Home / Pernikahan / Cinta yang Disadari Usai Bercerai / Bab 15. Sesakit Ini Rasanya

Share

Bab 15. Sesakit Ini Rasanya

Author: Rina Novita
last update Last Updated: 2023-01-17 19:38:22

"Ikutlah dengan kami pulang ke kampung!" Sudah ketiga kalinya Bu Ani mengajak Nadira untuk pulang. Semalam mereka mendapat kabar dari kampung bahwa nenek sakit keras dan masuk rumah sakit. Bu Ani dan Mamak memutuskan untuk kembali ke kampung halaman mereka.

"Maaf, Bu, Dira indak bisa. Selain Nafa masih kecil, Dira juga masih menjalankan masa iddah," jelas Nadira.

Wajah Bu Ani tampak sedih. Sesungguhnya dia mengerti dengan alasan yang disampaikan anak perempuan satu-satunya itu. Namun wanita paruh baya itu sangat berat meninggalkan Nadira sendirian dalam keadaan sekarang ini.

Sejak bercerai dengan Farhan sebulan yang lalu, Nadira memang tidak pernah kemana-mana. Semua pekerjaannya masih dia kerjakan dari rumah. Sesekali Farhan datang menengok Nafa. Nadira memang tidak pernah melarang Farhan untuk datang. Hanya saja wanita itu sering mengingatkan agar Farhan tidak terlalu sering datang. Karena beberapa kali Erika masih mengacamnya.

Farhan pun mengerti. Mantan suami ,Nadira itu jug
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ahmadfirdaus
fix itu surat cerai....
goodnovel comment avatar
Mulia Sadat
buka ... pake bonus iklan aja
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Cinta yang Disadari Usai Bercerai   Bab 16. Hati yang Merindu

    Farhan terhenyak melihat kertas yang berada ditangannya. Dibacanya perlahan lembaran yang bertuliskan 'Akte Cerai' dengan namanya dan nama Nadira tertera di sana. "A-apa ini?" Seperti orang linglung, Farhan bertanya pada Nadira. "I-itu s-surat cerai ki ... ta, Uda." Nadira pun terbata-bata ketika melihat wajah pias mantan suaminya. Entah kenapa saat ini dia juga merasakan kesedihan yang luar biasa. Namun sekuat tenaga dia tahan agar buliran bening itu tidak tumpah. Sebisa mungkin dia tak akan menangis di depan mantan suaminya itu. Dengan susah payah Farhan menghirup oksigen di sekitarnya. Kali ini dirinya seakan sangat sulit untuk bernapas. Dadanya bagaikan terhimpit batu yang sangat besar. Betapa sesak rasanya menerima kenyataan ini. Kenyataan bahwa Nadira bukanlah istrinya lagi. Bagaimana jika ada pria lain yang mendekatinya? Farhan sangat tidak rela. Nadira adalah wanita terbaik dan terhebat yang dia kenal. Walaupun baru belakangan ini dia menyadari hal itu. Sesaat terlintas

    Last Updated : 2023-01-17
  • Cinta yang Disadari Usai Bercerai   Bab 17. Kunjungan Farhan

    "Sore Pak Farhan. PT. Narashop ingin membahas tentang penawaran kerjasama yang kita tawarkan tempo hari." Seketika wajah Farhan berbinar mendengar kabar berita dari sekretarisnya. Sontak pulpen dan dokumen yang berada di genggamanmya dia lepaskan. Memilih untuk lebih fokus pada pembahasan PT Narashop. "Tolong jadwalkan pertemuanku dengan pihak Narashop. Oh, ya. Aku ingin menghandle langsung proyek ini. Pastikan Aku langsung bertemu dengan CEO dari PT Narashop," perintah Farhan bersemangat. "Baik, Pak." "Usahakan secepatnya. Aku ingin pertemuan diadakan di kantor mereka. Kalau bisa besok siang." "Besok siang?" Sekretaris itu tampak terheran melihat Farhan yang sangat bersemangat untuk proyek kerjasama kali ini. "Ya, pastikan besok siang aku bisa bertemu dengan pemilik dari Narashop itu," tegas Farhan seraya bersiap untuk pulang. "Baik, Pak," sahut sekretaris itu lagi seraya pamit undur diri. Setelah mematikan laptopnya, Farhan beranjak dari kursinya kemudian melangkah hendak k

