Share

Part 3 : HER!

Penulis: Ammy Rizuka
last update Terakhir Diperbarui: 2020-09-23 19:40:23

SEKETIKA lelaki itu tancap gas memacu kendaraanya dengan kecepatan tinggi, ikut membawa Khika yang masih kebingungan disampingnya. Gadis mungil itu menatap sepedanya melalui kaca spion mobil. Sepedanya lambat laun makin mengecil dan akhirnya tak terlihat di telan tikungan demi tikungan. Khika kini sadar betul kalau ini penculikan, tapi kalo diculik dia harus ngapain? Khika jadi keblinger sendiri. Otaknya dia paksa berfikir. Aduh, Khika, berpikir berpikir berpikir. Satu ide mencuat tiba-tiba, seharusnya dari tadi dia sudah tau ini. Dia harus teriak. Ya, harus teriak! Khika menepuk-nepuk lututnya yang lemas sambil tarik napas dalam-dalam mengambil ancang-ancang. 

"TOLOOOONG!!! PENCULIKAN!!! TOLONG PENCULIKAAAN!!!!" Teriak Khika sehisteris mungkin. Tangannya menggapai slot pintu dan berusaha membukanya. Namun ternyata slotnya dikunci otomatis oleh lelaki disebelahnya itu.

"LO GILA!!! GUE BUKAN KELUARGA ORANG KAYA!!! LO NGGAK BISA MINTA TEBUSAN SAMA ORANG TUA GUE!!!" Teriak Khika lagi masih berusaha.

Tangan Khika mencekal tangan pengemudi itu. Niatnya sih mau mengacaukan konsentrasinya menyetir dan kemudian Khika bisa berhasil kabur dengan dibumbui adegan di film action seperti loncat dari mobil---Walau dipikir-pikir loncat dari mobil itu bukanlah solusi yang tepat untuk kabur---Tapi ternyata lelaki itu pun sama sekali tidak konsentrasi pada kemudinya. Dia nyaris nggak lihat jalan, dia melamun! Ini baru namanya menyerahkan nyawa ke jalanan. Khika sontak panik, lebih panik daripada diculik tadi.

"Hey mas! Mas! Tolong bisa lihat jalan nggak... ngeri!" protes Khika sambil menepuk-nepuk pundak cowok itu sedikit. Cowok itu sekejap bergeming sadar dan seolah mulai menemukan kenyataan kalau ada seorang gadis asing di sebelahnya yang sedang kebingungan dan butuh penjelasan segamblang mungkin. Khika jadi ragu dengan maksud sebenarnya dari cowok ini. Dia bukan style-style penculik kayak di film thriller yang sering ia tonton. Dia lebih cocok jadi Rangga di film AADC. Setidaknya itu yang ada dipikiran Khika yang ngelantur.

"Jangan-jangan, kamu salah ngambil orang ya?" tebak Khika.

Cowok itu membalas dengan gelengan kepala, kemudian Khika melihat dia mulai menyalakan lampu sen kiri dan pada akhirnya mobilnya ia parkir di sebuah restoran Jepang yang terkenal di daerah situ. Khika mulai tenang. Entah mengapa dia sungguh yakin. Ini orang bukan berasal dari film thriller, genrenya lebih cocok romance. Lelaki itu kini mulai menatapnya. Dia sepertinya siap menjelaskan maksudnya.

"Begini, hmmm, maaf sebelumnya nama kamu siapa?"

"Khika," ucap cewek itu reflek menjawab.

"Oiya. Begini Khika, I really need your help. Saya mau minta bantuan kamu, boleh?" ucap lelaki itu sesopan mungkin.

"B-Bantuan apa?" Khika jadi gugup.

"Kamu mau jadi pacar saya?" tanya lelaki itu.

"Ha?" Khika terkejut dengan yang barusan dia dengar. Rasanya aneh, mendengar lelaki asing dari antah berantah mengajaknya jadi apa? Pacar? Khika menelan ludah. Lelaki itu hanya terdiam sabar menunggu jawaban dari anak mungil ini. Raut wajah lelaki itu menyiratkan permohonan yang amat sangat seolah ini hal terpenting dalam hidupnya. Hati Khika bergetar sedikit. Walau dia ingat Gerald dan rasa sukanya yang terkukut lama, tapi raut wajah cowok di depannya ini mampu membuat Khika berpikir dia tulus.

"Sebentar aja, nggak perlu ngomong apa-apa, please." lanjut lelaki itu memohon.

