Home / Romansa / Cold Marriage / 4 - Rencana Menikah

Share

4 - Rencana Menikah

Author: Velvet
last update Last Updated: 2021-09-28 12:21:28

Perlahan Olivia membuka matanya yang sejak tadi hanya melihat warna hitam. Jantugnya berdebar hebat sejak sebuah kain tipis melingkar di kedua matanya.

Sialan! Dimana aku?

Pandangannya sinis ke seluruh ruangan ini. Namun ia tak terlalu merasa terkekang karena tak ada satupun tali yang mengikatnya seperti adegan kejam di sinetron.

“Nona, silakan ditunggu.”

Olivia kontan menoleh ke belakang. Tampak seorang pria mengenakan jas hitam formal sedang bertugas.

“Hah? Nungguin siapa?” tanya Olivia yang tak kunjung mendapat jawaban juga.

Dengan mata ayamnya, nampak seseorang telah datang mendekatinya. Ia pun menoleh ke kanan.

“Eh?” Celetuk Olivia menghentikan langkah kaki wanita tersebut. Wanita yang ditemuinya di sebuah restoran korea di mall hari yang lalu.

Perempuan itu sempat terkesiap melihat Olivia ada di kursi makan tersebut.

“Oh, hai!” sapa Olivia ketika wanita itu mencoba duduk.

Ketika tak ada angin berembus di antara mereka, Olivia bertanya. “Kenapa kita di sini? Tau nggak?”

“Sudahlah,” imbuh wanita itu. Tak acuh terhadap Olivia.

Tap tap tap

Perempuan yang bertatapan muka dengan Olivia tadi seketika berdiri dan menunduk setelah mendengar suara derap langkah.

“Tante,” kata perempuan tersebut. Menyapa seseorang yang dikenalnya.

“Bella? Kamu sudah di sini,” sapanya.

“Mah? Apa maksudnya?”

Olivia pun melirik ke Ivan – pria yang baru saja dikenalnya itu.

Lantas Li Hua menyuruh Ivan untuk duduk berdampingan dengan Olivia. Sedangkan ia duduk bersama Bella. Seolah memberi tanda bahwa Li Hua berpihak pada Bella. Begitu yang dipikirkan Ivan.

“Ivan? Bisa jelaskan sama mama dan Bella atas kejadian kemarin? Bella bilang kalau kamu … sudah punya calon istri?”

Perkataan tersebut membuat Bella menundukkan kepalanya. Seakan ini akan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.

Ivan mendengus sebal. “Bu-bukan begitu ….”

Pikiran Ivan tak karuan. Tidak pernah beranggapan akan terjadi seperti ini karena sebelumnya tidak pernah. Hingga Olivia pun jadi ikut terpanggil dalam masalah keluarga ini sekarang.

“Kamu mau menikah? Dengan wanita di sebelahmu?” sindir Li Hua sembari mengangkat dagu ke arah Olivia.

Gerakan tersebut membuat Ivan tak suka terhadap ibunya sendiri. Sedangkan Olivia tak punya masalah apapun terhadap keluarga ini.

Mengapa jadi terlibat terlalu dalam? Padahal Ivan hanya bermain kecil saja sejak Olivia memanggilnya sebagai “suami” saat di bar. Dan menggunakan momen itu untuk menghindar dari Bella.

“Memangnya kalian mau menikah kapan ha!?” Li Hua bertanya kembali dengan nada mendesak.

Olivia hanya bisa terdiam sejak ia duduk bersama mereka berempat. Lamun kali ini ia tak bisa tinggal diam dan berusaha untuk pergi dari sini sebisa mungkin.

“Kami tidak akan meni—“

Sebelum menyelesaikan ucapannya, tangan Olivia digenggam oleh Ivan. Hal yang sama terulang kembali.

Lamun kali ini Ivan tak mengatakan apapu terhadap lawan bicaranya. Ia hanya bisa memandang geram pada mamanya dan Bella. Kemudian menggandeng Olivia dan keluar dari restoran ini.

