Home / Romansa / Cinta Terlarang / Babak Baru Kehidupan

Share

Babak Baru Kehidupan

Author: madehilda
last update Last Updated: 2021-05-21 10:18:54

Pagi ini sama seperti hari yang lain, seperti biasa Tara bangun pagi dan melakukan tugasnya sebagai seorang anak perempuan dengan membantu pekerjaan rumah sebelum dirinya pergi ke kantor. Dan seperti yang di bicarakan pada mamanya kemarin kalau semua keputusan pindah bekerja adalah keputusan drinya. Maka hari ini Tara sudah merasa mantap atas keputusan yang akan di ambil.

“Maa...hari ini Tara akan mengajukan pengunduran diri,” ucap Tara ketika mereka telah berada di meja makan untuk melakukan sarapan pagi.

“Yaa...nak apapun keputusan mu, mama akan selalu mendukung kamu,” jawab mama dengan tersenyum sambil mengusap tangan Tara.

Mereka pun menikmati sarapan pagi mereka dengan sesuatu keputusan besar bagi Tara untuk kehidupannya kelak. Seperti biasa setelah Tara menikmati sarapannya ia pun langsung melakukan persiapan untuk pergi ke kantor, dimana hari ini adalah hari terakhir dirinya ke kantor.

“Maa...Tara berangkat dulu yaa sambil mencium kedua pipi mamanya,” ucap Tara ketika pamit untuk berangkat ke kantor.

“Yaa...nak hati-hati dijalan,” jawab mama sambil merapikan dapur.

Tara keluar dari pintu rumahnya dan berjalan untuk mencari mobil yang biasa menjemputnya. Dan pasti nya Pak Donny telah menunggu dirinya dengan setia di seberang jalan. Tara pun menyebrangi jalan itu serta masuk ke  mobil pak Donny.

“Pagi sayang....,” ucap pak Donny ketika Tara masuk ke dalam mobil sambil mencium kening Tara.

“Pagi mas....tidur nyenyak semalam?” tannya Tara sambil mencium kedua pipi pak Donny.

“Bagaimana bisa tidur nyenyak...kalau hati mas masih tertinggal disana,” jawab pak Donny sambil menunjuk bagian dada Tara sambil tersenyum.

Tara saat itu hanya membalas jawaban dari pak Donny hanya dengan senyuman manisnya. Lalu mobil itu pun melaju menuju kantor Tara. Sepanjang jalan mereka membicarakan tentang keputusan Tara untuk berhenti di perusahaan tempat bekerja saat ini dan pak Donny pun sudak menyiapkan jadwal kepindahan Tara ke kantornya. Di hadapan Tara sebelum sampai gedung kantor Tara, pak Donny telah menghubungi staff nya kalau esok atau dua hari lagi akan masuk karyawan baru dengan jabatan seketaris pribadinya, jadi pak Donny meminta kepada staff nya untuk menyiapkan satu ruangan dan keperluannya.

“Terima kasih mas sudah mengantar saya,” ucap Tara sambil mencium pipi Pak Donny.

“Iyaa sayang...nanti tolong pastikan kapan kamu siap ke kantor baru mu yaa,” ucap pak Donny sambil mencium Tara.

Tara pun berlalu dari mobil yang telah membawanya ke kantornya saat ini, Tara berjalan menyusuri trotoal melewati dua blok gedung kantor untuk sampai pada gedung kantornya. Akhirnya ia pun sampai di kantornya dan segera menuju ruangnya serta membuat surat pengunduruan dirinya. Sekitar sepuluh menit kemudian ia pun sudah membuat surat pengunduran dirinya dan akan menghadap atasannya.

“Pagi buu, apa kabar?” tanya Tara ketika memasuki ruangan manager pemasarannya.

“Baik Tara....ada yang bisa ibu bantu?” tanya seorang wanita cantik paruh baya dihadapan Tara.

Tara pun menyampaikan maksud dari dirinya untuk mengundurkan diri, dan Tara pun menyampaikn surat pengunduran dirinya langsung pada manager pemasarannya. Beberapa kali atasan Tara meminta dirinya untuk tetap di perusahaan itu mengingat kepiawaian Tara dalam menjual beberapa produk mobil saat ini. Tetapi keputusan Tara telah bulat dan dirinya pun mengemukakan alasan pengunduran dirinya.

Setelah Tara pamit dan bersalaman dengan manager pemasarannya, Tara pun menemui beberapa rekan kerja nya untuk bisa pamit diri dan berswaphoto sebagai kenang-kenangan atas perjuangan bersama mereka ketika bekerja disana. Ada beberapa teman yang menyayangkan keputusan dari Tara. Ada pula yang bersedih atas pengunduran diri Tara. Karena bagi mereka Tara adalah seseorang dengan pribadi yang supel walaupun demikian tidak ada seorangpun rekan kerjanya yang mengetahui kalau saat ini Tara dan Pak Donny customer VIP di perusahaan merekalah alasan pengunduran diri Tara.

