Beranda / CEO / DADDY IN BLACK SUIT / BAB XXXIX - Siraman

Share

BAB XXXIX - Siraman

Penulis: The_BlueMoon
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Oma, Opa, sebentar lagi Royan mau menikah kedua kalinya. Calon Royan yang sekarang baik banget, pasti kalo Oma sama Opa masih ada, juga bakal setuju sama Royan. Sekalian Roy bawa anak kemari, namanya Reyhan, dia baik dan nggak pernah nyusahin Roy. Kalau soal ganteng, jangan ditanya lagi, gen dari Oma sama Opa sudah pasti Roy turunkan ke Rey." Royan berdiri di antara dua makam yang tepat berada di hadapannya. Rey menempel pada Royan, sedang Tiara dan Abimanyu memilih untuk tetap di belakang.

"Oma tenang aja, Rachel jago masak kok, bahkan Mama udah ngerasain sendiri. Mertua Royan juga suka berkebun macam Oma, buahnya banyak di samping rumah. Juga punya kebun sayur, jadi pasti Royan hidup sehat," tutup Royan.

"Ma, Pa, sekali-kali boleh lah datang ke mimpi Tiara. Sekarang Tiara udah pulang, ngeliat rumah yang masih dijaga rapi sama saudara lainnya. Mas Abimanyu juga masih ada di samping Tiara, dia udah banyak duit sekarang, bisa beliin Tiara apa aja. Mama sama Papa nggak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB XL - PERNIKAHAN

    "Sah!" jawab semua saksi yang sudah memenuhi rumah Rachel hari ini.Rasa gugup yang menerpanya sejak kemarin kini sudah terbebas dari hatinya, Rachel kini sudah resmi menjadi istri dari Royan Geraldi Bagaskara. Dengan lantang pria yang dicintainya itu mengucap ijab dengan satu tarikan nafas, dan sekali jadi. Eva sudah masuk ke kamar Rachel, sambil mengusap air matanya yang tadi sudah tak terbendung, anaknya kini sudah menjadi istri orang, dan ia sangat tenang menyerahkan Rachel pada orang yang tepat."Yuk, udah ditunggu," kata Eva yang hari ini berubah menjadi kalem, karena emosional.Dengan didampingi Eva, dan beberapa pendamping pengantin, kini Rachel sudah melangkahkan kakinya untuk segera bertemu orang yang sangat dirindukannya. Ia yang biasanya pemberani, kini entah mengapa jadi pemalu, Rachel menundukan kepalanya melewati para saksi, hingga kini sudah berada di samping Royan."Ayo, dicium tangan suaminya, sebagai tanda bakti," ujar penghulu yang ada

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB XLI - Batal

    Rachel sudah tidak bisa lagi menggerakkan kakinya, kalau saja dirinya bisa melarikan diri sekarang, sudah pasti akan dilakukannya. Royan hanya tersenyum dengan pernuh arti di samping, sedangkan Rachel harus menahan gerah efek dari bajunya yang berlapis-lapis. memakai sepatu high heels memang sudah sering ia lakukan dulu, namun ini lain lagi, karena sudah hampir empat jam dirinya berdiri menyalami para tamu undangan."Masih kuat?" tanya Royan."Kaki aku udah sekarat banget sih ini, Mas." Rachel menggelengkan kepalanya.Royan melangkahkan kakinya menuju ke arah Adnan dan Eva yang tepat berada di samping mereka, sedangkan Tiara dan Abimanyu sudah turun dari panggung untuk menjaga Reyhan yang rewel, mungkin karena gerah."Pa, acaranya masih lama nggak?" Royan berbisik ke arah Adnan."Bentar lagi udah selesai kok, terus nanti malem lagi," jawab Adnan."Hah? Malem masih ada lagi, Pa? Pake baju begini juga?" tanya Royan sambil menunjuk bajunya yang

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB XLII - Siang Pertama

    "Untung, aku sabar sama anak sendiri," ucap Royan yang kini sudah berbaring di samping Rey."Mas, tapi adegan ini kayak nggak asing kan, ya?" kata Rachel sambil terkekeh."Emang, waktu Rey ngambek nggak kita ajakin jalan kan dia ngungsi ke apartmenmu, dan minta tidur di sana," jawab Royan yang juga merasakan hal sama dengan Rachel."Mas waktu itu bilang, anggap aja jadi simulasi. Nah loh, ini berarti doanya Mas Roy yang dulu, baru terwujud." Rachel terkekeh saat mengingat kejadian waktu itu."Kalo bukan anak sendiri, udah aku jadiin urap-urap beneran deh Rey, waktunya nggak tepat banget tadi dia ngegangguin," keluh Royan.Walaupun berkata demikian, namun pria tersebut tetap mengelus lembut puncak kepala putranya. Menunjukkan bahwa ia sebenarnya sayang pada Rey, dan tidak ada yang bisa menggantikan putranya tersebut. Rachel dapat melihat ketulusan dari mata Royan dalam mengasuh Rey. Meskipun suaminya tersebut kadang kelelahan saat Reyhan susah diatu