Kaki Olivia sempat terseok sebab Ivan berjalan sangat cepat.

“Pelan-pelan, dong?” pinta Olivia lembut. Saat ini ia tak bisa santai.

Entah kenapa kejadian tadi mendorongnya untuk berpikir lain. Bahwa kehidupannya sebelumnya teralu santai. Ternyata memang ada hal-hal aneh yang akan muncul diluar dugaannya.

“Masuk mobil,” suruh Ivan sesegera mungkin.

Olivia mengerucutkan bibirnya dan masuk ke mobil. Mereka pun melaju.

Ivan lebih suka menyetir sendiri daripada dengan sopir. Kali ini dia menyetir mobil SUV hitamnya yang super gagah itu.

“Oh, iya! Aku belum kabarin Pak Herman!”

Olivia menatap aneh dalam tasnya. Berusaha merogoh tas untuk mendapatkan ponsel kesayangannya itu.

“Duh! Hapeku pasti tadi jatuh!” keluhnya seiring menepuk jidat.

Acuh pada perkataan Olivia, Ivan bertanya bagaimana ia bisa berada di restoran tadi bersama Bella.

Olivia pun menceritakan kejadian ia yang seperti diculik tadi. Sebenarnya saat di mall, Olivia agak dipaksa masuk ke dalam mobil di tempat parkir mobil saat Olivia hendak menuju mobilnya.

Namun entah mengapa sergapan itu terasa terlalu cepat. Olivia juga tak terlalu ingat bagaimana ia disekap sebab tadi ia sambil memainkan ponselnya.

Ivan menepikan mobil.

“Tunggu,” pesan Ivan pada Olivia.

Perkataan yang keluar dari mulut Ivan tak sebanyak yang diucapkan Olivia. Pria ini sungguh minim komunikasi dan hanya bicara seperlunya saja.

Selang sepuluh menit menunggu di area parkir pinggir jalan, akhirnya pintu utama terbuka.

Sebuah tas kertas berbobot ringan mendarat di paha Olivia.

“Apa ini?” Olivia bertanya-tanya sembari memerhatikan wajah Ivan yang sedang memutar setir.

“Hape? Iphone 13? Eh? Aku bisa beli sendiri kok,” tolak Olivia secara halus. Memang benar Olivia bisa beli sendiri karena uangnya berlimpah juga.

Seketika Ivan menarik kembali tas berisi ponsel itu dan membuangnya ke kursi belakang. “Ya udah buang aja.”

Sambil menggigit bibir dan memandangi tas tersebut melayang ke belakang, Olivia merasa kesal. “Eh gimana, sih!? Gaje banget!” batinnya geram.

“Mana rumah kamu?”

Olivia masih mengatur napasnya merespon ketidakjelasan pria yang ada di sampingnya ini.

“Belok kiri,” suruh Olivia. Kemudian berlanjut mengarahkan Ivan menuju rumahnya.

Anjir aku udah kayak GPS aja. Kalau belok baru ngomong dan kasih tanda. Kenapa nggak pesenin taksi aja daripada begini!?

Sudah di depan rumahnya, Olivia menurunkan dirinya dari dalam mobil. Belum sempat menutup pintu mobil tersebut. Langit juga sudah berganti gelap tanpa ada sinar oranye berpadu biru.

Sepersekian detik setelah Olivia turun. Dari arah belakang ada seseorang yang keluar dari mobil juga.

“Livia!”

Olivia menoleh ke belakang. “Mama?”

Ivan melirik pergerakan mereka berdua dari cermin yang ada di dalam mobil.

“Kamu kemana saja?” Aulia sangat cemas dengan keberadaan Olivia. Sehingga ketika saat ini Aulia hanya bisa memeluk Olivia sembari menahan haru tangisnya.

“Tante?”

Aulia terkesiap ketika ada suara pria dibalik anaknya ini.

“Maaf, Tante. Olivia tadi pergi sama saya,” ucap Ivan. Hal yang terduga terjadi.

