Share

Bab 509

Author: Jus Strawberi
last update Last Updated: 2024-08-31 18:00:01
Melanie bangkit dan pergi ke kamarnya. Suasana hatinya sangat buruk.

Kenapa semuanya bisa sampai begini?

Setelah semua kerja keras dan perhitungannya, kenapa Yara masih mendapatkan cinta Yudha?

Sekarang, dia bahkan tidak bisa merebut Yudha?

Dia benar-benar tidak bisa menerimanya. Rasa frustrasi yang luar biasa menjalari seluruh pikirannya.

"Bu?" Suara Amel terdengar dari ambang pintu.

"Keluar!" teriak Melanie. Dia sedang tidak ingin berurusan dengan anak ini.

Untung saja, anak itu pintar dan selalu bersikap sesuai keinginannya. Jadi, dia hampir tidak pernah keberatan dengan keberadaan Amel.

"Bu." Sayangnya, Amel hari ini sedang tidak terlalu penurut. Dia malah membuka pintu dan memaksa masuk. "Jangan sedih. Kalau ibu sedih, Amel juga ikut sedih."

Melanie memelototinya. "Nggak usah ngoceh nggak berguna. Kamu nggak bisa apa-apa. Keluar sekarang!"

"Bu, aku bisa membuat Ibu bahagia." Amel melangkah maju.

Melanie mengerutkan kening. "Apa maksudmu?"

Amel berjalan menuju tempat tidur dan tiba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Cinta yang Tertukar   Bab 510

    Dia teringat lagi pada perkataan Nando. Katanya, benda ini membawa kesenangan yang ribuan kali lebih besar daripada bercinta antara pria dan wanita.Lucunya, dia belum pernah merasakan keajaiban bercinta dengan seorang pria sampai sekarang.Saat bersama Nando, dia hampir selalu dipaksa. Bahkan di masa lalu, dia terlalu terpaku pada Yudha dan tidak bisa merasakan kepuasan dari hal seperti ini.Melanie menatap kantong itu sangat lama, sebelum akhirnya melangkah maju dan mengambilnya lagi dari tempat sampah.Dia sudah berkali-kali melihatnya, tetapi tidak pernah mengerti apa istimewanya.Melanie belum pernah menghisap benda seperti ini. Dia hanya pernah melihat di televisi. Sepertinya, cara pakainya dengan menutup satu lubang hidung dan menghisapnya dengan keras melalui lubang hidung yang lain.Jadi, kalau dia hanya mencoba mengendus dari jauh, seharusnya tidak apa-apa, 'kan?Berpikir demikian, dan setelah melalui beberapa pergulatan dalam pikiran, Melanie akhirnya membuka segel kantong i

    Last Updated : 2024-08-31
  • Cinta yang Tertukar   Bab 511

    Saat tersadar kembali, Melanie sudah memegang bungkusan itu di tangannya.Keringat dingin mulai membanjiri tubuhnya dan dia melemparkan benda itu ke tempat tidur, menatap dengan mata nanar.Namun, dua suara muncul di benaknya, membuatnya merasa seolah akan terbelah menjadi dua.Satu suara terus berkata, "Coba saja. Hidupmu sudah menyedihkan. Semua orang mengecewakanmu. Tapi kamu bisa menemukan kegembiraan tersendiri. Bukan masalah."Suara yang satunya lagi masih rasional. "Jangan berani-berani menyentuhnya. Hidupmu bisa hancur.""Apa yang bisa menghancurkanmu? Kamu sangat kaya dan pintar. Kamu cuma perlu menahan diri dan jangan kelewatan. Hidupmu nggak akan terpengaruh sama sekali!""Nggak boleh. Kamu sudah lihat sendiri contoh nyatanya. Sadar! Jangan berani-berani menyentuh benda itu!""Percayalah pada dirimu sendiri, Melanie. Mungkin kamu nggak akan kecanduan sama sekali. Kalau kamu coba sedikit saja, kamu nggak akan kehilangan hidupmu."Suara yang satu lagi berangsur-angsur menghila