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB XLIII - Di Atas Bebatuan Hijau

    "Kamu yakin kuat perjalanan jauh?" tanya Royan yang sibuk menggantikan Rachel untuk mengemas barang bawaan mereka. "Yakin, Mas. Lagian kan semuanya udahready mulai dari tiket sampai vila, yakali mau dibatalin," ujar Rachel. Setelah memastikan satu per satu barang bawaan sudah ada di dalam koper, Royan kini melangkahkan kakinya untuk lebih mendekat pada Rachel yang sedang bersadar di kasur besarnya. Karena insiden 'siang pertama' yang merobohkan kasur lamanya, Royan dan Rachel memutuskan untuk langsung membeli kasur baru, sebelum Eva dan Adnan mengejek mereka semakin jauh. Mama dan Papa mertuanya itu terus saja membahas apa yang terjadi, dan mencerca Royan tentang banyak hal, hingga ia tak sanggup melanjutkan makan malam bersama mereka. Rachel yang sebenarnya masih merasakan kesakitan, memang tak terkena imbasnya. Istri Royan tersebut memilih untuk tetap di dalam kamar, dan mempersiapkan diri agar besok bulan madu mereka tetap lancar, tanpa hala

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB XLIV - Sebelum Memulai Lembaran Baru

    Setelah puas menikmati pantai di malam hari, Royan masih belum menyelesaikan misinya, segala persiapan yang sudah ia pikirkan sejak jauh-jauh hari harus terlaksana. Berlainan dengan Royan, istrinya itu kini sudah nampak sangat lelah, mungkin karena ia belum sepenuhnya pulih dari keadaan kemarin. Rachel kini sudah menyandarkan dagunya ke pundak kiri Royan, merasakan terpaan angin malam, di pulau yang berisi sejuta pantai ini. Ia sudah tak berekspektasi terlalu tinggi, dan menyangka bahwa mereka akan segera kembali ke villa dan merebahkan punggung."Jangan ngantuk dulu," kata Royan sambil menggerakan pundaknya."Ya gimana lagi, Mas. Udah ngantuk ini," jawab Rachel yang masih bertahan di sisi Royan."Malamnya masih panjang, Babe," ujar Royan.Rahel yang masih belum terbiasa dengan panggilan barunya tentu saja merasa tersipu dan malah ngenggebuk ringan bahu Royan. Bagaimana tidak, suaminya yang terkenal dingin itu, bahkan memanggilnya dengan sebutan yang bisa

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB XLV - Mencari Kebenaran

    "Roy. Gimana kalo kita bikin perjanjian di sini?" tanya seroang wanita berambut panjang."Kalo aja Mama denger kamu manggil aku begitu, kena ceramah lagi ntar," jawab Royan."Tenang aja kalo di depan Mama aku tetep bakal manggil Mas kok, cuma kalo lagi berdua gini canggung tau," sanggah wanita itu."Iya deh. Terus mau bikin perjanjian apa sekarang, Nyonya Lilly," goda Royan."Janji yang harus dirahasiakan!" Lilly mengatakannya dengan raut wajah yang serius."Terus, gimana cara nepatin janji kalo harus dirahasiakan?" kata Royan."Kalo salah satu di antara kita udah gaada, harus ke sini lagi buat baca janjinya, gimana?" tawar Lilly."Ish, kamu ini ya. Nikah baru dua bulan nikah juga bilangnya udah yang nggak-nggak," keluh Royan."Yuk! aku udah nulis duluan ini," jawab Lilly sambil terus menggoreskan tinta di atas kertas yang beralaskan batu besar.To. RoyanKamu pasti kesel kan aku panggil R

