Share

S3: "Maafkan Aku, Earth!"

Penulis: Wiselovehope
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-04 14:23:24

"Ocean Vagano, keluarlah! Aku tahu kau ada di sini!"

'Suara itu... Earth!' - Emily hampir saja mengucapkannya walau ia dan Ocean berhasil bersembunyi tepat pada waktunya di backstage, sebuah ruangan rahasia kecil di belakang panggung.

Mereka berdua belum mengenakan sehelai benangpun.

"Sshh..." Ocean erat mendekap, menenangkan Emily yang kini gemetaran. Gadis itu sadar betul bila Earth belum -dan tidak pernah akan- menjadi pribadi yang 'benar-benar stabil'. Letupan kemarahannya bila berhasil menemukan mereka berdua di tempat ini bukan hanya akan membawa masalah baru!

"Kak! Tadi aku belum bisa memejamkan mata saat mendengar permainan pianomu, dan setelahnya suasana sunyi cukup lama!" Suara 'monolog' Earth menggema di ruangan gelap kosong cukup luas dengan beberapa puluh atau seratusan kursi.

"Lalu pikirku, daripada berlama-lama menunda hingga besok, aku ingin sekali bicara empat mata denganmu malam ini! Apalagi tadi pintu kulihat setengah terbuka! Ma

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Sebuah Undangan dari Sky

    "Aku akan ceritakan semuanya kepadamu nanti! Yang penting Earth segera pergi dulu jauh-jauh dari sini!" Bisik Emily, antara merasa takut ketahuan sekaligus merasa khawatir, bila begini terlalu lama bersama Ocean, ia takkan bisa 'kemana-mana lagi' untuk selamanya. Ia sungguh takut bila hatinya kelak memilih Ocean, yang baru saja bersamanya setelah sekian lama terpisah!Ocean masih resah, "Apa sebaiknya aku berpakaian saja dan keluar dari sini? Akhiri saja semua sekarang! Aku tak ingin seisi puri ini terbangun dan keluar gegara adikku ini bersikeras ingin bertemu denganku!"Emily menggeleng, "Uh, kurasa tidak! Jangan. Earth adalah pemuda yang pernah 'terluka'. Ia tak dapat diduga-duga!""Tapi ia akan terus menunggui hingga kita keluar dari sini! Apa yang dapat kita lakukan?" Pandangan Ocean kembali ke depan.Earth masih berjalan mengelilingi piano putih Ocean. Dengan kesal didudukinya bangku di sana dan dicobanya menekan beberapa tuts. Tentu saja ia tak bis

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-05
  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Sebuah Kesempatan Emas!

    "Pesta dansa? Ha ha ha... Kalian semua cerdas, tahu betul bila aku belum terlalu mengerti dunia pergaulan manusia di luar Lorong Bawah Tanah, lalu berusaha menjebakku dengan semua ini, bukan?" Earth masih belum mau menurunkan pemantik yang ada di tangannya, "Kalian hanya berusaha mencari titik kelemahanku saja, dan tak mau jika aku memenangkan hati Emily! Ia berada kembali di sini berkat aku, dan aku yang akan memenangkannya dan memilikinya untuk selamanya!" Tambah pemuda itu lagi."Earth adikku, kau masih memiliki kurang dari dua puluh empat jam untuk berlatih sedikit! Mengapa habiskan waktu berharga itu untuk berada di tempat ini? Ayo, belajarlah! Di perpustakaan banyak sekali buku-buku mengenai kebudayaan! Kau sudah bisa membaca dan menulis, bukan? Kau suka belajar, bukan? Ayo pergilah dan pelajari semuanya sendiri!" Seloroh Sky setengah mengejek, tampaknya ia yakin betul Earth takkan serius berniat menjatuhkan pemantik itu ke atas piano Ocean! Earth di masa kini jau

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-06
  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Terakhir Untukmu! (18+)

    "Apakah mereka berdua sudah pergi?" Emily yang masih gemetar dalam dekapan Ocean perlahan bicara setelah beberapa menit tak terdengar lagi suara percakapan Sky dan Earth. Ocean mengintip area panggung dengan mata birunya. Ternyata Sky dan Earth sudah keluar dari aula. Pertemuan singkat mereka yang tak terduga sedikit banyak mengejutkan baik Ocean maupun Emily yang belum juga beringsut keluar dari backstage. "Sebenarnya kedua adikku itu orang baik-baik atau tidak, Emily? Aku belum terlalu bisa mengingat semua tentang mereka," Ocean masih berusaha mencerna semua yang baru saja terjadi. Sang kakak sulung belum dapat menyerap semua yang dikatakan adik-adiknya, semua ingatan lamanya di tempat ini seolah-olah masih terselubung kabut putih. "Aku... ya, baik, mereka sama sekali tidak jahat," Emily berusaha untuk tak terlalu merisaukan Ocean, "kau tenang saja, mereka cukup baik, takkan berbuat aneh-aneh selama kita tak melakukan hal yang mencurigakan."