Loh kok sebentar? batin Khika dalam hati. Seketika dia sadar maksud sebenarnya. Pacar bohongan kan? Kayak di FTV, klise sekali pemikirannya. Khika pikir cowok ini sepertinya memang bukan dari genre romance tapi lebih cocok drama. Khika terdiam tak menjawab, masih ragu dengan keputusannya. Sedangkan lelaki itu didalam hatinya berusaha meyakinkan diri sekaligus diam-diam berharap agar gadis di hadapanya ini bersedia menolongnya. Lelaki itu masih menunggu jawaban namun sudah beberapa detik tak kunjung ada jawaban dari bibir itu. Lelaki itu merasa tak aman, dia takut menerima penolakan. Seketika dia retas keheningan tersebut.

"Saya harap diam itu berarti mau. Kita keluar sekarang." sahut lelaki itu, membuyarkan pikiran Khika tentangnya.

"Tu-tunggu! Kamu duluan aja.. saya nggg.. saya mau sms temen saya dulu." ucap Khika gugup luar biasa.

"Okay," Lelaki itu membalas cepat seraya bergegas keluar dari mobilnya. Dia lega karena bukan kata-kata sanggahanlah yang keluar dari mulut gadis itu. Walau yang dilakukannya ini sungguh tak masuk akal dan selalu membuat kaget dirinya sendiri tapi dia tetap yakin kalo caranya harus begini. Baru dia tenang, baru dia sanggup untuk menghadapi. Hal yang orang rasa sepele tapi sungguh berat untuk hidupnya.

Didalam mobil, Khika sibuk pura-pura sms. Aduuh, sms siapa coba? Sms itu cuma sekedar alasan Khika untuk rapih-rapih sedikit dan siapin mentalnya. Tapi Bajunya? Baju rumah cuma kaos. Celananya? Cuma celana joger selutut. Sendalnya? Sendal jepit seratus persen SWALOW--dia persis kayak mau ke warung bik Kokom. Rasanya Khika menyesal tadi nggak ganti baju dulu. Pasti malu-maluin bawa cewek sepertinya ke resto kayak begini. Haaah, baru kali ini rasanya Khika pengen terbang, kabur dari sini. Yang bisa dirapihin dari diri Khika ya cuma rambutnya, dia mengikat rambutnya rapih-rapih supaya keliatan lebih natural dan kesannya dia sengaja ngegembelkarena anaknya santai. Mungkin, semoga saja ada yang berpikir begitu. Khika mengutak-ngatik lagi hpnya. Mentok-mentok Khika cuma sms Udin. Sms yang tak terlalu penting yang isinya cuma begitu saja.

Send to : Saepudin

Gue ga jadi beli gel karna di culik

Khika pun turun seolah siap meluncur ke medan perang. Dia tegang sekaligus penasaran sebenarnya apa yang akan dia hadapi. Jangan-jangan cowok itu di jodohin sama orang tuanya jadi bawa cewek dari antah berantah terus dikenalin sebagai pacar untuk menolak pernikahan tersebut. Atau jangan-jangan... apalagi ya. Khika terus mencari kemungkinan peristiwa yang mungkin terjadi. 

Khika dan lelaki itu memasuki resto Jepang dengan berjalan perlahan. Yang cowok keliatan berusaha santai, yang cewek juga keliatan sangat berusaha sok santai. Pelayan resto disana dengan terang-terangan menatap sosok Khika dari ujung kaki sampai ujung rambut. Iya, Khika tau dia kayak orang yang mau ke warung! Nggak usah diliatin gitu, Khika sudah sadar dan sudah masuk ke fase pasrah-pasrah saja, apa yang terjadi terjadilah.

Khika dan lelaki tak bernama itu digiring pelayan ke sebuah bilik khas restoran Jepang. Sepintas Khika melihat satu sosok wanita tegap nan anggun duduk menyeruput sebuah ocha di balik bilik itu. Yang pertama Khika lihat adalah kulitnya yang jernih, kemudian postur tubuhnya yang ideal dan cenderung kurus. Rambutnya panjang rapih dan bergelombang di bagian bawah. Kalau Khika tebak nampaknya cewek ini juga sebaya dengan Khika, atau diatasnya setahun atau dua tahun. Khika jadi makin minder. Apa kabar dengan gaya rambut dan bajunya ini? Dia seratus persen terbanting telak sama wanita di depannya itu.

