Share

Bab 0463

Author: Jus Strawberi
last update Last Updated: 2024-07-28 18:00:01
"Cukup!" Yara tidak bisa berkata-kata lagi. "Nggak bawa-bawa orang lain. Semua ini salahmu sendiri. Kamu nggak pantas menghina Nando!"

"Persetan." Melanie telah mengabaikan segalanya. "Kalau sejak awal dia nggak pura-pura hebat dan punya masa depan bagus, mana mau aku ikut dengannya?"

"Aku nggak akan hamil, nggak akan memberikan kesempatan padamu dan anak-anak sialanmu dalam perutmu itu." Kata-katanya begitu penuh amarah, seakan ingin menyeret Yara ke dalam neraka juga.

Orang ini sudah tidak ada harapan lagi, pikir Yara. "Melanie, apa kamu cuma mementingkan dirimu sendiri? Pernahkah kamu membayangkan bagaimana hidup Nando kalau kamu nggak pernah menghancurkannya?"

"Dia? Dia tetap akan menjadi pecundang gagal tanpa aku." Penghinaan menjiwai setiap kata-katanya.

Yara benar-benar muak. "Melanie, kamu selalu saja seperti ini. Kamu selalu menyalahkan orang lain atas kesalahanmu. Selalu merasa nasibmu yang paling menyedihkan. Tanpa menyadari bahwa orang-orang memulai hidup yang menyedihkan s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Yeni Tsabita
tolong q kangen sama yudah wkwkwk
goodnovel comment avatar
Deli Ani
melanie senoga di berikan hidayah jadi orang baik
goodnovel comment avatar
Endar Wati
Yo lah next Thor, semangat, emosi jiwa aku sama Melanie, hati2 yaroh...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0464

    Melanie terbakar amarah, tapi yang bisa dia lakukan hanyalah menggertakkan gigi dan memelototi Yara. "Apa maumu? Setelah semua yang terjadi, kamu masih ingin bersama Yudha? Kamu pikir kalian masih bisa kembali?"Yara tiba-tiba tertawa. Dia harus mengakui bahwa Melanie memang cukup tenang sepanjang waktu."Kamu benar. Kami nggak akan bisa kembali lagi dan aku nggak mau kembali lagi." Yara merespons santai. "Bagiku sekarang, Yudha hanyalah mi yang sudah dingin. Aku sudah nggak selera memakannya lagi. Sana, kamu ambil saja kalau memang suka."Mata Melanie membelalak kaget. Dia tidak menyangka Yara akan berkata seperti itu.Apalagi, ekspresi wajah Yara saat ini tidak seperti sedang memancing kemarahannya. Dia terlihat sangat tulus.Yang selama ini dia rebut dan perjuangkan mati-matian, ternyata Yara benar-benar sudah tidak peduli lagi?Melanie sungguh tidak percaya. Terlebih lagi, dia sungguh tidak bisa menerimanya. "Kamu, serius?"Sebelum Yara sempat menjawab, dia bertanya pada dirinya se

    Last Updated : 2024-07-29
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0465

    Perhitungan Melanie tergambar jelas di wajahnya.Jika yang dia hadapi orang lain, Yara hanya akan bersumpah bahwa dia tidak akan ingkar janji.Akan tetapi, orang itu Melanie, orang yang paling dia benci. Dia tersenyum licik dan berkata, "Kalau begitu, berdoalah dengan tulus agar aku nggak berubah menjadi orang sepertimu.""Kamu!" Melanie sangat marah karena perhitungannya gagal. "Ya sudah, aku menolak.""Nggak apa-apa." Yara tidak khawatir. "Aku akan telepon Yudha sekarang dan membongkar yang sebenarnya."Melanie memelototinya.Yara tiba-tiba tertawa. "Jadi begini rasanya jadi orang jahat. Melanie, apa perlu aku ingatkan? Di sini, aku yang mengancam. Kamu nggak punya pilihan."Melanie sangat ingin memukul orang di depannya.Dia mencoba menenangkan diri sejenak sebelum berkata, "Aku mungkin terima kalau kamu punya syarat lain. Tapi kalau ... kamu ingin kembali bersama Yudha lagi, aku ....""Nggak akan." Yara memotong pembicaraan Melanie dengan nada tegas."Kenapa aku harus percaya kata-

