Yvonne terlihat panik, dia merasa tersiksa dan tak berdaya. "Awalnya aku nggak mau memberitahumu soal keberadaan anak ini. Aku ingin balas dendam!"Tiba-tiba Shawn memegang pundak Yvonne dengan erat. "Apakah semua yang kamu katakan benar?""Untuk apa aku membohongimu?" Setelah melampiaskan semua emosinya, Yvonne terbaring lemas di atas tempat tidur. Dia menjawab dengan gemetar, "Dulu aku mengandung anak kembar, tapi Jolene mengambil sampel kandunganku yang masih terlalu kecil. Tindakannya jelas membahayakan kandunganku. Salah satu kandunganku keguguran, hanya satu yang bisa selamat.""Demi keselamatan anakku, aku melarikan diri dan bersembunyi selama berbulan-bulan untuk melahirkannya ...," Yvonne tak merahasiakan apa pun, dia menceritakan semuanya.Hati Shawn terasa berdegup kencang sesaat mendengarnya. Jantung Shawn berdetak dengan tidak beraturan, napasnya terengah-engah, dan ekspresi tampak kebingungan ....Sekujur tubuh Shawn terasa lemas, dia bertanya dengan suara serak, "Di mana
"Shawn, apa maksudmu?" Harvey berteriak emosi."Di mana anaknya?" Shawn bertanya tanpa basa-basi.Harvey langsung mengerti maksud Shawn, dia mengerutkan alis sambil menjawab, "Harusnya kamu tanyakan pada kakekmu. Ngapain cari aku?""Omong kosong!" Xavier ingin menendang Harvey, tetapi Shawn menahannya.Shawn menatap Harvey dengan serius. "Apa maksudmu?""Apa maksudku? Memangnya ucapanku susah dimengerti? Maksudnya, kakekmu merebut anak Yvonne dari tanganku!" jawab Harvey.Shawn mengerutkan alis. Bagaimana Graham bisa mengetahui keberadaan anaknya Yvonne? Shawn memiliki firasat yang buruk. Harus diakui, Dio lebih aman berada di tangan Harvey daripada berada di tangan Graham.Selama ini Graham selalu melindungi seluruh anggota keluarganya Ruben. Jika salah satu anggota keluarga Ruben mengetahui identitas Dio ....Shawn tak dapat membendung kekhawatirannya. Dia tak akan membiarkan seorang pun mencelakai anaknya.Ketika Shawn mengeluarkan ponsel dan hendak menelepon Graham, Harvey lanjut b
Graham membelalak, dia bertanya dengan terbata-bata, "Ba-bagaimana ... kamu tahu?""Siapa pelakunya?" tanya Shawn."Aku ... aku tidak tahu." Graham menarik lengan Shawn dan berusaha menenangkannya. "Tenangkan dirimu dlu, anakmu baik-baik saja ....""Sejak kapan Kakek mengetahui masalah anak ini?" Shawn mengempaskan tangan Graham.Graham tercengang. "Shawn ....""Kakek tahu bagaimana aku ditenggelamkan, Kakek juga tahu bagaimana ayah dan ibuku meninggal. Hanya karena aku tidak pernah membahasnya, bukan berarti aku lupa. Aku hanya tidak ingin membuat Kakek cemas di masa tua ini. Tapi kalau mereka berani menyentuh anakku, jangan salahkan aku tidak berbelas kasihan."Shawn langsung membaikkan badan, lalu pergi sambil memerintahkan Xavier, "Dapatkan semua informasi tentang mereka!""Baik." Xavier langsung melaksanakan perintah Shawn."Shawn ...." Graham ketakutan melihat sikap Shawn. Bagaimanapun Graham masih hidup, dia tidak ingin melihat keluarganya saling membunuh.Graham menggapai tanga
"Aku tahu," jawab Shawn."Lalu kenapa kamu menitipkannya kepada orang lain?" Yvonne tidak memahami sikap Shawn. "Kamu nggak menginginkan Dio, ya?"Shawn baru sadar, anaknya bernama Dio ...."Kamu yang memberikannya nama?" Shawn bertanya dengan suara serak.Yvonne tidak memedulikan pertanyaan Shawn. Saat ini Yvonne hanya menginginkan anaknya."Kembalikan anakku! Beri tahu aku, di mana rumah temanmu? Biar aku yang ke sana untuk menjemput Dio. Kamu nggak punya hak untuk menitipkan Dio kepada orang lain. Kamu takut kalau anakmu akan menjadi batu sandungan untuk hubunganmu dengan Caroline? Kalau memang begitu, langsung beri tahu aku. Aku tidak keberatan membantumu untuk merahasiakannya. Kamu bebas berhubungan bahkan menikah dengan orang lain ...."Raut wajah Shawn sontak berubah menjadi dingin saat mendengar ucapan Yvonne. "Sudah selesai bicara? Kalau sudah, tutup mulutmu! Berikan aku beberapa hari, aku akan membawa anakmu pulang.""Aku mau sekarang!" Yvonne tak mau menunggu lebih lama.Mas