    Last Updated : 2024-09-01
  • Cinta yang Tertukar   Bab 512

    Sebenarnya, meski Amel tidak melihatnya sedang mengisap benda itu, si kecil juga lihat saat Melanie beres-beres tadi.Namun, anak ini jelas sangat cerdas. Kata-katanya sempurna tanpa cela."Amel baik, besok minta Paman Yudha pergi ke taman hiburan bersama-sama, oke?""Oke, Amel paling suka taman hiburan." Amel bertepuk tangan dengan gembira."Sana main lagi." Melanie terlalu malas untuk berkata apa-apa lagi.Saat ini, dia merasa segar dan penuh energi.Dia tidak akan mengaku kalah. Dia tidak akan membiarkan Yudha dan Yara bersatu.Suara klakson mobil terdengar di lantai bawah dan Melanie berjalan ke jendela. Ternyata Yudha.Aneh sekali. Yudha sangat jarang pergi mencarinya ke rumah keluarga Lubis atas kemauannya sendiri.Melanie sekali lagi memastikan penampilannya di depan cermin sebelum berjalan ke lantai bawah dengan pinggul berayun."Yudha, ada apa kamu ke sini?" Dia muncul dari balik pintu vila dengan membawa Amel. Penampilannya seperti seorang istri yang menyambut suaminya bersam

    Last Updated : 2024-09-01
  • Cinta yang Tertukar   Bab 513

    "Yudha, sebenarnya ... aku tadi ke kantor mencarimu."Melanie mendengus dan menyeka air matanya sambil menatap Yudha tanpa berkedip."Oh?" Ekspresi Yudha tidak banyak berubah."Ya, kamu tadi ngobrol dengan Pak Revan di rapat. Pintunya dibiarkan terbuka." Melanie masih menatapnya, menunggunya menjelaskan, meski kebohongan sekalipun.Namun, Yudha masih tetap tenang. "Oh, kamu ada perlu apa mencariku?"Melanie menggigit bibirnya keras-keras. Dia benar-benar tidak mengerti bagaimana Yudha bisa begitu cuek padanya."Yudha, kamu nggak merasa harus menjelaskan? Dengan siapa kamu mau tes DNA?"Yudha menatapnya balik. "Kamu nggak bisa nebak? Ya pasti Yara.""Yudha!" Amarah Melanie berkobar. "Kamu akan menceraikan Yara, dan kamu akan menikah denganku. Apa pantas kamu bersikap seperti ini di depanku?"Yudha mengerutkan kening, tidak terlihat bersalah sedikit pun. "Melly, sejak pertama kali kamu mencari dan mengenalku, sudah kubilang aku nggak akan mencintaimu."Kata-kata itu seketika membuat tubu

    Last Updated : 2024-09-02
  • Cinta yang Tertukar   Bab 514

    Silvia selalu mengabarkan tentang kehidupan pernikahan Yudha dan Yara padanya. Hanya ini satu-satunya rasa manis dalam kehidupannya saat itu.Lalu, saat Amel lahir, dia akhirnya memutuskan untuk pulang dan kembali kepada Yudha.Kini, setahun telah berlalu sejak dia pulang. Yudha mengucapkan kata-kata itu di depannya sekali lagi. "Aku nggak akan pernah mencintaimu."Melanie tersenyum sendiri."Melly, pernahkah kamu berpikir kalau menikah denganku bukanlah pilihan yang terbaik untukmu?" Sampai di sini, Yudha mengungkapkan seluruh isi pikirannya. "Ada banyak hal yang bisa aku berikan kepadamu selain pernikahan."Melanie merasa konyol. "Ya, sangat banyak. Uangmu sangat banyak sampai nggak bisa dihabiskan seumur hidup. Yudha, kalau aku melakukannya demi uang, aku nggak akan sampai sejauh ini.""Sudah sejauh ini. Semuanya nggak bisa kembali lagi." Tiba-tiba dia berteriak pada Yudha, "Yudha, apa kamu nggak mengerti? Nggak ada yang bisa kembali lagi."Semua hal yang telah dia lakukan, semua or