Olivia juga menambahkan. “Tadi hapeku juga jatuh, Ma. Jadi nggak bisa kabarin.”

“Saya Ivan. Teman Livia,” kata Ivan seiring mengulurkan tangan pada Agnes.

Tentu saja Aulia membalas jabat tangan itu. Merasa heran karena kali ini Olivia memperkenalkan teman lelaki padanya. Meskipun ia masih sangat ingat prinsip Olivia sejak kuliah. Bahwa ia tak ingin berpacaran lagi apalagi menikah.

Kemudian Ivan berpamitan pulang agar memberi mereka waktu untuk bersama. Lagi pula Ivan juga merasa tak ada urusan dengan Olivia lagi. Ia berharap bahwa ini terakhir kali mereka bertemu sehingga tak ada masalah seperti tadi.

Olivia juga meminta maaf pada Herman karena tak sempat mengabari.

Ketika sudah memasuki rumah dan bebersih diri, Olivia duduk di ranjang. Yang kemudian disusul oleh Aulia.

Kejadian hari ini malah membuat waktu antara anak dan ibu yang sudah agak berjarak ini kembali dekat seperti dahulu kala. Sebelum Olivia menjadi semakin tertutup sejak kuliah di luar negeri.

“Mamah takut kena marah papa kalau kamu tadi kabur atau kenapa-kenapa. Makanya mama sama Pak Herman cari-cari kamu sendiri.”

“Ya, Mah. Maaf aku nggak ngabarin dulu.”

Aulia mendekatkan wajahnya ke Olivia. Ia pun berbisik, “sudah sejak kapan kalian pacaran? Sudah ada rencana menikah, ya?!”

Related chapters

  • Cold Marriage   5 - Hamil?

    “That you were Romeo, you were throwing pebbles.” — Taylor Swift.***Ivan memejamkan matanya. Hari yang tak biasa telah terjadi. Seperti laba-laba telah bersarang di otaknya.“Mah!? Ini maksudnya apa?”Li Hua berkata, “mama sudah nggak bisa nunggu. Mama mau kamu menikah.”Lantas Ivan semakin stress, ia mengacak adul rambutnya yang lemas itu.“Aku belum mau!” tolak Ivan mentah-mentah. Melihat Li Hua menyicip beberapa masakan di sebuah hotel.Tampaknya Li Hua sedang merencanakan pernikahan baginya. Itu yang ada di pikiran Ivan. Sebab mamanya bertemu dengan pihak wedding organizer di hotel yang mereka kunjungi ini.Kemudian Ivan menarik tangan Li Hua dan mengajaknya keluar dan pulang.Ivan mengantar Li Hua ke rumah. Lantas ia be

    Last Updated : 2021-09-29
  • Cold Marriage   6 - Siapa Olivia dan Ivan?

    Terik matahari yang sangat terang benderang ini membuat seluruh manusia malas untuk keluar. Termasuk Olivia. Ia tidak berniat untuk berbelanja seperti biasanya. Hanya mendekam di dalam kandangnya saja.Perutnya pun kini sudah menebarkan nada. Tanda bahwa ia merasakan lapar dan ingin segera diisi.Olivia beranjak dari kasur dan menuju dapur.Dilihatnya satu buah yang mencolok mata. Ia tertarik memakan buah tersebut.“Livia!”Denyut nadi Olivia seketika berhenti selama satu detik setelah mendengarkan teriakan tersebut.“Kamu lagi hamil! Nggak boleh makan nanas!”“Tapi—““Nggak ada tapi-tapian,” ucapnya pada Olivia. “Mbak Asti! Ini siapa yang suruh taruh nanas di sini?!”Aulia meneriaki Asti sekarang.“Ma! Ak