“Yaa...mas” ucap Tara ketika menerima panggilan dari ponsel nya sambil menjauh dari beberapa rekan kerja yang saat itu sedang mengobrol dengannya.

“Apa kamu sudah memutuskan kapan mulai aktif bekeja di kantor mas?” tanya pak Donny dalam sambungan ponselnya.

“Sepertinya dua hari lagi mas, karena Tara inginnya sekalian mencari rumah yang dekat dengan kantor mas,” jawab Tara.

“Hmmmm kalau begitu lebih baik Tara tinggal saja di rumah yang mas bilang kemarin, karena jarak dari rumah itu tidak jauh dari kantor mas,” ucap pak Donny.

“Yaaa sudah mas nanti Tara mencari alasan kepada mama untuk masalah hal itu,” ucap Tara menyambung pembicaraan dari ponselnya.

“Sayang...hari ini mas tidak bisa menemani makan siang dan tidak bisa menjemput kamu, karena ada beberapa urusan yang harus mas tangani, jadi tidak apa-apa kan kalau Tara hari ini tidak mas jemput?” tanya pak Donny dalam sambungan ponselnya.

“Tidak apa-apa mas....santai saja,” jawab Tara.

Dan mereka pun menuntup sambungan ponsel mereka. lalu Tara kembali ke ruangannya untuk merapikan segala barang-barang miliknya. Setelah itu Tara sejenak duduk di ruangannya sambil merenungkan kembali atau keputusan hatinya menjadikan pak Donny kekasihnya. Beberapa kali Tara bertanya dalam hatinya. Apakah memang dia benar-benar mencintai pak Donny atau hanya karena pak Donny yang saat ini yang mampu memuaskan hasrat kewanitaannya. Dan Tara pun tidak tahu sejak kapan  hasrat kewanitaannya melebihi dari kesenangan lainnya.

Semua pertanyaan yang ada di benak kepalanya tidak bisa ia jawab saat ini. Sempet terpikir oleh Tara, kalau saja rekan-rekan kerjanya tahu tentang Pak Donny serta kelainan akan hasratnya, entah bagaimana jadinya tetapi saat ini yang dipikirkan oleh Tara adalah menikmati kehidupan ini tanpa munafik dan membiarkan sang waktu yang menjawab seluruh pertanyaannya.

Setelah merapikan seluruh barang miliknya, Tara pun kembali pamit pada rekan-rekannya dan langsung memesan jasa penjemputan online. Tidak berapa lama kemudian mobil yang Tara pesan lewat online pun telah sampai dan membawa dirinya ke rumah kontrakannya.

“Siang....maaa,” ucap Tara memberikan salam pada mamanya yang saat itu sedang berada di teras rumah.

“Kamu sudah pulang dan memutuskan pengunduran dirimu Tara?

“Yaa maa....,” jawab Tara dengan singkat sambil berlalu dari hadapan mamanya serta membawa barang bawaannya ke kamar mereka.

Setelah itu Tara menemui mamanya di teras dan duduk di sebelah mamanya. Lama Tara terdiam untuk memulai memberitahukan perihal rumah yang telah disiapkan oleh mas Donny. Setelah beberapa lama akhirnya Tara pun mencoba mengungkapkan perihal hal itu dengan membohongi mamanya.

“Maa...rencananya besok kita akan pindah ke rumah yang lebih dekat dengan kantor Tara yang baru, dan Tara di percaya untuk tinggal di rumah yang sudah lama tidak di tempati karena kebaikan hati pemilik dari perusahaan yang meneimanya saat ini,” ucap Tara tanpa memberikan jeda mamanya untuk bertanya.

Beberapa saat mamanya hanya terdiam dan seperti memikirkan sesuatu. Dan tanpa diduga mamanya menyetujui saja rumah yang di rekomendasikan dari Tara tanpa banyak bertannya pada dirinya lagi secara detail seperti yang biasa mamanya lakukan. Tara merasa memang ini adalah jalannya karena semua terasa dipermudah. Dalam hatinya pun berkata, apa memang ini adalah sebuah kebesaran cinta mas Donny dan dirinya maka segala rintangan lebih mudah dilaluinya. Sambil tersenyum Tara mengingat-ingat wajah kekasih hatinya.

Tara pun mengajak mamanya untuk bisa berkemas-kemas agar mereka bisa pindah hari ini. Karena rencananya setelah kepindahan mereka di rumah baru milik pak Donny, ia langsung bekerja di perusahaan pak Donny. Tidak berapa lama ponsel Tara pun berdering dan dilihatnya pak Donny yang melakukan panggilan itu, maka Tara pun mengangkat ponselnya agak menjauh dari mamanya.

“Yaa mas, saya sudah mulai mengemas barang...dan mama sudah setuju dengan kepindahan kami ke rumah mas itu,” ucap Tara dengan ponselnya.

