Beranda / CEO / DADDY IN BLACK SUIT / BAB XXXIII - Menjadi Keluarga Utuh

Share

BAB XXXIII - Menjadi Keluarga Utuh

Penulis: The_BlueMoon
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Tak hanya Reyhan, namun Roy, Abimanyu, Tiara, dan bahkan seluruh penghuni rumah ini, sangat menikmati masakan Rachel. Menurut Tiara kemampuan memasak Rachel sudah lumayan, dan mungkin bisa menjadi nilai plus. Namun, jika dipikir lagi Brigita juga jago memasak, terutama untuk makanan-makanan yang terbilang mewah, atau mungkin memang strandar mereka yang berbeda.

"Sering-sering masakin Papa begini, Chel." Abimanyu memuji keterampilan Rachel.

"Makanya kasih restu buat Royan, biar bisa sering ngerasain masakan Rachel," sahut Royan yang masih lahap menyantap hidangan di depannya. Masakan Rachel membuatnya rindu dengan Eva, karena memang rasanya sama persis dengan buatan calon ibu mertuanya tersebut.

"Kok ya masih ngarahnya ke restu terus," jawab Tiara yang merasa tersindir dengan omongan Royan.

"Akhir-akhir ini kamu lumayan bawel ya, Roy." Abimanyu memandang ke arah anaknya tersebut untuk mengutarakan pendapatnya.

"Ketularan Rachel," jawab Royan singkat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB XXXIV - Healing Time

    "Rey, ayo bangun. Udah ditungguin Mama Chel," ucap Royan yang sudah berusaha untuk membangunkan Rey. Anaknya tersebut memang sangat susah dibangunkan setiap paginya, walaupun tubuhnya sudah diguncang oleh Royan."Mama Chel udah masak sarapan loh, katanya Rey mau makan masakan Mama," ujar Royan yang masih meyakinkan Rey untuk bangun."Yaudah kalo nggak jadi ke kebun binatang, Papa buang aja deh tiketnya, kita nggak jadi pergi." Jika sudah begini, hanya inilah yang bisa digunakan Royan untuk menarik perhatian anaknya."Jangan dong, Pa!" Reyhan mulai membuka matanya yang masih menempel."Yuk bangun kalo gitu, nanti keburu siang," goda Royan."Ok. Rey mandi sekarang, tapi Papa jangan buang tiketnya," ujar Rey.Tentu saja Royan berbohong, padahal ia saja belum membeli tiketnya, namun dengan cara yang mujarab ini Rey sudah bangkit dari tidurnya. Anaknya tersebut memang susah dibangunkan, tapi tidak merepotkan untuk hal lain. Rey sudah tak mau disu

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB XXXV - Kembali Berpisah

    "Reyhan mana?" ujar Royan yang sudah panik saat melihat sekeliling namun tak ada keberadaan anaknya tersebut.Dengan segera Rachel dan Royan beranjak dari dudukan di tepi danau, dan mencari Reyhan yang sudah menghilang entah kemana. Pikiran Roy sudah kalang kabut, karena mengira bahwa anaknya sudah diculik oleh petugas yang tadi juga ikut bersama Rey. Mengingat petugas tersebut juga masih belum kembali, dan terlihat keberadaannya. Rachel yang melihat Roy panik juga tentu saja ikut kepikiran, karena ia tadi juga lalai tidak mengawasi Reyhan."Mas, tahu anak kecil yang pake baju maroon sama jaket hitam nggak?" tanya Royan pada petugas lain yang juga menjaga kuda."Oh iya, Pak. Tadi dia juga menunggang kuda, tapi keluar dari track," ujar Pria tersebut memberikan keterangan pada Royan."Terus perginya ke arah mana ya, Mas?" tanya Royan yang malah semakin panik karena perkataan dari petugas tersebut.Pria yang tadi dimintai keterangan oleh Royan mengata

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB XXXVI - Keberanian

    Royan memeluk Rachel tanda perpisahan mereka di pintu masuk bandara. Royan sebenarnya masih merasa khawatir pada Rachel karena memang ia takut bahwa nyeri Rachel akan kembali lagi, namun wanita itu tetap bersikeras untuk segera pulang dan mempersiapkan pernikahan mereka. Rachel pun juga dengan berat hati harus sejenak berpisah dengan Rey dan Royan, walaupun masih sedikit khawatir karena Rey dari tadi terus murung saat tahu Rachel akan pulang ke halamannya."Nanti kalo udah mendarat jangan lupa langsung kabarin aku," ujar Royan yang masih setia memeluk Rachel."Iya, Mas. Udah ah bentar lagi kan juga ketemu terus." Rachel melepaskan dirinya dari pelukan Royan. "Aku masuk dulu ya, Mas. Takutnya nanti keburu telat, dan buru-buru," kata Rachel.Mereka akhirnya berpisah dengan pemandangan Rachel yang membawa kopernya perlahan menjauh dari Royan. Pria itu pun juga akhirnya memutuskan untuk segera berangkat ke bistronya dan melakukan pekerjaannya sebagai owner. Royan be