    Last Updated : 2021-10-13
  • Cold Marriage   7 - Wasiat

    Sejujurnya Ivan tak bersungguh-sungguh dalam perkataannya kemarin saat berdialog dengan mamanya. Tentang rencananya menikahi Olivia. Yang benar saja, Ivan tak mengenal Olivia. Jadi ia hanya bermaksud menggertak mamanya dan membatalkan perjodohannya dengan Bella.Namun setelah mengetahui secercah celoteh dari seseorang, Ivan kembali mencari Olivia setelah satu bulan mereka tak bertemu kembali. Sebulan setelah Ivan secara tak diundang datang ke rumah Olivia. Mengatakan bahwa dirinya menghamili wanita muda tersebut.Pasalnya saat Ivan pergi setelah berdebat dengan mamanya, ia bertemu dengan seseorang yang dianggapnya sangat berharga.“Waktu itu … saya ingat sekejap kejadiannya.”Ivan memasang wajah antusias. Siap mendengarkan setiap ucapan yang keluar dari mulut tersebut.“Saat itu opa kamu berniat membelikan es krim buat kamu. Kamu masih kecil sekali. Mungk

    Last Updated : 2021-10-15
  • Cold Marriage   8 - Otak Mesum

    Bukankah setiap kebetulan selalu didasari oleh suatu alasan?Bagi Ivan memang bukan kebetulan. Baginya ini adalah jalan hidupnya. Itulah mengapa ia selalu dekat dekat opanya. Rupanya selama ini ada alasan dibalik kedekatannya dengan opa dan omanya.“Oma? Coba dilihat lagi?”Omanya menajamkan penglihatannya saat memandangi layar benda pipih itu.“Iya. Oma yakin! Meski pandangan oma saat itu samar-samar karena pusing!”Ivan semakin menggaruk kepalanya. Mencoba meyakinkan pandangan omanya terhadap foto yang ia ambil beberapa hari lalu.“Ya ini gadis kecil waktu itu!”Desahan kalut terembus oleh Ivan.Baiklah. Jadi wanita bar-bar itu yang dijodohkan opa denganku?! Hff tapi bagaimana lagi? Aku sudah janji dengan opa dan oma untuk mencari gadis kecil yang ikut menolong kami saat

    Last Updated : 2021-10-17
  • Cold Marriage   9 - Proposal

    Meski Ivan sangat tahu bahwa dirinya tidak mencintai Olivia, ia memiliki motivasi untuk membahagiakan opa dan omanya. Selama dia bertumbuh hingga sekarang, merekalah yang lebih sering merawatnya.Orang tua Ivan sempat menolak dengan perjodohan yang diajukan oleh Mei.“Kemarin kita sudah diskusi. Saya tidak mau menjodohkan Ivan dengan anak dari pemilik perusahaan itu, Mi.”“Tapi—”Begitu kata Li Hua. Dia kekeuh menolak perjodohan ini.Li Hua berkata lagi, “Bella. Pokoknya Bella yang boleh jadi istri Ivan.”Kedua wanita itu beradu mulut. Persis seperti Ivan dengan Li Hua. Namanya juga anak dan ibu.Mei tetap bersikukuh mempertahankan keinginan suaminya.“Tapi kan papi udah nggak ada?!” Li Hua mencari alasan lagi yang sejujurnya agak menyakitkan bagi Mei. 

    Last Updated : 2021-10-21
  • Cold Marriage   10 - Sudah Ditetapkan

    “Ci anjingnya jenis apa? Besar banget!”Sebuah komentar yang terpampang di video Tik-tok milik Olivia. Pagi ini ia mengawali hari untuk mengecek beberapa komentar yang ada di akunnya.Kemarin adalah kali pertama Olivia mengunggah video bersama anjing besarnya yang berwarna cokelat dan putih itu.Setelah membaca puluhan komentar, Olivia memutuskan untuk beranjak dari ranjangnya menuju ke taman belakang.Kolam renang yang luas itu menyapa kedua bola matanya. Dengan gemericik air yang menghiasi pendengarannya.Tampaknya Olivia sedang membuka kamar berpintu kaca. Kamar itu seperti transparan karena jendelanya juga berkaca. Di samping kamar tersebut tumbuh sebuah pohon mangga yang terawat. Seolah meneduhi kamar itu.“Nah ini! Chu ini jenisnya Alaskan Malamute! Impor dari Cina,” ucap Olivia melalui rekamannya yang baru. Sembari memeluk anjin

