Neil mengangguk.Tubuh Yvonne terasa membeku, seolah baru disiram menggunakan sebaskom air dingin. Dari ujung kepala ke ujung kaki terasa sangat dingin.Bukankah Shawn tidak menyukai Jolene? Jika tidak memiliki perasaan, kenapa Shawn bisa menghamili Jolene?"Yvonne, kamu baik-baik saja?" Neil bertanya saat melihat raut wajah Yvonne yang muram."Aku nggak apa-apa." Yvonne tersadar dari lamunan dan menggelengkan kepala.Ketika mengetahui Jolene mengandung anaknya Shawn, Yvonne merasa agak kecewa. Namun Yvonne segera menenangkan diri dan berpikir secara rasional. Meskipun berstatus suami-istri, pernikahan mereka terjadi atas dasar paksaan. Jadi Shawn bebas berhubungan dengan siapa pun, sedangkan Yvonne tidak memiliki hak untuk marah."Yvonne, ada yang aneh sama kamu. Jangan-jangan kamu menyukai Shawn?" Neil menatap Yvonne dengan curiga."Aku? Menyukai Shawn?" Yvonne menatap Neil."Iya." Neil mengangguk."Aku kesal bukan karena menyukai Shawn, tapi aku pusing memikirkan masalahku sendiri."
Shawn menatap Jolene tanpa bergeming. Jolene gugup menghadapi tatapan Shawn yang mengintimidasi. Jolene takut kalau kebohongannya akan terbongkar.Setelah beberapa saat, Shawn baru berkata, "Kalau yang kamu kandung memang anakku, aku menginginkannya."Hati Jolene terasa berbunga-bunga saat mendengar jawaban Shawn. Jika Shawn tidak ada berada di sampingnya, Jolene mungkin sudah tertawa riang.Namun saat ini Jolene harus menjaga citranya di hadapan Shawn, dia tidak boleh tampak terlalu bersemangat."Apakah kamu akan menikahiku?" tanya Jolene."Tidak," Shawn menjawab dengan dingin dan acuh.Sesaat mendengar jawaban Shawn, senyuman di wajah Jolene sontak membeku. "Apa maksudmu?""Aku hanya menginginkan anakku, bukan kamu," jawab Shawn sambil berusaha bersabar."Lalu, sekarang kamu mau membawaku ke mana?" Jolene makin panik."Rumah sakit," jawab Xavier sambil melirik ke arah Jolene. "Kamu hanya perlu melahirkan anak itu."Jolene tak hanya terkejut, dia juga ketakutan mendengar jawaban Xavie
Ketika Shawn sadar, dia membuka matanya secara perlahan saat mencium aroma rumah sakit yang begitu menusuk."Pak Shawn." Sava selaku sekretaris mengulurkan tangan untuk memapah Shawn."Tidak perlu." Shawn melambaikan tangan dan menolaknya. "Bagaimana keadaan Xavier?""Xavier baru selesai menjalani operasi, sekarang masih belum sadarkan diri. Anda mengalami gegar otak ringan, dokter menyarankan Anda untuk banyak istirahat," jawab Sava.Sesaat mengingat darah yang mengalir dari kaki Jolene, Shawn mengerutkan alis dan bertanya, "Bagaimana keadaan Jolene?""Kata dokter, Jolene mengalami keguguran. Tubuhnya hanya terluka sedikit, tidak ada masalah besar. Saat aku datang, Jolene baru sadarkan diri. Sekarang dirawat di ruangan sebelah." Sava bertanya dengan ragu, "Apakah aku perlu memanggilnya datang?"Shawn melambaikan tangan. Perasaan Shawn terasa berkecamuk, dia tidak menyukai Jolene, dia juga tidak ingin wanita itu menjadi ibu dari anaknya. Namun Shawn sama sekali tidak pernah berpikir un
Yvonne merasa tidak berhak menjadi istri Shawn. Jika orang-orang tahu istri Shawn mengandung anak dari pria lain, reputasi dan nama baik Shawn akan tercoreng.Terdengar suara dedaunan yang ditiup, angin sejuk berembus di tengah musim gugur.Yvonne mempercepat langkahnya, dia berencana untuk mengajak Shawn membahas masalah perceraian. Namun tak berapa lama, sebuah mobil berhenti dan mengadang jalan Yvonne.Beberapa pria berbadan kekar keluar dari mobil dan langsung menutupi kepala Yvonne dengan menggunakan kain hitam, lalu menyeretnya masuk ke dalam mobil."Uhm ...." Yvonne tidak bisa melawan.Setelah perjalanan cukup panjang, mobil berhenti dan Yvonne diseret keluar. Meskipun kepalanya ditutup, mulut Yvonne tidak diikat sehingga dia masih bisa berbicara."Siapa kalian? Kenapa menangkap aku?" tanya Yvonne."Kendaraan dengan pelat 778VQ adalah mobilmu, 'kan?"Yvonne mengangguk. Samantha menggunakan tabungannya untuk membelikan Yvonne mobil tersebut. Dulu Yvonne memang menyetir mobil ters
