***
Hari ini adalah hari baru untuk Paris. Dia berangkat ke galeri miliknya diikuti oleh Jessica. Bukan hanya menjadi pacar, Jessica juga menjadi sekretaris pribadi lelaki itu. Paris begitu takjub saat melihat Jessica memakai pakaian kantoran.
Mereka bergandengan tangan masuk ke dalam galeri. Ester dan karyawan lainnya tersenyum melihat kedekatan Paris dan Jessica.
"Pria tampan dan wanita cantik jika bersatu maka akan terlihat begitu serasi," komentar Ester sembari semringah. Wanita itu tampak bahagia hanya dengan melihat kemesraan Paris dan Jessica.
"Pujian yang bagus, Ester. Perlukah aku menaikkan gajimu?" Paris bercanda.
"Semua karyawan menyukai penambahan gaji, Sayang," bisik Jessica.
Karyawan mana yang tidak menyukai kenaikan gaji? Semua karyawan tentu menyukai hal itu. Respon Paris membuat Ester tertawa. Candaan Paris benar-benar 'to the point', dan itu membuatnya terkejut sekaligus merasa lucu di saat ber
***Wawancara dengan media lokal membuat Paris bersemangat. Dia menjelaskan bisnisnya dengan sangat baik. Paris menjelaskan bagian positif dalam hidupnya. Mengenai betapa ia mengagumi kerja keras. Dia menceritakan usaha dirinya sendiri membangun bisnis. Paris berusaha menunjukkan sisi yang tak pernah orang lain ketahui.Namun wartawan malah menunjukkan sikap yang tidak disukai Paris. Di akhir penjelasan Paris, para wartawan mulai menanyakan hal-hal aneh. Misalnya Paris yang disebut seorang gay saat kuliah, diklaim merasa iri pada kesuksesan Ankara, dan juga hubungan percintaannya dengan Jessica."Aku mendukung siapapun memilih jalan hidupnya. Dan mengenai aku yang disebut sebagai gay? Tidak. Aku memiliki pacar yang cantik," terang Paris.Karena wawancara dilaksanakan di ruangan Paris, Jessica tidak ada di sana. Wanita itu memilih untuk melakukan pekerjaannya sebagai sekretaris. Jessica meminta bantuan Ester mengajarinya tentang dunia bisnis.&n
***Setelah wartawan sebelumnya mewawancarai Paris sudah pergi, banyak sekali pembeli yang datang ke galeri baru Paris. Mereka semua orang penting. Ada beberapa lukisan lama Paris laku.Bukan lukisan dengan Jessica di dalamnya, karena Paris mengurungkan niat untuk menjual gambar Jessica. Lukisan yang ada di sana kebanyakan lukisan lama Paris yang dibuat saat pria itu masih tinggal di kota Perancis.Ada lukisan seseorang di atas perahu sungai Seine, orang-orang yang berseliweran di L'arc de Tromphe, dan beberapa lukisan yang berkaitan menara Eiffel dan daerah populer di Prancis.Lukisan itu laku dengan harga mahal, empat kali lipat dari harga yang Paris bayangkan. Paris sangat bersyukur karena banyak pebisnis menghargai seni dengan harga yang sepadan."Usaha ini ternyata lebih sukses dari yang aku duga," ujar Paris saat ia selesai melakukan kerja sama dengan seorang pebisnis asal China.Perusahaan pria itu bersedia mem
***"Papa mengenal Liam?"Pertanyaan itu sukses dikeluarkan dari bibir Paris ketika Liam sudah meninggalkan galeri miliknya. Pria itu pergi atas arahan Hermawan Mahendra, dan itu membuat Paris penasaran mengapa Liam begitu penurut dengan perkataan ayahnya. Ini terlihat aneh di mata Paris."Papa tidak mau membahas itu dulu," kata Hermawan sembari melirik Jessica. Pria itu tidak mau membahas soal Liam di hadapan Jessica."Tapi, Pa. Aku harus tahu apakah papa adalah teman atau bagian dari musuh? Liam jelas-jelas