Beranda / CEO / Cinta Satu Malam / Melarikan diri

Share

Melarikan diri

Penulis: Handira Rezza
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Tenaga Sabian terlalu kuat, sehingga Kirana belum bisa kabur, tetapi tekadnya kuat untuk bisa melarikan diri dari kejamnya Sabian.

Belum puas mencumbui Kirana, bahkan meminta lebih, Kirana berinisiatif menendang bagian pangkal paha Sabian, sehingga membuat dia kesakitan, di saat inilah, Kirana melarikan diri dengan membuka pintu mobil.

"Tuan, apa yang terjadi?" asisten pribadi Sabian mengetuk kaca mobil.

"Aku tidak apa-apa," Sabian menahan rasa sakit di pangkal pahanya.

"Apakah anda yakin tuan muda, lalu di mana nona Kirana?" Asisten sabian melihat di mobil hanya ada sabian seorang.

Sabian menjawab, biarkan saja Kirana pergi, walaupun Kirana pergi jauh, Sabian akan tetap menemukannya, sekarang dia ingin kembali ke perusahaan, tetapi dia mengutus beberapa anak buah untuk mengikuti kemana Kirana pergi.

---

Dalam perjalanan menuju kantor, asisten pribadi tuan Sabian, terkejut melihat bosnya tersenyum, seperti bukan bosnya, karena bos yang dia ikuti selama ini, selalu bersikap dingin jarang tersenyum, mungkin Sabian telah jatuh cinta.

"Mike apa yang kamu lihat, menyetirlah dengan fokus," Sabian terlihat tidak senang.

"Baiklah tuan muda," Mike tersenyum dalam hati, sepertinya dia akan mendapat nyonya muda dalam waktu dekat.

---

Setelah melarikan diri dari Sabian, Kirana Pergi ke kampus, dia mendengar gosip tentang pernikahan kakak tirinya dengan Han, sudah terdengar di seluruh penjuru kampus.

Lusi sahabat Kirana  tak percaya, dengan gosip yang di bicarakan para mahasiswi, dia tahu kalau Han adalah kekasih Kirana, kenapa dia menikah dengan Tania.

"Itu memang benar, mereka memang akan segera menikah, Lusi aku dan Hans sudah putus, aku doakan semoga pernikahan mereka langgeng selamanya," Kirana menjawab pertanyaan Lusi dengan suara lirih.

"Oh Kirana, kasihan sekali hidupmu, aku tahu pasti perasaanmu sedang kacau," 

Lusi sedang menenangkan Kirana, berharap Kirana dapat melupakan Han, dan segera menemukan laki laki yang tulus menyayanginya.

Sedang asyik mengobrol, kedua sahabat itu di kejutkan dengan kedatangan Han dan Tania.

"Kirana, aku kira kamu tidak akan menginjakkan kaki ke kampus, karena ayah sudah mengusirmu dari rumah upss, lupa kan kamu sudah menjadi simpanan orang kaya sekarang" celetuk Tania mengolok adik tirinya.

"Haduh, padahal sendirinya menyesal telah menjebakku, yang ada di kamar itu ternyata seorang pemuda tampan yang gagah perkasa," Kirana tersenyum sinis di hadapan Tania dan Hans.

Tidak terima dengan pernyataan Kirana, Tania memulai drama dengan berpura pura menangis.

"Adik, apa yang kamu katakan, aku tahu kamu cemburu padaku, tapi tolong jangan memfitnah ku, aku ikut sedih saat ayah mengusirmu dari rumah," Tania mengeluarkan air mata bohongan.

"Sudahlah Tania, kamu tidak pantas menangisi perempuan tidak tahu diri seperti ini," Han menghibur Tania.

Bisik para mahasiswi, soal berita miring tentang Kirana mulai terdengar, karena drama yang di lakukan oleh Tania, dia sengaja ingin membuat reputasi Kirana menjadi buruk di muka umum.