    Last Updated : 2024-07-29
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0466

    "Rara!" Gio tidak bisa diam. "Kamu sudah kelewatan kali ini."Karena dia tahu betapa bersemangatnya Felix tadi dan betapa terpukulnya dia sekarang."Maaf, maafkan aku." Yara buru-buru meminta maaf. Hanya itu yang bisa dia pikirkan untuk membuat Melanie percaya.Dia benar-benar tidak mempertimbangkan perasaan Felix. "Kak Felix, aku minta maaf," katanya sambil menatap mata Felix dengan hati-hati."Nggak apa-apa." Felix tersenyum hangat pada keduanya. "Walaupun cuma kebahagiaan sesaat, masih lebih baik daripada nggak pernah sama sekali."Gio hanya menggeleng tanpa kata."Kak Felix, maaf." Yara sungguh sangat menyesal."Nggak apa-apa, tenang saja." Felix mengepalkan tangannya dengan tatapan penuh semangat, "Aku akan selalu berusaha membuat kebohongan itu menjadi kenyataan."Yara memandangi lengan Felix yang terluka dan merasa semakin tidak enak.Dia benar-benar tidak pantas menerima Felix. Dia juga tidak pantas menerima kebaikan Felix.Dia saat ini tidak punya perasaan lain terhadap Felix.

    Last Updated : 2024-07-29
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0467

    "Melanie setuju," kata Yara memulai. "Dalam satu minggu, dia akan mengurus situasinya dan menjemput Amel satu minggu lagi."Meski sudah menduga Melanie setuju, Nando baru bisa lega setelah Yara benar-benar mengatakannya. "Terima kasih.""Kenapa terima kasih?" Yara menatapnya dari samping. "Kamu beneran nggak keberatan menyerahkan Amel?"Nando terdiam dan mengulum senyum getir. "Orang tua yang sayang anak-anaknya akan membuat rencana masa depan yang terbaik untuk mereka. Aku nggak berhak merasa keberatan.""Amel sendiri?" Yara dapat melihat bahwa Amel sangat sayang kepada Nando. "Dia nggak keberatan?""Dia masih kecil, belum mengerti." Nando tertawa kecil. "Sebagai seorang ayah, aku nggak bisa tinggal diam."Keduanya tidak bicara lagi. Yara tahu, meskipun Nando enggan, ini adalah jalan terbaik untuk Amel.Saat berjalan pulang, Nando berulang kali berpesan kepada Yara, "Jangan beri tahu Amel soal ini.""Sampai kapan bisa dirahasiakan?""Selama mungkin." Nando menatapnya memelas. "Kumohon

    Last Updated : 2024-07-29
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0468

    Di tempat lain, Yudha sedang bekerja lembur di kantor dan Melanie menemaninya dengan perasaan gelisah.Setelah pekerjaan Yudha akhirnya selesai, keduanya pergi makan malam bersama."Yudha." Wajah Melanie tampak seperti mendambakan sesuatu. "Kamu tahu 'kan aku ketemu teman-teman lamaku akhir-akhir ini?""Iya," jawab Yudha acuh tak acuh."Mereka kebanyakan sudah jadi ibu. Anak-anak mereka lucu sekali." Melanie mengatakannya sambil mengamati ekspresi Yudha.Yudha masih tampak tidak peduli. "Kelucuan anak kecil itu cuma sementara. Nggak jarang mereka menangis tanpa henti dan membuat keributan. Belum lagi membuat rencana untuk masa depan mereka. Dari sudut pandang ekonomi, membesarkan anak pada dasarnya adalah bisnis yang merugi."Melanie tidak menyangka Yudha akan berkata seperti itu. Pria ini benar-benar tidak ada keinginan untuk memiliki anak?Dia berpikir sejenak dan berkata lagi, "Tapi, anak adalah pengikat hubungan orang tuanya. Kebanyakan orang tua bangga dengan anak-anak mereka dan