adalah musuhku. Papa bersikap ramah terhadap musuh putra kandung papa. Dan menurutku itu salah, Pa. Apa yang sebenarnya terjadi?" Paris menuntut jawaban."Kita bicara di ruanganmu, Paris," ujar Hermawan Mahendra kepada putranya.Dia sempat melihat Ester, Chad, dan Jessica berdiri tak jauh dari mereka. Mungkin lebih baik membicarakan persoalan Liam empat mata saja. Masalah tentang Liam cukup serius. Tidak bi
***Keadaan Grace sudah lebih baik. Pengobatan yang ia lakukan tidak langsung membuat kakinya sembuh. Hanya saja, ia sudah bisa menggerakkannya sedikit demi sedikit. Kata dokter, itu kemajuan yang baik.Satu atau dua hari ke depan akan dilakukan pengetesan apakah kaki itu sudah bisa melangkah atau tidak. Grace juga sudah mendapatkan suntikan di kakinya, yang direkomendasikan dokter pribadinya."Aku sangat gugup," kata Grace ketika dokter sudah keluar dari kamar inapnya."Tenang saja. Aku akan selalu ada untuk dirimu. Aku janji."Ankara menunjukkan tatapan tulus. Tampaknya kesempatan kedua yang Grace berikan padanya, dimanfaatkan dengan baik. Ankara menunjukkan keinginannya untuk berubah menjadi lebih baik."Makasih ya, Ankara.""Jangan bicara seolah aku adalah orang lain. Aku suamimu. Sudah sepatutnya aku lakukan ini kepada dirimu." Ankara menunjukkan ekspresi gemas, dan itu terlihat lucu bagi Grace.
*** Grace belum tahu apakah ia sudah memaafkan suaminya atau belum. Hanya saja ia merasa bahwa ada yang janggal dari suaminya. Ada sesuatu yang tidak ia ketahui. Grace tidak mau disakiti dengan permasalahan yang sama kedua kali. Jadi, ia sengaja mengabaikan suaminya sejak tadi. "Aku akan keluar sebentar." Tak ada respon dari Grace. Jadi, Ankara keluar dari kamar mereka. Setelah melakukan pemeriksaan pada kaki Grace, Ankara memutuskan membawa pulang istrinya. Lebih baik jika ia segera kembali. Suasana hati Grace selalu ceria apabila bertemu dengan Earth, putra mereka. Grace tidak tahu apa yang akan dilakukan suaminya. Namun, ia curiga Ankara menghubungi Jessica mengenai hubungan rahasia mereka yang terbongkar? Entahlah, pikiran Grace selalu saja menuju ke hal-hal negatif sejak tadi. Dia cukup traumatis dengan kebohongan Ankara sebelumnya. Dalam hitungan menit, Ankara kembali. Pria itu membawakan buket bunga
***Pernikahan Paris mulai dibicarakan oleh keluarga Paris. Walaupun Jessica selaku calon menantu tidak terlalu disukai oleh Inggrid. Namun, tetap saja acara pernikahan mereka direncanakan menjadi acara pernikahan yang megah.Inggrid menelepon desainer pakaian ternama di New York. Mereka diminta datang ke rumahnya. Jessica cukup gugup dengan semua hal yang direncanakan Inggrid. Jessica tidak biasa bertemu dengan orang-orang kelas atas yang dikenalkan Inggrid. Jessica seperti gadis miskin yang akan dinikahi oleh seorang pangeran.Ini tidak sesuai yang diharapkan oleh Jessica. Pernikahan megah bukanlah sesuatu yang ia inginkan. Jessica mau pernikahan sederhana. Akan tetapi, ia juga tidak mau mengecewakan keluarga Paris yang mau mengurus banyak hal terkait pernikahan mereka."Ini akan menjadi pernikahan termewah bulan ini," kata Inggrid kepada desainer yang tengah duduk di sampingnya."Aku tahu. Keluarga kalian adalah salah sat
***"Apa yang kau pikirkan, Sayang?"Saat Jessica pulang ke apartemen miliknya, ia melamun beberapa saat. Dia tidak menyadari ibunya masuk bergabung ke