    Last Updated : 2023-01-17
  • Cinta yang Disadari Usai Bercerai   Bab 18. Kembalinya Neil

    Apa kabar, Dira?" Farhan memecah kecanggungan diantara mereka."Alhamdulilah Baik, Uda," sahut Nadira seraya menjatuhkan bobotnya pada sofa. "Apa anak kita sehat-sahat?" tanya Farhan lagi."Nafa insyaAllah sehat," jawab Nadira tersenyum."Maaf, aku datang lebih awal. Mungkin mengganggu waktumu. Tapi jika tidak keberatan, aku ingin mengajakmu makan siang di luar. Bagaimana?" Farhan sangat bersemangat. Pria itu berharap Nadira memenuhi ajakannya."Makan siang?" Nadira berpikir sejenak. Sungguh ini suatu kejutan baginya. Selama menikah dengan Farhan tak pernah sekalipun pria itu mengajaknya pergi. Apalagi untuk makan berdua di luar. Sekilas teringat olehnya jika dulu setiap libur Farhan tidak pernah berada di rumah. Apalagi jika malam minggu. Farhan selalu pulang hingga larut malam. Dia menduga saat itu suaminya pasti habis berkencan dengan Erika.Namun saat ini, ternyata Farhan mengajaknya untuk makan siang diluar berdua saja. Sungguh sesuatu yang tak pernah dia duga sebelumnya. "Iy

    Last Updated : 2023-01-17
  • Cinta yang Disadari Usai Bercerai   Bab 19. Lepaskan Nadira

    Farhan membelokkan mobilnya pada salah satu restorant padang ternama yang tidak begitu jauh dari kantor Nadira. Setelah memarkir mobilnya di halaman parkir, Farhan keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Nadira. Mereka melangkah dan masuk ke dalam restorant. "Selamat siang, Pak. Silakan ..!" Seorang pelayan menyambut kami di depan pintu. "Private room apa masih ada yang kosong?" tanya Farhan. "Ada di atas, Pak. Mari saya antar!" Farhan meminta Nadira untuk berjalan di depannya dan mengikuti pelayan itu. Sebuah ruangan berdinding kaca yang dirancang untuk satu keluarga cukup luas, diisi oleh hanya mereka berdua. Beberapa pelayan mulai meletakkan nasi serta lauk pauk di atas meja. "Dira mau tambah martabak atau sate ?" "Tidak usah, ini sudah cukup, Uda," tolak Nadira secara halus. Mereka mulai makan dengan sesekali berbincang ringan. Farhan berkali-kali tersenyum dan mencuri pandang pada Nadira. Sungguh rasanya waktu tak ingin berlalu. Setelah makan, Mereka mulai

    Last Updated : 2023-01-17
  • Cinta yang Disadari Usai Bercerai   Bab 20. Pulang Kampung

    "Hei, Bung! Kamu tidak dengar, hah? LEPASKAN NADIRA..!!!" Sontak keduanya menoleh pada arah suara yang menggelegar itu. Nadira berkesempatan melepaskan diri dari dekapan Neil. "Memangnya Anda siapanya?" Neil memandang sinis pada Farhan.. "Saya ... adalah ...." Ucapan Farhan terhenti, matanya beralih menatap manik indah milik Nadira. Sesaat mereka saling pandang. Neil menoleh pada Nadira dengan tatapan penuh tanda tanya. Dirinya berharap Nadira dan Farhan tidak ada hubungan apa-apa. Namun saat ini dia begitu sangat ingin tahu dari mulut Nadira sendiri. "Neil, Farhan adalah ... mantan suamiku." gumam Nadira yang terdengar jelas oleh Neil dan Farhan. Sungguh Neil sangat terkejut. Pasalnya dia tidak pernah tau kalau Nadira telah menikah setahun yang lalu. Namun pria bule itu segera menyembunyikan keterkejutannya. "Oh, cuma mantan. Oke, oke. Maafkan Aku. Tadi aku terlalu bersemangat dan sangat merindukanmu, Nara." Neil menangkupkan kedua tangannya di depan dada. Nadira mengangguk