Terdengar suara Xavier di ujung telepon. "Pak, aku sudah menyelidikinya. Sebelum Thiago ke rumah Pak Graham, anakmu masih berada di sana. Tapi begitu Thiago pergi, anak itu juga ikut menghilang. Kemungkinan besar Thiago yang menculiknya. Kata Pak Jackal, sebenarnya Pak Graham ingin merahasiakan identitas anakmu, tapi mereka berpapasan saat Pak Graham melakukan tes DNA ...."Shawn mengerutkan alis. "Tes DNA?""Untuk memastikan identitas anakmu, Pak Graham membawanya untuk melakukan tes DNA. Berdasarkan laporan yang keluar, anak laki-laki itu adalah putramu."Sejak mengetahui bahwa wanita pada malam itu adalah Yvonne, Shawn tak pernah meragukan identitas Dio. Yvonne tidak pernah berhubungan dengan pria lain, selain Shawn.Xavier berkata dengan ragu-ragu, "Walaupun anakmu berada di tangan Thiago, sekarang kita tidak bisa menyerangnya ...."Dulu Graham mengusir Ruben dan keluarganya demi melindungi mereka. Agar Shawn tidak marah, Graham juga tidak memberikan warisan sepeser pun kepada mere
"Kamu dan aku ...." Yvonne agak terkejut dan bertanya, "Lalu bagaimana dengan Caroline?"Shawn terdiam, dia bingung kenapa Yvonne selalu merusak suasana yang bahagia?"Aku tidak mengerti, kenapa kamu selalu membahas orang yang tidak ada kaitannya dengan kita?" tanya Shawn.Yvonne mengakui, dia memang tidak suka melihat hubungan yang terjalin di antara Shawn dan Caroline."Aku sudah menyuruh Xavier untuk memindahkannya ke departemen lain yang tidak terlihat. Lagi pula kami tidak memiliki hubungan apa-apa." Shawn mengulurkan tangan dan hendak mengusap wajah Yvonne.Namun Yvonne malah memalingkan wajah sambil berkata, "Itu urusanmu, tidak perlu menjelaskannya kepadaku."Tangan Shawn mematung di udara. "Kamu tidak ingin memberikan keluarga yang utuh untuk anak kita?"Tentu saja Yvonne mau membelikan keluarga yang utuh kepada anaknya. Dia ingin melihat Dio tumbuh di dalam keluarga yang lengkap. Apalagi, Yvonne juga menyukai Shawn.Demi masa depan Dio, apakah Yvonne harus mengalah kepada Sha
Shawn menambahkan, "Bukan demi Dio, tapi murni keinginanmu sendiri."Shawn ingin mengetahui bagaimana perasaan Yvonne kepadanya."Em." Yvonne melingkarkan tangan dan membenamkan kepalanya di sela leher Shawn.Yvonne menyukai Shawn, makanya dia marah saat mengetahui hubungan Shawn dengan wanita lain.Yvonne bersedia menikah dengan Shawn bukan hanya untuk memberikan keluarga yang utuh kepada Dio, tetapi juga demi memperjuangkan cintanya. Yvonne ingin berjuang bersama Shawn.Di saat bersamaan, Xavier kembali dan membuka pintu tanpa mengetuk. Begitu melihat Yvonne dan Shawn yang berpelukan, Xavier terkejut dan salah tingkah. Ketika Xavier hendak menutup pintu, Shawn berkata, "Tunggu aku di ruang rapat.""Baik." Setelah menjawab, Xavier langsung menutup pintu ruangan.Yvonne yang canggung pun langsung melepaskan pelukan di leher Shawn. "Kalian mau mendiskusikan rencana menyelamatkan Dio?"Shawn mengangguk. "Em. Kalau kamu tidak ada urusan lain, tunggulah di sini. Aku akan kembali setelah se
"Menurutmu?" Raut wajah Shawn terlihat sangat serius. "Aku ingin mendapatkan jawabannya paling lambat malam ini."Setelah berbicara, Shawn bangkit dari tempat duduknya. Tiba-tiba teringat sesuatu dan berpesan kepada Xavier, "Kirimkan data-data mengenai wanita itu ke email-ku.""Baik, Pak," jawab Xavier.Ketika Shawn tiba di ruangannya, Yvonne masih belum kembali. Shawn beranjak ke mejanya, lalu menyalakan laptop dan membuka email yang dikirimkan Xavier.Shawn membaca secara cepat informasi yang dikirimkan Xavier. Ada sebuah informasi yang berhasil menarik perhatian Shawn.Setelah mengenal wanita ini, Thiago sudah 6 bulan tidak pernah berhubungan dengan wanita lain. Thiago dikenal sebagai pria yang suka bergonta-ganti pasangan, setiap bulan terlihat menjalin hubungan dengan wanita yang berbeda-beda.Shawn merasa ini adalah hal yang langka, Thiago tidak pernah berhubungan dengan seorang wanita hingga 6 bulan lamanya. Apakah Thiago mencintai wanita itu? Hanya dia yang tahu.Ketika Yvonne