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB XXXVII - Semakin Dekat

    Setelah mendengar bahwa calon suami Rachel adalah duda beranak satu, Neneknya segera menentang pernikahan ini. Namun Rachel sudah menyangka hal ini akan terjadi, sehingga ia bisa menangani masalah tersebut dengan mudah, walaupun memang sedikit menyinggung Eva, biarkan Rachel meminta ampun pada Mamanya nanti."Kamu tahu kan di daerah kita ini menikah dengan duda itu hal yang tabu. Bagaimana bisa malah menikahi duda anak satu," ujar Nenek Rachel."Kenapa? Apa Ibuk lupa, kalo dulu juga nikahin duda anak satu." Belum sempat Rachel mengutarakan hal tersebut, Eva sudah mendahuluinya dengan penuh keberanian."Eva! Sudah berani sekarang sama Ibuk?" tegur Nenek."Buk, dari dulu Eva selalu diam walaupun dihujat anak-anak Ibuk. Tapi sekarang Eva sudah dengan berbaik hati meminta restu Ibuk untuk pernikahan Rachel, anak Eva. Rachel nggak main-main bahkan tidak pernah sekalipun melanggar adat. Mas Adnan, Aku, dan keluarga calon besan sudah merestui. Kenapa kita masih

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB XXXVIII - Kedua Belah Pihak

    "Pa, Rachel mana?" tanya Royan begitu berhadapan dengan Adnan."Jadi niatnya lamaran apa mau ketemu Rachel nih," goda Adnan."Dua-duanya dong, Pa. Udah sebulan lebih Roy nggak ketemu sama Rachel ini," keluh Royan."Gimana ya, tapi Mama harus menggugurkan keinginanmu." Eva muncul dari balik Adnan untuk ikut menggoda Royan."Lah? menggugurkan gimana, Ma? Batal nikah nih?" ujar Royan panik."Huss, kalo ngomong ati-ati," tegur Adnan."Maaf banget nih, Roy. Tapi Rachel nya udah masuk masa pingit," ejek Eva pada Royan yang langsung bad mood mendengar hal tersebut.Abimayu dan Tiara sedikit kaget melihat kedekatan Royan dengan calon mertuanya, anaknya yang biasanya cuek dan bicara seperlunya, mendadak jadi sangat terlihat mengekspresikan emosi. Reyhan juga tak mau kalah dengan diam di tempat, ia segera berlari menuju Adnan, dan disambut dengan pelukan oleh pria tersebut. Eva juga langsung mengelus rambut pria mungil yang tampan itu, hari ini

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB XXXIX - Siraman

    "Oma, Opa, sebentar lagi Royan mau menikah kedua kalinya. Calon Royan yang sekarang baik banget, pasti kalo Oma sama Opa masih ada, juga bakal setuju sama Royan. Sekalian Roy bawa anak kemari, namanya Reyhan, dia baik dan nggak pernah nyusahin Roy. Kalau soal ganteng, jangan ditanya lagi, gen dari Oma sama Opa sudah pasti Roy turunkan ke Rey." Royan berdiri di antara dua makam yang tepat berada di hadapannya. Rey menempel pada Royan, sedang Tiara dan Abimanyu memilih untuk tetap di belakang."Oma tenang aja, Rachel jago masak kok, bahkan Mama udah ngerasain sendiri. Mertua Royan juga suka berkebun macam Oma, buahnya banyak di samping rumah. Juga punya kebun sayur, jadi pasti Royan hidup sehat," tutup Royan."Ma, Pa, sekali-kali boleh lah datang ke mimpi Tiara. Sekarang Tiara udah pulang, ngeliat rumah yang masih dijaga rapi sama saudara lainnya. Mas Abimanyu juga masih ada di samping Tiara, dia udah banyak duit sekarang, bisa beliin Tiara apa aja. Mama sama Papa nggak