Kirana tidak menghiraukan pernyataan Tania, dia lebih memilih mengajak Lusi untuk pergi dari hadapan tukang drama seperti Tania dan Han.

"Kirana, kenapa kamu malah pergi, apa kamu malu, kalau semua orang mengetahui fakta tentang dirimu?" Han menggertak Kirana.

"Sudahlah sayang, simpan tenagamu, yang penting sekarang, reputasi Kirana sudah rusak di mata publik," Tania memeluk Han dengan senyuman licik.

---

Di tempat Sabian menggelar rapat dengan staff dan jajaran perusahaannya, ada pamandangan yang jarang terjadi bagi bawahan Sabian, Bos mereka memperlihatkan senyuman di wajahnya, seperti layaknya orang yang sedang jatuh cinta.

"Apakah itu bos kita, aku baru pertama kali melihatnya tersenyum," bisik salah satu peserta rapat.

"Tentu saja itu bos kita, aku rasa dia sedang jatuh cinta," bisik karyawan yang lainnya.

Merasa di gosipkan oleh karyawannya, Sabian berdehem dan meminta untuk segera menyelesaikan rapat, ada urusan penting yang harus dia lakukan.

"Rapat cukup sampai disini, akan di lanjutkan lagi lain hari," Mike mengakhiri rapat.

Semua peserta rapat, meninggalkan ruangan, di ruangan itu, tersisa Mike dan Sabian.

"Mike, suruh anak buahmu, untuk membawa Kirana kesini," Sabian menuangkan wine pada gelasnya.

"Baik tuan muda, aku akan memerintahkan seseorang untuk membawa nona Kirana, ke perusahan saat ini," Mike menelpon salah satu anak buahnya.

"Bawa ke villa ku saja, aku tidak mau di ganggu oleh siapapun," Sabian bersiap pergi meninggalkan kantornya.

Mike menghubungi salah satu anak buahnya yang di tugaskan untuk membututi Kirana tadi pagi, tetapi mereka melaporkan telah kehilangan jejak Kirana, mereka bahkan tidak tahu kemana Kirana pergi.

"Maaf tuan Mike, kami kehilangan jejak nona Kirana," salah satu anak buah Mike, memberikan laporan.

"Apa, kenapa kalian bisa kehilangan jejak nona Kirana, jika bos tahu, tamatlah kita?" Mike menutup teleponnya.

Mike melaporkan informasi yang dia dapat dari anak buahnya, tentu saja informasi itu membuat Sabian marah, dia membanting gelas wine yang dia pegang.

"Cari Kirana sampai ketemu," Sabian memberi perintah terhadap Mike.

"Baik tuan muda, akan kami usahakan semaksimal mungkin, untuk menemukan nona Kirana," Mike menghubungi kembali anak buahnya.

Kirana meninggalkan kota Jakarta, menuju desa terpencil untuk mengasingkan diri, desa tujuannya ada di daerah Girpasang Klaten Jawa tengah, Kirana menyamar, dia memakai rambut palsu, kaca mata hitam, serta masker, takut ada yang mengenalinya saat akan melarikan diri dari kota Jakarta, Lusi yang membantunya menyiapkan atribut menyamarnya.

"Lusi terimakasih telah percaya padaku, kamu sahabat terbaikku selamanya, maaf aku harus pergi untuk menenangkan diri, mungkin dalam waktu yang lama, kamu boleh mengunjungiku di waktu yang luang, tetapi harus dengan syarat tidak ada yang tahu keberadaan ku," Kirana berpamitan pada Lusi sahabatnya.

"Kirana, jaga diri baik baik, aku pasti akan merindukanmu," Lusi memeluk Kirana, dia mengeluarkan air mata karena harus berpisah dengan sahabatnya.

Kirana berangkat menggunakan bus antar kota antar provinsi, hanya Lusi yang menangisi kepergiannya, Kirana pergi bukan karena kabur dari masalah, atau tidak ingin melihat pernikahan Tania dan Han mantan kekasih yang telah menemaninya selama delapan tahun ini, tetapi murni ingin mengasingkan diri, dalam rangka menyusun strategi merebut kembali apa yang harus menjadi miliknya.