ruang tengah. Yvone Flowers baru saja sampai di rumah. Jessica tidak tahu ke mana ibunya pergi. Dia juga tidak terlalu peduli sebenarnya.Dia tidak mau mengurusi kebebasan ibunya. Sebab dia sendiri tidak menginginkan ibunya ikut campur terhadap urusan pribadinya."Walaupun aku katakan. Mungkin kamu tidak akan memahaminya," ujar Jessica sembari menopang dagunya menggunakan tangan halusnya.Dia enggan melihat ibunya. Matanya tetap fokus memperhatikan TV yang tidak menyala di ruang tengah. Jessica masih merasa tidak dalam suasana hatinya yang baik. Dia benar-benar dalam mood yang tidak baik setiap kali mengingat sikap Inggrid Mahendra kepadanya.Mengapa Jessica harus mendapatkan calon ibu mertua seperti Inggrid? Beruntunglah orang-orang yang memiliki ibu mertua yang
***Paris ingin menyelesaikan pertikaian antara ibunya dan Jessica. Jadi, ia memutuskan untuk menemui ibunya keesokan harinya. Inggrid terlihat senang melihat Paris.Ada sesuatu yang ingin ia bicarakan juga. Ketika Paris berusaha menyimaknya ternyata sang ibu pun mau mengeluhkan sikap Jessica tempo hari. Mereka akan membicarakan hal yang sama."Mama menyerah dengan sikap calon istrimu itu," keluh Inggrid sebelum Paris berbicara."Aku memang mau mengatakan itu juga," ungkap Paris.Lelaki itu memperhatikan ibunya yang langsung menyeringai. Paris menghela napas, berusaha menjadi penengah di antara ibu dan kekasihnya. Paris berusaha untuk tidak memihak Jessica maupun ibunya. Walaupun mungkin kedengarannya memang sulit dilakukan."Jessica pasti sudah mengatakan hal buruk tentang mama, kan? Mama tidak heran jika wanita itu melakukan hal semacam itu."Inggrid sudah memasang wajah tidak suka. Dari awal ia sudah t
***Menjadi bagian dari Mahendra Orlando merupakan hal paling menyenangkan bagi Grace. Selain mendapatkan kebahagiaan berupa harta berlimpah, ia pun mendapatkan suami dan putra tampan yang selalu mewarnai hari-hari Grace. Membuatnya merasa hidupnya sangat menakjubkan.Wanita itu sangat bangga karena putranya tumbuh dengan sangat baik, sesuai dengan yang ia harapkan. Earth bukanlah anak nakal, dan itu selalu membuat Grace tersenyum. Earth adalah Ankara kedua, seperti salinan. Versi yang sama dengan Ankara.Bagi Earth, jika ia menyenangkan orang tuanya. Itu sudah menyenangkan hatinya juga. Sifatnya itu membuat orang sekelilingnya menyukai pribadi anak itu. Meskipun usianya masih muda, Earth sudah perhatian kepada semua orang terutama ibunya.Waktu berlalu begitu cepat. Sekarang Earth berusia lima tahun. Dia tumbuh menjadi anak baik yang disayangi banyak orang. Tak tanggung-tanggung, kakek neneknya mera
***Saat Paris menyadari Travis dan Ester merupakan dua orang yang pernah saling mencintai. Dia memberikan kode kepada Jessica untuk mengalihkan pembicaraan. Mereka berusaha tidak mengungkit soal hubungan percintaan. Mereka membahas hal lain.Sebab mereka tahu Ester sedang menjomblo sedangkan Travis mungkin saja memiliki pujaan hati bernama Chloe? Bukankah Travis terakhir kali dekat dengan wanita itu? Paris berpikir bahwa tidak adil bagi Ester ketika mereka membahas soal hubungan cinta."Liliana juga sangat lucu. Aku tidak terlalu suka anak-anak. Akan tetapi kadang-kadang aku merasa bangga melihat mereka. Jujur saja, anak-anak cukup memberikan kebahagian. Apalagi bayi mungil seperti Liliana."Setelah lama mengobrol, Travis