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB XLVI - Keluarga Kecil

    Setelah menikmati bulan madu yang singkat, kini saat nya mereka benar-benar memulai hari pertama sebagai keluarga kecil bahagia. Walaupun dulu Rachel sudah sering mengurus Royan dan Rey, namun tetap saja dulu mereka tak tinggal serumah jadi banyak hal baru yang dirasakan Rachel akhir-akhir ini."Papa kan udah bilang, Rey. Kalo senin itu cepetan dikit siap-siapnya, macet ini jalannya," keluh Royan yang sudah siap sejak setengah jam yang lalu."Mama yang suruh Rey makan dulu, Pa." Tentu saja anaknya tersebut tak mau kalah debat dengan Papanya yang sifatnya tak jauh beda."Biar sarapan dulu, Mas. Rey hari ini ada pelajaran olahraga, kasihan kalo nggak makan dulu. Biar Rachel aja yang anter sekolah," tengah Rachel."Sekalian bareng aku aja, kamu bolak-balik ntar kalo nganter Rey." Royan akhirnya memilih untuk mengalah, dan menikmati kopi yang sudah disiapkan oleh Rachel.Sadar bahwa suaminya sedang kesal, Rachel harus segera menenangkannya daripada sel

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB XLVII - Pengakuan

    Setelah mendapatkan pesan kemarin, Rachel tidak bisa fokus pada kegiatannya hari ini, memanggang roti pun tak sengaja malah ia jadikan arang. Susu yang harusnya menyehatkan malah tak sengaja ia beri garam, yang membuat Rey langsung melebarkan matanya begitu meminumnya."Babe," panggil Royan, dan tak ada balasan sedikitpun dari Rachel."Babe!" Kini Royan lebih meninggikan suaranya.Sadar bahwa dirinya dipanggil oleh sang suami, Rachel bergegas menemui Royan yang sudah siap berangkat bersama Rey. Sejujurnya ia masih bingung karena memang sarapannya belum selesai tapi mereka berdua sudah bersiap untuk berangkat."Nggak sarapan dulu, Mas?" tanya Rachel."Babe, kamu serius lagi nggak sadar atau gimana?" Royan menanyainya balik."Kenapa emang, Mas?" Tentu saja Rachel bingung karena bahkan ia belum selesai memasak sarapan."Mama lupa abis kasih Rey susu rasa garem?" keluh Rey."Ha?" Rachel masih bingung."Matiin kompornya

Bab terbaru

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB LXV - Langkah yang Salah

    Rachel mengira dengan dirinya datang ke acara tersebut semua akan berjalan seperti biasa. Toh ini juga bukan sekali dua kali ia menghadiri acara serupa. Namun, jauh di depan sana, ada hal yang sangat Rachel sesali setelah memutuskan untuk datang ke rumah Rara hari ini. Kecanggungan juga masih jelas terasa di antara jarak yang memisahkan Mike dan Rachel setelah percakapan sebelumnya."Sebentar lagi kita masuk ke pekarangan rumah Bu Rara. Saya mohon maaf tidak bisa menunggu karena sedang ada pekerjaan lain. Tolong nanti segera kabari saya, Bu Rachel." Mike memecah keheningan dengan menyampaikan informasi yang sebenarnya Rachel juga sudah mengetahuinnya.Rachel hanya mengangguk tanda setuju, ia juga tidak ingin merepotkan Mike dengan membuatnya menunggu di sini. Karena ia pun tahu bahwa saat ibu-ibu sosialita ini berkumpul, tak akan cukup satu dua jam menyelesaikannya. Pekarangan rumah Bu Rara memang tidak semegah rumah ibu-ibu yang lain, namun tak kalah indah dengan milik Rachel. Bunga

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB LXIV - Sebuah Celah

    Setelah kepindahan mereka ke rumah baru, seperti dugaan semua berjalan lancar. Royan dan Rachel bisa lebih mengendalikan waktu mereka sehari-hari. Sesekali keduanya juga mengunjungi Abimanyu dan Tiara. Semua seakan baik-baik saja, tidak ada pertengkaran apalagi tangisan Rachel yang biasanya terus mengalir saat masih di apartmen."Babe, aku harus ke luar kota lumayan lama." Royan membuka pembicaraan mereka di meja makan."Ada urusan penting, Mas?" tanya Rachel yang masih sibuk menyiapkan sarapan sambil mendengarkan Royan."Iya, mau ada proyek baru di luar pulau. Semuanya aman sih, cuma emang ada aja yang cari masalah. Jadi Mas harus ke sana sendiri," jawab Royan menjelaskan."Oh, yang mau ada proyek besar itu. Kemarin ibu-ibu juga banyak yang bilang kalo suaminya pada pulang telat karena ada proyek baru. Aku udah pede banget nih karena Mas masih di rumah. Eh ternyata sama aja nasibnya, haha." Rachel bercanda untuk memastikan pada Royan ia akan baik-baik sa

