Share

2. Kepulangan

Author: Tricya
last update Last Updated: 2022-09-06 14:27:49

“Prang”

Pecahan kaca tersebar dilantai. Menjulurkan tangannya, Zeesya berusaha menjangkau perawat di sampingnya. Tidak mendapat pegangan kuat, Zeesya malah terdorong ke arah pecahan kaca.

Tangannya sangat perih, lama dalam keadaan koma membuat kulitnya menjadi rapuh. Matanya merah berkaca-kaca. Sakit, tapi Zeesya berusaha menahannya. Menegakkan kepala, Zeesya melihat bayangan senyum sinis di wajah perawat yang mendorongnya.

“Oh nona, harap hati-hati.” Dasty dengan cepat membantu Zeesya berdiri. Beberapa pecahan kaca menembus terlapak tangan.

“Siapa namamu?” suara Zeesya bergema di bangsal itu. Tidak ada indikasi memaksa.

Baginya hal kecil ini tidak akan menghilangkan keanggunan dan pengajaran yang didapatnya selama ini. Pandangan Zeesya diarahkan kepada perawat yang menghindar ketika ia jatuh tadi.

“Rania.” Jawabnya sambil mengangkat sebelah alis. Seakan memperjelas tebakan di hati Zeesya.

Rania, pantas saja Zeesya merasa tak asing. Salah satu teman Natallie yang bisa dibilang bukan berasal dari keluarga yang berpengaruh.

Tapi Rania adalah sosok yang bisa dijadikan alat oleh Natallie. Sebagai perwujudan dewi dihati semua orang. Padahal dibalik semua itu, Rania adalah pion, anak kuda Natallie.

“Apakah kamu tau, etika seorang perawat?”

Suara Zeesya tenang dan mengalir. Wajahnya tetap tenang , lembut dan indah seperti biasa. Tapi Rania tidak dapat mengabaikan intimidasi yang ada.

“Apa kamu berhak mengajariku?,,hah.”

“Zeesya,,,ckckck”

“Kau pantas mendapatkannya. Beraninya kau menolak kehormatan untuk dapat mengandung bayi Natallie.” Rania berkata dengan keras.

Perawat yang sedang membantu mengambil pecahan kaca ditangan Zeesya merasa bingung dengan pertengkaran yang ada. Untungnya sebuah interupsi datang menyelamatkan keadaan.

Pintu bangsal terbuka, sosok tinggi berjas putih dan tak lupa berkacamata masuk kedalam bangsal.

“Apa kabar nona Lawrence?”

“Tampaknya Anda tidak baik-baik saja.” Ujar dokter Bryan.

Zeesya mengarahkan pandangan kepada pria tersebut. Dilihat dari penampilannya sudah jelas bahwa ini adalah seorang dokter veteran yang masih muda, sepertinya masih dibawah 30 tahun.

Ini pertama kalinya dokter tersebut memeriksa keadaannya.

Melihat kekacauan yang ada, Bryan James mengeluarkan tanda tanya diraut wajahnya. Rania terkejut melihat kedatangan dokter Bryan, sedikit kalang kabut ia mulai merapikan rambutnya. Mencoba mengambil sikap tenang dan anggun.

“Dokter, pasien ini sengaja menuduh saya.” Keluh Rania dengan suara centil. Sangat kontras sekali. Rania yang tadi berwajah kejam berubah seketika menjadi lembut.

Setelah mendengar penjelasan dari perawat yang menangani Zeesya. Bryan mengerti apa yang sedang terjadi. Ia bukan orang bodoh yang tidak bisa membedakan yang baik dan buruk.

“Kembali dan ambil surat peringatan rumah sakit setelah ini!”

Lagian ia sudah sangat muak dengan perawat centil ini.

Seketika wajah Rania pucat.

“Dokter, ini bukan kesalahanku. Dia... wanita jalang itu menejebakku.” sergahnya tergesa.

“Kau harus membelaku. Bryan...” Rania mulai menangis. Berusaha membelai hati Bryan.

