Share

BAB 20 Dusta Berujung Kekacauan

Dia, wanita dengan poni lurus hitam itu. Masih menerka-nerka bagaimana pertemuan selanjutnya antara dirinya dan juga Rangga.

Sore ini, dia duduk dengan nyaman di sebuah kursi kayu di pinggir taman kota tersebut. Ia memilih untuk duduk di pinggir saja karena ia benci dengan keramaian di tengah taman kota.

Padahal jika dilihat lagi. Banyak sekali orang yang bersenang-senang di sana, banyak anak-anak yang berlarian sambil memegang balon yang berwarna warni dan lucunya lagi, ada anak yang menangis karena balonnya meletus, membuat orang tuanya berusaha membujuk anak itu agar tidak menangis lagi.

Tapi itu tak terlihat lucu bagi Nicha. Nicha tipe wanita yang tidak tahu cara menyenangkan anak kecil, dia tidak suka anak kecil karena merepotkan. Mungkin saja, dia lebih suka menyapa kucing di jalanan daripada manusia.

Apakah ada orang seperti Nicha? Ya itu ada tapi mungkin di tempat lain.

“Maaf aku membuatmu menunggu lama.” Akhirnya suara laki-laki yang sedari tadi ia tunggu terdengar juga.

Wani
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status