    Last Updated : 2024-09-02
  • Cinta yang Tertukar   Bab 515

    Yara mengira dia akan bertemu Sophia lagi di ruang sidang. Tak disangka, pertemuan itu akan terjadi di kedai kopi."Nona Yara, senang bertemu denganmu lagi." Masih dengan rambut pendek dan lesung pipitnya, Sophia merasa lebih dekat dengan Yara."Bu Sophia, kita ketemu lagi." Yara tersenyum canggung."Maaf memanggilmu keluar saat jam kerja." Sophia tersenyum lembut. "Sebenarnya, ini masih soal gugatan ceraimu. Menurut saya ... sebaiknya dipertimbangkan kembali."Yara mengerutkan kening tidak senang. "Bu Sophia, saya tahu ini memang tugasmu, tapi saya merasa sudah menjelaskan dengan jelas. Saya nggak akan berubah pikiran."Setelah bertemu Yudha, Sophia mau tidak mau sedikit terkejut saat dihadapkan dengan Yara yang masih begitu teguh."Nona Yara, mohon tetap tenang. Kalau boleh saya tahu, kenapa kamu bersikeras?" Dia masih penuh tanda tanya. "Saya sudah bertemu dengan Pak Yudha. Setelah menangani begitu banyak perceraian, terus terang, saya merasa kondisi Pak Yudha sangat menguntungkan,

    Last Updated : 2024-09-03
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0516

    Konyol!Semua yang dia lakukan saat ini sangat konyol!"Gila!" Yara mengumpat ke arah ponselnya. Meski dia sudah menduga bahwa Yudha tidak mungkin berubah pikiran soal perceraian, Yara mau tak mau merasa dongkol menerima ejekan pria itu.Dia kembali ke tempat duduk dan tersenyum lemah. "Bu Sophia, kamu salah paham. Yudha setuju ingin bercerai.""Benarkah?" Sophia merasa penilaiannya tidak mungkin salah. Yudha kemarin jelas-jelas tidak ingin bercerai."Kalau kamu nggak percaya, silakan telepon dia sekarang dan tanyakan sendiri," tambah Yara. "Tapi aku sarankan nggak usah telepon, daripada kena marah."Sophia tersenyum canggung."Karena kami berdua nggak ada yang keberatan, proses cerainya bisa langsung dimulai, 'kan?" Yara bertanya dengan khawatir."Sidangnya akan dijadwalkan untuk minggu depan. Kalau kedua belah pihak setuju dan nggak ada keberatan soal pembagian harta serta urusan lain-lain," ucap Sophia memperkirakan. "Kalian bisa resmi bercerai dalam waktu sekitar tujuh hari kerja s

    Last Updated : 2024-09-03
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0517

    Siska menjulurkan lidahnya karena malu. "Aku yang bilang kamu suka makanan di sini."Yara tertawa karenanya. "Oke, oke. Kamu sepertinya sudah sangat suka padanya."Pintu restoran terbuka dan keduanya masuk beriringan.Saat Yara datang bersama Yudha, seluruh tempat biasanya penuh. Anehnya, hari ini hampir tidak ada seorang pun di sana.Saat sedang bertanya-tanya dalam hati, tiba-tiba dia mendengar sapaan dari suara yang sangat familier. "Siska, Rara, akhirnya kalian datang juga."Yara menoleh, tidak percaya. "Tanto?"Dia berbalik lagi ke arah Siska, masih tak percaya. Bertanya, "Pacarmu?""Ya." Siska bergegas mendekat dan menggenggam tangannya. "Rara, banyak hal terjadi selama tiga bulan kamu pergi. Tanto sudah menjelaskan ke Liana dan dia juga sudah sadar isi hatinya yang sebenarnya."Dia ragu-ragu sejenak sebelum melanjutkan, "Aku ... aku juga nggak bisa melupakan dia. Jadi, aku cuma ingin memberi kesempatan kepada dia dan diriku sendiri."Yara tetap diam tanpa kata.Meskipun dia tida