    Last Updated : 2023-01-17
  • Cinta yang Disadari Usai Bercerai   Bab 21. Memperjuangkan Dirimu

    Pesawat yang ditumpangi Nadira dan Farhan baru saja mendarat di Bandara internasional Minangkabau. Farhan mendorong stroller Nafa menuju tempat pengambilan koper. Sementara Nadira melangkah di sampingnya. "Tunggulah di sini bersama Nafa. Aku ambil koper kita dulu." "Baik, Uda," jawab Nadira seraya mengambil alih stroller Nafa dari tangan Farhan. Mantan suaminya itu kemudian melangkah menuju tempat pengambilan koper. Sementara Nadira berdiri di tepi ruangan besar itu menunggu Farhan kembali. Nafa masih tertidur. Di pesawat tadi Nafa sudah kenyang minum ASI melalui botol susu. Nadira memang membawa beberapa botol stok ASI. Wanita yang saat ini memakai switer coklat muda itu tersenyum mengingat perhatian Farhan selama berada di pesawat tadi. Farhan bersedia menggantikan memangku Nafa dan memberi kesempatan pada Nadira untuk tidur beberapa saat. Nadira memang merasakan sangat lelah, walaupun dia juga tahu Farhan pun belum istirahat sejak pulang dari kantor tadi. Namun Farhan seperti

    Last Updated : 2023-01-18
  • Cinta yang Disadari Usai Bercerai   Bab 22. Tunggu Uda, Dira!

    "Tenanglah. Jangan cemas! Kita hadapi bersama." Farhan mencoba menenangkan Nadira yang nampak pucat karena cemas. Mantan istrinya itu tidak pernah membantah orang tua. Oleh sebab itu dia begitu ketakutan saat ini. Mobil berhenti di depan rumah gadang yang sudah tak asing lagi bagi Nadira. Rumah gadang tempat Nadira dan Farhan bersanding ketika baralek gadang setahun yang lalu. Malam itu hati Nadira sangat berbunga-bunga, dipersunting oleh seorang pria tampan pilihan Ibu dan Mamaknya. Sepanjang malam baralek itu sebuah harapan hadir dalam hidupnya untuk meraih kebahagiaan bersama suaminya. Pada malam itu juga telah terpatri dalam dirinya untuk patuh dan berbakti pada suaminya kelak. Namun apa yang terjadi semua bertolak belakang. Harapan yang dia impikan tak menjadi kenyataan. "Dira, kita sudah sampai. Ayo kita turun!" "Astaghfirullah. Maaf, Uda!" Suara Farhan membuat Nadira tersentak dari lamunannya. Halaman rumah gadang masih tampak sepi. Beberapa anak-anak kecil sedang bermain

    Last Updated : 2023-01-19
  • Cinta yang Disadari Usai Bercerai   Bab 23. Dijodohkan Lagi

    "Bagaimana bisa kamu pulang bersama dengan si Farhan itu?" tanya Bu Ani siang itu setelah Nadira menidurkan Nafa. "Uda Farhan tak mungkin melepas Nafa hanya berdua denganku untuk melakukan perjalanan jauh, Bu. Apalagi perjalanan ini mendadak tanpa ada persiapan. Oh ya, kenapa nenek tidak kita bawa saja ke rumah sakit, Bu?" "Nenekmu sudah tua, dia hanya ingin bertemu denganmu. Lihat saja, setelah melihatmu beliau nampak lebih sehat dan sudah mau makan," sahut Bu Ani sambil mamandang Nenek Suna yang sudah berumur sekitar tujuh puluhan. Wanita tua bertubuh kurus itu terbaring di atas ranjang di ujung ruang utama rumah gadang itu. "Tapi bagaimanapun juga penyakit nenek harus diperiksa, Bu! Ayolah, masalah biaya, biar Dira yang urus semuanya." Nadira terus mendesak. "Sudahlah, Dira ..., Aku tak apa. Aku hanya mau melihatmu bahagia." suara serak Nek Suna terdengar pelan. Nadira perlahan menghampiri Nek Suna. "Dira sudah bahagia, Nek. Jangan terlalu memikirkan Dira," ucap Nadira ters

