***
Semua orang memiliki cara berbeda mengatasi masalah yang dialami. Bagi pria semacam Paris, ia tak bisa melakukan banyak hal. Dia melampiaskan kemarahannya pada Ankara dengan cara yang baik, yaitu dengan melukis. Paris menjadi lebih produktif ketika Ankara meledek karya seni ciptaannya.
"Apa kau butuh semacam kopi?"
Jessica bertanya saat melihat Paris masih setia di depan kanvasnya. Beberapa pria di New York sibuk dengan komputer, sangat berbeda dengan Paris. Pria itu menjadikan kuas sebagai wadah menghasilkan uang, bukan dengan komputer.
"Tidak. Aku sedang tidak dalam mood yang baik." sahut Paris.
Jessica mendekatinya, melihat Paris sedang melukis suasana di kelab malam--tempat di mana ada banyak sekali penari tiang bergoyang di depan pengusaha kaya.
Jessica tidak percaya Paris bisa mengingat setiap detail saat itu. Dia percaya bahwa Paris merupakan lelaki cerdas. Hanya orang jenius yang mampu menggambarkan situasi deng
***"Kau tidak akan pernah memanggilku Parro."Paris meringis. Dia masih membuka buku tahunan Jessica sampai tersadar kalau Ankara juga alumni UNY, ia menatap serius ke arah Jessica. "Kau--, apa kau mengenal Ankara? Kalian berada di Universitas yang sama."Jessica menggeleng. "Aku tidak terlalu aktif kuliah, jadi sangat jarang mengenal orang, aku ke kampus kalau sudah ujian akhir," katanya.Paris merasa lega, ia senang karena gadis yang ia kencani bukanlah orang yang dikenal Ankara, atau setidaknya sekaranglah saatnya membuktikan kalau ia mampu mendapatkan gadis cantik, setara dengan Chantelle Grace, istri Ankara."Kau bisa disebut sebagai wanita berpendidikan. Mengapa kau memutuskan jadi penari--, kau tahu aku tidak bisa menyebutnya."Paris tidak tahu apakah dia sopan menanyakan itu. Paris sempat minta maaf karena takut Jessica tersinggung."Selama kuliah aku sudah jadi penari tiang. Dan setelah lulus, aku sama sekali tak b
"Komedi yang tidak lucu wahai Putra Mahkota!"Paris tersenyum miring untuk beberapa waktu lamanya. "Berhenti menghalangiku berkencan dengan Jessica sebelum aku curiga kau menyukai kekasihku. Ini sungguh bukan dirimu, Ankara!"Mendengar kalimat Paris, Ankara mendelik. Dia diam, mempertahankan gerakan kesombongannya. Ia tak akan menampakkan sisi lemahnya sebagai pria.***Ankara tertawa lepas, mengejek pernyataan kembarannya, Paris. Pria itu tidak terima dengan kalimat yang menyebutkan bahwa dirinya menyukai Jessica."Aku menyukai Jessica?" Ankara bertanya dengan nada meremehkan. Dia bertingkah seakan-akan Jessica bukanlah wanita berharga.Dia pun mendekati Jessica lalu menegaskan, "Wanita ini tidak akan sanggup menyaingi seorang, Grace. Dia hanyalah wanita penghibur. Jadi selir pun dia tak cocok untukku." Tatapan jijik berusaha dia tunjukkan ke arah Jessica. Namun, tatapan itu berubah dalam sekejap ketika Jessica melototkan
***Dia melangkah dengan sangat gagah. Tanpa Ankara, Jessica berdiri tegak di depan apartemennya, memandangi bahu kokoh Ankara yang berjalan memasuki lift. Saat Ankara masuk ke dalam sana, tatapan mereka sempat bertemu. Masa lalu mereka terputar begitu saja.Kala itu Ankara delapan belas tahun sedangkan Jessica masih lima belas tahun. Mereka adalah pasangan yang dimabuk cinta, nyaris setiap hari mereka melakukan kencan bersama.Suatu sore mereka meninggalkan New York dan mengendara mobil mewah menuju South Hamptons. Mereka