Share

43. Sebenarnya Charlie

"Pffft ... hahahaha!" Sehabis mengucapkan kalimat sayang dengan begitu serius, bisa-bisanya Mas Vincent tertawa begitu?

"Kenapa ketawa, Mas? Ada yang lucu?" tanyaku keheranan.

"Mukamu yang lucu, seperti anak gadis yang diajak menikah oleh kekasihnya. Diterima atau diterima ya? Hihihi," kekehnya menggodaku.

Hadeuh! Perbandingan macam apa itu? Aku kan bukan anak gadis lagi, dan Mas Vincent bukan kekasihku. Namun, tak pelak aku tersipu akibat ucapannya.

Berpikir bahwa seseorang yang istimewa menyukaimu bisa menimbulkan perasaan campur aduk di dalam diri, tetapi mendengar langsung pertanyaan sayangnya nggak cuma bikin campur aduk, tapi juga membuat jantungmu jungkir balik, senam aerobik sampai zumba keliling Asia.

"Aku ke sebelah dulu ya, kamu makan gih, mumpung masih hangat," pamitnya tak melanjutkan ungkapannya yang begitu serius tadi.

Nah, sekarang malah mau pergi begitu saja. Nggak ingin dengar jawaban dariku kah? Aneh bener ini orang!

"Mas ...," panggilku menghentikan langkahny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status