Setelah itu Tara menutup ponselnya dan kembali bersama mamanya mengemas barang-barang yang akan mereka bawa. Kali ini mereka akan tinggal di rumah besar milik pak Donny. Hal itu tidak disadari oleh mamanya, permainan yang terjadi dibelakang dirinya antara Tara dan pak Donny. Entahlah apa jadinya ketika mamanya tahu kalau Tara jatuh cinta pada seorang lelaki yang jauh lebih tua dari nya. Dan dapat dikatakan usia pak Donny lebih muda dua tahun dari usia ayahnya sendiri.

Setelah mereka mengemas seluruh barang yang akan mereka bawa, Tara pun minta izin pada mamanya ke rumah yang akan mereka tempati untuk mencari beberapa tukang yang bisa membersihkan rumah itu, karena dirinya tidak ingin mamanya bersusah payah membersihkan rumah itu. lalu Tara pun berlalu dari hadapan mamanya.

“mas....saya ingin mellihat rumah yang akan kami tinggali, kalau saya kesana apa ada orang yang bisa saya temui?” tanya Tara pada pak Donny di sambungan ponselnya.

“Yaa...sayang kamu bisa datang kesana, karena kebetulan mas sudah perintahkan orang untuk membersihkan rumah itu. jadi kapan rencananya Tara pindah kesana?” tanya pak Donny dalam sambungan ponselnya.

“Kalau memang hari ini rumah itu telah bersih, hari ini kami akan pindah mas,” jawab Tara.

Dan pembicaraan itu pun berakhir. Kemudian Tara langsung memesan kendaraan online yang akan membawa dirinya ke rumah yang akan mereka tempati. Setelah beberapa saat akhirnya mobil yang dipesan lewat aplikasi online itu pun datang dan langsung mengantar Tara ke lokasi rumah pak Donny yang akan mereka tempati setelah pak Donny mengirimkan alamatnya.

Dalam perjalanan ke rumah pak Donny, Tara berbicara dalam hatinya kembali atas keputusannya menjadikan pak Donny menjadi kekasih hatinya saat ini. Apakah keputusan yang telah ia ambil benar atau salah, karena sejauh ini Tara belum pernah menanyakan status dari Pak Donny. Tetapi pak Donny mengatakan ia akan bertanggung jawab atas dirinya setelah kehormatan yang selama ini di jaganya telah diberikan dengan ikhls pada pak Donny.

Akhirnya ia sampai pada sebuah rumah yang menurut Tara sangat besar dan itu letaknya di pinggir jalan raya. Setelah dirinya membayar biaya mobil tersebut, Tara mendekati pagar rumah tersebut. Terlihat sebuah rumah besar dengan halaman yang luas dan masih terpelihara dengan baik. Tara pun memberanikan diri mendekati rumah tersebut dan memencet tombol bel yang ada disisi pagar tinggi rumah itu.

Tidak berapa lama kemudian, seorang lelaki tampan muda seusia dengannya membukakan pintu pagar dan memintanya masuk ke dalam rumaah tersebut. Setelah Tara masuk dan melihat rumah besar dengan cat berwarna hijau muda dengan jendela-jendela besarnya serta dilihatnya pada sisi bagian dari rumah itu ada sebuah tempat parkir mobil dan disisi lainnya ada sebuah pendopo dengan sebuah taman yang indah dengan sebuah kolam kecil yang berisi ikan koi yang cukup besar.

“Maaf....ini dengan bu Tara?” tanya pemuda yang membukaan pintu pagar rumah itu.

“Oooh yaa... saya Tara,” jawab Tara dengan menjulurkan tangannya untuk berjabatan dengan pemuda itu.

Terlihat pemuda itu tidak nyaman ketika Tara menjulurkan tangannya untuk berjabatan tanda mengenalkan diri.

“Saya yang merapikan rumah ini bu,” ucap pemuda itu mengatakan hal yang ingin di tanyakan Tara.

Lalu pemuda itu pun memberikan kejelasan pada Tara, kalau dirinya yang selama ini diminta oleh pak Donny untuk mengurus rumah ini. pemuda itu pun menjelaskan pada Tara kalau dirinya tinggal di bagian belakang dari rumah ini serta  mengatakan pada Tara kalau dirinya saat ini masih menyelesaikan kuliah nya. Pemuda itu memberikan jawaban yang lengkap ketika Tara menanyakan kegiatan dari pemuda itu selain menunggu dan membersihkan rumah ini.

Tara melihat-lihat bagian dalam rumah itu, dan kelihatannya dirinya tidak perlu membawa segala perabot yang sudah ada disini. Jadi diputuskan oleh Tara untuk menghubungi mamanya perihal ini. Ternyata dirinya hanya perlu membawa pakaian mereka saja. Jadi mamanya bisa menjual seluruh barang-barang tersebut, dan membiarkan barang-barang berat milik mereka tetap berada di rumah kontrakan mereka sampai seluruh barang terjual lewat online. Dan penjelasan dari Tara pun mendapatkan persetujuan dari mamanya tanpa memberikan sanggahan sedikitpun.