"Ayah, Ibu, tolong selamatkan aku. Kalau nggak, aku bisa dipenjara." Niko menarik tangan Kayla dengan panik."Apa lagi yang kamu lakukan?" Calvin mendengus dingin saat melihat putranya yang tidak bisa diandalkan. Selain membuat masalah, sepertinya tidak ada hal lain yang bisa dilakukan Niko."Aku, aku menggunakan mobil Kak Yvonne buat belajar menyetir, lalu ... aku nggak sengaja menabrak mobil orang," jawab Niko."Apa?" Calvin langsung naik pitam. "Kemarin menusuk mata orang sampai hampir buta, kamu tahu berapa banyak uang yang aku keluarkan untuk ganti rugi? Sekarang malah menabrak orang, tidak punya SIM lagi. Kamu sudah bosan hidup, ya?""Sayang, jangan marah-marah. Dia adalah putra kita satu-satunya, kita harus menolongnya. Dia belum lulus kuliah, aku nggak mau anakku dipenjara. Lagi pula mobilnya punya Yvonne, bilang saja Yvonne yang menabrak ...," bujuk Kayla."Kayla, jangan macam-macam!" Samantha tidak pernah membentak orang. Di dalam hidupnya, ini adalah pertama kalinya di berte
Setelah selesai bicara, Calvin langsung beranjak ke atas.Kayla mengentakkan kakinya dengan kesal. Dia tidak mungkin menelantarkan putranya sendiri."Ayo, bawa aku ke lokasi kejadian." Kayla menarik tangan Niko."Ayah ...."Kayla memotong ucapan Niko, "Apa lagi? Cepat, urus masalahmu dulu. Kamu yang membuat ayahmu marah!"....Sesampainya di atas, Calvin melihat Samantha sedang membereskan pakaian dan barang-barangnya.Calvin menghampiri Samantha, lalu menarik pakaian yang sedang dipegangnya. "Kita sudah menikah selama puluhan tahun, untuk apa bercerai?""Untuk apa bercerai? Aku nggak mau putriku dimanfaatkan terus menerus." Samantha menyeringai dingin."Kapan aku memanfaatkan putrimu? Kamu tahu sendiri berapa banyak uang dan tenaga yang aku korbankan untuk Yvonne," jawab Calvin."Hem, jangan kira aku nggak tahu apa-apa. Calvin, coba tanyakan pada hati nuranimu! Sejak kamu menggunakan penyakitku untuk mengancam Yvonne, aku sudah mati rasa. Awalnya aku mengira kamu selingkuh karena aku
"Maaf, aku Neil. Sekarang Yvonne sedang dioperasi, dia mengalami luka yang cukup berat," jawab Neil yang berdiri di depan ruang operasi.Samantha membelalak saat mendengar jawaban Neil. "Putriku ... terluka?""Iya." Neil mengangguk."Di rumah sakit apa?" Perasaan Samantha terasa campur aduk."Rumah Sakit Umum Wilayah Militer Kedua," jawab Neil."Baik, aku akan segera ke sana." Samantha menutup telepon dan buru-buru memanggil taksi.Di rumah sakit."Apakah anakku bisa diselamatkan?" Yvonne menarik tangan dokter yang mengoperasinya.Setelah melalui pemeriksaan, salah satu dari kedua anak kembar Yvonne telah keguguran, sedangkan yang satu lagi masih bisa diperjuangkan."Kamu yakin mau mempertahankan janin ini?" tanya dokter.Wajah Yvonne tampak pucat, bibirnya pecah-pecah, dan suaranya terdengar serak. "Tolong selamatkan anakku.""Aku akan berusaha," jawab dokter.Yang mengoperasi Yvonne adalah salah satu dokter kandungan terhebat, kemampuannya tidak perlu diragukan lagi.Neil adalah dokt
Neil menuangkan segelas air untuk Yvonne.Yvonne meneguk setengah gelas air untuk meredakan tenggorokannya yang terasa kering.Rasa pahit di lidah Yvonne pun berkurang, tetapi sekujur tubuhnya masih terasa sakit."Apa yang terjadi? Siapa yang melakukannya? Apakah Jolene yang menyakitimu?" Akhirnya Neil melontarkan pertanyaan yang telah ditahannya sejak tadi.Yvonne menggelengkan kepala. Jika tidak mendengar cerita Samantha, mungkin Yvonne juga akan menuduh Jolene yang melakukannya. Namun setelah mengetahui semuanya, beberapa pemikiran terbesit di benak Yvonne.Kalau tebakan Yvonne benar, sepertinya Niko mengendarai mobil Yvonne hingga menabrak mobil Shawn. Jika Shawn terluka parah, seharusnya pihak kepolisian yang datang untuk menginterogasi, tetapi melihat tindakan Shawn yang mengutus pengawalnya, dia tidak terluka, tetapi murka.Niko adalah adik tiri Yvonne, tetapi bukan berarti Yvonne wajib menanggung semua kesalahan Niko."Neil, aku ingin bercerai dengan Shawn. Salah satu anakku ng