    Last Updated : 2021-10-23
  • Cold Marriage   11 - Tak Ada Kata Kabur

    Pilihan hati orang tua hampir tidak pernah salah. Ini yang dirasakan oleh Aulia. Baginya Ivan adalah seseorang yang tepat untuk Olivia. Meski mereka berdua belum bisa merasakan cinta. Namun Aulia yakin nanti akan ada saatnya mereka bisa memadu perasaan itu.“PREWED, MA?!”Astaga! Amarah Olivia membuncah. Tidak ada angin, tidak ada hujan. Seketika Aulia memintanya untuk menjadwalkan foto pre-wedding bersama Ivan.“Wah! Parah banget! Aku tertekan kalau begini!” teriaknya dalam hati.Mungkin tahun ini adalah tahun di mana Olivia tidak bisa berkehendak sesuka hati lagi. Sepertinya alam sudah tidak mengijinkannya. Sudah terlalu lama Olivia membangkang dan bertindak sesuai kemauannya.Bukankah terkadang kita harus bisa menerima apa yang sedang diujikan oleh semesta ini? Tidak semua bisa dilakukan sesuai keinginan hati. Ada saatnya seseorang diberikan co

    Last Updated : 2021-10-29
  • Cold Marriage   12 - Menikah Denganku!

    “Nes?”Olivia berdeham setelah menyapa temannya melalui telepon. “A-aku boleh nginep di rumahmu?”Nessa mengernyitkan matanya. Ada perasaan ragu di wajahnya.“Kenapa, Ci?”“Mmm aku nggak mau di rumah aja, sih?”Olivia enggan menceritakan hal yang dialaminya kini. Seraya membayangkan kejadian tempo lalu saat ia pergi dari rumah dan berakhir menginap di sebuah hotel mewah yang ternyata menjadi malapetaka untuknya. Kartu kreditnya diblokir semua oleh papanya—pemegang kartu kredit utama.“Ta-tapi rumahku jelek?” Nessa menjawab dengan bimbang. Antara merasa kasihan dengan temannya ini atau harus mengikuti pesan dari Aulia.“Pokoknya aku mau tidur di rumah kamu. Nggak apa-apa, ya?”Nessa menggaruk keningnya kasar. “Aku ijin mamaku dulu, ya?&

    Last Updated : 2021-10-29

Latest chapter

  • Cold Marriage   13 - Hari Semakin Dekat

    “Aaargh!”Teriakan itu sempat mengusir burung-burung kecil yang sedang hinggap di batang pohon sebelah kamar Olivia.Ia sudah berpindah dari hotel ke sebuah kos eksklusif. Olivia mendapatkan lantai dua sehingga ia bersebelahan dengan pohon salam dengan daunnya yang tipis.Rambut Olivia pagi ini sangat berantakan. Wajahnya memerah karena emosi yang memuncak dan tak tahu apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Bumi seolah sedang memberikan racun padanya kali ini.Ia memikikan perkataan Ivan di malam dua hari yang lalu.Saat itu Ivan juga mengajaknya pulang namun Olivia kekeuh menolaknya. Sehingga Ivan berkata, “oke. Aku kasih kamu waktu lagi. Tapi kalau aku sudah muak dan nggak tahan … aku jemput dan paksa kamu.”Olivia juga mematikan ponselnya. Ia berusaha keras untuk tidak menghubungi siapapun. Karena ia merasa tidak ada yang berp

  • Cold Marriage   12 - Menikah Denganku!