Akhirnya Tara pamit pada pemuda itu dan kembali ke rumahnya dengan memesan kendaran lewat online. Setelah mobil itu datang, Tara pun langsung masuk ke dalam mobil itu menuju rumah kontraknya untuk menjemput mamanya, karena dilihat rumah tersebut memang sudah rapi dan bersih. Sesampai di rumah kontrakannya ia bercerita pada mamanya perihal pemuda di rumah yang akan mereka tempati sampai memberitahukan perihal pak Donny yang baik hati pemilik dari rumah itu yang dikenalnya ketika bekerja pada perusahaan lamanya.

Mereka pun pindah ke rumah baru milik pak Donny dengan hanya membawa tiga koper yang membawa barang-barang pribadi mereka. Sesampai di rumah itu, mereka pun masuk dan mulai merapikan barang pribadi mereka masing-masing. Di dalam rumah tersebut ada tiga kamar yang besar dan beberapa ruang lainnya. Dan sekarang mama dan Tara telah memiliki kamar masing-masing.

Sekitar pukul tujuh malam pak Donny menyambangi rumah yang telah di tempati oleh Tara dengan tujuan berkenalan dengan mamanya Tara. Setelah pemuda yang diketahui bernama hendra membukakan pintu pagar untuk pak Donny. Mamanya Tara pun keluar dari rumah itu dan menyambut pak Donny sedangkan saat itu tara sedang membersihkan dirinya di kamar mandi.

“Selamat malam ibu, saya  Donny,” ucap pak Donny memperkenalkan dirinya pada mama Tara.

Setelah itu mereka pun berbincang-bincang di teras dan sebelumnya pak Donny memberikan bingkisan yang berupa makanan untuk mereka berdua, tak lama kemudian pak Donny pamit tidak bisa terlalu lama karena ada janji dengan rekan bisnisnya. Pak Donny meninggalkan rumah itu tanpa sempat bertemu dengan Tara. Dan ketika Tara telah selesai membersihkan diri, mamanya mengatakan kalau pemilik rumah ini datang dan telah berkenal dengan dirinya.

“Mama koq tidak memberitahukan Tara...kalau pak Donny datang?” tanya Tara.

“Tadi pak Donny titip salam saja pada mu, karena memang sedang ditunggu oleh rekan bisnisnya,” jawab mamanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan pak Donnya pada dirinya.

Lalu mereka pun beranjak ke meja makan untuk menikmati makanan yang telah dibawa oleh pak Donny untuk makan malam mereka. dalam hati mamanya Tara, sungguh suatu keberuntungan putrinya bertemu dengan seseorang yang mempunyai hati dermawan seperti pak Donny. Setelah penderitaan yang telah mereka alami selama empat tahun terpisah dari papanya Tara. Dalam pikiran mamanya Tara saat ini, mungkin saja pak Donny berbaik hati pada Tara karena ia tahu kalau papanya Tara sedang dalam masalah. Dan menganggap Tara seperti anaknya sendiri.

Comments (9)
goodnovel comment avatar
Nasi Uduk
koin ohh koin, wkwkwkwk
goodnovel comment avatar
Lanang Amba
bagus jln cerita nya.teruskan berkarya
goodnovel comment avatar
Riri Yanti
koin oh koin
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Cinta Terlarang   Mainan Baru Tara

    Ini adalah hari pertama Tara dan mamanya tinggal di sana, dan mamanya Tara pun sudah tahu siapa pemilik dari rumah tersebut. Pagi ini adalah hari pertama Tara ke kantor barunya, seperti yang dikatakan oleh pak Donny kalau kehadiran dirinya sebagai sekretaris pribadinya sudah disampaikan ke bagian penerimaan karyawan, jadi Tara hanya perlu bertemu dengan bagian penerimaan karyawan.Tepat pukul delapan pagi Tara sudah sampai di perusahaan milik pak Donny. Lalu ia pun diantar oleh bagian resepsionis untuk bertemu dengan bagian penerimaan karyawan.“Selamat pagi ibu, saya Tara,” ucap Tara mengulurkan tangannya.“Pagi Tara silakan duduk, saya ibu Riri. “Seperti yang telah disampaikan oleh bapak Donny, Tara nanti bekerja sebagai sekretaris pribadi yang bertugas mengurusi segala kepentingan bapak Donny. “Untuk Job Desk nya akan dikirim lewat email,” sambil mengatakan hal itu Bu Riri menyodorkan surat perjanjian kerja yang harus di tanda tangani oleh Tara.Kemudian ibu Rir