Bryan pusing dengan kelakuannya, memerintahkan dua perawat yang dibawanya untuk menyeret Rania keluar bangsal.

Setelah keadaan tenang, Zeesya juga sudah selesai menjalani perawatan. Tangan kirinya terbalut kain kasa tebal.

Wajah yang beberapa hari ini sudah kemerahan mulai pucat kembali.

Melihat gadis ini, Bryan masih bertanya-tanya. Apa yang membuat sahabatnya mau menolong kecantikan ini.

Awalnya Bryan berpikir, apa Zehan terpana dengan paras cantik gadis ini. Harus diakui kalau gadis ini sangat cantik.

Tapi pikiran itu langsung ditepis oleh Bryan. Seorang Zehan tidak akan tergoda dengan wanita manapun.

"Maaf atas ketidaknyamanannya nona Lawrence.” Ucap Bryan.

Zeesya yang memperhatikan setelah sekian lama, akhirnya bersuara.

“Tidak apa-apa.”

Zeesya tidak ingin memperpanjang masalah. Fakta bahwa Rania hanya mendapat teguran dan surat peringatan menyatakan bahwa ia memiliki orang yang berpengaruh dibelakangnya. Dan Zeesya sudah bisa menebaknya. Orang itu sudah pasti Natallie.

“Bagaimana keadaannya Anda hari ini? Apakah ada keluhan?” tanya dokter muda itu.

Zeesya menggeleng dengan lemah,

“Saya baik-baik saja dokter.”

Setelah itu, Bryan mulai melakukan serangkaian tindakan pemeriksaan terhadap jantungnya.

....

Setelah banyak rangkaian perawatan pasca sadar dari koma. Akhirnya, hari ini Zeesya diizinkan keluar dari rumah sakit.

“Suster,,,siapa yang membayar biaya pengobatan saya selama ini?” suaranya yang lembut dan merdu mengisi bangsal.

Hari ini Dasty telah menyelesaikan pekerjaannya, dibantu oleh perawat lainnya Zeesya menyelesaikan prosedur check out.

Zeesya tidak yakin Roy akan membayar biaya pengobatannya, tapi siapa sebenarnya. Kamar VIP ini jelas bukan bentuk rasa kasihan pihak rumah sakit padanya.

“Maaf nona saya tidak tahu tentang masalah ini, tapi nona tenang saja semua biaya pengobatan sudah dilunasi.” jelas perawat itu.

Zeesya mengangguk dengan lembut. Meskipun ia sangat penasaran tapi waktu kedepannya masih panjang untuk mengetahuinya.

Setelah keluar dari rumah sakit ia pasti akan mendapatkan informasi dermawan itu dan membalasnya kembali.

“Suster bolehkah saya meminjam ponsel anda?”pintanya.

Perawat dengan terburu-buru mengambil ponsel di sakunya. Meskipun perawat itu tidak tau siapa yang membayar biaya pengobatan pasien ini, tapi yang jelas itu perintah dari atas. Satu hal yang pasti bahwa ia tidak dapat menyinggung perasaan nona muda ini.

Mengetik serangkaian angka, Zeesya menghubungi nomor telepon rumahnya.

Pada dering ketiga panggilan dijawab.

“Hallo...”

Suara yang sudah dikenal Zeesya menjawab panggilannya. Ini adalah suara kepala pelayannya.

“Paman,,, ini aku”

“Nona mudaaa...” tangisan histeris terdengar di ujung telepon membuat mata Zeesya berkaca-kaca.

“Paman aku berada di rumah sakit kota, kemarilah nanti aku akan menjelaskan semuanya.”

Setelah menyelesaikan panggilan, Zeesya berterimakasih sambil mengembalikan ponsel kepada perawat.

Meski masih sedikit lemah, tapi Zeesya penuh vitalitas. Baju putih pasien sebelumnya kini sudah berganti dengan sebuah gaun biru sederhana.