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB LXIII - Tak Diundang

    Wajah yang tadi penuh harapan kini berubah seketika saat ia melihat hanya ada satu garis pada benda pengukur kehamilan itu. Dunia Rachel seakan runtuh sekali lagi, karena ia tadi sudah sangat berharap untuk melihat dua garis di sana. Dari luar kamar mandi, Royan mendengar sayup-sayup tangisan Rachel, dan sudah bisa mengetahui apa yang terjadi di dalam sana. Dengan secepat kilat, ia segera masuk ke dalam, dan menemukan Rachel yang sedang terduduk lemas di lantai serta masih memegang erat benda putih tersebut."Mas, kapan aku bisa hamil," isak tangis Rachel membuat kata-katanya terbata."Sabar. Dia bakal datang kalo udah waktunya, Chel. Semua udah ada yang atur, toh kita juga udah usaha." Royan menenangkan istrinya."Tapi aku juga pengen bahagiain Mas Roy," katanya sekali lagi."Siapa bilang kamu belum bahagiain aku? tiap hari aku udah bersyukur kamu ada di sini, Chel. Yang penting kamu sehat, happy, dan nggak terterkan, Mas udah seneng banget," jelas Royan

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB LXII - Home Sweet Home

    Setelah mendengar kabar bahwa Papanya akan dioperasi hari ini, Royan segera bergegas menuju rumah sakit yang sudah diberitahukan oleh Tiara melalui telepon. Suara mamanya itu nampak khawatir dan juga sedang terdengar menangis. Royan semakin laju mengemudikan mobilnya, membelah ramainya Ibu Kota berharap bahwa mereka bisa sampai di sana sebelum operasi berlangsung. Kemarin saat mereka mengunjungi rumah utama, Royan sudah menanyakan hal tersebut pada Abimanyu, dan papanya itu mengatakan bahwa sudah ada jadwal operasi minggu depan.Entah apa yang terjadi, kini papanya sudah berada di sana dan bersiap untuk operasi darurat. Rachel yang baru merasakan hal ini iku terkejut, dan tidak tahu harus berbuat apa. Tadi saat di taman, ia bersegera mengemasi barang bawaan mereka dan menggendong Reyhan tanpa membangunkannya. Karena jika anaknya itu mengetahui kondisi Opanya yang sedang serius, bisa saja ia malah menangis tak tertahankan. Dalam hati Rachel terus berdoa pada tuhan agar memberi

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB LXI - Maaf

    Royan memarkirkan mobilnya sembarangan di halaman rumah utama, ia melihat bahwa mobil yang biasanya dikendarai oleh Mike juga berada di sana. Royan masuk dengan terburu-buru membuat para pekerja yang menyapanya tidak ia hiraukan. Langkah kakinya semakin cepat menuju ruang tengah yang biasa mereka gunakan untuk berkumpul. Benar saja, Rachel, Rey, Tiara, Abimanyu, dan juga Mike ada di sana. Entah apa yang dilakukan pria itu bersama mereka, namun biasanya ia sama sekali tak pernah bergabung saat keluarga besarnya sedang bersama."Malem, Ma, Pa." Royan masuk dan langsung menyapa kedua orang tuanya."Udah sampai, Roy. Duduk dulu, abis ini kita makan bareng," kata Tiara."Oke, Ma. Royan mau ganti baju dulu sama beres-beres gerah banget ini," kata Royan memberikan kode untuk Rachel agar mengikutinya ke kamar atas."Rachel ke atas juga ya, Ma. Mungkin Mas Roy lagi butuh bantuan," pamit Rachel pada kedua mertuanya, dan diberikan persetujuan oleh Tiara.Rach

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB LX - Kehidupan yang Berbeda