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-07
  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Sebuah Gelegar di Pemakaman

    Keesokan paginya saat matahari baru perlahan beranjak bangkit dari peraduan, beberapa 'kesibukan baru' tampak di Puri Vagano. Beberapa ratus kursi dan beberapa puluh meja dipersiapkan di pelataran taman belakang puri yang berhalaman luas. Dekorasi klasik namun bernuansa modern dipersiapkan. Sepertinya akan diadakan sebuah event besar-besaran yang sudah lama sekali tak pernah ada. Event ningrat termeriah terakhir adalah pesta pernikahan Archduke Zeus Calamity Vagano dengan Duchess Florencia sekitar dua dasawarsa silam yang kemudian menjadi orangtua si kembar Ocean, Sky dan Earth. Hanya saja kali ini tak ada tamu-tamu ningrat undangan dari luar pulau kecuali tentunya duo Xander dan Lara yang pagi itu sibuk membantu kegiatan di sekitar puri dan perkebunan. Berkat pengakuannya pernah bekerja sebagai 'waitress' di kota, Lara berhasil memperoleh pekerjaan tambahan sebagai asisten juru-juru masak yang bertugas menghidangkan konsumsi bagi para penghuni pulau. Sedangkan Xander bertug

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-08
  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Pertemuan Carl dan Earth

    Sementara itu Aina yang masih berlayar di lautan lepas sebentar lagi akan mencapai tujuannya. Ia sudah tak sabar lagi ingin melihat seperti apakah Pulau Vagano itu. Apakah sebuah pulau yang menyenangkan seperti pulau kelahirannya? Ataukah sebuah pulau yang menyimpan malapetaka?"Entah mengapa, semakin dekat aku kemari, semakin aku merasa jauh dengan Kai. Apakah ia telah bertemu lagi dengan wanita bernama Emily Rose Stewart? Mengapa dadaku terasa sesak? Apakah terjadi sesuatu yang buruk diantara kita berdua, Kai?"Tetapi sudah tak ada jalan kemanapun untuk kembali. Satu-satunya jalan yang harus ia tempuh hanyalah yang sedang dilayarinya."Aku harus memberitahukanmu, Kai. Dua orang yang telah tiba di pulau kelahiranmu mungkin saja berbahaya. Mereka telah berusaha keras untuk tiba di tempatmu Mereka harus dihentikan!"**********Sementara itu Ocean, Sky dan Earth beserta Carl dan Emily sudah kembali berada di area puri. Earth langsung pergi entah kema

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-09
  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: "Siapa di Sana?"

    Carl Wellington memang pernah 'mengenal' sosok Earth, namun tidak secara langsung, melainkan melalui surat-menyurat di masa lalu dengan sang ayah, almarhum Zeus Vagano. Surat yang dikirim Zeus via kapal kargo dan diterima Carl, lalu dibalas dengan cara yang sama. Memerlukan waktu lama sekali, namun persahabatan mereka tak pernah lekang. Hanya saat Zeus menghilang, kontak terputus. Lama barulah Ocean dan Sky mengambil alih usaha keluarga dan melanjutkan komunikasi yang sempat terputus. Semua yang Zeus tulis sesaat setelah kelahiran ketiga bayi kembarnya masih pria setengah baya itu ingat dengan baik. Carl bahkan tak lupa menyimpan surat-surat itu dalam sebuah tas koper yang ia bawa jauh-jauh dari Evermerika. Ia berharap kedekatan serta semua kisahnya dengan Zeus bisa membantu pemulihan memori Ocean. Lagipula ia sudah lama menganggap keluarga Vagano sebagai keluarganya sendiri, walau baru kali ini bisa bertemu dan berkunjung. Karena itu di masa kini ia sedikit terkejut

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-10
  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Into The Bath (18+)