Satu tahun koma membuat kulitnya menjadi sangat putih, jenis yang yang seperti bersinar dibawah cahaya matahari. Meskipun berjenis kelamin perempuan, perawat tidak bisa menahan sipuan diwajahnya.

....

Disebuah mansion indah di tepi kota A, terjadi keributan. Seorang wanita paruh baya sedang membantu para pelayan menyiapkan makanan di dapur. Tak lama kemudian terdengar suara bersemangat seorang pria tua.

“Emma, nona muda sudah kembali,,, Ya Tuhan nona muda kita...” seru seorang lelaki tua.

Kepala pelayan itu berlari dengan penuh semangat, menyampaikan berita pada Emma yang sudah mengasuh nona muda mereka sejak kecil.

Air mata bahkan tak dihiraukannya lagi. Rasanya ia sedang bermimpi, nona muda mereka yang telah menghilang selama setahun akhirnya kembali.

“Apa...nona...nona muda yang mana?” wajah Emma pucat, wajahnya putih seputih kertas. Pisau ditangan kanan melenceng menggores jari telunjuk kirinya. Sayangnya kepala pelayan tidak memperhatikannya.

“Tentu saja nona muda Zeesya, siapa lagi yang bisa menjadi nona muda?,,,Ya Tuhan,,,Tuan dan Nyonya bisa tenang diatas sana.” Ujarnya menangis bahagia.

Mata kepala pelayan kabur oleh air mata. Raut ekspresi Emma tak terbaca olehnya.

Emma terpaku, pisau yang sebelumnya sempat menggores tangannya telah meneteskan darah, menetes ke atas paha ayam yang akan dimasaknya.

Related chapters

  • Cinta Terhalang Takdir    3. Musuh dalam selimut

    “Ya Tuhan, nona muda akhirnya kembali. Cepat pergi jemput nona, untuk apa kau masih berdiri seperti patung disini. Aku akan masak semua hidangan kesukaan nona.” Desak Emma kepada kepala pelayan. Wanita itu kini heboh tidak menentu setelah sebelumnya terpaku mendengar kata-kata Zayn, kepala pelayan itu. ‘Zeesya kembali!” Pikirannya kosong, berita ini mengguncang hatinya. Nona muda kembali, lalu putrinya bagaimana. Tapi Emma bukan seorang yang mudah, wajahnya dengan cepat berubah. Kebahagiaan palsu tertera diwajahnya. Mengikuti semangat kepala pelayan, Emma mengusap air mata yang tak ada diwajahnya. Kepala pelayan meminta pengemudi dengan cepat mengantarkannya menuju Rumah Sakit pusat kota. Sungguh sebuah misteri, hampir satu tahun nona menghilang, semua upaya sudah dikerahkan untuk mencarinya, tapi seseorang yang dicari itu ternyata ada didekat mereka selama ini. Setelah kepala pelayan pergi, Emma kembali kamarnya. Dengan tangan yang bergetar, ia buat panggilan kepada putri sema

    Last Updated : 2022-09-06
  • Cinta Terhalang Takdir    4. Kau Satu-satunya

    Zeesya berpegang dengan cepat kesudut meja. Dunia terasa seakan berkeliling memutarinya. Dihembuskan napasnya dengan tenang secara perlahan. Perlahan tapi pasti, rasa sakit itu mulai lenyap. Ia memandang kearah laci yang dibuka sebelumnya. “Apa foto atau gelang itu adalah bagian dari masa laluku?” Bisiknya. Ia menenangkan dirinya. “Paman tolong perintahkan koki untuk membuatkan Aku semangkuk bubur.” Ujarnya menelepon kepala pelayan. Setelah itu, Zeesya mengarahkan pandangannya ke komputer di atas meja kerja. Dan kemudian berjalan ke meja itu. Ia menghidupkan serangkaian perangkat, tampilan jernih muncul di layar komputer. Sejak insiden kejatuhan keluarga aslinya, Zeesya yang saat itu berusia sekitar enam tahun mengalami amnesia. Pasangan John Lawrence dan Kelly Lawrence mau berbaik hati mengadopsinya. Meski bukan jajaran kalangan atas Ibu kota, mereka hidup dengan aman dan cukup. Ayah angkatnya adalah seorang CEO di perusahaan real estat, yang telah didirikan ayahnya sejak m

