Mereka yang tadinya berkumpul di rumah dari Elmi tersebut, berpindah pergi dan menuju ke tempat lain tentunya. Tidak ada yang tahu sama sekali bahwa sebenarnya ini adalah suasana yang cukup canggung. Apalagi, Elmi yang sudah sekian lama menghilang ini, malah datang-datang meminta bantuan tanpa pikir panjang dan juga tidak memikirkan lebih jauh lagi.
Tapi, karena mantan suaminya juga mendadak saja datang dan mendadak juga terlihat mencoba menjadi seorang ayah untuk putri kecilnya tersebut, membuat Elmi benar-benar kesal dan tidak bisa menerima begitu saja apa yang tengah ia perbuat saat ini.
Satu-satunya cara supaya pria tersebut menjauh dari dia dan putrinya itu, adalah membuatnya sadar diri dan tidak seperti sekarang ini. Dengan dia datang tiba-tiba dan membuat diri Elmi ini panik adalah cara yang salah.
Sampai di tempat yang mereka tuju, bak seperti keluarga besar yang bahagia serta juga penuh dengan kehangatan, membuat semua yang ada di sana merasa senang dan nyaman.
Alina dan Cahya terus tertawa satu sama lain, saling mengenalkan diri dan menyesuaikan diri dengan cangat cepat. Mata Elmi tidak bisa menyembunyikan perasaan bahagianya saat melihat bagaimana senangnya sang anak pada saat itu.
Dua anak kecil tersebut tengah bermain di playground yang disediakan oleh pihak restoran yang ada, sembari mereka menunggu makan, para orang dewasa ini membiarkan mereka bermain dengan sangat senang tentunya.
“Menurutmu apa yang akan Alina pikirkan kalau dia tahu bahwa teman yang sedang bermain dengannya ini adalah anak dari sahabat yang telah mengkhianatimu?” tanya dari Yuna yang bercelut saat duduk di sebelahnya tersebut.
Elmi sedikit kaget mendengarnya. Tapi, apa yang barusan dikatakan olehnya tersebut bukan lah hal yang salah. Elmi segera menoleh dan melohat ke arah Yuna yang memandangnya dengan sangat lamat sekali.
Terdiam seketika dirinya mendengar apa yang barusan dikatakan olehnya tersebut. Ya…, entah bagaimana reaksi dari Alina kalau dia sampai tahu.
Kemudian dirinya memberikan senyuman kepada Yuna sebagai bentuk balasan atas apa yang barusan dia katakan itu, “Ya, aku akan mencoba memberikannya pengertian. Meski dia marah sekali pun, tidak masalah, dia bebas memberikan tanggapan atas apa yang ia tahu tentunya,” jawab dari Elmi dengan penuh ketenangan.
Yuna kemudian menjauh sedikit darinya, lalu memandang dengan pandangan yang datar pada diri Elmi. Tangannya sebelah menyangga dagu sambil terus menatap tanpa melepas sedikit pun pandangan dari Elmi.
“Yah, aku sepertinya tidak perlu kaget lagi. Kamu, sudah pasti menyiapkan semuanya dengan baik untuk kedepannya, dan sepertinya kamu tidak mau melewatkan sedikit pun perkembangan anakmu, ya?” puji dari Yuna kepada dirinya.
Elmi kembali melihat ke arah anaknya yang tengah bermain, entah kenapa, rasanya terasa tidak mungkin saja kalau dirinya ini akan mau melihat anaknya sekedar tumbuh saja.
“Pastinya, dia…, adalah permata yang membuat aku tetap memilih menjalani hidup dengan baik,” jawab dari Elmi.
“Meski itu adalah anakmu dan Gerard sekali pun?”
Elmi kembali menoleh dengan cepat, bola matanya yang melihat ke arah Yuna yang bertanya dengan sangat serius kepadanya tersebut, benar-benar menunjukkan tanda tanya yang cukup besar.
“Ya, meski itu juga anak Gerard sekali pun,” Dengan tegas ia memberikan jawaban.
Makanan mereka datang setelah itu, mulai tersaji sedikit demi sedikit apa yang sudah mereka pesan pada saat itu. Yuna yang sudah mendapatkan minumannya, langsung mengaduk dan mencoba untuk meminum apa yang ia sudah pesan.
“Lalu kenapa Gerard tidak boleh menemui anakmu? Tidak mungkin kamu mau terus menjauhkannya dari ayah kandungnya, kan?” tanya Yuna yang matanya tidak melihat ke arahnya.
