setelah mengantar sikembar mereka pun kerumah sakit karena hari ini Arha akan menjadi direktur utama dirumah sakit menggantikan khumairah. Mereka disambut meriah oleh semua staf yang berkumpul di aula rumah sakit karena mendapatkan kabar sebelumnya jika hari ini akan ada pergantian direktur yang baru. "Assalamualaikum, dan selamat pagi semua!! ". Khumairah tampil didepan podium bersama keluarga kecil mereka. " Selamat pagi!! ". Jawab mereka serentak. " Hari ini seperti yang diberitakan jika saya sebagai pemilik sekaligus direktur utama akan digantikan oleh anak saya Arha. Sebagian dari kalian pasti mengenalnya. "Dia bukan seorang dokter tapi lulusan ekonomi terbaik dari kampus terbaik dengan predikat terbaik. Saya harap kalian menghargai dan menghormati dia seperti kalian menghormati saya selaku pemilik rumah sakit. Khumairah memuji anaknya dalam pidatonya. "Jangan pernah berpikir jika dia hanya seorang gadis yang beruntung karena dia adalah anak dari pemilik rumah sakit
Arha menghampiri ayahnya yang terduduk dengan pakaian bahkan tubuhnya pwnuh darah. Badan ayahnya bergetar hebat dengan ketakutan. Arha menggendong adiknya yang tiba-tiba menangis histeris dan tak mau diam. Dia menelpon semua orang untuk mengabarkan apa yang terjadi dirumah sakit. Sedangkan khumairah sudah berada di ruang UGD bawah yang paling dekat. "Bunda bertahanlah, kumohon.Jangan tinggalkan aku!!.. Arman menundukkan kepalanya tak kuasa hanya untuk sekedar berdiri. Para Karyawan menghampiri mereka berusaha memberi dukungan moril Arha hanya bisa menangis terisak sambil berusaha menenangkan adiknya yang tak kunjung berhenti menangis histeris. Dia juga membutuhkan pelukan tapi dia sadar kini dia tengah menggendong adiknya karena ibunya tengah berjuang menyelamatkan neneknya didalam sana. "Ya Allah lindungi dan selamatkan nenekku. Engkau sang pemilik Hidup dan mati seseorang. !! ". Ucapnya disela tangisannya yang tak berhenti sambil menimang adiknya yang tidak bisa diam.
Arha pulang kerumah mengambil semua peralatan dan perlengkapan yang keluarganya butuhkan. kemudian dia bersama Afif kembali kerumah sakit untuk menginap. sedangkan Khumairah yang telah menyelesaikan operasinya pun bernafas lega akhirnya perjuangannya menyelamatkan ibu mertuanya berjalan dengan sempurna. "Terima kasih ya Allah, engkau memberikan kesempatan pada bunda untuk tetap hidup". Khumairah meneteskan air mata bahagianya karena dia bisa menyelamatkan bundanya. Dia pun keluar untuk menemui keluarganya karena mereka pasti sangat khawatir. Melihat khumairah keluar dari ruang operasi Arman dan yang lainnya langsung menghampiri nya. "Gimana keadaan bunda sayang?? Arman bertanya dengan tatapan memohon. " iya khumairah bagaimana keadaan bunda??". Maya dan Raya bertanya dengan kompak "Alhamdulillah operasi nya berjalan lancar, kita lihat nanti perkembangannya. Tapi bunda sudah melewati masa kritisnya!! ". " Alhamdulillah.. seru mereka dengan kompak. "Ya udah, ka
setelah semuanya selesai khumairah bergegas ke ruangan ibu mertuanya untuk mengecek keadaannya. dia sempat khawatir dengan penjelasan suster tadi. Dalam perjalanan kesana dia melihat seseorang adik yang sedang mengendap-endap seperti pencuri masuk kedalam ruangan bundanya tersebut. dia mengikutinya seraya memasang ancang-ancang.. "Apa yang kau lakukan pada bundaku!! ". teriaknya begitu dia memasuki ruangan tempat Bu Aminah dirawat. Matanya membola melihat aksi orang itu Orang itu bergegas menutup dan menggunting kabel pernapasan pada bulan Aminah. dan menghampiri khumairah. "Tolong.. siapapun yang diluar tolong ada penyusup!!". teriaknya begitu dia melihat apa yang dilakukan oleh orang itu lagi. Khumairah berusaha menghentikan aksi orang tersebut agar tidak membuat celaka bundanya. dengan sekuat tenaganya. orang itu dengan panik mencoba melarikan diri dan harus berhadapan dnegan khumairah. Khumairah yang bisa bela diri pun akhirnya berkelahi dengan orang itu. Tapi kea