    Last Updated : 2022-09-06
  • Cinta Terhalang Takdir    5. Kau dimana

    “Dia sudah sadar!.” Ucap pria itu datar dan dingin.Zehan Stewart, nama yang sangat sakral di ibu kota negara M yakni kota A. Mata elang dengan tatapan tajam, batang hidung tinggi, garis tegas mengukir wajahnya, tubuh proporsional terlihat gagah dan maskulin. Aura kebangsawanan yang kuat datang darinya. Ia adalah sosok ular naga yang berenang menyelami dalamnya perairan ibu kota. Keberadaannya sangat misterius. Kota A dikuasai lima keluarga yang berkuasa tinggi. Zehan Stewart dengan Stewart Corporation ditangannya adalah sosok yang sangat berpengaruh.Roy membeku, setelah mendengar tiga kata yang keluar dari mulut pria itu.“Benarkah?”Tangan Roy tertahan, dengan cepat ia mengalihkan pandangan kepada Zehan. Untuk sepersekian detik ia tak bisa berkata-kata.Menghela napas panjang. Roy menampar kedua pipinya. Berusaha mengurangi pusing karena mabuknya. Roy dengan cepat meraih kunci mobil di atas meja dan bergegas menuju parkiran bawah tanah.Setelah kepergian Roy, suasana kemb

    Last Updated : 2022-09-06
  • Cinta Terhalang Takdir    6. Pesan dari Roy

    “Nona saya mohon hentikan, biar saya saja yang melakukannya.” Desak Zayn kepada Zeesya. “Tidak apa-apa Paman, sudah lama sekali Aku tidak merawat anggrek ini. Dulu Ibu sangat senang menanam bunga, anggrek hitam ini adalah yang paling Ibu suka.” Ujar Zeesya dengan senyum cerah diwajahnya. Kepala pelayan disampingnya menghela napas berat. Khawatir akan tubuh nona mudanya yang masih lemah. “Hari ini Aku sangat senang Paman, rasanya, aku bisa menghirup udara segar lagi dengan baik.” “Kenapa nona tidak menghubungi saya segera ketika sadar? Saya akan menjaga nona dengan baik.” Keluh Zayn. Zesya menggelengkan kepala. Dia selalu senang berbincang dengan Paman Zayn, kepala pelayan di rumahnya ini. Kepala pelayan ini sudah belasan tahun mengurus rumah ini. Ia tidak ingin Paman Zayn melihat kondisinya yang tidak baik. Baginya, Paman Zayn bukan hanya sekedar kepala pelayan tapi juga keluarganya. Rumah ini adalah rumah yang dibangun oleh mendiang Ayah dan Ibunya ketika mereka mengadopsi Zees

    Last Updated : 2022-10-03
  • Cinta Terhalang Takdir    7. Tak sengaja bertemu

    “Tuan, apakah kita harus putar balik?” Lelaki yang sedari tadi sibuk mendengarkan laporan dari asistennnya melalui earphone, mulai mengangkat kedua mata yang tertutup, Zehan melihat situasi di jalan dan menjawab dengan dingin.“Tunggu sebentar.”“Baik Tuan.”Kembali memasang earphonenya, Zehan mendengarkan laporan berita yang diberikan oleh asistennnya. “Menurut situasi terbaru, Shine Corporation sedang dalam situasi dimana rekor saham menurun tajam dalam beberapa bulan ini.” Ujar asistennya.“Shine Corporation?” “Benar Tuan, dikabarkan penurunan tajam ini karena Shine Corporation tidak dalam penanganan yang tepat sudah satu tahun ini.”Mata Zehan menjadi tajam, sedikit keantusiasan terlihat dimatanya. Shine Corporation baginya ini adalah sepotong kue yang lezat.“Akuisisi Shine Coorporation secepatnya!” titah pria itu dengan tegas.Merasa sedikit bosan Zehan melihat situasi melalui jendela mobilnya. Melihat kesamping, tubuh Zehan membeku, tangannya yang memegang berkas

