Cahaya matahari pagi mengintip dari balik tirai putih yang tergerai menutupi jendela. Bau harum semerbak, terbawa oleh angin yang masuk dari ventilasi udara. Zhu Yui— seorang wanita 26 tahun membuka matanya, tubuhnya sudah otomatis terbangun, sudah terbiasa dengan rutinias hariannya. Jam di ponselnya sudah menunjukkan pukul tujuh pagi, mengumpulkan kesadarannya, ia kemudian bangun dan membuka tirai jendela itu. Kamarnya yang menghadap langsung ke arah cahaya matahari pagi membuat matanya silau, pemandangan biasa yang selalu ia temukan hari ini jauh lebih indah dari pada biasanya— musim semi sudah datang, bunga-bunga sudah bermekaran. Jalanan di penuhi dengan kelopak bunga yang berguguran, bau harum memanjakan penciuman. Ponselnya berbunyi, pesan dari sang kekasih baru saja ia terima. [Sekretaris Ray akan menjemputmu pukul delapan, kita akan bertemu nanti sore, ok.] tulis sang kekasih dengan mengirimkan emoji love padanya. [Kau tidak perlu merepotkan sekretatis Ray. Hari ini cuaca sa
Cahaya matahari pagi mengintip dari balik tirai putih yang tergerai menutupi jendela. Bau harum semerbak, terbawa oleh angin yang masuk dari ventilasi udara. Zhu Yui— seorang wanita 26 tahun membuka matanya, tubuhnya sudah otomatis terbangun, sudah terbiasa dengan rutinias hariannya. Jam di ponselnya sudah menunjukkan pukul tujuh pagi, mengumpulkan kesadarannya, ia kemudian bangun dan membuka tirai jendela itu. Kamarnya yang menghadap langsung ke arah cahaya matahari pagi membuat matanya silau, pemandangan biasa yang selalu ia temukan hari ini jauh lebih indah dari pada biasanya— musim semi sudah datang, bunga-bunga sudah bermekaran. Jalanan di penuhi dengan kelopak bunga yang berguguran, bau harum memanjakan penciuman. Ponselnya berbunyi, pesan dari sang kekasih baru saja ia terima. [Sekretaris Ray akan menjemputmu pukul delapan, kita akan bertemu nanti sore, ok.] tulis sang kekasih dengan mengirimkan emoji love padanya. [Kau tidak perlu merepotkan sekretatis Ray. Hari ini cuaca sa
"Apa aku terlambat?" Xian Mika, seorang gadis 26 tahun yang menggunakan gaun dress cantik berwarna baby blue menghampiri seorang pria yang sudah sangat familiar untuknya dari belakang. Bingkai kacamatanya berwarna senada dengan dress yang ia gunakan, rambutnya ia biarkan tergerai indah— sesuatu yang sangat jarang ia lakukan. Mika tidak perlu melihat wajah sang pria, hanya dari punggungnya ia sudah tahu jika pria itu adalah kekasihnya. "Kau hampir saja terlambat. Dari tadi Yui bertanya tentangmu." Blue Evander, yang entah sengaja atau tidak juga menggunakan dasi baby blue hari itu. Tubuhnya yang tinggi dan kekar dibalut oleh kemeja putih dan jas navy, merangkul wanita cantik berkacamata di sebelahnya untuk lebih dekat darinya, tetapi, Mika langsung menepis tangan itu dari pinggangnya. "Apa kau tidak lihat banyak orang di sini?" Dengan enggan Evan melepaskan pinggang kekasihnya, apa salahnya banyak orang? Orang lain juga membawa pasangan mereka dengan mesra. Kemudain ia ingat jika kek
Di sudut ruangan, Aiden sedang meyambut tamu undangan, lalu ia juga melihat Evan dari sudut matanya sednag bersama Hinode Tsuyo yang memamaerkan putri kecilnya yang lucu kepada teman-teman mereka. "Seriously, apa yang ditunggu oleh si biru itu? Lihatlah aku dan Hinode, walaupun bukan pilihna yang patut untuk di tiru, setidaknya sekarang kami bahagia bersama putri kami. Kami bahkan berniat untuk menambah anak satu atau dua lagi." Winter Vallery yang juga duduk bersamanya, berkomentar, untuk pernikahan Yui ia dan Hinode rela terbang dari USA ke sini. "Aku bahkan tidak percaya saat Yui mengatakan akan menikah dengan Aiden, bayangkan itu! Avery Aiden menikahi Zhu Yui, bukan menikah rahasia atau kabur keluar negeri sepertiku, namun sebuah pernikahan yang benar-beanr dirayakan, aku terkejut meilihat nyonya Ayana juga di sini." "Aku sudah memperingatkanmu bahwa akan ada ibu- nyonya ayana juga. Kau bersikeras untuk datang." "Kau gila? Bagaimana mungkin aku tidak datang di acara eprnikahanm