    Emily sedikit tersentak karena ia lupa mengunci pintu kamar tidur dan juga pintu kamar mandinya! "Siapa di sana?" Spontan, dibenamkannya tubuhnya lebih dalam ke dalam busa sabun. Ia sungguh tak siap menerima kunjungan siapapun siang-siang begini. "Aku, jangan khawatir. Aku bukan siapa-siapamu, bukan?" Seorang dari ketiga kembar Vagano muncul dari balik pintu. "Oh, ternyata kau, Sky. Ada apa?" Emily walaupun tahu bahwa Sky juga memiliki perasaan tertentu kepada dirinya, merasa bahwa pemuda itu tak seberapa 'berbahaya' dibanding kedua saudaranya. Tetap saja, ia tak bisa terlalu percaya kepada pemuda yang pernah berkarier sebagai penyanyi yang ia jumpai di Evertown! "Aku hanya ingin berkata, selamat, Emily. Sekarang kau berjumpa lagi dengan Ocean, pasti kau senang sekaligus galau, bukan? Sebab selama ini yang kaucintai bukan Earth tetapi kakak sulungku?" Sky tersenyum, duduk di pinggir baththub Emily, membuat gadis itu terpaksa me

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-11
  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Someone from Afar...

    (POV Emily)Aku tak tahu kapan ini semua akan berakhir. Beberapa saat silam semua kembar Vagano sudah memilikiku, mencicipi semua yang kumiliki. Tak ada lagi rahasia antara aku dan mereka bertiga.Dengan Sky memang belum kurasakan cinta. Namun tubuhku dengan kejam tak bisa menghindari kenyataan bahwa aku juga menginginkannya.Semenjak ia memesonaku dengan suaranya di atas panggung kecil di M's Brew waktu itu, kuakui aku menyukai suaranya. Ia bukan pria yang mudah untuk ditolak. Aku menyukai juga sisi seorang Vagano yang terkadang terlalu santai, kasual dan tak ingin terlalu menonjolkan keningratannya. Ia sungguh berbeda dengan Ocean maupun Earth. Walau kami pada awalnya 'hanya berteman' namun sesuatu yang kejam di antara kami diam-diam tumbuh.Karena itu aku diam saja dan menikmati permainannya. Karena tubuhku yang mungkin 'terkutuk' ini juga ingin bersamanya. Sudah termiliki oleh Ocean dan Earth, aku telanjur tercebur dalam kolam noda yang indah. Kini se

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-14

Bab terbaru

  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Akhir (Tamat)

    Bulan dini hari perlahan muncul dari balik awan-awan mendung di angkasa, memberi penerangan dalam udara pantai Pulau Vagano yang masih sangat dingin menusuk tulang."Ternyata kau juga hadir di tempat ini, Alexander!""Lara? Huh, sudah kuduga kau akan berhasil tiba di sini. Pastinya kau senang sudah bertemu kembali dengan saudara-saudara tiri yang selama ini kau cari dan rindukan!" Xander tersenyum kecut, "I see. Satu orang Vagano diam-diam sudah jadi tawanan kecilmu! Sungguh hebat!""Huh, kejutan hebat! Mengapa kau bisa ada di sini? Aku benci padamu, Guru Muda Pengecut! sejak di Evertown aku seharusnya sudah menghabisimu, andai aku tahu sedari awal Emily berhasil kau miliki!" geram Sky yang masih ada di bawah todongan dua senjata di tangan Lara."Oh, jadi itu kau, Eagle Eyes Sang Penyanyi? Menarik sekali kau juga ingin gadis yang sama dengan kakak dan adikmu. Kalian bertiga sama-sama jatuh cinta pada kekasihku selama bertahun-tahun lamanya tanpa ada yang mau mengalah! Akan tetapi, tak

  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Akhir (3)

    "Ada apa sebenarnya di tempat ini?" Xander menemukan dirinya berada di sebuah lokasi yang masih asing baginya.Langit dini hari terselubung awan tebal kelabu hitam diselingi petir sambar-menyambar yang enggan berhenti. Di kejauhan, debur ombak menggempur pantai terjal tiada henti. Gelombang-gelombang air tinggi seolah menggapai-gapai naik turun hendak menenggelamkan Pulau Vagano, menyeret turun semua yang ada di atas permukaan tanah. Samar-samar, Xander hanya bisa melihat hamparan batu-batu nisan dan salib penanda makam, lama dan baru di sekitarnya. Beberapa tampak baru dan rapi, beberapa sudah dalam keadaan rusak menyedihkan."Apa yang dapat kulakukan di sini?" Tiba-tiba petir menyambar, hanya beberapa meter saja dari lokasi Xander berada. Pedang Terkutuk dalam genggaman tangannya bersinar dan teracung ke tempat yang 'ditunjukkan' petir itu."Tunggu mereka di sana!" Terdengar suara misterius yang menuntun Xander hingga tiba di titik ini. "Mereka akan segera datang!"********** Sem