---

"Bos, maafkan kami tidak menemukan nona Kirana, kami sudah menyusuri kampus dan menggali informasi tentang nona Kirana, tetapi tidak ada hasil, kami hanya mendapat informasi, nona Kirana terlibat adu mulut dengan Tania dan Han mantan pacar nona Kirana," salah satu anak buah sabian melaporkan kondisi terkini.

"Kirana, kamu sungguh di luar dugaanku, kamu berani melarikan diri dariku, tidak semudah itu, Mike, aku percaya padamu, bisa menemukan Kirana," sabian semakin terobsesi dengan Kirana, dia menyuruh Mike menyisir kota Jakarta untuk menemukan Kirana.

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Indra Fatiria
katanya kirana gk punya uang sepeserpun, koq bisa kmana2
goodnovel comment avatar
Yunia Afida
Semoga sabian bisa membuat Kirana bahagia
goodnovel comment avatar
Daliza Sarah
gk jelas. cerita asal. gpp lah baca utk dpt poin dr menitan🤭
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Cinta Satu Malam   Sampai di Desa Girpasang

    Mike mengerahkan seluruh anak buahnya, untuk mencari Kirana sampai sudut kota, beruntung Kirana berhasil melarikan diri dengan menyamar, ia juga mengucapkan terima kasih kepada Lusi karena memberi bekal berupa uang tunai. Akhirnya Mike menyerah, dan melaporkan kepada sabian bahwa Mike dan anak buahnya tidak dapat menemukan Kirana, tidak ada seorangpun yang mengetahui dimana keberadaan Kirana. "Sial! mencari seorang wanita saja tidak bisa, aku tidak mau tahu, kalian harus menemukan Kirana," Sabian membanting gelas yang di genggamnya. "Tuan Sabian, mohon jangan terlalu emosi, kesehatan anda lebih utama," Mike mencoba menenangkan Sabian. Sabian bersumpah, sampai ke ujung dunia pun, dia harus menemukan Kirana, bagaimanapun caranya, walau harus sampai kehilangan nyawa sekalipun. --- Kirana kembali ke rumah dimana masa kecil ibunya, rumah yang sudah tak terawat, karen

  • Cinta Satu Malam   Satu bulan di tempat persembunyian

    Kirana menjawab pertanyaan Bu intan, kepala sekolah sekaligus Bu RT di desa ini, bahwa Kirana merasa senang di hari pertama bekerja, ia seperti menemukan keluarga baru di tempat kerja, ia berjanji akan bekerja dengan lebih giat. "Syukurlah jika ibu Karin langsung bisa beradaptasi, saya merasa senang, saya pamit pulang ya Bu, sampai jumpa besok pagi," Bu intan berpamitan pulang. "Hati hati di jalan ya Bu," Kirana melambaikan tangan ke orang pertama yang menolongnya di desa ini. Kirana masuk ke dalam rumah dan mengunci pintunya, dia merebahkan tubuhnya di atas ranjang rumah sederhana yang ia tinggali. "Akhirnya aku bisa istirahat dengan tenang," gumam Kirana, tak lamapun ia terlelap tidur. Kirana tertidur cukup lama, dari pulang kerja sampai sore hari barulah ia bangun, ia rasakan mual, kepala terasa pusing, badan meriang, ia mengira ini hanya masuk angin biasa, kelelahan bekerja

