Beranda / Fantasi / Comeback Amerta / Bab 7:Mencoba egois

Share

Bab 7:Mencoba egois

Penulis: Hiii
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-13 17:31:53

"Makan yang banyak Aruni biar cepat sembuh.Setelah ini kamu minum obat,ya"ujar Amerta sambil menaruh lauk nya ke piring sang adik.

"Kamu juga Asa,harus makan yang banyak."

Amerta tersenyum,akhirnya ia bisa berkumpul lagi .Melihat adik-adiknya tersenyum berbinar sambil melahap makanan.

Seandainya ia tidak bisa mengunjungi adik dan ibunya,pasti mereka tidak akan makan apapun hingga malam.

Melihat tadi didapur tidak ada bahan makanan sedikitpun.

Amerta begitu bersyukur tuhan masih memberikannya kesempatan.

"Mengapa kau menangis?."

Amerta tersentak,"Ah aku tidak menangis kok,"seraya menghapus dengancepat jejak air matanya dipipi.

Tapi ibunya masih memandangnya dengan penuh selidik.

"Ayo Aruni minum obat,"kata Amerta mencoba mengalihkan situasi.

"Aku tidak mau kak...pilnya pahit,"ujar Arunk sambil menggelengkan kepalanya.

Amerta tahu betul adik bungsunya itu sangat anti minum obat-obatan ketika sakit.Dulu ia harus membujuk sang adik supaya mau meminum obat,tapi Aruni tetap keras kepala hingga akhirnya Amerta memiliki ide yaitu menaruh pil itu didalam pisang.Sehingga Aruni tidak merasakan pahit lagi.

"Tenang saja aku sudah membawakan mu pisang,"ujarnya sambil mengeluarkan dua buah pisang berukuran besar dikantong plastiknya.

"O-oh kakak tahu ..."jedanya

Seolah tahu apa yang ingin dikatakan sang adik,"Aku pernah melihat kakak mu dulu membeli satu pisang,setelah aku tanya kata dia adik kecilnya itu sakit. Tetapi sangat tidak menyukai pil.Nah,jadi aku tahu pil dan pisang bisa menetralisir rasa pahit,"jelasnya seraya menyerahkan pisang yang sudah diisi pil.

"Bu,ini sudah sore.Aku pamit pulang ya kapan-kapan aku kemari lagi."

"Mau pulang ya kak?,"tanya Aruni dengan wajah yang kusut.

"Iya aku harus pulang.Nanti Aruni kalau sudah sembuh total,kakak ajak ke taman ya."

"Terus aku?,"tanya Asa yang merasa diabaikan.

Amerta terkekeh,ia merasa de javu.Dulu ia juga pernah berjanji kepada Aruni untuk ke taman,tapi janji itu belum bisa ia tepati.

Amerta mengelus rambut Asa "Iya,kamu juga ikut kok."

"Janji ya kak?,"ujar Aruni menyodorkan jari kelingkingnya.

"Janji."

Amerta bertekad dalam hatinya,kali ini ia akan menepati janjinya dengan sang adik.

"Ibu aku pulang ya,"pamitnya mencium tangan ibunya.Matanya berkaca-kaca dada nya terhimpit sesak.Rumahnya disini tapi mengapa ia harus berpamitan untuk pulang.

Ia juga belum puas melepas rasa rindu dengan adik dan ibunya.

"Iya... hati-hati dijalan ya,Amerta."

Untuk kedua kalinya ia merasa tidak asing dengan situasi ini dimana ia berpamitan,namun tidak akan pernah kembali.Begitupun sang ibu yang mengingat bagaimana anaknya berpamitan untuk berangkat ke sekolah,tapi pada akhirnya pergi untuk selama lamanya.Tanpa sadar mereka berdua meneteskan air mata.

***

Ketika sampai dirumah,beruntung mamanya tidak ada.

"Psst..bi!"panggilnya kepada ART nya yang sedang sibuk mengepel lantai.

"Ada apa mas Amerta?."

Amerta mendekat ke arah ART nya,"Mama mana?."

"Ibu lagi keluar ,mas."

"Bi, minta tolong.Jangan mengadu ke mama ya kalau saya pulang sore,"pintanya

"Iya mas Amerta."

"Janji?."

"Janji."

Setelah mengatakan itu Amerta langsung masuk ke dalam kamarnya.

