Arman dan ibu Aminah yang menyaksikan bagaimana khumairah menenangkan Arha diam mematung. mereka berdua bahkan tak pernah menenangkan Arha dengan sangat lembut dan perhatian seperti khumairah lakukan padahal mereka adalah ayah dan nenek kandung Arha.
Derap langkah kaki terdengar tergesa-gesa masuk kedalam kamar Arha. "Ada apa ini khumairah??, kenapa Arha seperti itu??". Panik dokter bernama dokter Hendra itu. Dia sangat panik mengetahui jika Khumairah menekan bel darurat bahkan memanggilnya karena biasanya dia sendiri yang menangani jika Arha kambuh. " Dia kembali mendengar teriakan dan bentakan Hendra jadi dia kembali kumat!!". Khumairah menjelaskan kondisi sang anak kepada dokter yang telah merawat Arha selama hampir 10 tahun terakhir. "Astaghfirullah siapa yang meneriaki dan membentaknya!!.". Panik sang dokter segera mendekat dan menyuntikkan obat pemenang untuk Arha yang sedari tadi memberontak sehingga selang infusnya lepas. Bahkan Arha menghe๐๐๐ง๐ฉ ๐๐ฃ๐ ๐ข๐๐ฃ๐๐๐ฃ๐๐ช๐ฃ๐ ๐๐๐ฃ๐ฎ๐๐ ๐๐๐๐๐๐ฃ ๐ ๐๐ ๐๐ง๐๐จ๐๐ฃ ๐ฉ๐๐ง๐๐๐๐๐ฅ ๐ค๐ง๐๐ฃ๐๐ฉ๐ช๐, ๐๐๐ง๐๐ฅ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐ก๐๐ข ๐ข๐๐ข๐๐๐๐. POV Ya aku kembali dalam versi baru. Aku mengubah penampilanku sama persis dengan Ibu Arman itu. Aku menculiknya dan menyekapnya agar aku bisa mengalihkan seluruh harta benda keluarga Burhan itu. "apa yang kuambil dari Arman waktu itu hanya sedikit dan sekarang setelah 10 tahun, aku kembali datang lagi untuk mengambil semuanya tanpa sisa sedikit pun. Ku akui dulu aku bodoh karena lupa akan khumairah yang ternyata adalah adalah pengusaha muda yang sangat sukses dengan penampilannya yang sederhana dan tertutup itu. Aku tidak menyangka jika dia itu orang kaya raya bahkan hartanya lebih banyak dari Arman. Yang aku lakukan kepada Arman bahkan tidak berefek hanya Arman dan Pak Burhan saja masuk penjara tapi harta mereka terselamatkan berkat Bantuan Khumairah. Tidak ada yang tahu jika
Tidak hanya ibu Aminah yang merasakannya tapi juga pak Burhan yang berada di penjara, lelaki parubaya itu sampai kritis dan dilarikan kerumah sakit. Hana menyuruh anak buahnya menyamar dan menyuruh orang-orang untuk menganiaya pak Burhan hingga dirinya tergeletak tidak berdaya dengan penuh darah. Untung saja polisi cepat menanganinya dan membawanya kerumah sakit. Arman yang mengetahui keadaan ayahnya pun segera kerumah sakit sedangkan Hana yang menyamar menjadi ibu Aminah kembali kerumah mereka dan mencari semua barang berharga milik keluarga itu. Khumairah sudah memutuskan kerjasama mereka dan Arman kembali mengelola usaha mereka yangs makin naik itu berkat dari khumairah. Setelah mendapat kan apa yang dia cari, dia harus mendapatkan tandatangan Arman untuk mengalihkan semua kepemilikan harta benda mereka semuanya. Setelah membuat berkas pengalihan dia kerumah sakit menyusul Arman setelah bertemu dengan nya Hana pun duduk di samping Arman. "Bunda dari mana kenapa ti
Kini jam telah larut para pelayat pun bergantian pulang kerumah masing-masing begitupula dengan ketiga anaknya. Khumairah beserta ketiga anaknya itu akhirnya meminta izin untuk pulang kerumah. Esok hari setelah subuh baru lah mereka akan kembali ke sini kerumah Arman untuk sekedar membantu persiapan pemakaman. Arman berusaha membujuk anaknya untuk menginap tapi mereka sangat enggan dan tak ingin. mengingat bagaimana perlakuan abi dan nenek mereka kepada kakaknya. "Kalian semua menginap lah disini malam ini!!". temani abi disini nak!! ". Pinta Arman kepada ketiga anaknya. Mereka bertiga kompak menggeleng tanda tak ingin. " Maaf abi kami tidak bisa menginap, Kak Arha belum sembuh total!! ". Tolak afif dengan nada lembut berharap ayahnya ini mengerti. " Ayolah nak!!, malam ini saja, temani abi ya!! ". Arman masih berusaha membujuk ketiga anaknya sedikit agak memaksa. " Maaf abi kamu belum bisa!! ". Takutnya nanti kak Arha mengamuk dan ummi tidak ada. kami Tidak mau amb
Khumairah kini berpikir tentang apa yang dikatakan Arha kepadanya, apalagi mendengar perkataan Afifah tentang operasi plastik. "Bagaimana bisa Kak Hana segila itu hanya karena ingin kembali?? ". Mengubah wajahnya yang cantik menjadi wajah nenek tua?? Pertanyaan besar berlarian di kepala khumairah. Walau tidak masuk akal tapi itu bisa saja terjadi tapi jika benar, dimana nenek anak-anak yang sebenarnya?? ". Semakin dia pikirkan semakin Khumairah pusing. Mobil yang kini dikendarai mereka telah sampai kerumah sakit. Arha Tidak langsung turun dan menatap bundanya dari belakang kemudi. " Kenapa sayang?? ". Tanya Khumairah dengan sayang mengelus kepala anaknya. " Percaya lah bunda dia bukan nenek!!, nenek membesarkan aku dan itu sebabnya aku tahu dia bukan nenekku!! ". Ucap Arha menatap serius Umminya itu. " Kenapa kakak begitu yakin jika itu bukan nenek?? ". Tanya Afif sangat penasaran. Sejujurnya dia juga merasa perbedaan yang sangat mencolok dari neneknya yang sekarang.