  • Cinta Satu Malam   Bertemu Pria Baik

    Lusi sangat kaget dengan kedatangan Jay, dia mematikan telepon dan menjawab pertanyaan sang kakak."Bukan aku, tapi temanku aku juga tidak tahu siapa ayah dari anak yang di kandungnya, aku sangat kaget mendengar berita ni," Lusi menggelengkan kepalanya."Berarti dia gadis yang buruk, aku tidak mau adikku berteman dengan gadis yang tidak jelas pergaulannya," Jay mengemukakan pendapatnya. Lusi membantah apa yang dikatakan kakaknya, Kirana bukan orang yang seperti itu pasti dia di jebak oleh seseorang sampai dia hamil, terjadi adu debat antara Lusi dan Jay, tentu saja Lusi membela Kirana. “Gadis yang hamil di luar nikah tentu saja gadis yang gampangan, kamu tidak boleh lagi berhubungan dengan temanmu itu, atau aku akan mengirimmu belajar di luar negeri,” Jay membentak Lusi. “Sahabatku tidak seperti yang kakak bayangkan, aku ingin menemuinya, pasti dia sedang bersedih sekarang,” Lusi berharap kakaknya memberi izin. Jay semakin marah dia tida

  • Cinta Satu Malam   Awal Kedekatan

    Wajah Kirana memang terlihat pucat seperti apa yang dilihat oleh ibu Ningsih, mungkin tubuhnya sekarang menjadi agak lemah karena sedang megandung, dia duduk di sofa ruang guru, meneguk segelas air minum, barulah menjawab pertanyaan Bu Ningsih. “Bu ningsih, aku harus bagaimana, lama kelamaan perutku akan membesar, tetapi suamiku tidak dapat di hubungi, apakah dia benar benar tidak punya hati?” Kirana menangis di depan ibu Ningsih belum tahu harus melakukan apa. “Yang sabar Bu Karin, saya mengerti perasaan ibu saat ini, sudahlah jangan banyak pikiran, kasihan calon bayi yang ada di dalam perut ibu Karin,” Bu Ningsih mencoba menenangkan hati Kirana. Bu Rahma dan Bu Intan yang baru saja datang penasaran kenapa Kirana menangis, Bu Ningsih yang menjelaskan semuanya, Kirana sudah tak sanggup lagi berkata kata hanya bisa menangis, tapi Kirana harus kuat, jika dia menjadi orang yang lemah, bagaimana bisa dia membesarkan an

  • Cinta Satu Malam   Mengorek Informasi

    Dokter memberikan penjelasan bahwa untuk wanita yang sedang hamil muda, biasanya mengalami perubahan hormon, ada yang hamil sampai lemas ada yang tidak merasa apa apa, itu hal yang wajar. Dokter memberikan selamat kepada Sandara atas kehamilan Kekasihnya, sebentar lagi Sandra akan menjadi seorang ayah untuk bayi mungil yang lucu. "Emm, terimakasih Dokter, tapi bagaimana cara merawat seorang ibu muda yang sedang hamil?" Sandra menjabat tangan Dokter pribadi keluarganya. "Mudah saja, ibu hamil muda, tidak boleh kecapekan dan banyak pikiran, aku akan meresepkan obat untuk di minum setiap hari, jangan lupa kontrol setiap bulannya, untuk mengecek apakah janin berkembang dengan baik atau tidak," Dokter menulis resep obat untuk di tebus di apotik. Selesai menyerahkan resep obat kepada Sandra, Dokter yang memeriksa Kirana pamit pulang, Sandra mengutus asisten Doni untuk menebus obat hamil untuk Kirana. &nbs

  • Cinta Satu Malam   Sabian mengunjungi kakaknya

    Sandra tertawa melihat wajah Doni yang tampak kebingungan, sepertinya dia tahu apa yang sedang di pikirkan oleh Doni, tidak mungkin ia menyukai calon adik ipar yang sedang mengandung keponakannya. "Doni, lebih baik kamu mengerjakan tugas yang aku berikan, selidiki ada hubungan apa Han dan Karin?" Sandra meneguk wine di tangannya. "Baiklah tuan muda," Doni keluar ruangan kerja tuan mudanya. Doni mondar mandir di taman, dia tak paham dengan apa yang di pikirkan oleh tuan mudanya, dia sempat berpikir apakah harus mengadu kepada tuan besar, bahwa Sandra menyembunyikan seorang wanita hamil. Doni menelpon Mike, asisten pribadi Sabian Alexander, dia bertanya apakah bisa membantu nya untuk mendapatkan informasi mengenai Han Subroto dan Tania wijaya. "Untuk apa kamu meminta informasi tentang mereka?" Jawab Mike pada sambungan telepon. "Tuan muda pertama ya