Ia berdiri di depan cermin besar,"Terimakasih berkat uang tabungan mu aku bisa membelikan mereka makanan.

Nanti aku ganti uang mu,tenang saja"ujarnya kepada dirinya sendiri.

Sebenarnya ia menggunakan uang tabungan Pawaka untuk membeli obat dan makanan tadi.

Benar kata orang yang ada dimimpinya tempo hari.Memang seharusnya ia memiliki tubuh ini selamanya. Walaupun ia hidup bukan sebagai Amerta lagi,tapi sebagai Amerta Pawaka baginya tidak masalah selagi ia bisa melihat adik dan ibunya.

Namun tanpa ia tahu,tidak semudah itu mendapatkan sesuatu yang bukan menjadi miliknya.

Entah tragedi apa yang akan terjadi kedepannya.

Bab terkait

  • Comeback Amerta   Bab 8:Kata yang belum tersampaikan

    Hari ini merupakan hari minggu,itu berarti Amerta tidak sekolah.Ia sekarang sudah siap dengan baju kaos putih dan celana hitam pendek. Selesai bersiap-siap ,ia turun kebawah .Ternyata mamanya sedang berbincang dengan tamu. "Andra sudah lama sekali kamu tidak bermain ke sini." "Iya kak,kau tahu kan akhir-akhir ini aku sangat sibuk.Memiliki dua pekerjaan sekaligus memang sangat melelahkan,"gerutunya. "Iya ... resiko memiliki dua pekerjaan memang begitu.Waktu itu kau disuruh papa memilih,tapi kau tidak mau." "Kak,bagaimana sih.Kalau aku memilih bekerja diperusahaan papa,berarti aku tidak menjadi kepala sekolah.Sedangkan kau tahu daridulu aku sangat ingin menjadi kepala sekolah dan kalau aku memilih tidak mengambil alih perusahaan papa..." "Siapa lagi yang mengambil alih,kalau bukan aku.Dulu kan kau tidak mau kak,karena ingin merawat anakmu Pawaka,"sambung Andra.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-13
  • Comeback Amerta   Bab 9 kita adalah keluarga

    Langit yang begitu cerah,disertai bulir-bulir cahaya.Seakan ikut menyambut kebahagiaan kakak beradik itu.Mereka berlarian kesana kemari."Asa...ayo tangkap Aruni!""Aaaaaaa kak Amerta kok jadi akuuu,"pekik Aruni saat Asa dan Amerta berbalik arah menjadi mengejarnya."Hap... dapatt!"seru Amerta yang berhasil menangkap Aruni dengan cara didekap."Kakak curang...tadi kan kita harusnya tangkap bang Asa,kenapa jadi aku ...uuh,"gerutu nya."Kalau tangkap Asa tidak bisa,lihat saja tubuhnya besar begitu bahkan lebih besar daripada kakak.""Ish...kak Amerta apa-apaan tubuh aku tidak besar ya,"rengek Asa yang hanya dihadiahi cengiran lebar oleh Amerta.Dari dulu kebiasaan Amerta tidak pernah hilang selalu saja mengerjai Asa.Padahal tubuh anak itu sama kurus dengannya yang dulu"Hahahhaha..."Aruni dan Amerta tertawa terpingkal-pingkal sampai wajah mereka memerah.Sedangakan Asa mengerucutkan

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-18
  • Comeback Amerta   Bab 10 jalan hidup

    Setelah berdebat kecil dengan ibunya,perihal siapa yang harus mengeluarkan uang untuk membeli bahan makanan hari ini.Akhirnya,ia memenangkan perdebatan itu.Amerta jadi membayangkan bagaimana kalau kelak ia sudah bekerja dan membiayai semua keperluan rumah,mungkin saja Amerta dan ibunya akan sering berdebat mengenai siapa yang harus membayar.Ibunya itu tipikal orang yang tidak suka merepotkan orang lain,termasuk anaknya.Selagi mampu maka ia tidak mau merepotkan siapapun.Bahkan kalau ibunya mau,adik dan iparnya pasti mau membayari hutang hutang mereka.Butuh waktu 5 menit untuk sampai kepasar dengan berjalan kaki.Sebenarnya bisa saja ia menaiki angkot,hanya saja Amerta harus hemat mulai sekarang,sampai bisa mendapatkan pekerjaan sampingan.Ia sudah mulai memasuki pasar,aroma khas dari pasar tersebut menyeruak ke indra penciumannyaAmerta sangat merindukan suasana pasar,sudah lama ia tidak datang ke tempat ini.Sua