    Last Updated : 2024-07-30
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0469

    Nando benar-benar seperti tersambar petir. Kata-kata Melanie seperti sebuah pukulan telak baginya.Semua yang dimilikinya di masa lalu, sampai nama Amel, kini menjadi begitu konyol. Bahkan membuatnya tertawa terbahak-bahak."Melanie, Melanie." Dia tertawa sangat keras sampai kesulitan bicara. "Sebegitu irinya kamu dengan Yara?""Tutup mulutmu," kata Melanie, cemberut. "Aku iri dengan Yara? Memangnya siapa dia?"Dia menyilangkan kedua lengannya dengan wajah penuh kesombongan. "Orang tuanya, suaminya, aku rebut semua dari dia. Apa lagi yang pantas aku irikan dari dia?""Benar sekali. Rebut, kata ini sangat tepat." Nando berhenti tertawa dan menatap Melanie dengan penuh simpati. "Karena di dalam hatimu, kamu tahu, semua itu adalah miliknya.""Nando!" Melanie diserang tepat di titik sensitifnya. Amarahnya langsung melonjak. "Menurutmu kamu pintar di sini? Cih, kamu cuma orang bodoh dan pengecut."Dia tertawa mengejek. "Kamu berani menyatakan perasaanmu kepada Yara?""Dulu kamu nggak berani

    Last Updated : 2024-07-30
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0470

    "Tenanglah, serahkan padaku." Yara menawarkan diri. "Aku akan bertemu dengan Yudha beberapa hari lagi.""Kamu ...." Nando menatap perut Yara. "Kamu hamil ... anak Yudha, 'kan?"Setelah interaksi beberapa hari, Yara sudah menganggap Nando sebagai teman. Dia mengangguk. "Iya, tapi Yudha nggak tahu. Dan aku nggak mau dia tahu.""Kenapa?" Nando merasa tidak paham. "Di dalam perutmu ada pewaris ... keluarga Lastana. Kamu tahu betapa beratnya nama itu? Meskipun aku sudah tinggal di Meria, aku tahu betapa kuatnya keluarga Lastana. Rara, nggak ada alasan kamu menutup-nutupinya dari Yudha.""Kita sudah mau bercerai." Yara tertawa getir. "Kalau dia tahu, mungkin aku ... nggak akan bisa mempertahankan bayiku."Dia menegaskan kembali kepada Nando, "Dia mungkin nggak terlalu suka anak-anak, tapi jangan khawatir. Dia bukan tipe orang yang tega menyiksa mereka."Yara teringat saat pergi ke panti asuhan bersama Yudha. Saat itu, Yudha tidak terlalu membenci anak-anak. Dia mungkin hanya kurang sabar saj

    Last Updated : 2024-07-30
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0471

    "Oke, oke, aku temani kamu pulang." Yara menepuk punggung Berlina pelan-pelan untuk menenangkannya.Berlina saat ini sama sekali tidak menggambarkan ketegasannya yang biasa. Dia hanya mengangguk linglung."Aku pinjam paspormu dulu, mau aku pesankan tiket pesawat untuk besok. Terus kamu izin dulu ke kantor, minta cuti, oke?" Yara bisa memahami perasaan Berlina saat ini. Ibu mana pun pasti akan ketakutan setengah mati jika ada di posisinya."Oke." Berlina menarik napas dalam-dalam, bangkit berdiri dan mengambil paspornya dari laci untuk diserahkan kepada Yara. "Tapi ... bukannya kamu rencana pulang baru beberapa hari lagi?""Nggak apa-apa." Yara menarik sudut mulutnya. "Beberapa hari lebih cepat juga nggak masalah. Sekalian bisa sempat ketemu teman-teman dulu setelah pulang.""Terima kasih, terima kasih Rara." Mata Berlina memerah menahan haru. Dia tidak menolak bantuan Yara kali ini. Dia memang membutuhkan seseorang untuk menemaninya.Yara memeriksa tiket pesawat dan menghela napas lega