    Last Updated : 2024-09-03

Latest chapter

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0627

    Pada hari yang telah disepakati, Yudha menerima telepon dari Revan di pagi hari."Pak Yudha, saya di Meria sekarang, sedang menunggu penerbangan pulang. Seluruh informasinya sudah hampir lengkap.""Bagus." Yudha agak terkejut. Dia tidak menyangka Revan perlu pergi ke Meria. dia menambahkan, "Hati-hati di perjalanan. Aku tunggu kepulanganmu.""Pak Yudha." Revan menatap dokumen di tangannya. "Saya akan pergi ke rumahmu setelah sampai di sana. Sebelum itu ... siapkan mentalmu.""Oke." Yudha menutup telepon. Dia sebenarnya merasakan sedikit firasat buruk dalam hatinya.Dia menatap kalender dan melihat hari persidangan perceraiannya akan tiba dua hari lagi. Masih ada waktu.Satu hari terasa sangat panjang bagi Yudha. Dia meninggalkan semua pekerjaan dan kembali ke rumah keluarga besar untuk bermain sebentar dengan Agnes dan Yovi, lalu kembali ke vilanya dan menunggu.Agnes bertanya, "Kerjaanmu hari ini sudah selesai 'kan? Kenapa buru-buru pergi? Temani anakmu lebih lama lagi."Sejak ada Yov

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0626

    Saat masuk ke ruang tamu, Santo jelas merasa agak malu, tapi Felix dan Gio bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa dan bicara dengannya seperti biasa.Yara membawa album foto yang baru diambilnya dan mereka semua berkumpul untuk melihat."Ayah, lihat, ini foto pernikahanmu. Kalian masih sangat muda waktu itu, sangat tampan dan cantik."Santo tersenyum dan mengulurkan tangan untuk menyentuh Zaina di foto itu."Senyum Ibu sangat cantik di foto ini. Yang ini, Ayah, kamu sangat tampan ...."Sambil berbicara, Yara memperhatikan ekspresi Santo. Di dalamnya banyak foto-foto Melanie. Dia berusaha untuk menyebutnya sesedikit mungkin.Lambat laun, raut wajah Santo menjadi semakin serius.Tiba-tiba, air mata menetes membasahi album foto."Ayah, kamu kenapa?" Yara sedikit panik dan berusaha menyingkirkan album foto itu. "Kita lihat besok lagi saja, nggak apa-apa."Santo menunduk. Tangannya membelai wanita yang ada di foto tersebut dengan penuh kasih sayang. "Kenapa aku nggak pulang lebih cepat

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0625

    Segera setelah pintu kamar mandi terbuka, bau menyengat menghantam. Ada noda air berwarna kuning di lantai. Tidak perlu ditanya lagi apa itu.Santo membelakangi semua orang, meringkuk di sudut ruangan. Seluruh tubuhnya gemetar."Kalian keluar dulu." Yara merasa dadanya sangat sesak dan meminta semuanya pergi."Rara, nggak apa-apa, biarkan aku membantumu." Siska bergegas berkata."Nggak usah." Yara menggeleng dan menatap mereka dengan memohon, "Keluar dulu, oke? Keluar!""Ayo, kita tunggu di ruang tamu." Gio akhirnya merespons, mengangguk kepada Yara, dan menarik pergi Felix dan Siska.Yara berdiri di ambang pintu, mengendus-endus, dan berseru lirih, "Ayah, mereka sudah pergi. Nggak apa-apa."Santo masih meringkuk di pojokan.Dia adalah kepala keluarga Lubis, yang berwibawa dan terhormat seumur hidup. Tapi sekarang ... pikirannya sudah tidak jernih lagi dan menghadapi hal semacam ini saja tidak bisa."Ayah!" Yara dengan hati-hati melangkah maju dan menarik lembut pakaian Santo. "Ayah, n