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-22
  • Comeback Amerta   Bab 11: Bunga Matahari itu

    "Wah ... tampan sekali." "Baru pertama kali,aku melihat cowok setampan dia." "kulitnya putih sekali." "Dia murid baru kan?" "Iya ... namanya Amerta." "..." Entah mengapa murid-murid perempuan yang sedang menganggumi murid baru itu,ketika mendengar nama Amerta langsung terdiam sepi.Mereka menunjukkan ekspresi yang susah ditebak. "KAU MURID BARU,AKU MENYURUHMU KERJAKAN TUGASKU!." "Kau pikir kau siapa?,ini tugasmu kerjakan sendiri,"ujar Amerta sambil menghempaskan kasar buku tulis milik Dirga. "DARI KEMARIN KAU BERANI SEKALI DENGANKU,PUNYA KEKUASAAN APA KAU SAMPAI SEBERANI INI DENGANKU HAH?!"murka Dirga menarik kerah baju Amerta. "Hahaha ... kau bertanya kekuasaan denganku Dirga?,lalu kau punya kekuasaan apa disekolah ini? sampai berani menindas orang orang lemah," "Ah... apa perlu aku perkenalkan diriku lebih jauh Dirga?" Buaghk!Sebuah pukulan melayang ke wajah nya.Amerta memejamkan mat

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-22
  • Comeback Amerta   Bab 12 :Sedikit tentang mereka

    Amerta Pov Bukankah hidup itu terlalu rumit untuk dijalani?,ingin melakukan hal yang membuatmu senang namun ada saja yang menghalangimu.Itulah yang kurasakan aku yang awalnya meminta kepada tuhan untuk memberi sekali lagi kesempatan untuk memperbaiki dan menyelesaikan tugas ku yang belum sempat aku selesaikan.Tapi,semua itu tidak mudah ada konsekuensi didalamnya.Tentu,aku mengerti itu hanya saja ini begitu rumitseperti terjebak di sebuah labirin. Hari ini aku bertemu dengan seseorang yang begitu berharga dalam hidupku.Namun,karena aku hidup sebagai orang lain tentu saja dia tidak mengenaliku.Ingin sekali berbincang dengannya sebatas menanyakan kabar.Aku melihat dia seperti telah layu,bunga matahari yang biasa memancarkan sinar kini telah redup.Seorang perempuan yang ceria,dan ramah kini menjadi sosok yang dingin. Kanagara berarti bunga matahari,nama itu sangat cocok untuknya rambut sebahu dengan wajah yang putih dan senyum yang m

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-26
  • Comeback Amerta   Bab 13:penolakkan

    Entah mengapa hari ini Amerta merasa perasaannya tidak enak,membuatnya kesiangan untuk datang ke sekolah.Ia berjalan menyusuri koridor yang terasa begitu panjang baginya tidak seperti biasanya.Ia melihat diujung koridor lebih tepatnya di taman yang letaknya diujung koridor,siswa berkerumun disana.Bahkan kelas kelas yang ia lewati tadi kosong,ternyata mereka semua berkerumun disana.Amerta penasaran apa yang sebenarnya terjadi,ia pun menghampiri kerumunan tersebut.Tapi ia masih tidak bisa melihat karena begitu banyak orang orang disana,bahkan mereka berdesakan.Rasa penasarannya belum terobati Amerta mencoba bertanya kepada salah satu yang ada dikerumunan itu."Ada apa ya,m-mengapa disini ramai sekali?"tanya nya sedikit gugup."Itu ... katanya Dirga ingin menyatakan perasaannya kepada seseorang."Amerta yang mendengar nama Dirga tidak tertarik sedikit pun."Oh begitu ... terimaksih ya,"ujarnya.Ia ingin kembali ke kelas

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-26
  • Comeback Amerta   Bab 14: tidak pernah terduga