    Last Updated : 2021-06-07
  • Cinta Terlarang   Kerinduan Yang Tertunda

    Pagi-pagi mama melihat rantang yang kemarin dibawa oleh Tara ke rumah Hendra saat ini telah ada diruang tamu. Mamanya berpikir mungkin baru tadi pagi di letakkan di atas ruang tamu. Tapi mama tadi pagi tidak melihat Hendra ada di halaman, karena biasanya mama melihat dirinya sedang menyapu dan menyiram tanaman.“Pagi Tara, mari kita sarapan dulu. Oh ya kapan Hendra mengembalikan rantang itu,” ucap mamanya ketika dilihatnya putri kesayangannya baru bangun tidur dan langsung menanyakan perihal rantang yang telah ada di ruang tamu.Lalu Tara menjelaskan pada mamanya, kalau Hendra mengembalikan rantang itu semalam. Setelah itu mama pun tidak menanyakan hal lain, karena semalam dirinya sangat terlelap dari tidurnya.Mama lalu bertanya pada Tara “Tumben hari ini tidak membantu mama, apa kerja disana sangat melelahkan?”“Ya begitulah maa, namanya saja pekerjaan baru,” jawab Tara menjelaskan dengan rinci pekerjaannya.Padahal hal

    Last Updated : 2021-06-07
  • Cinta Terlarang   Percintaan Sesaat Di Ruang Kerja

    Sekitar jam sebelas lebih Tara baru sampai di rumah, sengaja mamanya menunggu dirinya oleh karena itu ketika bel berbunyi mamanya langsung membukakan pintu pagar rumah itu.“Tumben selarut ini baru pulang kerja Tara,” tegur mamanya.“Iya Ma,” jawab Tara singkat langsung beranjak ke dalam rumah.Setelah itu mama menghangatkan makanan malam yang telah dingin itu. Dan ia pun menghidangkannya di meja makan. Sedangkan saat ini, Tara sedang menaruh tas dan mengganti pakaian kerjanya untuk beranjak ke meja makan.“apakah banyak pekerjaan yang harus kamu selesaikan hari ini?” tanya mamanya.“Lumayan, Ma. Apalagi pak Donny baru mulai ngantor hari ini,” jawab Tara sambil mengunyah makanannya.Melihat hal itu membuat mama kasihan padanya. Dielus-elus kepala anaknya, sebagai rasa kasih sayang dan bangga akan pengorbanan dirinya. Karena seharusnya saat ini ia sedang menikmati masa indahnya di Perguruan Tinggi.“Hmmmm banyak juga makanmu hari ini,” senyum mama mengatakan hal

    Last Updated : 2021-06-08
  • Cinta Terlarang   Sisi Kehidupan Sang Bos

    Hari ini setelah percintaan sesaat yang dilakukan olehnya bersama Tara, kini pak Donny sudah berada di acara peresmian sebuah badan amal yang didirikan oleh istrinya, Tiara bersama beberapa teman-temannya. Ia langsung menemui istrinya, dilihatnya Tiara sedang mengobrol dengan beberapa teman sosialitanya. Donny pun memeluk Tiara dengan mesra di hadapan teman-teman Tiara. Mengucapkan selamat pada Tiara dengan mencium bibirnya di hadapan teman-teman mereka. Lalu Donny juga memberikan selamat kepada teman-teman Tiara lainnya dengan memeluk dan mencium pipi mereka.“Kalau tadi mami tidak telepon pasti papi lupa ya,” ujar Tiara dengan nada manja bergelayut di lengan Donny di hadapan teman-temannya.“Maaf sayang, tadi memang baru saja selesai rapat. “jadi pikirannya itu hanya memikirkan hasil rapat itu sendiri,” Donny mengatakan hal itu sambil mengelus-ngelus lengan istrinya.Tiara adalah seorang wanita cantik dengan kulit yang bersih, postur tu

    Last Updated : 2021-06-11
  • Cinta Terlarang   Secangkir Kopi Di Pagi Hari

    Tara segera merapikan seluruh berkas yang baru diterimanya. Dan membawa beberapa berkas yang telah ia ceking terlebih dahulu ke ruang pak Donny. Ia keluar ruangannya dan menaruh berkas pada meja pak Donny, dan mengunci ruangan itu. Sepuluh menit lagi Tara akan pulang kantor, dan mumpung pak Donny tidak di kantor, jadi ia pulang kerja tepat waktu.“Tara, pulang cepat ya hari ini,” ucap temannya sambil memberikan berkas yang sudah di tanda tangani oleh atasannya.Tara pun mengatakan pada temannya, “Rita, sudah tahu mau pulang cepat, malah dikasih lagi berkasnya ke aku.”“Ini ambil, besok pagi saja bawa ke ruanganku,” pintanya pada temannya yang juga seorang sekretaris pribadi pada divisi lain.Berkas itu pun diambil oleh Rita. Sesaat mereka pun mengobrol untuk menghabiskan waktu yang tersisa dengan beberapa teman yang lainnya. Karena beberapa diantara mereka juga tinggal menunggu jam pulang kantor. Tanpa terasa waktu jam pulang kantor telah tiba, dan mereka pun bubar jalan

    Last Updated : 2021-06-14
  • Cinta Terlarang   Makan Malam Dengan Lelaki Sombong