menghabiskan waktu mereka di pantai di kota itu sampai malam hari. Ankara lupa waktu, dia tidak ingat kalau hari itu merupakan hari spesial Ibunya. Hari itu adalah hari ulang tahun Ibunya.Ankara memilih menyenangkan Jessica karena gadis itu sedang mengalami masalah berat. "Aku akan selalu berada di sampingmu, Jessie."Seminggu sebelumnya adalah hari pemakaman Ayah Jessica, akibat frustrasi karena kebangkrutan dan di
***Sepulang bekerja dari kelab malam, Jessica memutuskan untuk ikut dalam petualangan perkemahan Travis di pinggiran kota NY. Ada hutan lindung milik pemerintah di daerah itu. Travis bilang lokasinya sangat bagus. Travis bertemu wanita bernama Ester sehari yang lalu dan kini mereka berpacaran. Travis berencana melakukan kencan ganda di sana."Kau pasti lelah," bisik Paris tepat di telinga Jessica.Pria itu yakin Jessica capek sepulang dari bekerja. Dan sekarang dia harus ikut perkemahan. Jessica seorang penari tiang. Tentunya butuh tenaga besar untuk berjoget di atas tiang. "Aku bisa istirahat selama perjalanan," jawab Jessica.Dia menaruh kepalanya di pundak Paris sembari menutup mata.Paris membelai rambut Jessica, membiarkan wanita itu beristirahat. Paris melirik Travis dan Ester di kursi depan. Mereka kelihatan sangat mesra. Paris memerhatikan beberapa kali Ester menggenggam tangan Travis."Ester bekerja di galeri Fift
***"Aku sedang mencari danau. Aku yakin ada danau di tempat ini."Paris ingin mewujudkan beberapa khayalan di kepalanya. Paris mau melukis gadis di pinggir danau."Kau mau melukis lagi? Orang tuamu seharusnya bangga dengan bakat luar biasamu itu," tutur Jessica.Paris pun berpikir begitu. Dia sangat ingin orang tuanya mengapresiasi seni ciptaan Paris. Nyatanya tidak, mereka lebih percaya bahwa menjadi pebisnis adalah segalanya, seperti Ankara, dialah contoh anak yang didambakan orang tuanya."Aku tidak mau bahas orang tuaku. Aku benci fakta kalau Ibuku pernah menghinamu. Kau spesial bagiku."Paris dan Jessica terus berjalan ke depan. "Apa menurutmu di sini ada semacam binatang buas?" Jessica tidak tahu apakah hutan itu punya semacam binatang buas atau tidak."Seperti serigala? Aku menantikan momen saat serigala menggigitku lalu aku menjadi pria sempurna seperti Scott Mccall."Scott Mccall adalah pem
***Saat jam menunjukkan pukul tujuh pagi, Paris dan Jessica kembali ke tenda mereka. Paris membopong lukisan ciptaannya sambil satu tangan lainnya menggenggam tangan Jessica. Dia sangat suka melakukan hal itu seakan dengan melakukan itu Paris bisa mendapatkan kekuatan super."Apa kau mau aku menggendongmu?" tanya Paris.Jessica berjalan pincang akibat digigit sesuatu di dalam danau, dan sakitnya masih terasa. Entah makhluk apa yang telah melakukan hal itu. Mungkin sejenis piranha kecil."Aku sudah banyak merepotkanmu. Kau pasti kedinginan karena tidak memakai baju," ujar Jessica sambil memperhatikan Paris tak pakai baju.Semua itu karena kaki Jessica teluka dan Paris menggunakan kaosnya untuk membalut luka itu. Jessica merasa tak enak membuat Paris tampak kedinginan. Siapa yang tidak dingin di pagi-pagi buta tanpa pakai baju?"Aku sama sekali tidak apa-apa. Astaga, aku ini sangat kuat."Paris semringah. Dia menaruh l
***"Lukisanmu sangat bagus."Ester baru menyadari kalau Paris punya lukisan baru. Kebetulan Ester bekerja di galeri. Dia tahu seperti apa