Tanpa permisi lelaki itu menarik tangan Khika lembut untuk duduk disampingnya. Sedangkan wanita cantik dihadapan Khika masih menunduk seolah tak terganggu dengan kedatangan mereka.

Detik kemudian wanita itu tersenyum dan tak menghiraukan kehadiran Khika. Lelaki tak bernama itu malah membalasnya ketus. Matanya mengobarkan permusuhan, tak ada senyum yang menyertainya.

Khika perhatikan lekat-lekat wajah wanita itu. Nampaknya wajahnya tak asing. Loh itu Serliya Putri! Pekik Khika dalam hati.

----------------

Bersambung

----------------

Bab terkait

  • Clover Beside You (INDONESIA)   Part 4 : HEART BREAKER

    Khika masih tak percaya. Diam-diam Khika mengedipkan matanya untuk memastikan minus di matanya tidak bertambah bahwa ini memang kenyataan. Serliya Putri itu bukanlah kenalannya atau tetangga depan rumahnya atau anak saudaranya. Seluruh Indonesia yang rajin nonton TV danupdateinstagram pasti tau siapa sosok gadis ini. Paras cantik itu milik penyanyi terkenal, Serliya Putri. Penyanyi muda yang katanya akango internasional. Penyanyi yang lagunya hits hingga ke negeri Jiran. Khika tau dia

    Terakhir Diperbarui : 2020-09-23
  • Clover Beside You (INDONESIA)   Part 5 : HIM!

    LELAKIitu berjalan disepanjang pelataran parkir Sekolah yang masih sepi ditemani seorang pria tua setengah baya yang memakai jas rapih berambut klimis.Hari ini tepat pukul enam pagi, terlalu dini untuknya datang kesini. Langkah mereka berderap diantara koridor sekolah dan berbelok ke lobby tempat tamu biasa menunggu. Matanya tak lepas dari layar ponsel sampai akhirnya entah mengapa hembusan angin menggiring matanya pada satu sosok yang berjalan lesu dari arah gerbang ke sebu

    Terakhir Diperbarui : 2020-09-23
  • Clover Beside You (INDONESIA)   Part 6 : GIFT

    Emosi Khika bergemuruh, berbanding lurus dengan emosi anak-anak cowok yang nyaris meledak. Jonjon langsung jadi objek tatapan penuh dendam dan pengkhianatan dari para lelaki-lelaki itu. Pantesan dia sama sekali nggak ada perubahan gaya, ternyata begini toh anak barunya. Dasar kutu!"Aku tak pernah bilang kalau dia perempuan ya...," ujar Jonjon tanpa diminta. Para ganteng-ganteng mohak kontan melemparkan apapun ke arah Jonjon. Entah itu penghapus, pensil, pulpen, kertas, apapun yang ada di atas meja mereka. Yang

    Terakhir Diperbarui : 2020-09-23
  • Clover Beside You (INDONESIA)   Part 7 : THE POWER OF KETJAP

    "BEGO BANGET KHIKA," desis Maurien menyaksikan kengerian yang baru saja terjadi di depan matanya.Sepuluh menit yang lalu sebelum kejadian itu, Khika bersama Maurien, Gita dan Zahra sudah berdiri di lorong menuju kantin, saling lempar melempar pandangan kikuk seolah mempertanyakan kebenaran aksi yang akan Khika lancarkan sebentar lagi.

    Terakhir Diperbarui : 2020-09-23
  • Clover Beside You (INDONESIA)   Part 8 : THE COLD WAR (1)

    KECEPATANmulut Jonjon terbukti lebih kilat dibanding kereta api super cepat yang melaju di jalur Shinkansen. Karena belum apa-apa ponsel gadis itu sudah ricuh berdentingan disusupi satu demi satu pesan masuk yang membundah. Padahal baru semenit tadi bokongnya merasakan panasnya alas plastik di kursi angkot. Perjalanannya pun baru sekitar dua ratusan meter dari Sekolah tapi masa iya berita ini sudah heboh. Kan baru tiga pulut menit.'341 chat unread'

    Terakhir Diperbarui : 2020-09-23
  • Clover Beside You (INDONESIA)   Part 9 : THE COLD WAR (2)

    KHIKA mendekat juga kearah Vino dengan jantung deg-deg-ser yang rasanya akan meloncat keluar bahkan kalo Vino cuma sekedar bergerak."V-Vin, bayar uang kas, seribu," Khika mencoba.Vino tak menjawab.