Terdiam sejenak diri Elmi mendengar apa yang barusan ia dengar tentunya darinya tersebut. Tidak ada yang salah dengan apa yang barusan dikatakan olehnya tersebut. Benar…, dirinya ini adalah orang yang paling buruk dan juga orang tua yang sangat egois mau menjauhkan anaknya sendiri.
“A-“
“Mama…, mana minuman Alina?” Anaknya datang di saat yang tidak tepat.
Elmi segela menoleh dan melihat ke arahnya, dia segera memasang wajah tersenyum ramah kepadanya. “Oh, iya, ini,” jawab Elmi sambil memberikan apa yang anaknya minta tentunya.
Alina kelihatan sangat senang sekali saat mendapatkannya. Rasanya sayang saja kalau nantinya, reaksi Alina saat tahu kebenaran antara dia dengan Gerard di masa lalu. Elmi merasa takut kehilangan kesempatan untuk melihat senyuman manis yang dimiliki oleh anaknya tersebut.
Kembali dirinya melihat ke arah Yuna yang tepat berada di belakangnya pada saat itu. “Aku perlu waktu dan perlu menyiapkan hati, kalau-kalau Alina akan membenciku suatu hari nanti,” ucap Elmi sambil tersenyum tipis dan suara kecil menjawabnya.
“Tetap saja, kalau suatu hari nanti malah tahu secara mendadak dan secara tidak sengaja, aku tidak bisa yakin kamu akan menerimanya,” ucap dari Yuna yang mengatakan ketidakyakinannya.Elmi diam saja selama beberapa saat. Ia tidak bodoh dan juga sudah mempertimbangkan sampai ke sana. Dirinya tidak mungkin bisa membiarkan begitu saja apa yang ia dapatkan kali ini. Tapi, di satu sisi, ia tidak mau Alina tahu secara mendadak.Akhirnya mereka memakan makanan yang telah mereka pesan. Selama itu juga, apa yang menjadi masalah Elmi ini tidak dibahas sama sekali. Ada dua anak kecil yang tidak sepantasnya tahu mengenai hal tersebut, dan itu lah yang membuat suasana jadi terasa sedikit canggung.Alina terus bermain dengan Cahaya, sementara Elmi terus merasa cemas dan tidak nyaman sama sekali dengan apa yang telah dia rasakan. Bingung…, sungguh, dia merasa sangat bingung dan tidak dapat berpikir dengan jernih tentunya.Hingga mereka selesai makan, dan anak-anak yang berada di sana kembali ke play
Elmi yang melihat dengan kedua matanya, bahwa Andrew benar-benar tidak seperti biasanya, berusaha bersikap tenang dan mengacuhkan apa yang barusan dilakukan oleh pria tersebut. Meski wajahnya memerah sekali pun, dan juga meski dirinya merasa benar-benar malu dan juga tidak karuan dari dalam dirinya tersebut.Masih tak habis pikir dirinya ketika ia memikirkan bahwa Andrew memasang senyuman secerah tersebut. Harusnya Elmi membalasnya dengan senyuman! Bukan dengan debaran begini!“Elmi?” Andrew memanggil dirinya.Elmi segera kembali melihat ke arahnya, dan berusaha tidak kelihatan seperti orang yang sedang menahan malu. Senyuman juga ia pasang di kala hal tersebut terjadi, ini lebih baik, kan? Daripada dirinya ini kelihatan seperti orang genit.“Oh, iya?” tanya Elmi.Andrew mungkin menyadari bagaimanasebenarnya reaksi dari Elmi, makanya dia menghela napas dan membuangnya dengan snagat tenang sekali.“Tidak. Saat kamu mulai bekerja nanti, apa kamu tidak masalah kalau aku yang menjemputmu?