    Last Updated : 2022-10-04
  • Cinta Terhalang Takdir    8. Aku melihatnya

    Gotcha, tidak ada selain Zeesya yang bisa menjadi nomor satu dalam mendesain bangunan di negara ini. Merasa kepercayaan diri yang kuat, Zeesya melanjutkan untuk memeriksa laporan lainnya. ..... Rintik hujan mengguyur Kota Tel, memegang seikat bunga, Zehan datang ke pemakaman di kota itu. Sesampainya disebuah makam, meletakkan bunga itu. Makam ini adalah adalah milik ibu kandungnya. Terawat dengan rapi dan bersih. “Ibu apa kabar?” ujarnya dalam tenang. Semenjak dilahirkan, Zehan hanya memiliki satu orang tua, ia tinggal hanya dengan Ibu kandungnya. Hidup dalam kemiskinan dan kesulitan. Tepat diumur 12 tahun, Ibunya yang sudah lama sakit menghembuskan napas terakhirnya. Putus asa dengan hidup, Zehan dijemput oleh seorang pria yang mengaku sebagai ayah kandungya. Ia bisa merasakan kekuatan dan kekuasaan yang terpancar dari pria yang mengaku sebagai ayahnya itu. Tapi apa yang dilihat di permukaan bukanlah kenyataan sebenarnya. “Aku harap kau tenang disana, mereka yang sudah melak

    Last Updated : 2022-10-05
  • Cinta Terhalang Takdir    9. Memimpin rapat

    “Apa Nona membutuhkan sesuatu?Bibi akan mengambilkannya untukmu!”“Tidak, Aku bisa sendiri.”Saat ini Zeesya lebih memilih untuk diam, sebentar lagi, saat ia mendapatkan semua bukti kejahatan mereka, Zeesya tidak akan ada ampun untuk orang-orang yang mengganggu ketenangan hidupnya.Tangga besar melingkar didua sisi mansion ini. Terlihat sangat indah. Walaupun dibalik kegelapan malam, cahaya rembulan yang menembus jendela membawa keindahan tersendiri.Berjalan menuruti tangga, Zeesya seakan-akan terlihat seperti peri malam yang turun ke bumi. Sesampainya di dapur mansion, ia pertama kali memeriksa bahan-bahan di lemari pendingin.Bisa saja ia memerintahkan koki untuk menyiapkan hidangan ringan untuknya.Tapi Zeesya bukan orang yang bisa bersikap seperti itu, untuk orang-orang yang baik kepadanya, Zeesya tak akan kalah baiknya.Membuka kulkas, Zeesya memilih untuk membuat sup hangat ringan yang tidak akan mempengaru

    Last Updated : 2022-10-08
  • Cinta Terhalang Takdir    10. Pergantian CEO

    Kehilangan Zeesya membuat beberapa kekacauan di perusahaan. Beberapa orang berpikir CEO Shine Corporation sudah meninggal dunia. Tidak diketahui apa penyebabnya. Tapi banyak kabar yang beredar bahwa itu disebabkan oleh persaingan internal perusahaan. Awalnya banyak pihak yang menentang saat Jim maju melangkah, mencoba mengatur perusahaan sesuka hatinya. Tapi sebagian besar dari mereka akhirnya tunduk pada Jim, beberapa dari mereka menjadi antek antek Jim di perusahaan. Sedikit demi sedikit mengacaukan perusahaan, sebelum bergerak besar untuk mengambil alih tampuk kekuasaan. Da da da da...Tumit sepatu hitam yang membungkus kaki gadis itu berdenting di sepanjang koridor.Berjalan dengan cepat sosoknya tinggi dan ramping. Dibalut dengan setelan kerja, diikuti dengan asistennya, Zeesya berjalan menuju rungan rapat eksekutif perusahaan. Pagi ini, tibalah hari rapat para pemegang saham. Yang mana beberapa hari yang lalu telah diumumkan kepada para pemegang saham. Sang president yang m

    Last Updated : 2022-10-09

Latest chapter

  • Cinta Terhalang Takdir    27. Aiden: "Aku menyesal sayang."