    Plak!"Anak kurang ajar...kau tahu harga guci itu berapa?""Maaf Pa""Kau pikir dengan kata maaf,bisa mengembalikan guci yang mahal ini.Bodoh""Kau tahu Pawaka,aku akan membesarkanmu.Lalu nanti kalau kau sudah besar,aku akan membunuhmu sama seperti yang kau lakukan terhadap ibuku!""J-jangan pa,aku mohon""Arrggghh... ampun pa.Perih pa!""Pa,kepala Pawaka terasa sakit sekali"Blub blub blub"Kau bilang pusing kan Pawaka""Hah...hah...hah a-ampun pa.Aku tidak bisa bern—mmmpp""Hah ternyata mimpi,"monolognya.Ia mengusap keringat dahi yang begitu banyak.Ketika anak itu ditenggelamkan kepalanya disebuah drum Amerta merasakan sesak yang luar biasa.Ini aneh,bukankah seharusnya ia tidak bisa bermimpi ketika tertidur karena Amerta tidak memiliki ikatan apapun pada tubuh ini.Terlebih lagi mimpi tentang Pawaka pemilik tubuh ini.Ia baru sadar kejadian kemarin saat ia merasakan detak jan

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-06
  • Comeback Amerta   Bab 15:Rumit

    Amerta merenung di kamar memikirkan mengapa takdir seolah mempermainkannya.Sekarang ia harus bagaimana,ibunya sendiri bekerja dirumah yang ia tempati ini menggantikan pelayan nya yang sedang cuti lama.Lalu bagaimana ia bersikap,Amerta marah dengan dirinya sendiri.Harusnya ia bisa mencegah hal-hal seperti ini terjadi."Ibu..."lirihnyaTok tok!Amerta segera bangkit dari duduknya,mendengar pintu kamar diketuk."Ibu,ada apa?"tanyanya kepada sosok yang mengetuk pintu tadi dengan membawa nampan."Maaf menganggu tuan,nyonya menyuruh saya mengantarkan makanan ke kamar tuan Amerta"ujar pelayan baru itu seraya menundukkan kepalanya."Ibu jangan memanggilku seperti itu,aku tidak suka"lontar Amerta."Tuan Amerta,sekarang aku adalah pelayanmu.Jadi tolong berhenti memanggilku ibu.""Tapi—""Amerta ibu mohon sekali ini

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-16

Bab terbaru

  • Comeback Amerta   Bab 17: Kedai paman Yin

    Setelah beberapa menit mencari alamat kedai itu,akhirnya Amerta menemukannya juga.5Kedai itu masih sama seperti trrakhir kali ia kesana.Dinding dari kayu yang masih kokoh dan cat berwarna kuning cerah.Tulisan dipapan bertuliskan kedai paman Yin pun masih sama,bahkan menu yang disediakan tidak ada yang dikurangi maupun ditambahkan.Kedai ini merupakan pemilik dari seorang kakek yang sudah berusia 80, kemudian diturunkan ke anaknya yaitu paman Yin.Mereka merupakan orang China,kedai ini pun tidak pernah sepi oleh pengunjung karena memang rasa makanan nya begitu enak dan murah.Paman Yin tidak memiliki anak dan istrinya sudah meninggal.Pertama kali Amerta bisa bekerja dikedai paman Yin adalah saat ia memungut sampah untuk dijualnya.Saat itu paman Yin memanggil Amerta,lalu memberikan Amerta makanan.Lalu Amerta ditawari untuk bekerja disana.Paman Yin itu begitu baik,ia selalu berbagi kepada anak-anak yatim.Maka dari itu kedainya tida

  • Comeback Amerta   Bab 16:pilihan yang sulit

    "Ini harus disambungkan,ke sini.Lalu em..."monolog Amerta.Ia sedang sibuk berkutat dengan kerangka-kerangka besi yang belum menyatu. Pagi ini Amerta begitu berkutat dengan kerangka-kerangka kabel yang melilit satu sama lain.Hari minggu ini ia akan menghabiskan waktunya untuk membuat suatu karya yang daridulu begitu ia idamkan. "Hah...aku mengapa susah sekali.Aku sudah membaca buku panduan berkali-kali tapi tetap saja." "Aku harus bisa menyelesaikannya sampai akhir,"ujar nya pada diri sendiri seraya membolak-balik halaman dibuku panduan tersebut. Tok!tok! "Tuan Amerta...tuan disuruh nyonya keluar sarapan" "Bilang padanya,aku tidak mau sarapan,"ujar Amerta dengan dingin. "Tapi tuan—" "Katakan saja padanya,bu"sambarnya. Amerta masih marah kepada mamanya.Padahal perutnya terasa lapar. Tidak b

