Share

Kasur anginnya hanya ada satu, Pak!

Arka tidak henti-hentinya menyemangati diri sendiri.

Sementara itu, kelap-kelip bintang di langit yang tadinya menyinari gelapnya malam, secara tiba-tiba tertutup awan pekat, angin pun bertiup cukup kencang, membuat balon-balon di sekeliling mereka beterbangan tanpa arah. Gerimis pun mulai menghujani mereka. Dengan sigap, Arka bergegas menggendong Nathan untuk berteduh di bawah tangga, diikuti Kinara yang berlari di belakang sembari menenteng troller.

"Apa Nathan tidak apa-apa?" ucap Kinara panik, memastikan kondisi sang putra yang masih berada dalam dekapan Arka. Kinara begitu khawatir karena tidak mendengar suara dari sang putra. Namun ternyata, Nathan tertidur pulas dalam pelukan Arka, membuat Kinara bernafas lega.

"Hahaha .. apa cara Nathan tidur itu turunan darimu?" ejek Arka ketika mulut Nathan yang tertidur lelap mengeluarkan air liur, dan mendengkur cukup keras, tidak seperti bayi pada umumnya.

"Mana ada! aku tidur seperti putri tidur dalam dongeng, cantik sekali." Kinara seak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status