    Setelah mendekati jadwal makan siangnya, dilihat pak Donny dan pak Alex keluar dari ruangan. Dan mereka pun berlalu dari hadapan Tara, sesaat kemudian dilihat pak Alex kembali dan menuju ruangannya.“Tara, bisa kamu berikan nomor ponselmu agar saya lebih mudah menghubungi kamu,” pintanya pada Tara untuk menuliskan nomornya pada selembar memo.Tara yang terkejut dengan kehadiran pak Alex ke ruangannya, langsung menuliskan nomor ponselnya pada selembar kertas memo tanpa mengatakan apapun. Setelah itu pak Alex berlalu tanpa mengatakan apapun. Dan itu yang membuat Tara membenci perilaku orang semacam pak Alex yang sulit sekali mengatakan kata terima kasih. Berbeda dengan pak Donny yang mempunyai jiwa dan sifat yang lembut. Tara tersenyum ketika mengingat kebersamaan dirinya bersama pak Donny, ketika mereka berada dipuncak. Tara merasakan kebahagiaan bukan karena hasratnya yang terpuaskan hingga beberapa kali, tetapi pada sikap lembut dan kebaikan hati dari pak Donny yang mem

    Last Updated : 2021-06-14
  • Cinta Terlarang   Hasrat Lelaki Ke Tiga

    Sekitar jam sebelas malam reuni ini pun berakhir, lalu Tara pun permisi pada pak Alex untuk pulang ke rumahnya. Alex yang ketika itu tengah mabuk tidak membiarkan Tara pulang, melihat kondisi pak Alex yang dalam keadaan kondisi mabuk berat, membuat Tara menghubungi mamanya.“Ma, acaranya sudah selesai, tetapi boleh Tara mengantarkan teman yang mabuk?” “karena takut terjadi sesuatu dengan dia,” tanya Tara pada mamanya.Karena Tara memberikan alasan yang tepat, dan ia berjanji pada mamanya akan pulang semalam apapun selesai ia mengantarkan pak Alex. Maka mamanya memberikan izin padanya.Lalu Tara yang bisa mengendarai mobil, mengambil kunci mobil pak Alex pada bagian keamanan gedung. Dan ia pun meminta bantuan bagian keamanan gedung itu, untuk memapah pak Alex ke dalam mobil. Setelah berada di mobil, Tara mengambil ponselnya dan mencoba melihat beberapa nama yang kiranya setiap hari di hubungi oleh pak Alex. Setidaknya dengan demikian, ia tahu alamat dari pak Alex. Oleh

    Last Updated : 2021-06-15
  • Cinta Terlarang   Gosip Wanita Muda

    Akhirnya Tara bertemu dengan teman kantornya yang telah menunggu dirinya sejak beberapa jam lalu. Dengan melambaikan tangan ke arahnya Tara mendekati Temannya yang sedang duduk di bangku yang tersedia diluar gedung.“Maaf yaa Rit, aku lelap sekali tidurnya,” Tara sedikit merajuk dengan merangkul pundak temannya itu.“Yaa sudah, sekarang kita mau jalan ke mana?” tanya Tara sambil menggandeng tangan temannya.“Aku belum sarapan, coba lihat jam berapa sekarang?” Rita mengatakan hal itu pada Tara, sambil memperlihatkan jam tangan yang melingkar di lengannya.“Yaa sudah kita sarapan kesiangan dulu... hehehehe,” tawa Tara, karena melihat di tangan temannya sudah pukul sepuluh lebih.Mereka pun berjalan di trotoar antara gedung-gedung bertingkat. Ada tempat sarapan yang letaknya di sebuah jalan kecil yang memisahkan antara gedung yang satu dengan yang lain. Keindahan kota dengan gedung- gedung pencakar langit, yang dibelakangnya terselip kehidupan dari orang-orang yang hidup

    Last Updated : 2021-06-19

Latest chapter

  • Cinta Terlarang   Limpahan Cinta Kasih Seorang Ibu

    Setelah melewati masa kritis pasca operasi, Tara terbangun dari tidurnya di pagi hari, anestesi yang dilakukan semalam dengan memberikan suntikan pada bagian tulang belakangnya membuat setengah bagian tubuhnya tidak merasakan apa-apa, ketika Dokter kandungan memberikan torehan pada bagian perutnya, yang dirasakan oleh Tara hanya rasa dingin, dan Alex yang terus mengajaknya berbicara banyak hal agar kesadarannya tetap terjaga. Dan ketika Dokter mengambil satu persatu bayinya, Tara melihat bagaimana kedua bayi itu satu persatu menangis.Dirinya melihat kedua bayinya yang terlihat mungil kemerahan. Setelah selesai melihat kedua bayinya itu, Tara terlelap dalam tidurnya, hingga di pagi ini terbangun. Tara bersyukur operasi cecar yang dijalankan berjalan dengan lancar. Awalnya Tara sempat berputus asa ketika Dokter Kandungannya mengatakan jenis darah yang dipunyai, termasuk golongan darah yang langka. Sempat terpikir oleh Tara untuk mencari Tiara, ketika seminggu sebelum dirinya melak