    Last Updated : 2024-08-02

Latest chapter

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0627

    Pada hari yang telah disepakati, Yudha menerima telepon dari Revan di pagi hari."Pak Yudha, saya di Meria sekarang, sedang menunggu penerbangan pulang. Seluruh informasinya sudah hampir lengkap.""Bagus." Yudha agak terkejut. Dia tidak menyangka Revan perlu pergi ke Meria. dia menambahkan, "Hati-hati di perjalanan. Aku tunggu kepulanganmu.""Pak Yudha." Revan menatap dokumen di tangannya. "Saya akan pergi ke rumahmu setelah sampai di sana. Sebelum itu ... siapkan mentalmu.""Oke." Yudha menutup telepon. Dia sebenarnya merasakan sedikit firasat buruk dalam hatinya.Dia menatap kalender dan melihat hari persidangan perceraiannya akan tiba dua hari lagi. Masih ada waktu.Satu hari terasa sangat panjang bagi Yudha. Dia meninggalkan semua pekerjaan dan kembali ke rumah keluarga besar untuk bermain sebentar dengan Agnes dan Yovi, lalu kembali ke vilanya dan menunggu.Agnes bertanya, "Kerjaanmu hari ini sudah selesai 'kan? Kenapa buru-buru pergi? Temani anakmu lebih lama lagi."Sejak ada Yov

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0626

    Saat masuk ke ruang tamu, Santo jelas merasa agak malu, tapi Felix dan Gio bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa dan bicara dengannya seperti biasa.Yara membawa album foto yang baru diambilnya dan mereka semua berkumpul untuk melihat."Ayah, lihat, ini foto pernikahanmu. Kalian masih sangat muda waktu itu, sangat tampan dan cantik."Santo tersenyum dan mengulurkan tangan untuk menyentuh Zaina di foto itu."Senyum Ibu sangat cantik di foto ini. Yang ini, Ayah, kamu sangat tampan ...."Sambil berbicara, Yara memperhatikan ekspresi Santo. Di dalamnya banyak foto-foto Melanie. Dia berusaha untuk menyebutnya sesedikit mungkin.Lambat laun, raut wajah Santo menjadi semakin serius.Tiba-tiba, air mata menetes membasahi album foto."Ayah, kamu kenapa?" Yara sedikit panik dan berusaha menyingkirkan album foto itu. "Kita lihat besok lagi saja, nggak apa-apa."Santo menunduk. Tangannya membelai wanita yang ada di foto tersebut dengan penuh kasih sayang. "Kenapa aku nggak pulang lebih cepat

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0625

    Segera setelah pintu kamar mandi terbuka, bau menyengat menghantam. Ada noda air berwarna kuning di lantai. Tidak perlu ditanya lagi apa itu.Santo membelakangi semua orang, meringkuk di sudut ruangan. Seluruh tubuhnya gemetar."Kalian keluar dulu." Yara merasa dadanya sangat sesak dan meminta semuanya pergi."Rara, nggak apa-apa, biarkan aku membantumu." Siska bergegas berkata."Nggak usah." Yara menggeleng dan menatap mereka dengan memohon, "Keluar dulu, oke? Keluar!""Ayo, kita tunggu di ruang tamu." Gio akhirnya merespons, mengangguk kepada Yara, dan menarik pergi Felix dan Siska.Yara berdiri di ambang pintu, mengendus-endus, dan berseru lirih, "Ayah, mereka sudah pergi. Nggak apa-apa."Santo masih meringkuk di pojokan.Dia adalah kepala keluarga Lubis, yang berwibawa dan terhormat seumur hidup. Tapi sekarang ... pikirannya sudah tidak jernih lagi dan menghadapi hal semacam ini saja tidak bisa."Ayah!" Yara dengan hati-hati melangkah maju dan menarik lembut pakaian Santo. "Ayah, n