Selama seminggu penuh, Blue Evander harus pergi ke luar kota untuk perjanlanan bisnis. Setelah tingakatan sosial di hapuskan, perlahan-lahan semua orang mulai terbiasa dengan persamaan sosial yang sudah diterapkan. Perlahan-lahan sekitarnay terasa lebih baik sekarang. Akan tetapi, hal yang menjadi kegelsahaannya bukan masalah tingkatan sosial yang sudah dihapuskan, melainkan kata-kata sang kekasih saat sebelum ia berangkat. 'Cepatlah kembali, aku ingin bicara padamu dan menunjukkan bahwa kau tidak perlu menggung semuanya sendiri. Aku adalah wanita yang tangguh.' Kurang lebih Mika mengatakan itu. Evan meminta Mika untuk mengatakan apa yang ingin ia bicarakan dengannya, namun sang kekasih saat itu malah menggeleng sambil tersenyum licik. Tidak bisa dibairkan, hatinya menjadi tidak nyaman selama perjalan ini. Selama seminggu, Xian Mika mengabaikannya, tidak menbalas pesannya walaupun sang wanita sudah jelas membaca pesan yang ia kirim, bukan hanya itu, wanita berkaca mata itu bahwa men
Sejak kecil orang-orang selalu memujinya. Ia tidak pernah melihat wajah sang ibu yang meninggalkannya selamanya sejak kelahirannya, ia juga sangat jarang melihat wajah sang ayah yang merupakan seorang pria tersibuk menurutnya. Ia hidup dengan banyak relatif. Jika hari ini ia tinggal bersama kakek dan nenek, maka besok ia akan tinggal bersama bibi Clorine, atau pakai Carly, terkadang ia juga tinggal bersama sepupunya Cyntia dan Clara terkadang ia akan pulang ke rumah paman Carles sepulangnya dari sekolah, atau bibi Ayana akan membawanya untuk tinggal bersamanya. Angela Clee yang terlahir dari keluarga cabang keluarga Angela mendapatkan perlakuan berbeda dari sepupunya yang lain. Tidak seperti yang lain, dari keluarg cabang hingga kelaurag inti Angela menyukainya. Jika kalian bertanya kenapa, maka ia akan menjawab karena mereka mengasihinya. Ia sudah mendapatkan ucapan dan tatapan kasihan itu sejak ia belum mengerti apa itu kasihan, ia bahkan belum bisa mengerti ketika orang-orang men
"Apa kau pikir ini adalah kehidupan yang kau inginkan?" tanya Aiden setelah batu yang ia lempar tenggelam. Itu adalah pantulan terbanyaknya hari itu. Remaja itu menarik nafas berat dan dalam dan kemudian duduk di sampingnya. "Apa ini yang aku inginkan? AKu bahkan tidak bisa meminta apapun lagi dalam hidup ini. Aku lahir tanpa seorang ibu sedangkan ayahnya mengabaikanku, aku tidak pernah memeiliki kehidupan yang aku iginkan." ujarnya. Kehidupannya jauh lebih baik dari saat ia kecil, namun bukan berarti ia menyukainya. Ia masih merasa tertekan. "Aku bertemu seseorang." lanjut Aiden. "Awalnya aku membiarkannya karena ia memberi banyak hal dalam hidupku, tetapi sekarang aku pikir aku menyukainya." Aiden menyukai seseorang, dan itu bukan dirinya. "Apa kau pernha menyukai seseorang?" tanya Aiden. Menyukai seseorang, selain Aiden satu-satunya orang yang membaut hatinya bergetar adalah seorang pemuda yang ia tamui ketika kemping bulan lalu. Seorang pria yang membuatnya nyaman dan terlintas
"Wah.. anda cantik sekali nona Angela." Lilian, seorang make up artis yang merias Clee tidak henti-hentinya memuji wanita muda yang duduk dengan tenang. Ia sudah lama bergelut dalam dunia tata rias. Ia dan timnya adalah seorang make up artis dan penata gaya yang tidak terikat dengan perusahaan atau artis manapun, namun jangan salah pengalaman dan nama mereka sudah tidak asing lagi di industri ini. Lalu seseorang bernama Zhu Yui dari majalah yang tidak pernah ia dengar mengehubunginya, memintanya untuk menjadi penata rias untuk Angela Clee. Majalah ini bahkan bukan perusahaan yang terkenal, mereka berani memintanya untuk merias Angela Clee? ANgela Clee yang itu? Awalnya Lilian dan tim tidak percaya, walaupun bukan seorang artis, nama Angela Clee tidak kalah besar dengan aktor-aktor terkenal lainnya. Akan tetapi Zhu Yui berani membayar mereka dengan mahal serta berani membayar mereka di muka. Apakah ia akan benar-benar merias Angela Clee atau tidak, itu tidak lagi menjadi masalah. Lal