    Last Updated : 2023-01-20

Latest chapter

  • Cinta yang Disadari Usai Bercerai   Bab 83. Terdesak

    "Saya sudah mendapatkan informasi keberadaan Pak Neil, Bu." Seorang pria muda berbicara setengah berbisik dengan Erika di sebuah cafe. "Bagus, Dipa! Dimana suami saya sekarang?" Erika tampak tak sabar. Rokok di tangannya kembali ia hisap dalam-dalam. "Pak Neil kembali ke NaraShop. Dan mereka sekarang tinggal di salah satu kamar kost di sekitar setia budi." Erika mendengkus kesal. " Nadira! Apa perempuan itu yang membantunya? Kurang ajar!" Erika mematikan rokoknya, lalu bangkit berdiri setelah meletakkan selembar uang berwarna merah di meja. "Mau kemana, Bu?" Pria bernama Dipa itu ikut berdiri lalu menyusul Erika ke area parkir. "Aku mau urus suamiku. Kamu urus sekretaris kampungan itu di rumah kostnya! Kalau perlu bunuh saja!" seru Erika tanpa menyadari bahwa suaranya telah menarik perhatian orang-orang di sekitarnya. "Bu, hati-hati!" Dipa berbisik mengingatkan Erika yang sedang emosi. Tanpa menunggu lagi Erika masuk ke dalam mobil lalu melaju menuju Narashop. "Maaf, Bu Nad

  • Cinta yang Disadari Usai Bercerai   Bab 82. CCTV

    "CCTV! Ya, aku belum melihat CCTV itu sampai tuntas," pikir Neil sambil menatap iba pada Tiara. Ada rasa penyesalan yang begitu dalam yang dirasakan Neil saat ini. Tiara banyak berubah. Mantan sekretarisnya yang dulu begitu cekatan, energik dan ceria, kini menjadi lebih pendiam. Bahkan Tiara sangat menderita. "Ini semua karena aku. Aku yang menyebabkan dia seperti ini," sesal Neil dalam hati dengan rasa sesak yang begitu menghimpit. Perlahan ia mendekati Tiara. Namun istrinya itu melangkah mundur. "Tia ... kenapa?" Tiara menggeleng. "Jangan, Pak. Aku nggak pantas lagi jadi istri Bapak." Suara Tiara serak, tubuhnya terduduk di ranjang sambil memeluk kedua kakinya. "Tolong jangan bicara seperti itu!" Dada Neil bergemuruh. Sesaat ia menatap istrinya yang tertunduk dengan pandangan kosong. Setelah menghela napas panjang, ia kembali berbicara. "Ya sudah, kamu istirahat dulu. Setelah aku mandi, kita makan." Dengan langkah berat Neil meninggalkan Tiara dan masuk ke kamar mandi. I

  • Cinta yang Disadari Usai Bercerai   Bab 81. Trauma

    "Siapkan uang untuk saya sebanyak satu milyar dari uang pribadi Neil!" Suara Erika cukup keras memberikan perintah pada Joe. "M-maksud Bu Erika? M-maaf, Bu, s-saya tidak berani mengeluarkan uang tanpa izin pimpinan." Joe menjawab dengan takut-takut. Ia sangat paham dengan karakter Erika yang tidak mau dibantah. "Hei! Kamu pikir saya siapa? Kamu nggak menghargai saya? Uang Neil itu juga uang saya! Ngerti, kamu?" Nada bicara Erika mulai meninggi. Wanita itu juga menggebrak meja Joe secara spontan hingga mengeluarkan suara yang sangat keras. Joe makin gugup dan gemetar. Erika melotot dengan tatapan penuh amarah padanya. "Siapkan uang itu sekarang juga! Cepaat!" Erika yang sudah panik karena kedatangan para penagih hutang ke rumahnya, membuat emosinya tidak dapat terkontrol. Bagaimanapun caranya, ia harus mendapatkan uang itu hari ini juga. Erika makin gelisah, hingga ia tidak menyadari bahwa seseorang sejak tadi berdiri di depan pintu ruangan itu, memandangnya dengan geram. "Untu