lukisan yang dibutuhkan pecinta seni. "Kau harus beli galeri Nigel," saran Ester. Dia yakin pecinta seni akan sangat kagum dengan mahakarya Paris."Apa dia sudah membalas pesanmu?" Travis mengalihkan perhatian ke arah sahabatnya, Paris."Aku akan mengeceknya."Paris masuk ke dalam tenda mengambil ponselnya. Dia baru menyadari kalau Nigel sudah membalas pesannya.Nigel : Maaf baru membalas pesanmu. Aku sudah mendapat banyak permintaan pembelian tapi aku belum menemukan kesepakatan. Aku akan mengatur jadwal bertemu denganmu tiga hari lagi. Kurasa aku akan cocok denganmu. Aku dengar dari Ester kalau kau merupakan putra dari pemilik Orlando Best Bank. Aku sangat bersemangat ingin bertemu denganmu.Paris cukup dibuat mengernyit. Dia sama sekali tidak menyukai Nigel
***Kecemburuan adalah beban pikiran yang sangat mengganggu. Perasaan itu mampu membuat seseorang tak bisa fokus melakukan apa pun. Bahkan mengerjakan pekerjaan terpenting sekali pun.Kecemburuan merupakan bagian dari level ketidaksukaan terhadap sesuatu. Ankara sama sekali tak mampu memberikan hirauan terhadap pekerjaan yang ada di hadapannya. Dia menunda rapat bersama stafnya hanya karena memikirkan Jessica, mantan kekasihnya.Dia duduk kosong dengan ruangan berantakan. Ankara mengacak meja, menghamburkan beberapa berkas yang ada di atas meja kerjanya.Ankara merasa remuk bercampur marah. Seakan ada seseorang yang dengan sengaja mencuri miliknya. Apa yang dicuri darinya sebenarnya? Apakah Jessica? Tidak--, Ankara mencampakkan Jessica saat mereka remaja. Ankara tidak berhak mendapatkan Jessica kembali sejak saat itu. Seharusnya Ankara tak marah hanya karena Jessica bisa menemukan pria lainKetukan di pintu ruang kerjanya menyadar
***Menjadi bagian dari Mahendra Orlando merupakan hal paling menyenangkan bagi Grace. Selain mendapatkan kebahagiaan berupa harta berlimpah, ia pun mendapatkan suami dan putra tampan yang selalu mewarnai hari-hari Grace. Membuatnya merasa hidupnya sangat menakjubkan.Wanita itu sangat bangga karena putranya tumbuh dengan sangat baik, sesuai dengan yang ia harapkan. Earth bukanlah anak nakal, dan itu selalu membuat Grace tersenyum. Earth adalah Ankara kedua, seperti salinan. Versi yang sama dengan Ankara.Bagi Earth, jika ia menyenangkan orang tuanya. Itu sudah menyenangkan hatinya juga. Sifatnya itu membuat orang sekelilingnya menyukai pribadi anak itu. Meskipun usianya masih muda, Earth sudah perhatian kepada semua orang terutama ibunya.Waktu berlalu begitu cepat. Sekarang Earth berusia lima tahun. Dia tumbuh menjadi anak baik yang disayangi banyak orang. Tak tanggung-tanggung, kakek neneknya mera
***Saat Paris menyadari Travis dan Ester merupakan dua orang yang pernah saling mencintai. Dia memberikan kode kepada Jessica untuk mengalihkan pembicaraan. Mereka berusaha tidak mengungkit soal hubungan percintaan. Mereka membahas hal lain.Sebab mereka tahu Ester sedang menjomblo sedangkan Travis mungkin saja memiliki pujaan hati bernama Chloe? Bukankah Travis terakhir kali dekat dengan wanita itu? Paris berpikir bahwa tidak adil bagi Ester ketika mereka membahas soal hubungan cinta."Liliana juga sangat lucu. Aku tidak terlalu suka anak-anak. Akan tetapi kadang-kadang aku merasa bangga melihat mereka. Jujur saja, anak-anak cukup memberikan kebahagian. Apalagi bayi mungil seperti Liliana."Setelah lama