Elmi merasa sedikit khawatir, ketika Yuna sudah datang untuk menjemput sang anak untuk diantarkan ke sekolah. Padahal dulu dia sangat bersemnagat ingin mengantarkan Alina untuk berangkat sekolah, berharap besar bahwa dirinya bisa melihat putri kecilnya menuju ke sana.Tapi, nyatanya dunia memang memiliki rencana yang lebih tajam dan juga tentunya sedikit membuat Elmi merasa kesal sekali.Karena terlalu lalai dan tidak memperhatikan jadwal kerjanya yang offline, mau tidak mau, Elmi harus berpasrah. Pantas saja Yuna mau menawarkan diri untuk mengatarkan anaknya tersebut berangkat ke sekolah.“Tenang saja, Elmi, aku akan mengantarkannya dengan selamat,” ucap Yuna yang sudah memegang pundak anaknya yang ada di depannya tersebut.Raut wajah Elmi yang sedih tersebut sangat dan amat kelihatan sekali, makanya dia bisa langsung sadar dengan bagaimana Elmi memberikan respon tentunya.“Tapi.., nanti aku….”“Apa kamu hari ini pulang telat?” tanya Yuna.Elmi sedikit terkejut mendengar bagaimana Yu
“Jangan bodoh. Kamu ini pria, punya tanggung jawab yang besar, kalau kamu seperti itu, itu sama saja dengan menunjukkan kalau kamu punya pendirian yang lemah,” ucap Elmi.Gerard yang mendengarnya mendadak saja menjadi sedikit sendu, seolah apa yang barusan Elmi katakan adalah sebuah perasaan sakit yang secara sengaja telah dilakukan oleh dirinya.“Tapi Elmi.., kamu waktu itu juga istriku…, kenapa kamu tidak memberitahuku??” tanya Gerard yang memelas kepada dirinya.“Bukannya dari awal kamu mengusirku, kamu tidak mau berbicara sedikit pun kepadaku? Jadi untuk apa aku memberiathumu?” tanya dari Elmi kepadanya.Gerard tampak gemetar kedua bola matanya ketika mendengar apa yang barusan diucapkan oleh Elmi tersebut. Dari dalam lubuk hati Elmi, dia merasa sangat gemetar dan juga ketakutan tentunya, tapi, dia harus bisa menerima, karena Elmi sudah tahu bahwa saat seperti ini akan datang.Ia tampak seperti menyilangkan tangan, yang padahal sebelah tangan sebelahnya tengah mengepal lengannya s
“Hei, bukannya kita terlalu kasar?” ucap dari Elmi yang memberitahukan kepada Andrew.“Tidak, dia kan tidak punya hak untuk menahanmu terlalu lama,” tandas dari Andrew yang langsung menginjak pedal gas sambil meninggalkan Gerard yang ada di sana.Elmi sampai menoleh ke belakang, dan terlihat dari kaca sana, bahwa Gerard mengejarnya dan kelihatan benar-benar kesal sekali. Sementara Andrew, kelihatan santai sekali dan seperti tidak terjadi apa-apa. Dia bahkan bisa bernyanyi dengan mulutnya yang terdiam dan tetap tersenyum menatap ke jalanan.Gila. Meski ini adalah tindakan yang sudah tepat yang bisa dilakukan, tapi ini juga keterlaluan sekali. Bahkan sampai dirinya sendiri tidak mengerti dengan jalan pikirannya tersebut.Selama perjalanan, Andrew sama sekali tidak membahas apa pun, dan bahkan tidak menoleh ke arahnya meski hanya sedikit saja. Dia benar-benar tidak peduli, dan memilih menutup mata dengan apa yang telah terjadi saat in
Menyebalkan sekali, padahal ini adalah hari pertama ia bekerja, tapi bisa-bisanya ada orang seperti itu yang temui dalam beberapa saat. Dan lagi, dia ini tim khusus? Yang benar saja. Pasti dia menggunakan banyak topeng supaya bisa terlihat baik di depan banyak orang.“Sebaiknya kamu pergi dari meja ini! Bisa-bisanya orang yang baru masuk langsung mendapatkan posisi di sini,” kesalnya sambil mengusir.Elmi tak bisa tahan lebih lama lagi, intonasinya dalam berbicara membuat Elmi merasa sangat kesal dan tidak terima dengan apa yang telah dia lakukan kepada diri Elmi ini. Padahal, dia seharusnya bisa lebih sopan kalau memang mau mengusir.“Tidak,” Elmi menjawab dengan datar.Wanita tersebut malah kaget mendengar Elmi yang menjawab seperti itu. Dia benar-benar syok sampai kehabisan kata-katanya sendiri selama beberapa saat.Jelas saja diri Elmi dipandang dengan tatapan yang cukup tajam dan juga tak percaya akan penolakan dari diri Elmi ini. Namun, Elmi mengukuhkan diri supaya tidak melawan