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB XL - PERNIKAHAN

    "Sah!" jawab semua saksi yang sudah memenuhi rumah Rachel hari ini.Rasa gugup yang menerpanya sejak kemarin kini sudah terbebas dari hatinya, Rachel kini sudah resmi menjadi istri dari Royan Geraldi Bagaskara. Dengan lantang pria yang dicintainya itu mengucap ijab dengan satu tarikan nafas, dan sekali jadi. Eva sudah masuk ke kamar Rachel, sambil mengusap air matanya yang tadi sudah tak terbendung, anaknya kini sudah menjadi istri orang, dan ia sangat tenang menyerahkan Rachel pada orang yang tepat."Yuk, udah ditunggu," kata Eva yang hari ini berubah menjadi kalem, karena emosional.Dengan didampingi Eva, dan beberapa pendamping pengantin, kini Rachel sudah melangkahkan kakinya untuk segera bertemu orang yang sangat dirindukannya. Ia yang biasanya pemberani, kini entah mengapa jadi pemalu, Rachel menundukan kepalanya melewati para saksi, hingga kini sudah berada di samping Royan."Ayo, dicium tangan suaminya, sebagai tanda bakti," ujar penghulu yang ada

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB XLI - Batal

    Rachel sudah tidak bisa lagi menggerakkan kakinya, kalau saja dirinya bisa melarikan diri sekarang, sudah pasti akan dilakukannya. Royan hanya tersenyum dengan pernuh arti di samping, sedangkan Rachel harus menahan gerah efek dari bajunya yang berlapis-lapis. memakai sepatu high heels memang sudah sering ia lakukan dulu, namun ini lain lagi, karena sudah hampir empat jam dirinya berdiri menyalami para tamu undangan."Masih kuat?" tanya Royan."Kaki aku udah sekarat banget sih ini, Mas." Rachel menggelengkan kepalanya.Royan melangkahkan kakinya menuju ke arah Adnan dan Eva yang tepat berada di samping mereka, sedangkan Tiara dan Abimanyu sudah turun dari panggung untuk menjaga Reyhan yang rewel, mungkin karena gerah."Pa, acaranya masih lama nggak?" Royan berbisik ke arah Adnan."Bentar lagi udah selesai kok, terus nanti malem lagi," jawab Adnan."Hah? Malem masih ada lagi, Pa? Pake baju begini juga?" tanya Royan sambil menunjuk bajunya yang

Bab terbaru

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB LXV - Langkah yang Salah

    Rachel mengira dengan dirinya datang ke acara tersebut semua akan berjalan seperti biasa. Toh ini juga bukan sekali dua kali ia menghadiri acara serupa. Namun, jauh di depan sana, ada hal yang sangat Rachel sesali setelah memutuskan untuk datang ke rumah Rara hari ini. Kecanggungan juga masih jelas terasa di antara jarak yang memisahkan Mike dan Rachel setelah percakapan sebelumnya."Sebentar lagi kita masuk ke pekarangan rumah Bu Rara. Saya mohon maaf tidak bisa menunggu karena sedang ada pekerjaan lain. Tolong nanti segera kabari saya, Bu Rachel." Mike memecah keheningan dengan menyampaikan informasi yang sebenarnya Rachel juga sudah mengetahuinnya.Rachel hanya mengangguk tanda setuju, ia juga tidak ingin merepotkan Mike dengan membuatnya menunggu di sini. Karena ia pun tahu bahwa saat ibu-ibu sosialita ini berkumpul, tak akan cukup satu dua jam menyelesaikannya. Pekarangan rumah Bu Rara memang tidak semegah rumah ibu-ibu yang lain, namun tak kalah indah dengan milik Rachel. Bunga

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB LXIV - Sebuah Celah

    Setelah kepindahan mereka ke rumah baru, seperti dugaan semua berjalan lancar. Royan dan Rachel bisa lebih mengendalikan waktu mereka sehari-hari. Sesekali keduanya juga mengunjungi Abimanyu dan Tiara. Semua seakan baik-baik saja, tidak ada pertengkaran apalagi tangisan Rachel yang biasanya terus mengalir saat masih di apartmen."Babe, aku harus ke luar kota lumayan lama." Royan membuka pembicaraan mereka di meja makan."Ada urusan penting, Mas?" tanya Rachel yang masih sibuk menyiapkan sarapan sambil mendengarkan Royan."Iya, mau ada proyek baru di luar pulau. Semuanya aman sih, cuma emang ada aja yang cari masalah. Jadi Mas harus ke sana sendiri," jawab Royan menjelaskan."Oh, yang mau ada proyek besar itu. Kemarin ibu-ibu juga banyak yang bilang kalo suaminya pada pulang telat karena ada proyek baru. Aku udah pede banget nih karena Mas masih di rumah. Eh ternyata sama aja nasibnya, haha." Rachel bercanda untuk memastikan pada Royan ia akan baik-baik sa