mendadak membahas soal anak. Ester berusaha untuk tidak peduli. Sejak tadi, ia tidak pernah melirik ke arah Travis. Dia fokus memandangi Jessica dan Paris. Sebetulnya lebih sering
***Sembilan bulan berlalu terasa begitu cepat. Seolah sembilan bulan itu hanyalah sembilan hari. Jessica melahirkan anak pertamanya bersama Paris. Anak itu berjenis kelamin perempuan. Mereka menamainya dengan Liliana Mahendra Orlando.Kehadiran Liliana melengkapi kebahagiaan Paris dan Jessica. Rumah tangga dua orang itu menjadi begitu harmonis. Mereka merawat Liliana dengan baik. Mereka kompak menjaga bayi cantik itu. Tidak ada kesempatan bagi mereka untuk mengeluh karena kehadiran bayi itu.Liliana adalah segala yang diinginkan Paris dan istrinya. Anak itu sumber kebahagiaan terbesar mereka. Kebahagiaan yang selalu mereka damba-dambakan. Mereka memutuskan untuk tidak menyewa perawat. Bukan karena mereka tidak mampu. Mereka jelas memiliki banyak uang.Hanya saja, Jessica mau mengabdikan dirinya untuk merawat Liliana dengan tangannya sendiri. Kasih sayang orang tuanya yang sempat didapatkan Jessica, hanya sampai ia remaja. Jessica
***Hari ulang tahun Grace merupakan hari yang paling membahagiakan untuk wanita itu. Kebahagiaan Grace menyebar pada Ankara. Melihat istrinya bahagia membuat pria itu tak berhenti menampilkan senyuman manis.Beruntung, senyuman itu hanya disaksikan Grace saja. Memang itulah yang diharapkan Grace. Dia tidak mau membagi segala hal menakjubkan dari suaminya. Ankara adalah miliknya.Grace tidak mau membagi keindahan suaminya kepada orang lain termasuk ketampanannya.Ankara berhasil memberikan kejutan kepada istrinya. Kejutan tersebut membuat Grace sangat terkesan. Sudah lama sekali ia mengharapkan liburan, dan Ankara baru menghadiahkan liburan untuknya tepat di hari ulang tahunnya.Liburan ke Prancis.Ankara mewujudkan liburan ke Prancis sesuai janjinya dahulu. Ankara pernah berjanji akan mengajak Grace liburan ke sungai Seine jika sudah sembuh dari lumpuhnya.Kini harapan itu sudah terwujud. Mereka su
***Tidak hanya omong kosong semata. Paris benar-benar mengikuti saran kembarannya. Dia mengambil alih beberapa jabatan penting dalam perusahaan keluarga mereka.Keputusan Paris tersebut membuat orang tuanya sangat senang. Sudah lama sekali mereka mengharapkan Paris melakukan itu. Keputusan itu disambut baik oleh pihak keluarga.Akhirnya Paris memutuskan bergabung dengan bisnis keluarga tanpa harus dipaksa. Jessica pun tidak terlalu mempermasalahkan jika suaminya melakukan itu. Jessica sudah diterima baik oleh keluarga Paris seutuhnya, sehingga keputusan lelaki itu sejalan dengan situasi mereka."Bagaimana pekerjaannya? Aku berharap kamu menikmati pekerjaanmu." Jessica hanya menginginkan yang terbaik untuk suaminya.Paris baru saja pulang dari kantor milik orang tuanya. Ada begitu banyak hal yang harus dipelajari olehnya terkait bisnis keluarganya. Paris belum terlalu memahami seperti apa caranya memimpin perusahaan besar. Ada perbedaan
***Johnny memberikan pelayanan terbaik. Dia merekomendasikan banyak barang ekslusif di tokonya. Meskipun kebanyakan barang di tempat itu murah meriah. Grace tetap sangat antusias membeli barang di tempat itu. Kualitasnya tidak terlalu buruk.Aksesoris yang tersedia memang tak ada duanya. Bahkan merek mahal sekali pun belum mengeluarkan