  • Cinta Satu Malam   Alasan Sabian

    Sabian menjawab pertanyaan Sandra, dia meyakini bahwa Kirana pantas untuk bersanding dengannya karena dia berani kabur darinya, tidak seperti wanita lain yang sengaja menjebak Sabian untuk mendapatkan hidup yang mewah. "Adikku, apakah kamu sudah yakin, apa kamu tidak mau mencoba rasa wanita lain, siapa tahu memang penyakit alergi mu terhadap perempuan, memang sudah hilang," Sandra membujuk sabian. "Tidak, aku hanya ingin dia, wanita pertama yang aku cicipi," Sabian bangkit dari duduknya. Saat Sandra bertanya akan pergi kemana kah sang adik, Sabian hanya diam tak menjawab pertanyaan Sandra, ia terus melangkah menuju tempat penyimpanan wine milik Sandra, ia mengambil satu botol dan langsung menenggaknya hingga ia mabuk. "Wine kesayanganku ini sangat memabukkan, apakah kamu akan menghabiskan semuanya?" Sandra mengambil botol wine yang di pegang oleh adiknya. "Jangan pelit,

  • Cinta Satu Malam   Cuti mengajar

    Mike menjawab tuan muda pertama tidak wajib menjawab pertanyaan yang ia berikan, Mike hanya penasaran, di desa ini tidak ada tempat hiburan, kenapa kakak bos nya ini, sangat betah di tempat ini, jauh dari keramaian. "Karena aku menemukan hal menarik di sini," Sandra tersenyum, membuat siapa saja yang melihatnya bisa menimbulkan banyak tanya. "Maksud tuan muda pertama, apakah tuan menemukan cinta di desa ini?" Mike masih betanya. Sandra berkata tidak hanya cinta yang dia temukan, tetapi ketenangan hidup, yang tidak pernah dia temukan di kota Jakarta, desa ini damai masyarakat saling tolong menolong membuat Sandra semakin betah hidup di desa ini. "Apakah tuan muda pertama, tidak rindu dengan tuan besar?" "Mike, kamu terlalu banyak bertanya, istirahat lah, besok aku akan mengajak kalian berkeliling," Sandra melambai tangan ke arah Mike. Mike merasa tidak berg

Bab terbaru

  • Cinta Satu Malam   S3 Akhir yang bahagia. (TAMAT)

    Bima menginginkan Terus bisa bersama Clarisa selamanya, ia tak mempedulikan apa yang dikatakan Clarisa dan terus malanjutkan napsunya melucuti semua pakaian Clarisa dan bercinta dengannya sampai puas.Bima sangat menyukai apa yang ia lakukan terlebih di dalam hatinya tak ingin kehilangan Clarisa."Bima kau membuatku sakit," ucap Clarisa lirih."Maafkan aku Clarisa, aku melakukan ini karena aku cemburu dengan siapa saja yang pernah bersamamu, saat ini dan selamanya kau adalah milikku," balas Bima.Mereka melakukan lagi kegiatan yang menyenangkan dimalam itu. Hingga menjelang pagi dan juga di hari-hari berikutnya mereka sering bertemu dan melakukan itu sepanjang hari. ENtah apa yang ada di pikiran keduanya hingga kejadian yang tak terduga pun terjadi."Clarisa kau sudah beberapa hari tidak masuk kerja kenapa?" tanya Kirana lewat sambungan telepon."Saya sedang sakit nyonya, tidak tahu ini kenapa badanku rasanya lemas sekali," jawab Clarisa.

