Share

Bab 330

Ruben sendang lengah, dia tidak menyangka Quinn akan menusuknya.

Bagian belakang tubuh Ruben terasa sakit, hingga saat ini dia belum menyadari bahaya yang berada di depan mata.

"Qui ...." Ketika menoleh, Ruben membelalak melihat pisau yang dipegang oleh Quinn. "Wanita jalang!"

Ruben bergegas menggenggam tangan Quinn, tetapi Quinn sudah mati rasa. Quinn menatap Ruben dengan dingin dan penuh kebencian. Dia tidak dapat menerima pengkhianatan ini.

Quinn mengempaskan tangan Ruben, lalu menikam dada Ruben dengan menggunakan pisau yang berlumuran darah. "Ruben, aku bertanya kepada diriku sendiri. Aku tidak pernah mengkhianatimu, kenapa kamu tega melakukan semua ini kepadaku?"

Darah segar mengalir membasahi kemeja Ruben. Dia tak memiliki tenaga untuk melawan. "Wanita keji ...."

"Aku keji?" Quinn tertawa terbahak-bahak. "Kamu yang membuatku jadi begini."

Ruben mengerahkan seluruh tenaganya untuk mencekik Quinn. Quinn tidak takut, Ruben telah kehilangan tenaganya, dia tidak sanggup berbuat apa-a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status