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0624

    Yara juga berdiri dan menatap mata Melanie. "Bahkan meski mereka tahu kebenarannya dan menukar kita kembali, mereka tetap akan sangat mencintaimu dengan kasih sayang yang sama.""Melanie, kamu kehilangan dua orang yang paling menyayangimu. Kamu benar-benar nggak menyesalinya?" Yara sedikit emosional."Nggak!" kata Melanie dengan sangat tegas. "Yara, asal kamu tahu, nggak ada kata "menyesal" dalam kamus hidupku. Ambil barang-barangmu dan cepat pergi. Nggak usah ngoceh nggak jelas di sini."Yara menggelengkan kepalanya, mengambil album foto itu dan mengatakan satu hal lagi, "Jaga dirimu baik-baik."Dia keluar dari vila, mengucapkan selamat tinggal kepada Amel, dan segera pergi.Amel kembali ke vila dan melihat Melanie melamun sambil memandangi foto Zaina. Dia bertanya dengan suara kecil, "Bu, kamu juga kangen ibumu?""Dia bukan ibuku." Melanie mengambil foto itu dari dinding dan melemparkannya ke lantai. "Aku nggak kangen dia. Nggak sedikit pun!"Orang yang paling disayangi Zaina semasa

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0623

    Setelah kehilangan Santo sekali, Yara dan yang lainnya tidak berani ceroboh lagi, terutama Siska."Rara, aku janji nggak akan membiarkan Paman Santo lepas dari pandanganku."Yara tertawa sambil menggelengkan kepalanya. "Oke, tutup pintunya, dia nggak akan bisa keluar. Aku keluar sebentar."Karena Santo selalu bicara soal menemui Zaina, Yara ingin pergi ke rumah keluarga Lubis untuk mengambil foto-foto Zaina. Dia sudah menelepon Melanie.Sampai di sana, dia melihat Amel sudah menunggunya dari kejauhan."Bibi Rara!" Amel melihat kedatangannya dan langsung berlari menghampiri. "Bibi Rara, kamu di sini."Yara memeluk Amel. "Wah, Amel sudah tambah tinggi dan cantik.""Bibi Rara juga tambah cantik," balas si kecil bermulut manis.Yara membawanya masuk ke dalam vila. Melanie sudah menunggu di ruang tamu."Barangnya di lantai atas, mungkin di kamar mereka." Melanie bangkit dan berjalan ke arah tangga. "Ayo kuantar ke atas.""Terima kasih." Yara meminta Amel bermain sendirian dan mengikuti ke a

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0622

    Ini pertama kalinya Amel melihat Yudha berbicara sangat serius dengannya. Wajahnya langsung terlihat takut dan dia berbisik, "Amel kasihan sama Ibu.""Ibumu kenapa?" Yudha berjongkok dan sedikit melunakkan nada bicaranya.Amel menggeleng dan mengulangi, "Ibu kasihan sekali."Yudha tidak bertanya lagi dan mengelus kepala si kecil. "Amel, mungkin suasana hati ibumu sedang buruk. Paman akan menghiburnya, tenang saja.""Terima kasih, Paman." Amel menghela napas dan melanjutkan bermain.Yudha duduk di sofa dan menunggu. Pikirannya terus terbayang penampilan Melanie barusan. Gelagatnya seperti orang mabuk, tapi tidak ada bau alkohol sama sekali di dalam kamar. Bau itu ...Yudha belum pernah merasakan bau seperti itu sebelumnya. Menyengat dan sangat tidak enak.Dia menunggu beberapa saat dan kemudian melihat Melanie turun. Melanie sudah berganti pakaian dan menata rambutnya, nyaris seperti orang yang berbeda, membuat Yudha bertanya-tanya apakah yang dilihatnya tadi itu hanya ilusi."Yudha, ke