  • Cinta Terlarang   Kekuatan Cinta Seorang Ibu

    ~ Tujuh Bulan Kemudian ~Setelah melewati waktu selama hampir enam bulan menjalani pengobatan, melawan kesedihan dan keputusasaannya, kini Tiara menjadi orang yang lebih menerima dan lebih ikhlas dalam menjalani hidup. Bagi dirinya, kini...membagi kebahagiaan untuk anak-anak yang kurang beruntung dalam kehidupan mereka lebih penting, dibandingkan dirinya harus berkutat dengan masa lalu, serta memaksakan keegoan nya untuk mendapatkan kembali putrinya.Saat ini Tiara sedang berada di sebuah panti asuhan. Dirinya saat ini banyak menghabiskan waktu bersama anak-anak yang kurang beruntung. Disana dirinya membacakan dongeng, jadi teman bercerita bagi anak-anak remaja putri, dan terkadang dirinya bermain dan bersenda gurau bersama mereka.“Mama Tiara, besok datang lagi yaa,” ujar seorang anak perempuan sambil bergelayut pada tangan Tiara.“Dua hari lagi, mama Tiara baru akan kesini yaa Ita manis,” Tiara menjawab permintaan dari anak perempuan berusia lima tahun.Lalu T

  • Cinta Terlarang   Bulan Madu Impian Tara

    Kesibukan dalam perhelatan pernikahan yang diadakan dengan sederhana kemarin, membuat mereka semua tidak ada yang bangun pagi, bahkan beberapa pekerja pun baru saja terbangun pada pukul tujuh pagi ini. Mereka tergopoh- gopoh membersihkan ruangan yang kemarin di pakai untuk acara pernikahan. Di pagi ini pula, bagian pemilik tenda telah datang untuk membuka tenda-tenda dan kursi yang kemarin di sewa.Dan pemilik katering pun telah datang untuk merapikan perabot yang belum mereka rapikan. Sedangkan pekerja di rumah itu, sedang merapikan beberapa ruangan dengan mengerjakannya secara bersama-sama. Memang pekerjaan yang sangat melelahkan. Sementara itu, di dalam kamar tidur, Tara dan pak Alex mereka masih berpelukan dalam selimut yang menghangatkan mereka.“Selamat pagi istriku sayang,” kecup Alex pada istrinya Tara.Tara yang mendengarkan sambutan pagi pertama setelah pengesahan dirinya menjadi nyonya Alex hanya tersenyum manis. Dirinya malah semakin memeluk erat suaminya,

  • Cinta Terlarang   Gangguan Kejiwaan

    Seminggu setelah pertemuan dengan Tara, membuat Tiara dan keluarga kembali ke rumah keluarga Tara, alangkah terkejutnya, ketika mereka kesana, dilihat mereka sekeluarga telah tidak ada disana. Melihat kenyataan itu, membuat Tiara terpukul hati dan perasaannya hingga membuat dirinya teriak-teriak memanggil nama Tara, seperti orang yang kehilangan akal.“Tara... ini mama sayang, bukankan pintunya sayang....maafkan mama sayang.....”“Tara...... maafkan mama sayang, tolong bukakan pintu nya... Bukaaaa.”“Tiara, sudah nak... mereka sudah pergi ikhlaskan mereka,” ajak papanya Tiara untuk meninggalkan rumah itu.Tetapi Tiara semakin menangisi kepergian Tara dari rumah itu. Mendengar lirih suara Tiara membuat hati orang yang mendengarkannya seperti tersayat sembilu. Sampai-sampai tetangga di sebelah rumah Tara datang ke rumah itu, bahkan dikarenakan Tiara yang terus menjerit memanggil-manggil nama Tara sambil duduk dilantai depan pagar itu. Beberapa tetangga menghampiri me

  • Cinta Terlarang   Janji Suci

    Segala persiapan untuk pernikahan telah di lakukan. Dari bunga-bunga segar yang telah di kirim oleh beberapa toko-toko bunga yang terbaik. Bagian dekorasi tempat bersanding kedua mempelai telah di hias. Tempat bersanding kedua mempelai di lakukan di ruang keluarga yang cukup luas. Besok adalah hari pernikahan mereka, dan pak Alex hanya mengundang beberapa teman dekatnya. Hanya ada dua puluh lima orang yang di undang. Untuk katering juga telah disiapkan. Untuk keluarga Tara, papa dan mamanya Tara hanya mengundang dua orang saja, adik papanya Tara dan kakak mamanya Tara.“Sayang, nanti kita akan fiting bajunya yaa.”“Kita berdua saja, apa mama dan papa juga ikut?”“Punya papa dan mama sudah pas ukurannya, beda dengan baju pengantin,” Alex memberikan penjelasan pada Tara sambil memeluk dirinya.“Seperti mimpi,” ucap Tara sambil bergelayut mesra pada tangan pak Alex.“Ini hal nyata sayang.”Pak Alex mengelus-ngelus rambut dari Tara, sebagai rasa sayangnya juga.