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB LXIII - Tak Diundang

    Wajah yang tadi penuh harapan kini berubah seketika saat ia melihat hanya ada satu garis pada benda pengukur kehamilan itu. Dunia Rachel seakan runtuh sekali lagi, karena ia tadi sudah sangat berharap untuk melihat dua garis di sana. Dari luar kamar mandi, Royan mendengar sayup-sayup tangisan Rachel, dan sudah bisa mengetahui apa yang terjadi di dalam sana. Dengan secepat kilat, ia segera masuk ke dalam, dan menemukan Rachel yang sedang terduduk lemas di lantai serta masih memegang erat benda putih tersebut."Mas, kapan aku bisa hamil," isak tangis Rachel membuat kata-katanya terbata."Sabar. Dia bakal datang kalo udah waktunya, Chel. Semua udah ada yang atur, toh kita juga udah usaha." Royan menenangkan istrinya."Tapi aku juga pengen bahagiain Mas Roy," katanya sekali lagi."Siapa bilang kamu belum bahagiain aku? tiap hari aku udah bersyukur kamu ada di sini, Chel. Yang penting kamu sehat, happy, dan nggak terterkan, Mas udah seneng banget," jelas Royan

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB LXII - Home Sweet Home

    Setelah mendengar kabar bahwa Papanya akan dioperasi hari ini, Royan segera bergegas menuju rumah sakit yang sudah diberitahukan oleh Tiara melalui telepon. Suara mamanya itu nampak khawatir dan juga sedang terdengar menangis. Royan semakin laju mengemudikan mobilnya, membelah ramainya Ibu Kota berharap bahwa mereka bisa sampai di sana sebelum operasi berlangsung. Kemarin saat mereka mengunjungi rumah utama, Royan sudah menanyakan hal tersebut pada Abimanyu, dan papanya itu mengatakan bahwa sudah ada jadwal operasi minggu depan.Entah apa yang terjadi, kini papanya sudah berada di sana dan bersiap untuk operasi darurat. Rachel yang baru merasakan hal ini iku terkejut, dan tidak tahu harus berbuat apa. Tadi saat di taman, ia bersegera mengemasi barang bawaan mereka dan menggendong Reyhan tanpa membangunkannya. Karena jika anaknya itu mengetahui kondisi Opanya yang sedang serius, bisa saja ia malah menangis tak tertahankan. Dalam hati Rachel terus berdoa pada tuhan agar memberi

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB LXI - Maaf

    Royan memarkirkan mobilnya sembarangan di halaman rumah utama, ia melihat bahwa mobil yang biasanya dikendarai oleh Mike juga berada di sana. Royan masuk dengan terburu-buru membuat para pekerja yang menyapanya tidak ia hiraukan. Langkah kakinya semakin cepat menuju ruang tengah yang biasa mereka gunakan untuk berkumpul. Benar saja, Rachel, Rey, Tiara, Abimanyu, dan juga Mike ada di sana. Entah apa yang dilakukan pria itu bersama mereka, namun biasanya ia sama sekali tak pernah bergabung saat keluarga besarnya sedang bersama."Malem, Ma, Pa." Royan masuk dan langsung menyapa kedua orang tuanya."Udah sampai, Roy. Duduk dulu, abis ini kita makan bareng," kata Tiara."Oke, Ma. Royan mau ganti baju dulu sama beres-beres gerah banget ini," kata Royan memberikan kode untuk Rachel agar mengikutinya ke kamar atas."Rachel ke atas juga ya, Ma. Mungkin Mas Roy lagi butuh bantuan," pamit Rachel pada kedua mertuanya, dan diberikan persetujuan oleh Tiara.Rach

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB LX - Kehidupan yang Berbeda