  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Akhir (2)

    "Aku, aku, sesungguhnya aku bukan..." kembali ke masa kini, Sky yang diarahkan Lara dalam rencananya itu begitu ingin membantah jika ia bukanlah Ocean. Ia merasa kesal, mengapa si gadis gila Katy Forrester tiba-tiba datang dan mengancamnya seperti itu. Merasa terjepit dan diprovokasi oleh dua wanita yang ia tidak sukai, Sky begitu ingin berteriak, kesal pada nasibnya. "Kau mau bilang jika kau bukan Ocean? Huh, jangan membantah! Kau kemari ingin memindahkan jenazah kakakku Kate dan berusaha menghilangkan barang bukti pembunuhan? Takkan kubiarkan! Kemarikan kakakku, lalu serahkan nyawamu kepadaku, Ocean Vagano!" Terpancing dan terbakar amarah, Sky tadinya ingin melawan, ingin dihempaskannya saja jenazah Kate ke tanah. Namun dua todongan moncong senjata di punggungnya serta bisikan Lara menghalangi niat pemuda itu, "Jangan berani kau lakukan apa-apa, Saudara tiriku! Awas jika kau berani kacaukan semua yang kita sepakati hingga bertemu keluargamu lagi! Hei, Katy!" Lara beralih mengajak K

  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Akhir (1)

    Keputusan sudah diambil, mereka harus pergi. Ocean, satu-satunya yang belum sadarkan diri dari 'Kelompok Lounge', menjadi masalah terakhir mereka sebelum bisa keluar dari dalam puri. Aina bersikeras tak ingin meninggalkan pemuda itu bersama penjaga, padahal membawanya dalam keadaan seperti ini tentu sangat menyulitkan. Earth menawarkan diri sebagai pembawa tubuh kakak sulungnya hingga Ocean terjaga. Emily dan Carl akhirnya setuju jika Ocean digendong oleh Earth. Karena tugasnya, pemuda itu tak bisa memimpin dan memegang sepucuk senjata.Mereka bersiap-siap sekadarnya sebelum pergi dari puri. Seorang penjaga senior membagikan masing-masing sepucuk senjata api dari lemari rahasia kepada semua anggota Kelompok Lounge. Semula Carl menolak karena tak ingin ada lagi kekerasan. Namun Aina memberinya saran, "Tuan, aku tahu kita bukan orang jahat, namun kita masih butuh perlindungan dan senjata pembela diri. Meskipun aku yakin Ocean dilindungi sebentuk kekuatan, kita semua tentu tak ingin cela

  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Panggilan Suci Xander, Keputusan Carl

    Sementara itu, ke mana gerangan Alexander pergi? Pemuda itu masih membawa Dangerous Attraction dalam genggamannya. Ia tak begitu mengenal lorong-lorong Puri Vagano ini, namun suatu kekuatan tak kasat mata seolah menuntunnya. Pedang terkutuk bagaikan lentera panjang bercahaya menerangi jalan.Beberapa kali ia bertemu dengan sosok-sosok korban penusukan Katy di lantai, setengah mati maupun sudah tak bernyawa. Mereka yang masih hidup menggapai-gapai dengan segenap sisa tenaga. Beberapa orang muncul dari balik lemari atau tembok kemudian mendekat, walau bergidik ngeri setelah melihat senjata yang pria itu genggam."Tu-tu-tuan! Siapapun Anda, tolonglah kami! Kami tak ingin berada di sini!""Wanita itu membunuh! Tolong, lindungi kami!"Namun Xander mengabaikan semua permohonan mereka itu. Dilangkahinya saja mayat-mayat maupun jejak darah di karpet. Sesekali ia berhenti dan menatap dingin tanpa arti. Barangkali merenung, merasa kasihan, atau berpikir keras berusaha mencari jawaban. Akan teta

  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Erato Miles Semakin Dekat!