    “Nes?”Olivia berdeham setelah menyapa temannya melalui telepon. “A-aku boleh nginep di rumahmu?”Nessa mengernyitkan matanya. Ada perasaan ragu di wajahnya.“Kenapa, Ci?”“Mmm aku nggak mau di rumah aja, sih?”Olivia enggan menceritakan hal yang dialaminya kini. Seraya membayangkan kejadian tempo lalu saat ia pergi dari rumah dan berakhir menginap di sebuah hotel mewah yang ternyata menjadi malapetaka untuknya. Kartu kreditnya diblokir semua oleh papanya—pemegang kartu kredit utama.“Ta-tapi rumahku jelek?” Nessa menjawab dengan bimbang. Antara merasa kasihan dengan temannya ini atau harus mengikuti pesan dari Aulia.“Pokoknya aku mau tidur di rumah kamu. Nggak apa-apa, ya?”Nessa menggaruk keningnya kasar. “Aku ijin mamaku dulu, ya?&

  • Cold Marriage   11 - Tak Ada Kata Kabur

    Pilihan hati orang tua hampir tidak pernah salah. Ini yang dirasakan oleh Aulia. Baginya Ivan adalah seseorang yang tepat untuk Olivia. Meski mereka berdua belum bisa merasakan cinta. Namun Aulia yakin nanti akan ada saatnya mereka bisa memadu perasaan itu.“PREWED, MA?!”Astaga! Amarah Olivia membuncah. Tidak ada angin, tidak ada hujan. Seketika Aulia memintanya untuk menjadwalkan foto pre-wedding bersama Ivan.“Wah! Parah banget! Aku tertekan kalau begini!” teriaknya dalam hati.Mungkin tahun ini adalah tahun di mana Olivia tidak bisa berkehendak sesuka hati lagi. Sepertinya alam sudah tidak mengijinkannya. Sudah terlalu lama Olivia membangkang dan bertindak sesuai kemauannya.Bukankah terkadang kita harus bisa menerima apa yang sedang diujikan oleh semesta ini? Tidak semua bisa dilakukan sesuai keinginan hati. Ada saatnya seseorang diberikan co

  • Cold Marriage   10 - Sudah Ditetapkan

    “Ci anjingnya jenis apa? Besar banget!”Sebuah komentar yang terpampang di video Tik-tok milik Olivia. Pagi ini ia mengawali hari untuk mengecek beberapa komentar yang ada di akunnya.Kemarin adalah kali pertama Olivia mengunggah video bersama anjing besarnya yang berwarna cokelat dan putih itu.Setelah membaca puluhan komentar, Olivia memutuskan untuk beranjak dari ranjangnya menuju ke taman belakang.Kolam renang yang luas itu menyapa kedua bola matanya. Dengan gemericik air yang menghiasi pendengarannya.Tampaknya Olivia sedang membuka kamar berpintu kaca. Kamar itu seperti transparan karena jendelanya juga berkaca. Di samping kamar tersebut tumbuh sebuah pohon mangga yang terawat. Seolah meneduhi kamar itu.“Nah ini! Chu ini jenisnya Alaskan Malamute! Impor dari Cina,” ucap Olivia melalui rekamannya yang baru. Sembari memeluk anjin

  • Cold Marriage   9 - Proposal

    Meski Ivan sangat tahu bahwa dirinya tidak mencintai Olivia, ia memiliki motivasi untuk membahagiakan opa dan omanya. Selama dia bertumbuh hingga sekarang, merekalah yang lebih sering merawatnya.Orang tua Ivan sempat menolak dengan perjodohan yang diajukan oleh Mei.“Kemarin kita sudah diskusi. Saya tidak mau menjodohkan Ivan dengan anak dari pemilik perusahaan itu, Mi.”“Tapi—”Begitu kata Li Hua. Dia kekeuh menolak perjodohan ini.Li Hua berkata lagi, “Bella. Pokoknya Bella yang boleh jadi istri Ivan.”Kedua wanita itu beradu mulut. Persis seperti Ivan dengan Li Hua. Namanya juga anak dan ibu.Mei tetap bersikukuh mempertahankan keinginan suaminya.“Tapi kan papi udah nggak ada?!” Li Hua mencari alasan lagi yang sejujurnya agak menyakitkan bagi Mei. 