  • Comeback Amerta   Bab 15:Rumit

    Amerta merenung di kamar memikirkan mengapa takdir seolah mempermainkannya.Sekarang ia harus bagaimana,ibunya sendiri bekerja dirumah yang ia tempati ini menggantikan pelayan nya yang sedang cuti lama.Lalu bagaimana ia bersikap,Amerta marah dengan dirinya sendiri.Harusnya ia bisa mencegah hal-hal seperti ini terjadi."Ibu..."lirihnyaTok tok!Amerta segera bangkit dari duduknya,mendengar pintu kamar diketuk."Ibu,ada apa?"tanyanya kepada sosok yang mengetuk pintu tadi dengan membawa nampan."Maaf menganggu tuan,nyonya menyuruh saya mengantarkan makanan ke kamar tuan Amerta"ujar pelayan baru itu seraya menundukkan kepalanya."Ibu jangan memanggilku seperti itu,aku tidak suka"lontar Amerta."Tuan Amerta,sekarang aku adalah pelayanmu.Jadi tolong berhenti memanggilku ibu.""Tapi—""Amerta ibu mohon sekali ini

  • Comeback Amerta   Bab 14: tidak pernah terduga

    Plak!"Anak kurang ajar...kau tahu harga guci itu berapa?""Maaf Pa""Kau pikir dengan kata maaf,bisa mengembalikan guci yang mahal ini.Bodoh""Kau tahu Pawaka,aku akan membesarkanmu.Lalu nanti kalau kau sudah besar,aku akan membunuhmu sama seperti yang kau lakukan terhadap ibuku!""J-jangan pa,aku mohon""Arrggghh... ampun pa.Perih pa!""Pa,kepala Pawaka terasa sakit sekali"Blub blub blub"Kau bilang pusing kan Pawaka""Hah...hah...hah a-ampun pa.Aku tidak bisa bern—mmmpp""Hah ternyata mimpi,"monolognya.Ia mengusap keringat dahi yang begitu banyak.Ketika anak itu ditenggelamkan kepalanya disebuah drum Amerta merasakan sesak yang luar biasa.Ini aneh,bukankah seharusnya ia tidak bisa bermimpi ketika tertidur karena Amerta tidak memiliki ikatan apapun pada tubuh ini.Terlebih lagi mimpi tentang Pawaka pemilik tubuh ini.Ia baru sadar kejadian kemarin saat ia merasakan detak jan

  • Comeback Amerta   Bab 13:penolakkan

    Entah mengapa hari ini Amerta merasa perasaannya tidak enak,membuatnya kesiangan untuk datang ke sekolah.Ia berjalan menyusuri koridor yang terasa begitu panjang baginya tidak seperti biasanya.Ia melihat diujung koridor lebih tepatnya di taman yang letaknya diujung koridor,siswa berkerumun disana.Bahkan kelas kelas yang ia lewati tadi kosong,ternyata mereka semua berkerumun disana.Amerta penasaran apa yang sebenarnya terjadi,ia pun menghampiri kerumunan tersebut.Tapi ia masih tidak bisa melihat karena begitu banyak orang orang disana,bahkan mereka berdesakan.Rasa penasarannya belum terobati Amerta mencoba bertanya kepada salah satu yang ada dikerumunan itu."Ada apa ya,m-mengapa disini ramai sekali?"tanya nya sedikit gugup."Itu ... katanya Dirga ingin menyatakan perasaannya kepada seseorang."Amerta yang mendengar nama Dirga tidak tertarik sedikit pun."Oh begitu ... terimaksih ya,"ujarnya.Ia ingin kembali ke kelas

  • Comeback Amerta   Bab 12 :Sedikit tentang mereka

    Amerta Pov Bukankah hidup itu terlalu rumit untuk dijalani?,ingin melakukan hal yang membuatmu senang namun ada saja yang menghalangimu.Itulah yang kurasakan aku yang awalnya meminta kepada tuhan untuk memberi sekali lagi kesempatan untuk memperbaiki dan menyelesaikan tugas ku yang belum sempat aku selesaikan.Tapi,semua itu tidak mudah ada konsekuensi didalamnya.Tentu,aku mengerti itu hanya saja ini begitu rumitseperti terjebak di sebuah labirin. Hari ini aku bertemu dengan seseorang yang begitu berharga dalam hidupku.Namun,karena aku hidup sebagai orang lain tentu saja dia tidak mengenaliku.Ingin sekali berbincang dengannya sebatas menanyakan kabar.Aku melihat dia seperti telah layu,bunga matahari yang biasa memancarkan sinar kini telah redup.Seorang perempuan yang ceria,dan ramah kini menjadi sosok yang dingin. Kanagara berarti bunga matahari,nama itu sangat cocok untuknya rambut sebahu dengan wajah yang putih dan senyum yang m