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0621

    Selama beberapa hari berikutnya, Yara menghabiskan waktu bersama Yola dan Santo di siang hari. Lalu malamnya mengerjakan desain perhiasan bertemakan "Pulau" itu.Tapi, inspirasinya seakan sedang surut dan ide-ide yang dia pikirkan masih kurang memuaskan.Sidang perceraiannya semakin dekat.Di suatu sore, Yudha menerima telepon dari Amel sebelum pulang dari kantor."Paman sedang sibuk?" ucap gadis kecil itu dengan suara manis. "Amel sudah lama nggak ketemu Paman. Paman sedang sibuk bersama adikku ya?"Yudha terdiam. Beberapa waktu telah berlalu sejak Yovian datang ke rumah. Dia memang sudah lama belum bertemu Amel.Sejenak, dia merasa malu. "Paman minta maaf. Malam ini Paman ke rumahmu, oke?""Sekarang saja. Ayo makan di luar bersama Ibu." Amel tertawa usil. "Tapi jangan bilang Ibu. Beri dia kejutan.""Oke." Yudha menjawab ringan.Dia membereskan pekerjaannya sebentar dan segera pergi ke rumah keluarga Lubis. Tak disangka, Amel sudah menunggu di depan pintu."Amel ...""Ssst!" Amel mene

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0620

    "Nggak mungkin." Yara berpikir, satu-satunya pria yang dekat dengannya baru-baru ini adalah Felix.Menurutnya, dengan sifat Felix, dia tidak mungkin punya ini seperti ini. Saran dari Gio juga rasanya tidak mungkin sampai ke sini.Dia tidak tahu siapa lagi yang mungkin."Rara, gawat!"Yara tiba-tiba mendengar suara Siska dari belakangnya. Dia buru-buru menutup telepon. "Safira, aku ada urusan mendadak. Sampai di sini dulu ya, terima kasih!""Ada apa?" Dia menatap Siska dengan cemas."Ayahmu ... ayahmu hilang." Siska terengah-engah karena kelelahan. Dia jelas sudah mencari di sekitar untuk mencoba mencarinya sebelum memberi tahu Yara.Suaranya seperti menahan tangisan. "Kami terlalu fokus dengan Yola. Aku nggak tahu sejak kapan ayahmu pergi.""Nggak apa-apa. Tolong jaga Yola dulu, aku akan mencarinya." Yara menenangkan Siska dan segera menelepon polisi.Setelah menelepon polisi, dia menelepon Felix dan Gio."Oke, jangan khawatir, kami akan membantu mencari." Felix menenangkan Yara dan me

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0619

    Keesokan harinya setelah sarapan, cuaca di luar sangat cerah. Yara ingin mengajak Yola dan Santo berjalan-jalan."Aku ikut juga." Siska melambaikan kedua tangannya. Reaksi kehamilannya sudah jauh membaik akhir-akhir ini. Usia kandungannya sudah lima minggu.Yara meminta pengasuh memakaikan baju kepada Yola sementara dia pergi membantu Santo."Ayah, ganti baju dulu, lalu pergi jalan-jalan, oke?""Jalan-jalan?" Santo berpikir sejenak, "Ketemu Zaina?"Hati Yara terasa pilu. Dia hanya bisa berbohong, "Ya, jalan-jalan, menemui ibuku. Ayo Ayah, aku bantu pakai baju.""Oke, ketemu Zaina, ketemu Zaina ..." Santo terus bergumam dan segera berganti pakaian.Mereka turun ke bawah dan pergi ke lapangan kompleks. Yola di dalam kereta dorong bayi. Mata lebarnya berkedip-kedip, melihat ke mana-mana penuh rasa ingin tahu.Yara awalnya khawatir anaknya terlalu kecil untuk dibawa keluar. Tapi pengasuhnya mengatakan bahwa Yola tumbuh dengan sangat baik. Cuacanya sedang bagus, tidak terlalu dingin dan tid

DMCA.com Protection Status