    “Cepat !! Segera siapkan mobil,” perintah Zeesya kepada sang asisten. “Nona ...” panggil Jason, salah satu kepala eksekutif perusahaan yang mendukung Zeesya. Melihat sang CEO sedang bermasalah, membuatnya terhenti menyampaikan informasi. “Jason, tolong bantu saya!” Jason segera mengalihkan tubuh Aiden kearahnya. “Saya akan mengurus disini Nona, pagi ini anda memiliki rapat dengan Stewart Corp, Anda tidak perlu khawatir, silahkan temui Tuan Zehan, Nona” ucapnya dengan cepat. Sungguh sial, Aiden mengutuk didalam hati. Hawa dingin seketika menyerang Jason. “Zeesya ... kumohon ...” lirih Aiden dengan segera mencengkram tangan gadis itu. “Aku akan meminta maaf atas ketidaksopanan ini, tolong segera atur pertemuan ini!” Di depan ruang tunggu, Jason menarik napas panjang lalu masuk dan menyapa, “Maaf atas ketidaknyamanannya Tuan Zehan, Nona sedang tidak bisa menghadiri pertemuan. Disini saya akan mewakili Nona Zeesya.” Dengan penuh keberanian Jason, berusaha berbicara dengan hor

  • Cinta Terhalang Takdir    26. Hadiah

    Melihat Aiden telah meninggalkan mansion, Zeesya melangkah menuju kamarnya.Suara kaca pecah bendentang ditengah malam, membuat langkah kakinya terhenti. Bayangan seorang wanita mengenakan piyama tidur tengah berdiri di lantai dua.“Kakak ...”Anna menyapa dengan suara ceria, seakan akan ia tak melihat kekacauan yang terjadi dibawah sebelumnya. Anna berjalan mendekati Zeesya, ia bisa melihat jelas rasa frustasi diwajah Zeesya. “Apa kakak lelah, aku bisa membuatkan sesuatu untukmu!”Ia dengan sigap berjalan menuruni tangga. “Berhenti!”Zeesya tertawa rendah, jangan berpikir bahwa ia tidak tahu bahwa kekasih Anna sedang menunggunya dibawah sana. Menunggu Anna untuk datang menjemputnya dan membawanya untuk bermalam di mansion ini.Zeesya tidka bisa membiarkan mereka berbuat kotor di rumahnya.Anna menghentikan langkahnya, memegang ponselnya dengan erat lalu berbalik melihat kebelakang. “Kenapa kak? Apa ada sesuatu yang kakak i

  • Cinta Terhalang Takdir    25. Menjauh dari Zehan

    “Kau dari mana saja?” suara pria itu tertahan dan menggeram. Zeesya terhenti saat akan melepaskan tas dari bahunya. Ia tak mengerti apa yang membuat Aiden terlihat marah seperti ini. “Kantor.” Aiden tersenyum miring, “kantor kau bilang?” Zeesya tenang seperti biasa, “Ya Aiden, ada apa?” Menuangkan segelas air di atas meja. Lalu duduk di sofa di hadapan pria itu. Aiden menjadi lebih aneh, pria itu merubah raut wajahnya dalam seketika dan berkata dengan mendesis “Katakan Zesya, apa kau mau aku membunuh pria itu?” tanyanya dengan sebelah alis terangkat. Membunuh? Siapa yang harus dibunuh? Zeesya meletakkan tas di bahunya ke atas meja duduk di sofa dengan menatap bingung pada Aiden di seberangnya, yang terlihat haus darah. Untuk pertama kalinya Zeesya tak mengenal sahabatnya ini. Melihat pertanyaan dari tatapan gadis itu, Aiden pun memperjelas, “Roy!” ucapnya dengan napas membunuh. Napas Zeesya tertahan, walau sering mendengar bahwa