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0624

    Yara juga berdiri dan menatap mata Melanie. "Bahkan meski mereka tahu kebenarannya dan menukar kita kembali, mereka tetap akan sangat mencintaimu dengan kasih sayang yang sama.""Melanie, kamu kehilangan dua orang yang paling menyayangimu. Kamu benar-benar nggak menyesalinya?" Yara sedikit emosional."Nggak!" kata Melanie dengan sangat tegas. "Yara, asal kamu tahu, nggak ada kata "menyesal" dalam kamus hidupku. Ambil barang-barangmu dan cepat pergi. Nggak usah ngoceh nggak jelas di sini."Yara menggelengkan kepalanya, mengambil album foto itu dan mengatakan satu hal lagi, "Jaga dirimu baik-baik."Dia keluar dari vila, mengucapkan selamat tinggal kepada Amel, dan segera pergi.Amel kembali ke vila dan melihat Melanie melamun sambil memandangi foto Zaina. Dia bertanya dengan suara kecil, "Bu, kamu juga kangen ibumu?""Dia bukan ibuku." Melanie mengambil foto itu dari dinding dan melemparkannya ke lantai. "Aku nggak kangen dia. Nggak sedikit pun!"Orang yang paling disayangi Zaina semasa

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0623

    Setelah kehilangan Santo sekali, Yara dan yang lainnya tidak berani ceroboh lagi, terutama Siska."Rara, aku janji nggak akan membiarkan Paman Santo lepas dari pandanganku."Yara tertawa sambil menggelengkan kepalanya. "Oke, tutup pintunya, dia nggak akan bisa keluar. Aku keluar sebentar."Karena Santo selalu bicara soal menemui Zaina, Yara ingin pergi ke rumah keluarga Lubis untuk mengambil foto-foto Zaina. Dia sudah menelepon Melanie.Sampai di sana, dia melihat Amel sudah menunggunya dari kejauhan."Bibi Rara!" Amel melihat kedatangannya dan langsung berlari menghampiri. "Bibi Rara, kamu di sini."Yara memeluk Amel. "Wah, Amel sudah tambah tinggi dan cantik.""Bibi Rara juga tambah cantik," balas si kecil bermulut manis.Yara membawanya masuk ke dalam vila. Melanie sudah menunggu di ruang tamu."Barangnya di lantai atas, mungkin di kamar mereka." Melanie bangkit dan berjalan ke arah tangga. "Ayo kuantar ke atas.""Terima kasih." Yara meminta Amel bermain sendirian dan mengikuti ke a

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0622

    Ini pertama kalinya Amel melihat Yudha berbicara sangat serius dengannya. Wajahnya langsung terlihat takut dan dia berbisik, "Amel kasihan sama Ibu.""Ibumu kenapa?" Yudha berjongkok dan sedikit melunakkan nada bicaranya.Amel menggeleng dan mengulangi, "Ibu kasihan sekali."Yudha tidak bertanya lagi dan mengelus kepala si kecil. "Amel, mungkin suasana hati ibumu sedang buruk. Paman akan menghiburnya, tenang saja.""Terima kasih, Paman." Amel menghela napas dan melanjutkan bermain.Yudha duduk di sofa dan menunggu. Pikirannya terus terbayang penampilan Melanie barusan. Gelagatnya seperti orang mabuk, tapi tidak ada bau alkohol sama sekali di dalam kamar. Bau itu ...Yudha belum pernah merasakan bau seperti itu sebelumnya. Menyengat dan sangat tidak enak.Dia menunggu beberapa saat dan kemudian melihat Melanie turun. Melanie sudah berganti pakaian dan menata rambutnya, nyaris seperti orang yang berbeda, membuat Yudha bertanya-tanya apakah yang dilihatnya tadi itu hanya ilusi."Yudha, ke