  • Cinta Satu Malam   S3 Cemburu

    Bima memasang raut wajah yang berbeda dari tadi. Sebenarnya ada apa ya kenapa sampai seperti itu. "Kau tanya padaku, seharusnya kau tidak usah tahu apa yang aku rasakan," jawab Bima. "Kau kenapa sayang, padahal tadi kau sangat tampan," ucap Clarisa. Bima semakin jengkel mendengar ucapan Clarisa berati tadi dia sangat jelek dimatanya. Mungkin pria yang permah ia ajak kesini lebih tampan darinya. Bima sangat kesal sekali. Perasaannya campur aduk. "Apakah aku lebih jelek dari para pria yang pernah kau ajak kesini, aku tidak mau makan di sini," ucap Bima merajuk. "Kau lapar dari tadi, kalau kamu sakit aku akan sedih, kau marah karena mendengar pemilik warung tenda ini ya?" tanya Clarisa. Clarisa mengatakan pria yang pernah datang ke sini bersamanya lebih sering adalah ayahnya saat belum terpengaruh oleh ibu tirinya. Selebihnya hanya Antoni yang sekarang berkhianat. Tiba-tiba ia teringat lelaki yang pernah ia ajak ke sini semuanya berkhiana

  • Cinta Satu Malam   S3 Kencan

    Bima melirik Stevan yang ada di sofa ujung sebelum menjawab pertanyaan kakeknya. Ia mengedipkan mata memberikan sebuah kode."Ah itu aku serahkan kepada Stevan saja. Biar dia mengajari adiknya bagaimana rasanya belajar ilmu bela diri, juga menjadi lelaki yang kuat," jawab Bima."Maksudmu apa Bima?!" gertak tuan Alexander marah.Bima menjabarkan maksudnya. Sean ini belum mengerti mana musuh mana kawan. Stevan sudah terlatih dan bisa di andalkan untuk mengajari adiknya sendiri."Kakek tenanglah, kita serahkan pada Stevan bagaimana dia akan mengajari adiknya," jawab Bima."Aku tak yakin kalau ia tega menghukum adiknya sendiri!" seru tuan Alexander.Bima menegaskan kalau Bima akan menemani Stevan untuk melatih Sean yang masih polos dan selalu bertindak gegabah."Tuan Alexander tenang saja orang yang salah memang harus di hukum bukan. Aku harus bertanggung jawab atas masalah ini!" tegas Stevan."Aku pegang janjimu anak muda," ucap t

  • Cinta Satu Malam   S3 Tamu Yang Mendadak

    Belinda mencibit punggung kakaknya yang ternyata meremehkannya. Belinda menagtakan akan mengikat tangan dan kaki Sean di bangku mungkin ia akan mengguyurnya menggunakan air hingga basah sebelum mengelurkan kata-kata kasar karena berani menyakiti kakaknya."Aku bisa saja mengguyurnya dengan air atau menimpuknya dengan beberapa penghapus papan tulis ke kepalanya agar dia tidak seenaknya bertindak," balas Belinda."Kau benar-benar adikku kalau begitu," sahut Bima.Bima memarkir motornya di garasi rumah mereka. Belinda memberi salam pada kakeknya yang berada di ruang keluarga dan menceritakan bahwa kakaknya habis di keroyok oleh geng motor saat pulang mengantarnya sekolah."Apa katamu, lalu kakakmu sekarang dimana?" tanya tuan Alexander panik dan kaget."Aku ada disini kakek, jangan dengarkan Belinda berbicara karena aku tidak apa-apa," jawab Bima.Tuan Alexander beridiri dari kursinya dan memutari tubuh Bima mengecek apakah ada yang lecet di tu

  • Cinta Satu Malam   S3 Kau khawatir padaku?