  • Cinta Terhalang Takdir    24. Bukan Kekasihnya

    Roy menatap tajam pada ayahnya yang hanya santai menikmati minumannya. Apa dirinya tidak berarti dimata ayahnya, hingga bahkan sang Ayah menutup mata dengan masalahnya. “Ayah ...” panggil Roy. Adolf memandang putranya, mendengar panggilannya, ia baru bereaksi. Melihat reaksi sang suami, Jenise berteriak marah “Kau selalu seperti ini! Apa dia bukan putramu, hah? Hanya putraku Roy yang berhak mewarisi keluarga Abraham tidak ada yang lain, Adolf!” Kening pria paruh baya itu berkerut, apa maksud wanita ini tidak ada yang lain? Putranya wanita tercintanya, Alger, bahkan lebih mampu dibandingkan Roy! Jauh lebih pantas dari siapapun. Ia bukan tak menyayangi putra sahnya sendiri. Akan tetapi Jessica, wanita yang telah ia cintai sejak dulu, ia tidak bisa mengecewakannya lagi. “Aku tidak akan memihak di antara kalian! Siapapun yang hebat dia yang akan berkuasa,” ucap Adolf tenang. Jenise terpana, wajahnya merah karena marah. Inilah yang selalu ia d

  • Cinta Terhalang Takdir    23. Pelecehan

    Dengan marah, Zeesya menepis tangan pria itu dari kedua bahunya. Berjalan kembali ke pintu dan akan memanggil security.Roy menjadi agresif, dipeluknya gadis itu dari belakang. Ia marah melihat reaksi gadis itu yang tidak seperti harapannya. “Zeesya, jawab pertanyaanku. Kenapa hah? Kenapa kau menyembunyikannya dariku?” bisiknya marah ditelinga gadis itu.Zeesya jijik dengan sentuhan pria itu, ia berteriak keras, tapi sayangnya ruang kantornya ini kedap suara.“Kau tidak pernah mencintaiku!” desis pria itu. Ia menarik Zeesya dengan kuat menghempaskan gadis itu ke atas sofa. Zeesya meringis kesakitan, kepalanya terasa sangat pusing. Ia berusaha menahan pria itu yang semakin bertindak tidak senonoh.Tiba-tiba sebuah pukulan melayang ke wajah Roy, diikuti oleh serangkaian pukulan lain yang bertubi-tubi. ....Zehan berjalan menyusuri lantai paling dasar dari Shine Corporation. Ini adalah pertama kalinya pria itu datang ke perusahaan itu.

  • Cinta Terhalang Takdir    22. Tamu tak diundang

    “Selamat pagi Tuan,” ujar Albert, yang merupakan direktur dari Rumah Sakit Afiliasi.Zehan mengangguk singkat, masih sibuk dengan dokumen ditangannya.Albert hanya bisa duduk terdiam, keringat dingin mengalir ditubuhnya. Setelah sekian lama hening, Zehan menutup dokumen ditangannya. Lalu menyesap kopi di meja.“Apa kau ingat pasien ini?” ujarnya sambil melempar dokumen yang dibukanya tadi kedepan direktur itu.Albert dengan cepat membuka dokumen itu, lalu menganggukan kepalanya. “Aku ingin kau melakukan tes dna darahnya dengan darah nyonya Alea.” “Tuan ... pasien baru saja melakukan pemindahan pagi ini,” Ucap Albert gugup.Zehan mengangkat kepalanya, tatapan tajamnya terarah kearah direktur itu. Albert lantas gemetar, ia mengerti hal ini tidak sulit untuk dilakukan. Tapi masalahnya pasien ini berbeda.“Maaf Tuan, semua peralatan yang digunakan oleh pasien telah disterilkan oleh mereka.”Mendengar hal itu, tangan Aiden mengep