aksesoris serupa dengan barang di toko tempat Johnny bekerja itu.Tak henti-hentinya Grace memandangi gelang custom pasangan yang ada di tangan kanannya. Gelang itu menuliskan namanya dan Ankara. Hanya dengan melihat nama mereka berdampingan, membuat Grace sangat terpukau. Dia amat sangat bahagia."Kau tampak sangat menyukai gelangnya," komentar Jessica pada Grace.Mereka sudah ada di kafe setelah berbelanja di toko suvenir Johnny.Ketika semua orang sibuk makan, Paris malah sibuk melukis keluarga bahagia Ankara dan Grace seperti janjinya sebelumnya. Paris melirik ponselnya sesekali la
***"Maaf membuat kalian berdua menunggu lama!" kata Paris kepada Ankara dan Grace.Paris merasa bersalah karena membuat janji kepada saudara dan iparnya. Namun, nyatanya ia malah terlambat. Itu adalah sikap yang kurang baik. Paris paham betul itu murni kesalahannya."Ya. Kau memang seharusnya minta maaf. Kami sudah menunggumu sejak tadi. Nyaris sepuluh jam!"Ankara menampakkan mimik tidak senang. Akan tetapi, bukannya merasa bersalah Paris mendadak terkekeh. Cara Ankara marah kepadanya itu terlihat sangat berbeda. Paris tidak tahu apakah itu sebuah candaan atau memang marah sungguhan."Kenapa kau malah tertawa?""Karena kau baru kali ini marah seperti itu?" Paris balik melemparkan pertanyaan, yang lebih mirip sebuah pernyataan darinya. Membuat Ankara semakin menunjukkan mimik masam kepada saudaranya itu."Baiklah. Sekali lagi, maaf. Aku benar-benar tidak tahu kalau pagi ini akan terjadi masalah." P
***Pantai plumb merupakan pantai yang banyak dikunjungi oleh masyarakat lokal maupun wisatawan ketika akhir pekan tiba. Hari ini tempat itu sangat ramai, Ankara dan Grace sampai menggunakan masker agar orang-orang tidak mengenali mereka. Maklum saja, mereka cukup dikenali di kalangan masyarakat.Mereka hanya tidak mau jalan-jalan mereka kali ini terganggu karena penggemar mereka. Ankara dan Grace datang ke pantai plumb sesuai janji mereka kepada Paris dan Jessica.Janji untuk menghabiskan akhir pekan bersama-sama. Mungkin lebih tepatnya sebuah kencan ganda untuk mereka berempat.Pasangan itu tampak sangat bahagia, karena pada akhirnya bisa menikmati jalan-jalan. Melihat langit biru New York. Sekadar menunjukkan kisah cinta mereka di bawah langit itu. Mereka ingin semua orang tahu betapa besar cinta mereka."Bagaimana, Earth? Suka dengan pemandangannya?" tanya Ankara kepada bayi
***Grace sudah memutuskan untuk tidak menandatangani kontrak dengan agensi modelnya. Dia lebih memilih untuk fokus menjadi istri Ankara. Keputusan itu cukup disayangkan mantan manajer Grace, dan beberapa penggemar setianya.Kebanyakan orang menyebut bahwa Grace tidak sedang menjadi dirinya sendiri. Mereka mengklaim bahwa Grace mengorbankan hidupnya demi seorang lelaki, dan itu dinilai sangat buruk.Grace dianggap merendahkan dirinya sendiri sebagai wanita. Dicap tidak bisa memutuskan hidupnya dengan baik.Kritikan demi kritikan mulai membanjiri kolom komentar di setiap postingan Grace di sosial media. Memang, dahulu, Grace adalah penari balet terkemuka. Dia disayangi oleh banyak masyarakat New York.Banyak keputusan yang diambil Grace kurang tepat. Sehingga beberapa kritikan muncul di laman media sosial Grace."Kau membaca komentar di halaman media sosial lagi!" seru Ankara.Grace terperanjat. Dia tidak menyadari bahwa sejak tadi sua