mengobrol, Travis mendadak membahas soal anak. Ester berusaha untuk tidak peduli. Sejak tadi, ia tidak pernah melirik ke arah Travis. Dia fokus memandangi Jessica dan Paris. Sebetulnya lebih sering
***Sembilan bulan berlalu terasa begitu cepat. Seolah sembilan bulan itu hanyalah sembilan hari. Jessica melahirkan anak pertamanya bersama Paris. Anak itu berjenis kelamin perempuan. Mereka menamainya dengan Liliana Mahendra Orlando.Kehadiran Liliana melengkapi kebahagiaan Paris dan Jessica. Rumah tangga dua orang itu menjadi begitu harmonis. Mereka merawat Liliana dengan baik. Mereka kompak menjaga bayi cantik itu. Tidak ada kesempatan bagi mereka untuk mengeluh karena kehadiran bayi itu.Liliana adalah segala yang diinginkan Paris dan istrinya. Anak itu sumber kebahagiaan terbesar mereka. Kebahagiaan yang selalu mereka damba-dambakan. Mereka memutuskan untuk tidak menyewa perawat. Bukan karena mereka tidak mampu. Mereka jelas memiliki banyak uang.Hanya saja, Jessica mau mengabdikan dirinya untuk merawat Liliana dengan tangannya sendiri. Kasih sayang orang tuanya yang sempat didapatkan Jessica, hanya sampai ia remaja. Jessica
***Hari ulang tahun Grace merupakan hari yang paling membahagiakan untuk wanita itu. Kebahagiaan Grace menyebar pada Ankara. Melihat istrinya bahagia membuat pria itu tak berhenti menampilkan senyuman manis.Beruntung, senyuman itu hanya disaksikan Grace saja. Memang itulah yang diharapkan Grace. Dia tidak mau membagi segala hal menakjubkan dari suaminya. Ankara adalah miliknya.Grace tidak mau membagi keindahan suaminya kepada orang lain termasuk ketampanannya.Ankara berhasil memberikan kejutan kepada istrinya. Kejutan tersebut membuat Grace sangat terkesan. Sudah lama sekali ia mengharapkan liburan, dan Ankara baru menghadiahkan liburan untuknya tepat di hari ulang tahunnya.Liburan ke Prancis.Ankara mewujudkan liburan ke Prancis sesuai janjinya dahulu. Ankara pernah berjanji akan mengajak Grace liburan ke sungai Seine jika sudah sembuh dari lumpuhnya.Kini harapan itu sudah terwujud. Mereka su
***Tidak hanya omong kosong semata. Paris benar-benar mengikuti saran kembarannya. Dia mengambil alih beberapa jabatan penting dalam perusahaan keluarga mereka.Keputusan Paris tersebut membuat orang tuanya sangat senang. Sudah lama sekali mereka mengharapkan Paris melakukan itu. Keputusan itu disambut baik oleh pihak keluarga.Akhirnya Paris memutuskan bergabung dengan bisnis keluarga tanpa harus dipaksa. Jessica pun tidak terlalu mempermasalahkan jika suaminya melakukan itu. Jessica sudah diterima baik oleh keluarga Paris seutuhnya, sehingga keputusan lelaki itu sejalan dengan situasi mereka."Bagaimana pekerjaannya? Aku berharap kamu menikmati pekerjaanmu." Jessica hanya menginginkan yang terbaik untuk suaminya.Paris baru saja pulang dari kantor milik orang tuanya. Ada begitu banyak hal yang harus dipelajari olehnya terkait bisnis keluarganya. Paris belum terlalu memahami seperti apa caranya memimpin perusahaan besar. Ada perbedaan
***Johnny memberikan pelayanan terbaik. Dia merekomendasikan banyak barang ekslusif di tokonya. Meskipun kebanyakan barang di tempat itu murah meriah. Grace tetap sangat antusias membeli barang di tempat itu. Kualitasnya tidak terlalu buruk.Aksesoris yang tersedia memang tak ada duanya. Bahkan merek mahal sekali pun belum mengeluarkan