    "Pa, hari ini kita jalan-jalan yuk," kata Reyhan yang sudah berlarian menuju Royan."Gimana kalo akhir minggu? Papa hari ini pengen istirahat banget," rayu Royan."Oh, Papa lagi capek ya? Yaudah kalo gitu, nanti aja kalo Papa udah nggak capek," jawab Rey pengertian.Rey segera berlari kembali menuju kamarnya, kini ia sudah tidak mau tidur bersama Rachel dan Royan, dan bahkan dengan suka rela langsung menuju kamarnya sendiri. Rachel sadar bahwa keinginan anaknya kembali ditolak oleh Royan, melihat bagaimana reaksinya tadi sepertinya Royan kembali menjanjikan hari lain karena sedang sibuk. Sebenarnya Rachel juga ingin membujuk suaminya itu demi Rey, tapi apa daya jika sudah masuk dalam kesibukan, Royan tidak akan bisa lepas.Kehidupan mereka masih berjalan seperti biasanya, tidak ada yang spesial selain Rachel yang kini sudah seperti boneka berjalan. Mengantarkan Rey di pagi hari, kembali dan membersihkan rumah, lalu setelahnya ia akan menghadiri bebe

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB LIX - Satu Kosong

    "Pagi, Pa. Rachel boleh ikut ngobrol bareng," tanya istri Royan begitu memasuki ruang pribadi Abimanyu."Duduk, Chel. Kebetulan kita lagi ngomongin kamu," jawab papa mertuanya."Pa, Royan bisa ngobrolin ini sendiri sama Rachel," sela Royan."Kenapa, Mas? Rachel siap dengerin apa aja kok," kata Rachel sambil menyandarkan dirinya di salah satu bagian sofa sebelah Royan."Kamu habis ngobrol juga sama Mama ya, Chel?" tanya Abimanyu mengawali."Iya, Pa. Mama cerita sedikit soal kejadian dulu, dan kondisi kesehatan Papa sekarang." Rachel menjawab dengan tenang. "Sekarang gimana keadaan Papa, maaf Rachel jarang nanya soal kesehatan Papa," lanjutnya."Tenang aja, Papa baik-baik aja kok, Chel. Cuma ada sedikit masalah, tapi kemungkinan besar masih bisa diatasi," jelas Abimanyu."Syukurlah kalau begitu, Pa." Rachel memberikan senyum terbaiknya."Masalah kesehatan bisa diatasi sama dokter pribadi Papa, tapi masalah perusahaan masih jadi P

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB LVIII - Karena Itu Kamu

    "Gimana Mas persiapannya buat besok?" tanya Rachel.Suaminya yang sejak tadi terduduk di depan laptop, kini menoleh ke arahnya yang sudah mengenakan pakaian tidur. Royan hanya menjawab pertanyaan istrinya dengan anggukan, seakan mengisyaratkan bahwa semua akan baik-baik saja. Namun dibalik seyuman yang diberikan oleh suaminya itu, Rachel tahu bahwa Royan sebenarnya sangat gugup sekaligus memikirkan banyak beban di pikirannya."Rey udah tidur?" kata Royan."Udah, barusan dia udah aku pindahin ke kamar sebelah." Rachel datang, dan menyandarkan kepalanya pada bahu lebar Royan."Kamu yakin bisa ngurus semuany sendiri?" tanya Royan khawatir."Bisa, Mas. Tenang aja, aku bakal ngurus rumah sekaligus Rey dengan baik. Mas Roy fokus aja sama kerjaan," jawab Rachel menenangkan.Walaupun Royan masih merasa khawatir dengan Rachel, tapi mau tidak mau ia harus mengambil jalan ini. Sesuai dengan kesepakatan yang sudah mereka perbincangkan bersama dengan Abi

  • DADDY IN BLACK SUIT   BAB LVII - Dua Kamar

    "Kamu tau kan Chel, betapa kesalnya Royan sama Mama atau Papa." Tiara melanjutkan perbincangan mereka."Rachel cuma ngerasa aja sih, Ma. Tapi Mas Roy nggak pernah kasih alasannya sama Rachel," jawab istri Royan tersebut."Nanti kamu tanya aja lengkapnya ke dia, yang jelas ini semua juga salah Mama sama Papa juga." Tiara memperbaiki posisi agar bisa menghadap ke arah menantunya itu secara langsung.Mungkin ini pertama kali, ia menatap mata Rachel secara mendalam, setelah dipikir-pikir ini juga bisa jadi menjadi perbincangan mereka setelah Tiara dengan paksa masuk ke rumah mereka sebulan yang lalu. Ia sadar bahwa tindakannya begitu kelewatan, dengan menyinggung masalah keturunan dengan Rachel, karena ia tahu betul bagaimana rasanya saat terus disinggung masalah hal tersebut."Menurut kamu, Mama orangnya kayak apa?" tanya Tiara langsung."Mama? Menurut Rachel sih, Mama orangnya tegas, bisa dipercaya, dan Rachel juga percaya kalau mama istri yang baik,

DMCA.com Protection Status