Yah, Elmi memang berjanji seperti demikian. Hanya saja, dirinya tidak memikirkan bahwa risiko yang didapatkan cukup besar, dan bahkan mampu membuat pikirannya terasa mau meledak tentunya. Padahal ini baru hari pertama, tapi, wanita yang bernama Vika tersebut ngelunjaknya bukan main. Elmi sampai harus berpikir dua kali sebelum melakukan apa yang hendak dirinya lakukan tentunya. “Heh! Kamu kan orang baru. Belikan aku kopi, aku haus,” perintahnya kepada Elmi. Wah, benar-benar gila. Ini sudah jam pulang, dan dia berpikir bahwa dirinya ini bisa dengan mudah memerintah? “Tidak mau. Aku mau pulang, anakku menunggu,” ucap dari Elmi yang menolak dengan sangat terus terang sekali. Vika yang berdiri di depan mejanya tersebut, menyilangkan tangan dan melihat tajam ke arahnya tersebut. Belum lagi, tatapannya yang sangat menusuk dan membuat Elmi sedikit tidak tenang tersebut, membuat diri Elmi sedikit takut. “Apa? Kamu berani menjawab? Heh. Sadar ya, kamu i
“Lalu kenapa kamu sangat dingin kepadaku? Bukankah kita dulu saling mencintai?” ucap dari Gerard yang berusaha meluluhkan dirinya ini.Elmi yang mendengarnya merasa ingin tertawa dan tidak habis pikir dengan apa yang barusan dikatakan oleh Gerard. Padahal, baru saja tadi pagi dia membentak dengan mengatakan bahwa dirinya ini adalah wanita yang sangat tidak tahu diri.Dan sekarang, saling mencintai? Siapa yang dia berikan title sebagai orang yang saling mencintai? Memangnya Gerard mencintai dirinya? Haha, lucu sekali orang ini.“Sudah lah, lupakan saja,” ucap Elmi sambil berusaha membuang muka karena muak mendengar apa yang dikatakan oleh Gerard.Namun. PLAKHHH. Mendadak saja, Vika yang terjatuh tadi malah menamparnya dan memberikan serangan yang benar-benar tidak terduga sama sekali. Apa Elmi kaget? Tentu saja. Dia bahkan merasa nyaris syok setelah menerima tamparan tersebut.“Dasar wanita sialan! Beraninya panggil orang!” kesal dari Vika.Elmi marah. Dia benar-benar kesal sampai tida
Akhirnya, tiba lah di hari yang Elmi tidak mau tunggu dan memang sengaja sudah disiapkan untuk bisa dirinya ini hindari. Tepat dimana hari Andrew akan melangsungkan lamaran, Elmi dan Alina siap berangkat pergi dari sini. Ia dan sang anak sudah berada di bandara. Mereka kini siap pergi seperti yang sudah dijadwalkan.“Alina, kamu tidak mau pamitan?” tanya Elmi.Alina menggelengkan kepala, “Kalau mama merasa tidak perlu, Alina juga tidak apa. Selama Alina bersama mama, Alina tidak masalah kok,” ucapnya.Tersenyuh rasanya hati Elmi mendengar apa yang dikatakan olehnya. Meski sudah tahu kalau ini akan menjadi hal yang paling berat yang dirinya miliki, Elmi tidak bisa begitu saja mengatakan tidak pada sang anak sendiri. Hanya saja, Elmi mau membuat dirinya ini tidak sakit hati dengan apa yang sudah terjadi kepada dirinya ini.“Huhh, terima kasih ya, Nak,” ucap Elmi kepada Alina.Alina tersenyum menanggapi apa yang Elmi katakan. Yah, lagi pula memang tidak banyak yang bisa dirinya lakukan.