    "Pa, hari ini kita jalan-jalan yuk," kata Reyhan yang sudah berlarian menuju Royan."Gimana kalo akhir minggu? Papa hari ini pengen istirahat banget," rayu Royan."Oh, Papa lagi capek ya? Yaudah kalo gitu, nanti aja kalo Papa udah nggak capek," jawab Rey pengertian.Rey segera berlari kembali menuju kamarnya, kini ia sudah tidak mau tidur bersama Rachel dan Royan, dan bahkan dengan suka rela langsung menuju kamarnya sendiri. Rachel sadar bahwa keinginan anaknya kembali ditolak oleh Royan, melihat bagaimana reaksinya tadi sepertinya Royan kembali menjanjikan hari lain karena sedang sibuk. Sebenarnya Rachel juga ingin membujuk suaminya itu demi Rey, tapi apa daya jika sudah masuk dalam kesibukan, Royan tidak akan bisa lepas.Kehidupan mereka masih berjalan seperti biasanya, tidak ada yang spesial selain Rachel yang kini sudah seperti boneka berjalan. Mengantarkan Rey di pagi hari, kembali dan membersihkan rumah, lalu setelahnya ia akan menghadiri bebe

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB LIX - Satu Kosong

    "Pagi, Pa. Rachel boleh ikut ngobrol bareng," tanya istri Royan begitu memasuki ruang pribadi Abimanyu."Duduk, Chel. Kebetulan kita lagi ngomongin kamu," jawab papa mertuanya."Pa, Royan bisa ngobrolin ini sendiri sama Rachel," sela Royan."Kenapa, Mas? Rachel siap dengerin apa aja kok," kata Rachel sambil menyandarkan dirinya di salah satu bagian sofa sebelah Royan."Kamu habis ngobrol juga sama Mama ya, Chel?" tanya Abimanyu mengawali."Iya, Pa. Mama cerita sedikit soal kejadian dulu, dan kondisi kesehatan Papa sekarang." Rachel menjawab dengan tenang. "Sekarang gimana keadaan Papa, maaf Rachel jarang nanya soal kesehatan Papa," lanjutnya."Tenang aja, Papa baik-baik aja kok, Chel. Cuma ada sedikit masalah, tapi kemungkinan besar masih bisa diatasi," jelas Abimanyu."Syukurlah kalau begitu, Pa." Rachel memberikan senyum terbaiknya."Masalah kesehatan bisa diatasi sama dokter pribadi Papa, tapi masalah perusahaan masih jadi P

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB LVIII - Karena Itu Kamu

    "Gimana Mas persiapannya buat besok?" tanya Rachel.Suaminya yang sejak tadi terduduk di depan laptop, kini menoleh ke arahnya yang sudah mengenakan pakaian tidur. Royan hanya menjawab pertanyaan istrinya dengan anggukan, seakan mengisyaratkan bahwa semua akan baik-baik saja. Namun dibalik seyuman yang diberikan oleh suaminya itu, Rachel tahu bahwa Royan sebenarnya sangat gugup sekaligus memikirkan banyak beban di pikirannya."Rey udah tidur?" kata Royan."Udah, barusan dia udah aku pindahin ke kamar sebelah." Rachel datang, dan menyandarkan kepalanya pada bahu lebar Royan."Kamu yakin bisa ngurus semuany sendiri?" tanya Royan khawatir."Bisa, Mas. Tenang aja, aku bakal ngurus rumah sekaligus Rey dengan baik. Mas Roy fokus aja sama kerjaan," jawab Rachel menenangkan.Walaupun Royan masih merasa khawatir dengan Rachel, tapi mau tidak mau ia harus mengambil jalan ini. Sesuai dengan kesepakatan yang sudah mereka perbincangkan bersama dengan Abi

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB LVII - Dua Kamar

    "Kamu tau kan Chel, betapa kesalnya Royan sama Mama atau Papa." Tiara melanjutkan perbincangan mereka."Rachel cuma ngerasa aja sih, Ma. Tapi Mas Roy nggak pernah kasih alasannya sama Rachel," jawab istri Royan tersebut."Nanti kamu tanya aja lengkapnya ke dia, yang jelas ini semua juga salah Mama sama Papa juga." Tiara memperbaiki posisi agar bisa menghadap ke arah menantunya itu secara langsung.Mungkin ini pertama kali, ia menatap mata Rachel secara mendalam, setelah dipikir-pikir ini juga bisa jadi menjadi perbincangan mereka setelah Tiara dengan paksa masuk ke rumah mereka sebulan yang lalu. Ia sadar bahwa tindakannya begitu kelewatan, dengan menyinggung masalah keturunan dengan Rachel, karena ia tahu betul bagaimana rasanya saat terus disinggung masalah hal tersebut."Menurut kamu, Mama orangnya kayak apa?" tanya Tiara langsung."Mama? Menurut Rachel sih, Mama orangnya tegas, bisa dipercaya, dan Rachel juga percaya kalau mama istri yang baik,

DMCA.com Protection Status