  • Cinta Terhalang Takdir    21. Kritis

    “Zeeze ....” teriak suara pria dengan keras.Zehan berlari dengan cepat, memegang gadis itu dan membawanya kedalam pelukan. Raut wajah pria itu terlihat sangat khawatir. Jari-jari panjangnya mengusapnya pipi Zeesya. Tangannya gemetar, merasa dejavu dengan apa yang dilihatnya. “Ku mohon bertahan ....” bisiknya panik.Dengan cepat Zehan mengangkat Zeesya, menggendongnya ke sebuah ruang pribadi dekat dengan ball room pesta berlangsung.“Hubungi dokter segera!” Titahnya penuh dengan penekanan. Suaranya keras, mengejutkan bawahan disekitarnya. Rahang pria itu ketat, melihat Zeesya semakin ditelan oleh kesadarannya, dipagutnya wajah gadis itu. Mencoba memberikan CPR.Ditengah rasa sakitnya, Zeesya merasakan udara masuk kedalam paru-parunya.Aiden berlari masuk kedalam. “Zeesya-” panggilnya.Bibirnya kelu melihat apa yang ada dihadapannya saat ini.“Kau...,” ucapnya terputus kepada Zehan.Ia tak bisa melanjutkan perkataannya,

  • Cinta Terhalang Takdir    20. Dia kekasihku

    “Perhatian” Ujar Aiden menginterupsi suasana pesta, suasana menjadi hening dalam sekejap. Tersenyum dengan menawan, Aiden menyampaikan pidato pembukaannya terlebih dahulu. Tidak lupa menyampaikan terimakasih kepada para tamu yang hadir.....Setelah setengah jam pesta dibuka oleh Aiden, Zeesya datang ke pesta.Karena terpaksa, Zeesya menuruti permintaan pria itu untuk mengganti gaun yang serasi dengan miliknya.Apa daya, dirinya telah berjanji menjadi pasangan pesta pria itu malam ini, demi menghalau para wanita yang mendekatinya.Zeesya turun melalui tangga disudut ballroom, melihat kekiri dan kekanan, ia melihat Aiden yang sedang menyambut seseorang.Aiden menoleh ke arah Zeesya, terpana dengan kecantikannya. Bahagia membuncah dihatinya, senang dan bangga melihat gadis itu akhirnya bisa mengenakan dress yang dengan khusus ia rancang secara pribadi. Meski gadis itu sendiri tidak tau akan hal itu.“Tunggu sebentar Tuan Stewart.” Ujarnya

  • Cinta Terhalang Takdir    19. Pesta

    Puas memandangi gadis itu, Aiden menyalakan mobilnya dan pergi dari sana. Suasana hatinya terasa mendung saat ini, melihat raut wajah gadis yang dicintainya tidak baik, ia bahkan lebih tidak baik lagi.....Dentingan gelas kaca yang sesekali terdengar menjadi latar suasana ball room kapal pesiar itu. Beberapa orang yang hadir dan bertemu dengan koleganya tidak bisa tidak medentingkan gelas kaca mereka.Diiringi oleh musik yang tepat, suasana mewah pesta terlihat lebih baik lagi. Aiden, sang tuan rumah dengan sengaja memilih kapal pesiar ini, yang merupakan kapal pesiar yang sengaja ia datangkan dari negaranya secara pribadi.Malam ini, tibalah saatnya pesta peresmian UBX Technology. Dibawah kepemimpinan Aiden Raymon di Negara L, perusahaan ini adalah salah satu daftar perusahaan sukses di benua itu. Menyaingi Stewart Corporation yang sukses di bidang real estat, UBX Technology adalah perusahaan sukses dibidang Teknologi. “Kau sangat cantik malam

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status