  • Cinta yang Disadari Usai Bercerai   Bab 80. Dikejar Penagih Hutang

    "Tiara ... Aku mau ...." Wajah Neil kian mendekat pada Tiara hingga wanita itu menjadi gugup. "Jangan aneh-aneh deh, Pak!" gumam Tiara dengan wajah bersemu kemerahan. Saat ini Neil menatapnya penuh damba. "Habisnya kamu cantik banget. Wangi!"bisik Neil. Satu tangannya mulai menyentuh tengkuk Tiara. Keduanya saling menatap penuh cinta. Kalau saja Tiara tidak sedang sakit, entah apa yang akan terjadi. Saat ini Neil berusaha menahan diri untuk tidak menuruti keinginan hatinya. "Aku mandi dulu. Istirahatlah!" Akhirnya Neil meninggalkan sebuah kecupan hangat di kening Tiara, sebelum ia masuk ke kamar mandi. Tiara mengangguk. Ia tersenyum lega dan langsung merebahkan tubuhnya setelah menyiapkan pakaian untuk Neil. Keluar dari kamar mandi, Neil menemukan Tiara sudah terlelap. Setelah berpakaian, ia menyelimuti tubuh Tiara dan kembali mencium wajah cantik itu dengan sangat pelan. Ia tidak mau sampai Tiara terganggu. Malam itu, Neil memilih menyibukkan dirinya dengan pekerjaan. Banyak ha

  • Cinta yang Disadari Usai Bercerai   Bab 79

    "Tiara ... Tiara ...!" "Astaga, Pak! Itu ada orang-orang kantor!" Wajah Tiara memucat. "Bagaimana ini, Pak?" Tiara panik. "Buka saja kacanya." Neil menjawab tenang. Perlahan Tiara memutar tubuhnya menghadap kaca. Nampak tiga orang wanita berpakaian ala kantoran yang tak sabar ingin melihat ada apa di balik kaca mobil itu. Tiara mulai menekan tombol pada sisi pintu. Kaca pun perlahan turun. "Tuh, kan! Gue bilang juga apa. Itu beneran Tiara. Woi, Tiara, lo ngapain mesum sama om-om di dalam mobil?" Seorang wanita dengan tidak sabarnya melongokan sedikit kepalanya. Mereka memang tidak melihat jelas siapa yang ada bersama Tiara tadi. Sedangkan yang lainnya ikut berusaha mengintip dari kaca lainnya yang ternyata cukup gelap. "Mana tuh Om-Om? Kok, nggak ada?" "Siapa yang Om-Om?" Seketika para wanita itu menoleh ke belakang ketika mendengar suara bariton yang begitu mendominan. "Hah, Bos Neil?" sontak wajah,-wajah penuh rasa penasaran tadi berubah pucat. Mereka menyadari pakaian y

  • Cinta yang Disadari Usai Bercerai   Bab 78

    "Tiara ... Tiara ..!" Bagai orang kesetanan Neil berlari dengan wajah panik menuju area parkir. Ia tak manghiraukan panggilan Vivi dan security yang ia lewati. "Hei, mau apa kalian?" Neil berteriak dari kejauhan melihat tiga orang pria bertubuh besar berada di sekitar mobilnya. Pria bule bertubuh tinggi itu mempercepat larinya. Namun, tiga pria tak dikenal itu telah melesat pergi. "Tiara ... Tiara ..., ini aku! Tolong buka pintunya!" Tiara menutup wajah dengan kedua tangannya sambil menangis dan menjerit. Teriakan Neil yang awalnya tidak terdengar, membuatnya bergegas membuka pintu saat wajah suaminya itu muncul di balik kaca. "Pak, ... Pak ... aku takut." "Tiara ... tenanglah. Ada aku ... tenanglah!" Neil bergegas menarik tubuh Tiara dan langsung mendekapnya. Ciuman bertubi-tubi ia layangkan ke puncak kepala Tiara agar istrinya itu tenang. Pras membelai kepala Tiara penuh kasih sayang. Sesekali matanya terpejam seakan sedang menikmati pelukan hangat mereka. "Astaga, Nei