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0621

    Selama beberapa hari berikutnya, Yara menghabiskan waktu bersama Yola dan Santo di siang hari. Lalu malamnya mengerjakan desain perhiasan bertemakan "Pulau" itu.Tapi, inspirasinya seakan sedang surut dan ide-ide yang dia pikirkan masih kurang memuaskan.Sidang perceraiannya semakin dekat.Di suatu sore, Yudha menerima telepon dari Amel sebelum pulang dari kantor."Paman sedang sibuk?" ucap gadis kecil itu dengan suara manis. "Amel sudah lama nggak ketemu Paman. Paman sedang sibuk bersama adikku ya?"Yudha terdiam. Beberapa waktu telah berlalu sejak Yovian datang ke rumah. Dia memang sudah lama belum bertemu Amel.Sejenak, dia merasa malu. "Paman minta maaf. Malam ini Paman ke rumahmu, oke?""Sekarang saja. Ayo makan di luar bersama Ibu." Amel tertawa usil. "Tapi jangan bilang Ibu. Beri dia kejutan.""Oke." Yudha menjawab ringan.Dia membereskan pekerjaannya sebentar dan segera pergi ke rumah keluarga Lubis. Tak disangka, Amel sudah menunggu di depan pintu."Amel ...""Ssst!" Amel mene

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0620

    "Nggak mungkin." Yara berpikir, satu-satunya pria yang dekat dengannya baru-baru ini adalah Felix.Menurutnya, dengan sifat Felix, dia tidak mungkin punya ini seperti ini. Saran dari Gio juga rasanya tidak mungkin sampai ke sini.Dia tidak tahu siapa lagi yang mungkin."Rara, gawat!"Yara tiba-tiba mendengar suara Siska dari belakangnya. Dia buru-buru menutup telepon. "Safira, aku ada urusan mendadak. Sampai di sini dulu ya, terima kasih!""Ada apa?" Dia menatap Siska dengan cemas."Ayahmu ... ayahmu hilang." Siska terengah-engah karena kelelahan. Dia jelas sudah mencari di sekitar untuk mencoba mencarinya sebelum memberi tahu Yara.Suaranya seperti menahan tangisan. "Kami terlalu fokus dengan Yola. Aku nggak tahu sejak kapan ayahmu pergi.""Nggak apa-apa. Tolong jaga Yola dulu, aku akan mencarinya." Yara menenangkan Siska dan segera menelepon polisi.Setelah menelepon polisi, dia menelepon Felix dan Gio."Oke, jangan khawatir, kami akan membantu mencari." Felix menenangkan Yara dan me

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0619

    Keesokan harinya setelah sarapan, cuaca di luar sangat cerah. Yara ingin mengajak Yola dan Santo berjalan-jalan."Aku ikut juga." Siska melambaikan kedua tangannya. Reaksi kehamilannya sudah jauh membaik akhir-akhir ini. Usia kandungannya sudah lima minggu.Yara meminta pengasuh memakaikan baju kepada Yola sementara dia pergi membantu Santo."Ayah, ganti baju dulu, lalu pergi jalan-jalan, oke?""Jalan-jalan?" Santo berpikir sejenak, "Ketemu Zaina?"Hati Yara terasa pilu. Dia hanya bisa berbohong, "Ya, jalan-jalan, menemui ibuku. Ayo Ayah, aku bantu pakai baju.""Oke, ketemu Zaina, ketemu Zaina ..." Santo terus bergumam dan segera berganti pakaian.Mereka turun ke bawah dan pergi ke lapangan kompleks. Yola di dalam kereta dorong bayi. Mata lebarnya berkedip-kedip, melihat ke mana-mana penuh rasa ingin tahu.Yara awalnya khawatir anaknya terlalu kecil untuk dibawa keluar. Tapi pengasuhnya mengatakan bahwa Yola tumbuh dengan sangat baik. Cuacanya sedang bagus, tidak terlalu dingin dan tid

DMCA.com Protection Status