalu membutuhkan lagi kehadiran ibunya setiap waktu. Dom juga melarang anak-anaknya untuk terlalu dimanja, anak laki-laki harus mandiri dan tahu bagaimana bekerja keras dengan cerdas. "Di mana Dom?" Ternyata Silvie yang gantian mencari Dom. "Dia sedang banyak urusan kau bisa sampaikan padaku jika ada kepentingan dengan suamiku!" jawab Amanda dengan nada lumayan ketus, karena Silvie memang masih suka mencari-cari suaminya dengan berbagai alasan mengenai putrinya.
SEASON 2 HOT NIGHT WITH MAFIA Ketika Dom mengatakan dirinya benar-benar bukan orang baik, sepertinya Amanda juga masih belum sepenuhnya paham jika pria itu serius dengan ucapanya. 'Amanda meyakini jika segala sesuatu tidak selalu tersaji dalam bentuk sempurna pada awalnya, tapi bisa dibenahi!' *************************************************************************************************** Walaupun Amanda datang bukan untuk berlibur tapi dia berusaha untuk menikmati pemandangan kota Tokyo yang sedang dipenuhi dengan pesta cahaya akhir tahun. Suhu udara di luar sudah mencapai tiga derajat celcius, cukup dingin untuk ukuran Amanda yang biasa hidup di negara tropis. Amanda tidak keluar dia hanya menyaksikan gemerlap kota dari dinding kaca griya tawang mewahnya
Mata Amanda sudah pedih tapi ia tidak boleh menangis, Amanda sudah kembali meringkuk di atas ranjang ketika Dom menyusul dan memeluknya. Walaupun detak jantung pria itu sangat dekat untuk bisa ikut dia rasakan dan tubuhnya hangat, tapi Amanda tetap seperti menggigil. Ini sama sekali bukan masalah perasaan di antara mereka berdua yang memang tanpa keraguan. Amanda tahu jika Dom mencintainya. Amanda hanya merasa tiba-tiba tidak mengenal pria yang dia cintai meski dalam tiap degup jantungnya Amanda ingin terus meyakini jika dia pria baik. Amanda baru mengetahui jika suaminya telah terlibat dalam sebuah kejahatan besar yang sangat mengerikan. ***** Amanda memperhatikan kedua putranya bermain di halaman sambil menung
"Jadi kau tidak menikahi Silvie?" Amanda tetap ingin memastikan."Sebenarnya papa yang ingin menjadikan Moly cucunya dengan legal, agar Molly mendapatkan hak Flin dalam perwalianku bukan Silvie."Tentu Dom juga tidak mau Moly berada dalam perwalian Silvie dengan semua yang akan diwariskan keluarga Dexter padanya."Amir yang mengatur semuanya, dia juga yang memalsukan tandatangan Flin.""Aku seperti mengalami mimpi buruk yang panjang karena memikirkannya." Amanda merasa sangat bodoh akibat selalu memikirkan hal yang sebenarnya tidak perlu. "Ketika Silvie mengatakan pernah kau nikahi, sungguh aku tidak rela berbagi suamiku dengan siapapun." Amanda mengakui kelabilannya dengan terus terang. "Mungkin aku memang manusia paling egois, karena tidak pernah membayangkan seperti apa perasaanmu ketika aku bersama Ardi.""Aku sudah memaafkan semuanya." Dom tidak mau mengungkit masa lalu lagi."Sungguh aku sangat egois." Amanda tetap merasa bersalah."Sudah kukatakan berulang kali, jangan pikirkan
Setelah bencana kecelakaan yang mengerikan, Amanda mengalami pendarahan hebat sampai kehilangan calon bayinya. Kondisi Amanda sangat kritis hingga sempat dinyatakan meninggal karena jantungnya sudah berhenti berdetak.Sisi menjerit histeris, Ardi ikut menangis sambil memeluk putrinya yang harus tetap ia kuatkan meski dia sendiri sedang hancur. Ardi lebih tidak sanggup ketika harus menyaksikan Dom. Dom sudah seperti orang gila, dia ikut naik ke atas ranjang untuk memeluk tubuh Amanda yang telah lemas tidak bernapas dan terus berbisik di telinganya seolah wanita itu masih hidup.Dom memeluk Amanda ke dalam dadanya yang hangat dan terus memeluknya erat-erat sampai tidak ada yang berani mendekat, karena dia akan sangat marah."Tolong baringkan istri Anda Tuan ..." bujuk dokter yang menangani Amanda agar Dom merelakan istrinya."Dia milikku!" tegas Dom."Istri Anda sudah tidak bernapas, baringkan pelan-pelan dan biarkan dia beristirahat dengan tenang.""Tidak ada yang boleh mengambilnya!