  • Cinta yang Disadari Usai Bercerai   Bab 77. Kembali ke NaraShop

    "Istirahatlah sejenak. Tunggu Aku di sini sebentar. Aku akan menemui Nadira di dalam sana!" pinta Neil pada Tiara. Lalu pria bule itu keluar dari dalam mobilnya. Hari ini Tiara sudah boleh pulang oleh dokter. Sejak kemarin Neil tidak pulang ke rumahnya. Ia tidak mau meninggalkan Tiara sedetikpun. Ia tidak mau ceroboh lagi hingga keselamatan Tiara terancam. Pulang dari rumah sakit, Neil langsung menuju NaraShop hendak menemui Nadira. Sebagian besar saham pribadinya ada di sana. Ia akan membicarakan masalahnya pada sahabatnya itu. "Nadira? Bukankah itu nama wanita yang dulu pernah dekat dengan Pak Neil?" Tiara gelisah dalam hati. Ia khawatir Neil akan kembali mengingat cinta lamanya pada wanita itu. Dulu, sebelum menikahi Erika, sedikit banyak Tiara mengetahui tentang kisah cinta bosnya itu. Ia tau sudah sejak lama Neil mencintai Nadira. Apapun akan ia lakukan demi NaraShop, termasuk menanamkan sebagian besar sahamnya demi kemajuan perusahaan itu. Karena itulah Tiara menunggu N

  • Cinta yang Disadari Usai Bercerai   Bab 76. Kedatangan Mami

    "Mami ..." Neil sontak berdiri. Namun satu tangannya meraih jemari Tiara dan mengenggamnya erat. Wajah istri simpanannya itu nampak cemas dan ketakutan. Ia sangat mengenali Nyonya Helda yang sangat tegas. Nyonya Helda menatap Tiara tajam penuh kebencian. "Perempuan murahan kamu. Berani-beraninya kamu menggoda anakku. Berapa uang yang kamu inginkan? Katakan saja!" Wanita yang dipanggil Mami oleh Neil itu berkata dengan emosi yang meletup-letup dan napas yang memburu. "M-maafkan saya, Nyonya Helda!' parau suara Tiara yang menunduk, tak sanggup menerima tatapan dari wanita paruh baya iru. "Sudah jangan banyak bicara, katakan berapa uang yang kamu inginkan, lalu tinggalkan putraku!" "Mami ..., Apa-apaan ini?" protes Neil. Genggamannya pada jemari Tiara samakin erat. Pertanda dia tak ingin berpisah dari Tiara. Sementara Tiara hanya diam tak menjawab. Wanita itu hanya duduk menunduk menahan gemuruh di dada. "Neil, tinggalkan wanita murahan ini, dan kembalilah pada Erika!' Ucapan te

  • Cinta yang Disadari Usai Bercerai   Bab 75. Ciuman Bos

    Neil kembali tiba di rumah sakit. Ia masuk ke ruang UGD untuk menghampiri Tiara. Namun dia tak menemukan istrinya di tempat terakhir dia meninggalkannya tadi.. "Suster, istri saya dipindahkan ke mana?" "Ibu Tiara sudah kami pindahkam ke ruang rawat VIP Pak. Di kamar 105." Setelah mendapat jawaban dari salah satu perawat UGD, Neil langsung menuju ruang VIP dengan setengah berlari. Ia sangat mengkhawatirkan keadaanTiara saat ini. Neil berhenti tepat di depan kamar dengan nomor pintu 105. Perlahan membuka handle pintu agar tak mengeluarkan suara yang akan mengganggu istrinya. Hati pria bule itu mencelos melihat Tiara masih menangis sambil berbaring. Wanita itu pasti sangat sedih. Rasa sedih yang berlipat-lipat dirasakan Tiara saat ini." Tiara ..." Neil meraih kursi dan duduk tepat disamping Tiara. Tangannya membelai lembut kepala istrinya. "Tiara ..., sudah ya. Jangan menangis lagi. Ini semua salahku. Seharusnya aku tak meninggalkanmu." Tiara masih tak mau menoleh padanya. Tatap

DMCA.com Protection Status