aksesoris serupa dengan barang di toko tempat Johnny bekerja itu.Tak henti-hentinya Grace memandangi gelang custom pasangan yang ada di tangan kanannya. Gelang itu menuliskan namanya dan Ankara. Hanya dengan melihat nama mereka berdampingan, membuat Grace sangat terpukau. Dia amat sangat bahagia."Kau tampak sangat menyukai gelangnya," komentar Jessica pada Grace.Mereka sudah ada di kafe setelah berbelanja di toko suvenir Johnny.Ketika semua orang sibuk makan, Paris malah sibuk melukis keluarga bahagia Ankara dan Grace seperti janjinya sebelumnya. Paris melirik ponselnya sesekali la
***"Maaf membuat kalian berdua menunggu lama!" kata Paris kepada Ankara dan Grace.Paris merasa bersalah karena membuat janji kepada saudara dan iparnya. Namun, nyatanya ia malah terlambat. Itu adalah sikap yang kurang baik. Paris paham betul itu murni kesalahannya."Ya. Kau memang seharusnya minta maaf. Kami sudah menunggumu sejak tadi. Nyaris sepuluh jam!"Ankara menampakkan mimik tidak senang. Akan tetapi, bukannya merasa bersalah Paris mendadak terkekeh. Cara Ankara marah kepadanya itu terlihat sangat berbeda. Paris tidak tahu apakah itu sebuah candaan atau memang marah sungguhan."Kenapa kau malah tertawa?""Karena kau baru kali ini marah seperti itu?" Paris balik melemparkan pertanyaan, yang lebih mirip sebuah pernyataan darinya. Membuat Ankara semakin menunjukkan mimik masam kepada saudaranya itu."Baiklah. Sekali lagi, maaf. Aku benar-benar tidak tahu kalau pagi ini akan terjadi masalah." P
***Pantai plumb merupakan pantai yang banyak dikunjungi oleh masyarakat lokal maupun wisatawan ketika akhir pekan tiba. Hari ini tempat itu sangat ramai, Ankara dan Grace sampai menggunakan masker agar orang-orang tidak mengenali mereka. Maklum saja, mereka cukup dikenali di kalangan masyarakat.Mereka hanya tidak mau jalan-jalan mereka kali ini terganggu karena penggemar mereka. Ankara dan Grace datang ke pantai plumb sesuai janji mereka kepada Paris dan Jessica.Janji untuk menghabiskan akhir pekan bersama-sama. Mungkin lebih tepatnya sebuah kencan ganda untuk mereka berempat.Pasangan itu tampak sangat bahagia, karena pada akhirnya bisa menikmati jalan-jalan. Melihat langit biru New York. Sekadar menunjukkan kisah cinta mereka di bawah langit itu. Mereka ingin semua orang tahu betapa besar cinta mereka."Bagaimana, Earth? Suka dengan pemandangannya?" tanya Ankara kepada bayi
***Grace sudah memutuskan untuk tidak menandatangani kontrak dengan agensi modelnya. Dia lebih memilih untuk fokus menjadi istri Ankara. Keputusan itu cukup disayangkan mantan manajer Grace, dan beberapa penggemar setianya.Kebanyakan orang menyebut bahwa Grace tidak sedang menjadi dirinya sendiri. Mereka mengklaim bahwa Grace mengorbankan hidupnya demi seorang lelaki, dan itu dinilai sangat buruk.Grace dianggap merendahkan dirinya sendiri sebagai wanita. Dicap tidak bisa memutuskan hidupnya dengan baik.Kritikan demi kritikan mulai membanjiri kolom komentar di setiap postingan Grace di sosial media. Memang, dahulu, Grace adalah penari balet terkemuka. Dia disayangi oleh banyak masyarakat New York.Banyak keputusan yang diambil Grace kurang tepat. Sehingga beberapa kritikan muncul di laman media sosial Grace."Kau membaca komentar di halaman media sosial lagi!" seru Ankara.Grace terperanjat. Dia tidak menyadari bahwa sejak tadi sua