Dom masih berpegangan pada tiang jembatan dengan satu lengan, membuatnya nampak seperti bergelayut hendak terjun ke sungai. Dom merasakan terpaan angin dari rumpun bambu di tepi sungai. Rasanya masih sama persis, seolah memang baru kemarin dirinya dan Amanda berenang di sana. Bertindak ceroboh dengan sangat tidak bertanggung jawab. Sejak dulu Dom memang tidak pernah berpikir jika akan ada gadis seperti Amanda yang akan menyukainya. Amanda masih sangat muda ketika mengaku jatuh cinta padanya, tapi dia bisa memegang komitmen tersebut dan tidak pernah keberatan untuk ikut diajak hidup susah. Amanda juga telah memberi Dom anak-anak yang luar biasa. Sisi, Flin, dan Evan adalah napas Dom untuk tetap hidup."Apa yang kau rasakan sekarang Sayang?" tanya Dom dalam gumamannya sendiri sebagai suami yang sedang rindu.Dom sudah begitu rindu melihat kembali senyum Amanda yang sangat sembrono tapi juga selalu berhasil membuatnya bahagia. Bagi Dom, Amanda tetap akan menjadi gadis muda ceroboh, suk
Amanda berkendara di jam menjelang istirahat siang, sebenarnya arus lalulintas belum terlalu padat ketika sebuah mobil box berukuran besar menghantamnya dari belakang hingga suaranya seperti ledakan.Mobil Amanda terpelanting beberapa meter dan terguling seperti bola di atas aspal sampai ringsek membentur tiang listrik di tepi trotoar. Arus lalu lintas seketika ikut macet, kecelakan tersebut menciptakan kehebohan karena mesin mobil Amanda mulai terbakar. Dua orang pengemudi ojek online berusaha menarik tubuh Amanda yang terjepit dashboard, posisinya agak sulit. Untung mereka berhasil mengeluarkan tubuh Amanda sebelum mobil mewah tersebut meledak terbakar. Amanda mengalami pendarahan hebat dan langsun di larikan ke rumah sakit.Dom yang datang paling dulu, kemudian Sisi menyusul bersama Ardi. Mereka baru mendapat kabar setelah hampir satu jam kemudian."Papa ..." Sisi langsung berlari menghampiri Dom dan menangis.Dom memeluk erat putrinya yang gemetar."Buda sudah ditangani, berdoa da
Jika selama ini Amanda cuma ingin kembali bisa hidup dengan normal, sepertinya dia sudah mendapatkannya. Amanda memiliki suami yang sangat mencintainya, anak-anak yang sehat serta menyenangkan, kehidupan yang sejahtera dan lingkungan pergaulan. Amanda sudah kembali aktif bersosialisasi dengan rekan-rekannya, sekarang dia juga mendapat dua teman baru dari Monica, yaitu Elice dan Nabila. Mereka berempat sepertinya bakal menjadi sahabat yang sangat cocok. Monica yang paling lantang layaknya ketua geng, Elice yang selalu berpandangan luas, Nabila yang sangat baik hati, dan tentunya Amanda yang masih sering labil serta butuh nasehat dari sahabat yang tepat. Kebetulan kali ini mereka sedang berkumpul di salon milik Monica. "Maaf kemarin acaranya agak kacau." Amanda merasa tidak enak karena kedatangan Silvie yang menyabotase pembukaan yayasan sosialnya dan mengaku ke semua rekan-rekan Amanda sebagai istri sah dari Flin Dexter. "Siapa sebenarnya wanita tidak tahu malu itu?" Monica baru s