Bahkan, setelah putusan itu pun, Elmi tidak banyak berbicara dengan Andrew, mereka berpisah di rumah dari Elmi, dan Andrew tidak ada niat untuk bertemu dengan Alina.Alina di antarkan pulang oleh Yuna. Rasanya masih bingung. Elmi tidak tahu harus mengatakan apa kepada Alina. Ia takut, kalau ketika dirinya sudah pindah nanti, Alina malah menanyakan perihal Andrew, dan itu pastinya akan menyakiti perasaannya. Rasanya benar-benar seperti ditampar oleh kenyataan yang dirinya tidak bisa hindari sama sekali.“Ma…, mama kenapa? Sejak kemarin mama murung terus,” singgung dari Alina.Elmi melirik ke arah sang anak. Betapa tidak tega dirinya, apabila membuat Alina mengetahui fakta yang tidak bisa dibilang waras lagi. Tidak mungkin Elmi juga blak-blakan mengatakan perihal ini kepada sang anak.“Alina…, mama…, mama ada yang mau disampaikan kepada kamu. Apa kamu mau dengar?”Elmi tidak punya pilihan lagi. Karena, ini sudah bisa dibilang cukup penghujung hari sebelum dirinya nantinya akan pergi dar
Elmi hanya diam saja mendengar apa yang dikatakan oleh Gerard. Yah, tidak salah kalau orang ini pasti akan mengatakan keberatannya. Dan lagi, keberatannya sudah di tingkat yang tidak masuk akal menurut Elmi.Tentu saja Gerard yang melihat bahwa Elmi menatapnya dengan wajah yang datar merasa sangat dan amat bingung sekali. Kenapa dirinya begini? Ya karena tidak ada untungnya sama sekali bagi dirinya.Ditambah, kalau pun dia mau mengajukan yang sebenarnya silakan saja. Hanya saja, itu tidak akan membuatnya menang atau pun membuatnya bisa mendapatkan haknya. Tidak akan, Elmi memiliki bukti yang sangat dan amat kuat sekali. Jadi dirinya sudah yakin kalau ia akan menang, hahahahahahah.Gerard benar-benar bingung melihat wajah Elmi yang tidak bergeming sama sekali. Tahu bahwa dirinya ini tidak terusik meski sudah berkata demikian, Gerard menambahkan apa yang membuatnya merasa sangat keberatan dengan keputusan yang ada.“Dia telah berselingkuh dari saya, dan pasti dia sengaja mencoba membuat
Melamun Elmi dalam waktu yang lama. Dia bahkan sampai sempat mengabaikan sang anak yang memanggilnya. Meski harus memanggil berkali-kali demi bisa mendapatkan jawaban dari Elmi. Tapi, biar begitu, sebenarnya Elmi tidak bisa membohongi bahwa dia menyembunyikan hal tersebut.Dia berusaha kelihatan baik-baik saja. Tapi, sebenarnya dia benar-benar kepikiran dengan apa yang sudah dikatakna oleh Yuna. Soal Andrew yang telah dijodohkan. Tidak salah, Andrew sudah berada di umur yang mapan, bahkan secara finansial dia sangat amat terjamin.Hanya saja, andrew memang bukan orang yang gampang membuka hatinya. Hal tersebut lah yang membuat Elmi jadi merasa khawatir. Alina…, dia pasti akan menjadi orang paling sedih kalau tahu Andrew akan memiliki kehidupannya sendiri.Dan pastinya akan mengurangi waktu untuk bertemu atau berkomunikasi kepada Alina. Rasanya tidak mungkin dirinya membayangkan bahwa anaknya sedih mengenai hal tersebut.Esok harinya,memang benar, Elmi pergi ke pengadilan bersama Andr
“Entah lah, rasanya hanya tidak senang saja,” sahut dari Elmi.Yuna yang tadinya hanya melihat ke arah tv untuk bisa menonton tersebut, langsung berubah pandangan. Kali ini dia melihat ke arah Elmi yang tentunya sedang merasa sangat dan amat gelisah sekali. Yuna sudah tahu dirinya seperti apa, sudah pasti dia bisa menerka dengan tepat sekali.“Lalu kenapa kamu tidak menerimanya saja? Kalau kamu tidak senang dia berhenti menyukaimu, seharusnya kamu menerimanya saja,” ucap dari Yuna kepadanya.Elmi membantah dengan menggelengkan kepalanya dengan segera. Bukan perkara yang mudah. “Aku juga tidak tahu apakah perasaanku ini sungguh menyukai atau hanya sekedar saja. Belum lagi, aku tidak ingin mengulang lembaran yang sama,” Jelas Elmi.Setelah duduk di sebelah dari Elmi, Yuna benar-benar mencoba memahami dan memberikan jawaban yang perlu diberikan kepada dirinya. Walau tidak membantu sekali pun, itu lebih baik daripada tidak sama sekali, kan?Elmi merasa makin gelisah dan juga tidak tenang.