  • Comeback Amerta   Bab 11: Bunga Matahari itu

    "Wah ... tampan sekali." "Baru pertama kali,aku melihat cowok setampan dia." "kulitnya putih sekali." "Dia murid baru kan?" "Iya ... namanya Amerta." "..." Entah mengapa murid-murid perempuan yang sedang menganggumi murid baru itu,ketika mendengar nama Amerta langsung terdiam sepi.Mereka menunjukkan ekspresi yang susah ditebak. "KAU MURID BARU,AKU MENYURUHMU KERJAKAN TUGASKU!." "Kau pikir kau siapa?,ini tugasmu kerjakan sendiri,"ujar Amerta sambil menghempaskan kasar buku tulis milik Dirga. "DARI KEMARIN KAU BERANI SEKALI DENGANKU,PUNYA KEKUASAAN APA KAU SAMPAI SEBERANI INI DENGANKU HAH?!"murka Dirga menarik kerah baju Amerta. "Hahaha ... kau bertanya kekuasaan denganku Dirga?,lalu kau punya kekuasaan apa disekolah ini? sampai berani menindas orang orang lemah," "Ah... apa perlu aku perkenalkan diriku lebih jauh Dirga?" Buaghk!Sebuah pukulan melayang ke wajah nya.Amerta memejamkan mat

  • Comeback Amerta   Bab 10 jalan hidup

    Setelah berdebat kecil dengan ibunya,perihal siapa yang harus mengeluarkan uang untuk membeli bahan makanan hari ini.Akhirnya,ia memenangkan perdebatan itu.Amerta jadi membayangkan bagaimana kalau kelak ia sudah bekerja dan membiayai semua keperluan rumah,mungkin saja Amerta dan ibunya akan sering berdebat mengenai siapa yang harus membayar.Ibunya itu tipikal orang yang tidak suka merepotkan orang lain,termasuk anaknya.Selagi mampu maka ia tidak mau merepotkan siapapun.Bahkan kalau ibunya mau,adik dan iparnya pasti mau membayari hutang hutang mereka.Butuh waktu 5 menit untuk sampai kepasar dengan berjalan kaki.Sebenarnya bisa saja ia menaiki angkot,hanya saja Amerta harus hemat mulai sekarang,sampai bisa mendapatkan pekerjaan sampingan.Ia sudah mulai memasuki pasar,aroma khas dari pasar tersebut menyeruak ke indra penciumannyaAmerta sangat merindukan suasana pasar,sudah lama ia tidak datang ke tempat ini.Sua

  • Comeback Amerta   Bab 9 kita adalah keluarga

    Langit yang begitu cerah,disertai bulir-bulir cahaya.Seakan ikut menyambut kebahagiaan kakak beradik itu.Mereka berlarian kesana kemari."Asa...ayo tangkap Aruni!""Aaaaaaa kak Amerta kok jadi akuuu,"pekik Aruni saat Asa dan Amerta berbalik arah menjadi mengejarnya."Hap... dapatt!"seru Amerta yang berhasil menangkap Aruni dengan cara didekap."Kakak curang...tadi kan kita harusnya tangkap bang Asa,kenapa jadi aku ...uuh,"gerutu nya."Kalau tangkap Asa tidak bisa,lihat saja tubuhnya besar begitu bahkan lebih besar daripada kakak.""Ish...kak Amerta apa-apaan tubuh aku tidak besar ya,"rengek Asa yang hanya dihadiahi cengiran lebar oleh Amerta.Dari dulu kebiasaan Amerta tidak pernah hilang selalu saja mengerjai Asa.Padahal tubuh anak itu sama kurus dengannya yang dulu"Hahahhaha..."Aruni dan Amerta tertawa terpingkal-pingkal sampai wajah mereka memerah.Sedangakan Asa mengerucutkan

DMCA.com Protection Status