Tubuh manusia sejatinya sudah diciptakan dengan sangat sempurna dan telah disertai dengan sistem kekebalan tubuh alami. Tubuh bukan sekedar mampu melawan virus yang masuk sebagai benda asing dengan antibodi, tapi tubuh manusia juga memiliki kemampuan untuk memperbaiki kembali sel yang rusak secara alami. Semua fungsi yang dikendalikan oleh sistem otak sangat canggih, semua bekerja atas perintah otak. Misalnya ketika otak mendeteksi keberadaan virus masuk ke dalam tubuh maka dia akan meningkatkan suhu tubuh untuk membunuh virus, itulah kenapa saat sakit tubuh bisa menjadi demam yang sebenarnya merupakan upaya tubuh untuk melawan virus. Kurang lebih seperti itu pula yang terjadi pada Dom, tubuhnya menjadi panas ketika melakukan perlawanan.Rekayasa genetika buatan sebenarnya cuma merupakan bentuk pengembangan dari kemampuan dasar manusia. Para ilmuwan telah mengambil bagian dari sampel terbaik agar mendapatkan kualitas super dari persilangan genetika yang mereka inginkan. Mereka mengem
Amanda terus memperhatikan suaminya yang sedang berbaring tenang menutup mata dengan napas teratur dan wajah tanpa dosa. Dom memiliki tulang hidung tinggi, alis tebal, dan bibir berisi yang terkatup rapat meski sedang tertidur lelap. Amanda tetap belum bisa melupakan semua perkatan Silvie kemarin. Walaupun Dom menandatangani surat pernikahan Silvie atas nama Flin Dexter, tapi faktanya tetap tangan Dom yang melakukannya dan memutuskan.Rasanya Amanda tetap tidak rela mengetahui Silvie juga merasa berhak memiliki suaminya. Amada bisa berbagi dengan anak-anak, dia juga sangat mencintai Moly sama halnya dengan Dom yang pastinya juga ingin bisa memiliki gadis itu sebagai putrinya dengan legal, tapi Amanda tidak rela jika harus berbagi suami dengan Silvie.Yang membuat Amanda semakin tidak tenang adalah ketidak jujuran Dom mengenai pernikahanya dengan Silvie. Meski sekarang Dom tidak mengingat apa-apa mengenai Silvie dan tidak bisa Amanda tanya mengenai pernikahan tersebut, tapi kenapa seja
Amanda tahu semua rekan-rekannya mulai bergosip tidak sedap sejak kehadiran Silvie yang mengaku sebagai istri Flin Dexter. Karena selama ini yang mereka dengar Amanda juga sudah dinikahi oleh Flin Dexter, triliuner yang juga akan membiayai yayasan milik Amanda."Jadi sebenarnya Amanda yang merebut suami orang atau justru dia yang mulai diselingkuhi oleh suaminya dengan istri muda?" bisik salah seorang teman arisan Amanda pada yang lainnya."Entahlah, menurutku dia tidak kalah cantik dari Amanda."Silvie memang sangat cantik dan seksi, dia juga tidak kalah percaya diri dari Amanda. Persaingan yang sepertinya juga akan sengit karena Amanda jelas bukan tipe yang akan tinggal diam jika suaminya diusik hama pengganggu."Lihat saja mereka juga kelihatan tidak akur, pasti karena Amanda memang merebut suaminya dan sekarang dia datang ke mari untuk mempermalukan Amanda!"Walaupun Amanda senang tinggal di negara kelahirannya, tapi terpaan gosip tetap jadi wabah yang sulit untuk dihindari, apa la
Dom benar-benar mandi di bawah derasnya guyuran air shower masih dengan pakain lengkap."Apa aku mengganggu tidurmu?" Dom terhenti untuk menatap Amanda yang sudah berdiri di ambang pintu bilik shower."Kau mandi di tengah malam!" Amanda masih heran hingga sulit berkata-kata."Aku hanya gerah dan ingin mandi."Padahal kamar mereka sudah memakai pendingin ruangan dan sama sekali tidak panas. Pikir Amanda mustahil jika Dom sampai kegerahan."Aku mencemaskanmu." Amanda serius dengan kecemasanya setelah berbagai kejanggalan yang terjadi pada suaminya."Tidurlah lagi aku akan menyusul."Amanda malah mendekat dan terkejut ketika meraba lengan serta dada suaminya. "Kau deman!" "Aku tidak apa-apa hanya panas," jawab Dom masih tidak terlalu menghiraukan keanehan yang terjadi pada dirinya."Apa kau juga masih belum ingat apa-apa?" Amanda cuma ingin kembali memastikan dan lelaki itu menggeleng.Ada perasaan yang ikut melembut di dada Amanda ketika menatap suaminya. Dia adalah Evan yang pernah sa