“Jadi, kalian sudah paham, kan?” tanya Elmi kepada mereka yang ada di sana.“Yah, meski sebenarnya sayang sekali kamu pindah. Padahal sudah bagus kita dekat. Aku bahkan sengaja memasukkan cahaya di sini supaya bisa sering bertemu denganmu,” ucap dari Yuna yang merasa sedikit kecewa.Elmi hanya bisa tersenyum tipis. Dia tidak bisa mengatakan apa-apa lagi sebenarnya. Mau bagaimana pun, ini demi keselamatan sang anak juga. Kalau bukan karena masalah Gerard, atau setidaknya Gerard tidak melakukan hal ini, Elmi tidak akan mengambil keputusan ini juga.Huhh, rasanya juga dirinya sudah terlalu lelah menghadapi Gerard. Harapan menjauh sedikit saja dirinya benar-benar dirusak. Dan semoga, dengan menjauh cukup jauh ini, dirinya tidak mendapatkan masalah berlebih lagi.“Maaf ya…, aku juga awalnya berpikir untuk membuat peringatan saja kepada Gerard. Tapi, mengingat bahwa Gerard orang yang nekat, aku lebih takut dia akan berusaha makin keras supaya bisa dekat dengan Alina,” jelas Elmi.Bryan meng
Sebenarnya Andrew belum bisa menyembunyikan bagaimana ekspresi wajahnya saat ini. dirinya sudah tahu apa yang akan dibicarakan oleh Alina sekarang. Rasanya masih sangat sesak dan juga tidak menyenangkan. Andrew merasa ingin sekali memeluk dan menangis pada Alina.Namun, ia tetap menahannya. Alina pasti sudah merencanakan sesuatu untuk membuat dirinya merasa tenang saat diberitahukan. Meski begitu, mungkin saja, dirinya masih harus tetap bersikap seperti biasanya. Kan?Mereka ebrdua pergi, ke taman dimana Andrew dan Alina sering bermain. Alina pasti sengaja memilih tempat ini. karena bisa dikatakan, bahwa ini adalah tempat yang nyaris memiliki kenangan yang paling banyak, dan juga tempat yang selalu menjadi spot untuk bisa dirinya meluangkan waktu yang tenang.“Papa. Papa besok masih kerja?” tanya Alina.“Tentu saja, Alina, kan papa harus mengumpulkan uang,” sahut Andrew.Alina tampak diam sejenak. Dia kemudian kembali menatapa Andrew, dan membeirkan senyuman tipisnya. Manis…, dan sang
Elmi sekarang sudah benar-benar melakukan apa yang mestinya dia lakukan. Alina telah ia liburkan sembari menyiapkan berkas yang perlu dirinya bawa. Tidak, bukan Elmi terburu-buru, hanya saja, ia harus segera sebelum Gerard memutuskan. Sekarang, mereka tengah menunggu keluarnya paspor Alina. Elmi sudah punya. Dan juga, mereka harus menyiapkan Visa yang memang harus ada.Sambil meneguk coklat dingin di salah satu kafe, Alina dan Elmi duduk dengan tenang tanpa ada keributan sama sekali. Yah, maksudnya keributan dari luar. Bukan keributan orang lain. Haha.“Mama…, kalau nanti Alina pindah, apa Alina bisa punya teman?” tanya Alina ketika dia sedang memotong kue yang sedang ia beli.Elmi terpanggil tentunya untuk menjawab. Dengan senyum kecil, Elmi mengelus rambut sang anak sambil sedikit berbisik memberitahukan apa jawaban dari pertanyaan yang diberikan kepadanya.“Tentu saja. Alina kan pintar bergaul. Jadi, Alina juga pasti pintar mendapatkan teman,” ucap dari Elmi.“Tapi ma…, katanya, di
Tentu saja Andrew cukup kaget mendengar apa yang dikatakan Elmi. Rasanya ingin dipukul saja mulutnya tersebut, agar dia tahu kalau sekarang dia benar-benar membuka kartu yang seharusnya tidak ia buka sama sekali. Menyebalkan. Elmi mau menghilang saja rasanya dari muka bumi ini.Andrew yang sudah terlanjur mendengar pun tidak mengurungkan niatnya untuk tidak bertanya. Dia justru makin ingin tahu dan tentunya merasa perlu sangat tahu tentang apa yang sudah dikatakan oleh dirinya ini.“Apa? Tidak lama di sini?” bingungnya.Rasanya keringat dingin sudah membasahi wajah Elmi. Dia benar-benar tidak pandai menyembunyikan sesuatu kalaus udah terlanjur dia katakan. Dan sekarang dirinya benar-benar terjebak, sampai dirinya sendiri tidak tahu harus mengatakan apa lagi setelah ini.Andrew mulai kelihatan cukup serius. Ia mendekat ke arah Elmi, dan memberikan tatapan yang meminta Elmi untuk membeberkan semua. Tidak ada yang namanya filter lagi. Dan lagi, sepertinya Elmi juga sudah tisak bisa menge