  • Cinta Terlarang   Perjumpaan Dengan Putri Tercinta

    Setelah pak Dendy mendapatkan foto dari istri pak Wisnu yang tak lain adalah mama angkat dari Tara, dirinya langsung melaporkan hal itu pada papanya Tiara. Ibu Mia selaku kepala pantiasuhan yang pertama kali di perlihatkan oleh papanya Tiara, mengenai foto dari mamanya Tara. Setelah beberapa lama mengamati wajah dari mamanya Tara. Ibu Mia pun berkata.“Yaa! Saya sangat yakin, wanita ini yang menerima bayi itu dari saya, tidak ada yang berubah dari wajah wanita itu,” sedikit berteriak Ibu Mia menyatakan memang benar wanita itu yang menggendong bayi mungil Tiara, pada saat diserahkannya.Mendengar kesaksian dari ibu Mia, membuat jantung Tiara hampir berhenti berdetak. Ia sama sekali tidak menyadari kalau selama ini, putrinya yang hilang sangat dekat padanya. Dan Dia juga yang membuat dirinya menahan malu karena hinaan dirinya. Dia telah mengusir putrinya sendiri di kantornya bagaikan seekor binatang. Kalau saja hari itu tidak ada Alex mungkin dirinya telah memukul wajah gadis mu

  • Cinta Terlarang   Membuka Tabir Masa Lalu

    Setelah dari Dokter, mereka berdua hanya terdiam di dalam mobil. Bahkan mereka hampir saja lupa membelikan makanan siang untuk mama dan papanya Tara. Mereka teringat ketika mamanya Tara menghubungi dirinya.“Iya Ma, sebentar lagi kami sampai.”“Papa minta kopi ya Tara, bisa di belikan di warung pinggir jalan .“Baik Ma, Tara belikan kopi.”Mendengar hubungan ponsel antara Tara dan mamanya, membuat pak Alex, kembali memutar mobil nya untuk membelikan makanan siang mereka. Tetapi Tara tetap terdiam, tidak mengatakan apapun. Sepanjang perjalanan dia hanya terdiam, bingung akan keputusan yang akan di ambilnya.“Sayang, pengen makan apa?”Tara hanya menggelengkan kepalanya. Yang di rasakannya hanya rasa mual dan dia kesal dengan kondisi seperti itu.Pak Alex lalu membelikan makan siang untuk mereka, dan kopi serta minuman mineral. Sedangkan Tara tidak ingin membeli makanan apapun.“Gugurkan saja pak, saya tidak siap untuk menjadi seorang ibu.”Mendengar a

  • Cinta Terlarang   Calon Penerus Tahta

    Di hari minggu yang cerah ini, Tiara mendapatkan berita kalau kepala panti asuhan akan ke rumahnya. Ia berharap kepala panti asuhan itu ingat, ketika dia dulu menitipkan putrinya. Papanya meminta orang suruhannya membawa wanita itu. Semua itu demi sebuah titik terang atas sebuah tabir masa lalu Tiara. Di ruang keluarga yang besar itu, Tiara berjalan hilir mudik tidak tenang.“Tiara, kendalikan diri mu sayang.”“Pa, bagaimana caranya menemukan bayi itu, kalau surat adopsinya tidak ketemu.”Terliat kesal di wajah Tiara, karena untuk menemukan seseorang di kota besar bukan suatu hal yang mudah. Tidak berapa lama orang suruhan dari papanya Tiara yang bernama Dendy sampai di rumah mereka dengan seorang wanita berusia sekitar enam puluh tahun. Mereka berdua memasuki ruang keluarga. Setelah papanya Tiara menyalami pak Dendy dan wanita itu dan mempersilakan wanita itu duduk.“Siang pak, saya Mia.”“Silakan duduk, terima kasih ibu sudah datang ke rumah kami.”Pak Dendy adal

  • Cinta Terlarang   Kerinduan Pada Dua Lelaki

    Selama satu jam Tara menunggu Alex terbangun dari tidurnya. Dan Alex terbangun karena rasa lapar yang dirasakan. Dilihat jam pada dinding kamarnya telah menunjukkan pukul delapan malam, berarti hampir tiga jam, dia tidur sore ini. Sesaat didengarnya lagi suara perutnya yang menyanyikan lagu lapar. Lalu ia pun bermalas-malasan berjalan ke meja makan.Alex terkejut, ketika dilihatnya Tara ada disana. Sambil tersenyum dia menghampiri Tara yang masih menunggu di meja makan.“Sayang, kapan datang, Sudah lama?”“Lumayan, gimana enak tidurnya?”Melihat nada suara Tara yang agak menyindirnya, Alex langsung mencium pipi Tara.“Jangan marah, tumben hari ini aku lelah, lapar lagi,” ujar pak Alex pada Tara.Terlihat Tara langsung mengambilkan nasi ke piring dan mengambilkan beberapa lauk dan sayur setelah mendengar kalau pak Alex lapar.“Yaa sudah makan dulu saja pak, nanti kita ngobrolnya,”“Terima kasih, kamu makan juga yaa,” tersenyum Alex meli

DMCA.com Protection Status