"Kita harus ke tempat Arman aku takut pelakunya masih berkeliaran disekitaran sini dan dia berusaha melenyapkan barang bukti. Aku sudah mengumpulkannya!! ". Raya dan Maya bergegas ke tempat Arman setelah Raya menghubungi polisi karena ini adalah kasus kriminal. " Bagaimana keadaan bundaku??". Arman segera berdiri mendekati keduanya begitu melihat mereka keluar dari kamar. "Beliau sedang tidak baik-baik saja. barusan dokter bilang beliau mengalami koma karena kehilangan banyak darah.karena orang itu menggunting saluran darah dan oksigen'. " Ya Allah bagaimana bisa keadaan seperti ini selalu hadir dalam kehidupanku?, sebegitu berdosaka aku sampai seluruh orang yang disekitarku selalu mendapat kan musibah!!". Tangis Arman pecah mendengar kondisi ibunya, belum lagi Khumairah yang tengah kritis dan membutuhkan banyak darah. "bersabarlah Arman!!, Kita pasti punya jalan keluar dari semua ini!!, Allah sudah mengaturnya jadi kita hanya perlu menjalani apa yang telah digariskan dan di
Setelah mereka berpelukan dan meluapkan segala kegelisahan mereka. Arman tersenyum dan menghapus satu persatu airmata anaknya. " Untuk sementara kita akan menginap dirumah sakit ini. Jangan ada yang ke sekolah dulu kecuali ujian!!, Abi akan bicara dengan guru kalian nanti. "Iya abi!! ". Ucap mereka serempak. " Jangan ada berkeliaran tidak jelas, pastikan diri kalian selalu bersama jika kemanapun. Abi takut mereka juga mengincar kalian!! ". Arman memperingatkan anak-anak nya untuk waspada karena dia sungguh khawatir. Sedangkan di seberang sana tepatnya dikantor polisi, Raya beserta Maya datang melihat orang yang menabrak Ibu Aminah dan lelaki yang berusaha membunuhnya serta menyerang khumairah. Anak buah Raya berhasil menangkap pelaku yang mencoba membunuh bu Aminah dan Khumairah berkat kecerdasan dan kecerdikan Raya saat mengolah TKP tempat Bu Aminah diRawat " Selamat datang komandan, silahkan masuk mereka ada didalam!! ". Para polisi memberikan hormat kepada Raya karen
"Kamu harus memenuhi janjimu dulu untuk menikahi dan bersamaku !!". Hana membuka percakapan setelah kami masuk ke kantorku. " Aku tidak bisa Hana aku sudah menikah!!, dan sekarang istriku baru melahirkan!!".. Ucapku frustasi Mengacak rambutku dengan kesal. "Aku tak peduli kamu sudah menikah dan punya anak!!, aku menagih janji yang kamu ucapkan kepadaku waktu itu!!". Ucapnya dengan jengkel dan memaksa. "Tapi kamu lah yang meninggalkanku Hana, bukan aku tak menepati janji!!. Ucapku dengan tajam. "Aku pergi karena ibumu mengusir ku, dia tidak mau aku dekat dengan mu tidak selevel katanya!!". Ucap Hana dengan berteriak. " Ibuku tak seperti itu!!". Hardikku dengan berang dan mata melotot "Aku tidak berbohong, itu kenyataannya!!". Ucap Hana menatapku tajam. " Aku mengenal ibuku dengan sangat baik Hana, , walau dia tidak menyukaimu tidak mungkin dia akan menghina mu seperti itu". Ucapku tajam seakan memakannya Kami berdua saling melempar tatapan tajam dan menusuk karena a
"Kamu akan menikahinya??". Tanya ayahku dengan wajah merah tanda dia sangat marah. " Iya ayah, aku harus bertanggung jawab jika memang itu adalah anakku!!". Ucapku dengan takut dan gemetaran. "Terus apa yang akan kamu lakukan, bagaimana dengan Khumairah??". Ucap bundaku dengan penuh air mata. Aku menghela nafas berat inilah sejak tadi yang menjadi beban pikiranku, bagaimana aku menjelaskan kepada Khumairah masalah ini. ini akan menjadi guncangan hebat untuknya apalagi dia baru melahirkan tapi aku juga tidak bisa membiarkan anakku yang lain. Aku tidak mungkin membiarkan anakku tidak memiliki identitas maka dengan menikahi ibunya dia akan mendapatkan identitas resmi atas nama kami dan dia bisa mendapat kan kartu keluarga. Aku sudah membuatnya menderita dengan hadir tanpaku, aku sudah menyaksikan bagaimana menderitanya istriku saat melahirkan kedua buah hati kami dan bagaimana dengan Hana yang melahirkan dan membesarkannya seorang diri. aku meneteskan air mata membayangkan