Share

Crash Melody 23

Endra melipat laptopnya. Usai melihat jam di tangannya, laki-laki itu lalu berdiri. Dia lalu berjalan keluar ruangannya dan mendekati Kara yang sudah berdiri di luar ruanagnnya.

“Kar, mau makan malem dulu nggak?” tanya Endra, “masih jam delapan nih.”

Mata kara berbinar. “Boleh-boleh,” katanya sambil mengangguk antusias.

“Yaudah yuk,” kata Endra. Dia lalu mulai berjalan.

Dengan semangat, Kara berjalan mensejajari langkah Endra.

Rupanya Endra menuju sebuah restoran di kawasan Fatmawati. Kara merasa takjub karena restoran itu besar sekali.

“Lo kenapa, Kar?” tanya Endra setelah mereka duduk, “kok bengong? Sakit?

Kara menggeleng. “Enggak,” balasnya.

“Terus?” sahut Endra, “dipilih dong menunya?”

“Saya cuma kagum aja, Pak, restorannya gede banget,” kata Kara.

Endra tertawa kecil. “Oh,” katanya, “ini emang restoran yang biasa dipake owner-owner buat meeting sih. Gue sering liat ada pejabat juga beberapa kali ke sini. Lo belom pernah ke sini emang?”

Kara menggeleng. “Belom,” balasnya.

“Yaudah,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status