Setelah puas tertawa, mereka semua akhirnya tersenyum senang bisa saling menghibur satu sama lain. "Mommy dan Bunda aku bisa meminta bantuan lagi tidak??". Tanya Arha memandang Raya dan Maya penuh harap. " Apa itu nak?? ". Kompak keduanya. " Bisakah kalian menyelidiki nenek yang ada dirumah Abi ku??". Arha menatap Khumairah yang mengangguk setuju dengan apa yang dia lakukan. Kening keduanya menyipit tanda sedang berpikir maksud dari kata-kata anak ini. "Aku merasa dia bukan nenekku Bunda, mommy tapi mama Hana!! ". Ucap Arha dengan menunduk. " Maksud kamu bagaimana nak??, mommy dan Bunda tidak mengerti!! ". Ucap Maya mengelus kepala Arha memandang serius kepadanya. " Aku sangat menghapal suara Mama Hana!!, walau wajah dan tubuhnya seperti Nenek tapi dia bukan nenek melainkan Mama Hana!! ". Ucap Arha menjelaskan agar keduanya paham. Keduanya tersentak kaget mendengar berita yang disampaikan oleh Arha, bagaimana mungkin wajahnya mirip dengan Bu Aminah tapi suaranya suara
Setelah dari pemakaman dan penguburan pak Burhan mereka berkumpul dirumah Arman pada sore hari. mereka semua memberikan dukungan moril kepada Arman dan Bu Aminah palsu dengan lihai memainkan perannya tapi dia lupa jika Raya dan saudaranya adalah para tentara dan polisi yang tahu gerak geriknya. Dengan kode mata mereka sudah tahu bahwa dia bukan bu Aminah yang biasa mereka kenal karena ketiga saudara Arman hanya mencium tangannya tidak ada adegan cipika cipiki seperti yang dilakukan ibu Aminah palsu barusan. Walau beliau sudah tua Bu Aminah telah paham dengan agama dan menghapal beberapa jus Alquran beserta artinya dan sering mengikuti kajian seperti khumairah. Walau pakaiannya tidak tertutup seperti khumairah tapi dia masih menggunakan pakaian layak sedada dan hampir sepinggang sangat berbeda dengan pakaian yang dikenakan oleh perempuan dihadapan mereka yang cukup modis untuk ukuran orangtua. Sedangkan para anak buah mereka sudah berpencar saat mereka semua pergi
Setelah mendengar ucapan Raya, mau tidak mau Bu Aminah palsu mengikuti kemauan mereka, dia takut jika dia bertingkah mereka akan mengetahui siapa dirinya. Raya menyeringai sinis melihat tingkah Bu Aminah palsu itu. Begitu dengan Mereka semua Yang ada di sana kecuali Arman yang memang tidak tahu tentang apa yang terjadi. Mereka pun akhirnya berangkat kerumah sakit sedangkan Arha beserta saudaranya pulang kerumah Maya untuk menginap karena mereka takut terjadi apapun jika mereka pulang kerumah Khumairah. Sesampai nya mereka dirumah sakit, tiba-tiba perasaan Bu Aminah palsu menjadi tidak enak. "Apa sebenarnya yang terjadi kenapa tiba-tiba perasaanku tidak enak begini!! ". Monolognya dalam hati. " Kenapa bunda??" tanya Arman yang melihat ibunya tiba-tiba pucat seperti itu. "Tidak apa-apa nak, tiba-tiba perasan bunda tidak enak. Kilahnya berusaha menutupi kegugupannya. " Setelah urusan Ayah kita akan periksa bunda, tenang saja!! ". Khumaira
Mendengarnya, Arman yang tadinya diliputi perasaan Amarah yang memuncak kini duduk lemas tidak berdaya. Betapa keterlaluannya perbuatan Ayahnya dulu kepada orang-orang. Dan ibunya tahu semua itu tapi hanya diam saja. Khumairah mematung bagaiman disiram Air dingin sehingga sekujur tubuhnya menggigil bagaimana bisa ada orang seorang sejahat itu. "Kenapa??, kalian tidak bisa menjawab dan tidak menyangka bukan?? ". Dalam linangan air mata Hana memandang sinis mereka semua terutama Arman yang kini tertunduk malu menyadari betapa kejamnya perbuatan ayahnya. Hana teringat bagaimana dia harus menyaksikan sesuatu yang tidak seharusnya dia lihat malam itu. Flash back onTerjadi pertengkaran antara dua orang yang tadinya bersahabat kini menjadi musuh tepatnya salah satu dari mereka tidak mau membagi hasil usaha itu. "Kau tidak bisa melakukan ini kepadaku Burhan, kita sudah sepakat diawal!! ". Ucap Ucap Hardiawan sang teman" Aku sudah tidak mau memberimu, aku