    Terakhir Diperbarui : 2020-09-23
  • Clover Beside You (INDONESIA)   Part 10 : BEGINNING

    "Ka! Kayaknya Vino udah mulai jatuh cinta sama lo!" pekik Zahra tertahan.Kata-kata Zahra itu membuatnya tertegun. Masa iya? Bingkisan ini memang cantik. Ada pitanya pula di tengah. Sampai akhirnya Khika membuka isi bingkisan itu.

    Terakhir Diperbarui : 2020-09-23
  • Clover Beside You (INDONESIA)   Part 11 : UNEXPECTED NIGHT

    Somedaysomeone's gonna love meThe way I wanted you to need meSomeday, someone's gonna take your place..

    Terakhir Diperbarui : 2020-09-23

Bab terbaru

  • Clover Beside You (INDONESIA)   Part 51 : MIRACLE

    Dalam deruan napas yang tersengal Khika sampai dikamar Bang Ardy ditemani Vino yang mengikuti dibelakangnya. Hal yang pertama Khika lihat adalah tangisan Umi dipelukan Ayah. Membuat pikirannya menjalar ke peristiwa terburuk yang mungkin terjadi pada Bang Ardy. Sesungguhnya gadis itu belum siap.Tidak, pokoknya jangan sekarang Ya Tuhan, gumamnya dalam hati.

  • Clover Beside You (INDONESIA)   Part 50 : PHOTO

    "Kamu ikut saya aja ya?" kata Vino."Kemana?" tanya Khika lagi."Bantuin tugas saya," jelas Vino sambil mengemudikan mobilnya. Tentu saja kalau untuk membantu Khika bersedia. Gadis itu menyetujuinya. Lalu memberikan kabar pada Umi kalau dia akan terlambat pulang. Tapi nyatanya Umi juga s

  • Clover Beside You (INDONESIA)   Part 49 : UNTOLD

    Gadis itu kini mengerti, kenapa Vino memilih menghilang setelah ibunya siuman. Lelaki itu memang benar-benar telah dibenci ibunya. Ironisnya, ia dibenci justru karena mengambil keputusan untuk menyelamatkannya hidup ibunya. Satu-satunya pelita dalam hidupnya.Rasanya gadis itu seperti sedang menyelami lubang menganga yang tersembunyi dalam kesempurnaan kehidupan Vino.

  • Clover Beside You (INDONESIA)   Part 48 : THE BEAUTY AND HER SKETCH

    VINO baru saja menghadapi kenyataan yang lagi-lagi tak sesuai harapannya. Tanpa ia sadari untuk kesekian kalinya, Ayahnya mampu memegang kendali penuh dalam kehidupannya. Kini Vino dibebankan tugas yang baru, yang pasti akan menyita semua pikiran bahkan waktunya."Saya menolak Pah, kali ini mereka benar, saya terlalu muda untuk jadi CEO," tegas Vino.

  • Clover Beside You (INDONESIA)   Part 47 : THE TRUTH

    ADAM memperhatikan Alexa sedari tadi, ia tampak sempurna dalam senyumnya. Tak ada sedikitpun rasa resah, padahal permandangan kedekatan Vino dan Khika harusnya membuat Alexa jengah. Tapi nyatanya gadis itu santai luar biasa. Adam tak tahan juga lama-lama hanya memandang Alexa, ia memutuskan untuk mendekati gadis yang sedang meneguk winenya itu.

  • Clover Beside You (INDONESIA)   Part 46 : NORWEGIAN EPIC (2)

    KHIKA terlambat hampir tiga puluh menit dari waktu pembukaan acara jam delapan tadi.Adam menunggunya di depan kamar.

  • Clover Beside You (INDONESIA)   Part 45 : NORWEGIAN EPIC

    Hari sabtu tiba juga, sudah pagi tapi Khika semalaman malah kepikiran dengan omongan Adam

  • Clover Beside You (INDONESIA)   Part 44 : ADAM GODFATHER

    GADIS itu menghirup aroma teh jahe yang ia senyap setelahnya. Udara sejuk serta senja yang menampakan diri di balkon sore itu menjadi temannya, menyusuri setiap rasa sepi yang menelusup ke hati.

  • Clover Beside You (INDONESIA)   Part 43 : REMEDY

    Gadis itu berlari kearah lain. Entah mengapa. Yang lain dengan intuisinya berlari ke bagian depan sekolah, ke tempat yang mereka rasa a

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status