  • Cold Marriage   8 - Otak Mesum

    Bukankah setiap kebetulan selalu didasari oleh suatu alasan?Bagi Ivan memang bukan kebetulan. Baginya ini adalah jalan hidupnya. Itulah mengapa ia selalu dekat dekat opanya. Rupanya selama ini ada alasan dibalik kedekatannya dengan opa dan omanya.“Oma? Coba dilihat lagi?”Omanya menajamkan penglihatannya saat memandangi layar benda pipih itu.“Iya. Oma yakin! Meski pandangan oma saat itu samar-samar karena pusing!”Ivan semakin menggaruk kepalanya. Mencoba meyakinkan pandangan omanya terhadap foto yang ia ambil beberapa hari lalu.“Ya ini gadis kecil waktu itu!”Desahan kalut terembus oleh Ivan.Baiklah. Jadi wanita bar-bar itu yang dijodohkan opa denganku?! Hff tapi bagaimana lagi? Aku sudah janji dengan opa dan oma untuk mencari gadis kecil yang ikut menolong kami saat

  • Cold Marriage   7 - Wasiat

    Sejujurnya Ivan tak bersungguh-sungguh dalam perkataannya kemarin saat berdialog dengan mamanya. Tentang rencananya menikahi Olivia. Yang benar saja, Ivan tak mengenal Olivia. Jadi ia hanya bermaksud menggertak mamanya dan membatalkan perjodohannya dengan Bella.Namun setelah mengetahui secercah celoteh dari seseorang, Ivan kembali mencari Olivia setelah satu bulan mereka tak bertemu kembali. Sebulan setelah Ivan secara tak diundang datang ke rumah Olivia. Mengatakan bahwa dirinya menghamili wanita muda tersebut.Pasalnya saat Ivan pergi setelah berdebat dengan mamanya, ia bertemu dengan seseorang yang dianggapnya sangat berharga.“Waktu itu … saya ingat sekejap kejadiannya.”Ivan memasang wajah antusias. Siap mendengarkan setiap ucapan yang keluar dari mulut tersebut.“Saat itu opa kamu berniat membelikan es krim buat kamu. Kamu masih kecil sekali. Mungk

  • Cold Marriage   6 - Siapa Olivia dan Ivan?

    Terik matahari yang sangat terang benderang ini membuat seluruh manusia malas untuk keluar. Termasuk Olivia. Ia tidak berniat untuk berbelanja seperti biasanya. Hanya mendekam di dalam kandangnya saja.Perutnya pun kini sudah menebarkan nada. Tanda bahwa ia merasakan lapar dan ingin segera diisi.Olivia beranjak dari kasur dan menuju dapur.Dilihatnya satu buah yang mencolok mata. Ia tertarik memakan buah tersebut.“Livia!”Denyut nadi Olivia seketika berhenti selama satu detik setelah mendengarkan teriakan tersebut.“Kamu lagi hamil! Nggak boleh makan nanas!”“Tapi—““Nggak ada tapi-tapian,” ucapnya pada Olivia. “Mbak Asti! Ini siapa yang suruh taruh nanas di sini?!”Aulia meneriaki Asti sekarang.“Ma! Ak

  • Cold Marriage   5 - Hamil?

    “That you were Romeo, you were throwing pebbles.” — Taylor Swift.***Ivan memejamkan matanya. Hari yang tak biasa telah terjadi. Seperti laba-laba telah bersarang di otaknya.“Mah!? Ini maksudnya apa?”Li Hua berkata, “mama sudah nggak bisa nunggu. Mama mau kamu menikah.”Lantas Ivan semakin stress, ia mengacak adul rambutnya yang lemas itu.“Aku belum mau!” tolak Ivan mentah-mentah. Melihat Li Hua menyicip beberapa masakan di sebuah hotel.Tampaknya Li Hua sedang merencanakan pernikahan baginya. Itu yang ada di pikiran Ivan. Sebab mamanya bertemu dengan pihak wedding organizer di hotel yang mereka kunjungi ini.Kemudian Ivan menarik tangan Li Hua dan mengajaknya keluar dan pulang.Ivan mengantar Li Hua ke rumah. Lantas ia be

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status