    "Nama saya Sofia." tanpa diminta, gadis remaja misterius yang dipertanyakan Emily segera memperkenalkan diri, "Nona Emily, maafkan keberadaanku di sini, saya berada di sini untuk meminta perlindungan. Saya..." gadis itu menggigit bibir, berusaha menahan tangis."Astaga... kau bisa tahu aku, apakah kau juga tinggal di pulau ini? Orang tuamu bekerja di sini?" Emily segera mendekati gadis itu."Ya. Tadinya... Sebelum Nona Katy Forrester mengamuk di pesta dan membunuh mereka semua! Aku sudah yatim piatu saat ini!" Sofia tak bisa lagi berdiam diri. Didekapnya Emily. Air matanya tumpah. "Anda semua ke mana? Mengapa kami kalian tinggalkan? Di mana lagi ada lokasi aman di pulau mengerikan ini? Apakah kita akan bertahan hingga pagi nanti?""Sudah, sudah, tenangkan dirimu, Sofia." Emily berusaha menghiburnya dan balas mendekapnya, "Katy Forrester ada di luar sana, kau aman di sini bersama kami. Aku turut berduka. Aku tahu apa yang sudah kau alami. Kita di sini bersama-sama bertahan sambil berus

  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Siapa Gerangan Gadis Remaja Itu?

    "Ya, pembunuh. Tetapi bukan wanita yang kita cari." sahut Earth."Bukan Erato Miles?" heran Aina."Bukan. Katy Forrester. Si gadis kembar bungsu!""Astaga, jadi, wanita yang tadi itu..." Aina teringat sesuatu yang enggan ia buka."Tadi apa?" Emily mulai curiga."Oh, nanti saja. Aku akan kisahkan semuanya di lounge."Tak lama setelah mereka dipertemukan kembali, Emily, Earth bersama Ocean yang masih belum sadarkan diri bersama Aina memutuskan untuk bersama-sama sebagai satu tim. Earth membantu menggendong tubuh sang kakak sulung yang walau sangat ia tidak sukai namun paling tidak 'sekarang sudah tak lagi jadi saingan'. Kehadiran Aina yang belum ia kenal benar setidaknya ia anggap sebagai 'sekutu' pembawa keberuntungan.Emily sempat cemas, ia tak tahu harus memihak siapa saat ini. Ocean memang semakin jauh saja darinya, peluang Earth mendapatkan hatinya semakin besar. Namun hal itu tak serta-merta menjadikan gadis itu lupa pada kebaikan dan perhatian Ocean."Cepat, kita harus selamatkan

  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Pertemuan Kembali

    Emily dan Earth terus berputar di lorong-lorong lantai dasar, berusaha keras mencari jalan terbaik menuju lounge. Mereka berusaha tetap menjauh dari suara-suara yang masih menggema di seluruh penjuru Puri Vagano. Suara-suara asing yang walau tersamar deru hujan badai petir, tetap mendirikan bulu roma. Jeritan manusia terkejut, minta tolong, serta tentu saja kalimat terakhir mereka, disusul tawa wanita muda yang sedari tadi terdengar paling akhir. Sang pembunuh berantai yang sedang beraksi! "Katy Forrester benar-benar mengerikan!" Emily menggeleng seolah berusaha menepiskan bayangan Katy yang sedang menghabisi penghuni puri satu persatu, "Gadis malang yang tak pernah beruntung semenjak ada di sini! Bayangkan jika Dangerous Attraction kembali ada dalam genggamannya!" "Ia dan kakaknya adalah kebalikan diriku. Aku yang dulu menderita sejak lahir, sedangkan mereka lahir dengan 'sendok perak di mulut' malah harus berakhir di pulau penuh kutukan ini!" Earth turut merenung, "Ayo, kita berusa

  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Putra Vagano yang Terbaik!

    Sofia menggeleng, "Aku tak tahu, Tuan, tak ada petunjuk lain. Ia tak bilang apa-apa setelah mencegah Nona Katy membunuhku. Hanya saja katanya, ayahnya pernah jadi penguasa pulau ini..." "Penguasa pulau ini? Astaga... Itu pasti dia!" Carl semakin gusar. Fakta bahwa Katy baru saja membunuh entah berapa membuatnya sadar jika kutukan sahabatnya kembali memakan korban. "Kita harus temukan kedua kembar itu dan juga para Pemuda Vagano. Kurasa wanita yang tadi Sofia sebutkan adalah Erato Miles, wanita misterius yang kita cari-cari sebagai pelaku!" "Miles!" Sofia terkejut, "Bukankah Bu Hannah kepala pelayan yang sudah meninggal dunia tiga tahun yang lalu itu juga bernama keluarga Miles? Keluargaku mengenal beliau. Aku ingat, hanya saja kami tak berani dekat-dekat, beliau kelihatan galak dan sangat tertutup." "Barangkali memang itulah dia, putri sahabatku Zeus dan Hannah! Yatim piatu yang sedang mencari saudara-saudara tirinya demi 'reuni' pertama dan terakhir mereka!" "Astaga, jadi tadi ak

DMCA.com Protection Status