    Bima melahap makananya lebih dulu sebelum menjawab pertanyaan dari Clarisa. Sepertinya gadis itu penasaran dengan apa yang terjadi."Aku tadi di hadang geng bermotor," jawab Bima singkat."Apa yang terjadi, apa kau bertemu musuh?" tanya Clarisa panik.Bima menarik Clarisa sampai ke pangkuannya ia mencecap bibirnya agar tidak terlalu banyak bicara. Saat sudah tenang ia baru menceritakan apa yang terjadi."Jadi seperti itu, lucu sekali anak SMA itu, bukannya sungkem dengan kakak calon pacar malah menghadangnya," ucap Clarisa terkekeh."Untung aku tidak menghajarnya tadi marena dia adiknya Stevan," balas Bima.Stevan adalah sahabat Bima tapi Clarisa belum begitu dekat dengan orang itu. Biarlah yang penting Clarisa akan mempertahankan Bima apapun yang terjadi."Masakan hari ini enak sekali," ucap Bima."Apa kau menyukainya. Kalau begitu aku akan lebih sering memasak untukmu," balas Clarisa.Bima menatap raut bahagia gadis it

  • Cinta Satu Malam   S3 Geng Motor

    Bima menghentikan motor dan belum membuka helmnya. Ia terkekeh melihat tingkah geng motor anak SMA didepannya."Yang mana bosmu, suruh maju ke depan!" seru Bima."Bedebah, sudah memakai motor butut kau berani membonceng gadis pujaan bos kami, kau pikir kamu pantas berhadapan dengan bos kami?" hardik salah satu anggota geng motor lainnya.Bima semakin terkekeh dengan anak muda yang mengedepankan emosi dari pada pikiran mereka. Motor butut ini jika dipakai untuk membeli keangkuhan mereka juga bisa."Anak muda jaman sekarang tidak mengerti motor antik ya?!" ledek Bima."Lepas helm kamu jika punya nyali!" hardik salah satu anggota geng motor itu.Bima menggelengkan kepalanya. Ia tak punya masalah dengan mereka untuk apa melepas Helm. Meladeni bocah sungguh membuat Bima merasa rendah ia menyalakan motornya dan menggeber gas dengan kencang membuat mereka tersulut emosi dan salah satu menyerangnya."Kurang ajar sekali apa kau tak mengerti si

  • Cinta Satu Malam   S3 Bersenang-Senang

    Bima hanya berjanji untuk mengajaknya jalan-jalan. Mungkin hari minggu nanti Bima akan meminjam mobil untuk mengajak jalan-jalan adiknya."Dia ingin mempunyai kakak perempuan. Sepertinya dia sudah jatuh hati pada seseorang dan ingin jalan-jalan dengannya!" seru Bima."Jadi dia meminta ijinmu untuk mengajak Clarisa jalan-jalan?" tanya Kirana.Bima mengangguk tapi dia juga mengutarakan kekhawatirannya jika mereka hanya pergi berdua saja. Jadi hari minggu nanti dia akan mengawasi dua wanita itu jalan-jalan."Bagus kalau begitu ayah juga akan meminta orang untuk mengawasi mereka berdua," balas Sabian."Sekarang tidurlah, besik masih hari sabtu Belinda juga masih harus sekolah," pinta Kirana.Belinda senang mendengar jawaban kedua orang tuanya serta kakaknya. Ia segera lari ke kamarnya setelah mebgucapkan terima kasih ke ayah dan mamanya."Ayah terima kasih sudah percaya padaku!" seru Bima."Sudah seharusnya ayah percaya padamu Bima

  • Cinta Satu Malam   S3 Perbedaan wanita jaman sekarang dan dulu

    Bima menatap ayahnya yang sedang fokus menyetir itu. Kemudian ia tertawa kecil sambil menepuk pundak Sabian ia berkata, "Seharusnya ayah tidak bilang cari istri yang bisa masak,"Sabian menggelengkan kepalanya kenapa bisa salah bicara apa maksud Bima yang sebenarnya. Perasaannya sudah benar karena memakan masakan yang di buat istri itu menyenangkan."Lalu apa yang kau ingin ayah katakan tentang memilih istri?" tanya Sabian."Cukup katakan cariah istri yang sefrekuesi, meneremi segala keadaan susah, senang, sedih, kaya atau miskin," jawab Bima.Bima menuturkan mungkin dahulunya sang mama juga tidak bisa memasak. Karena keadaan menuntutnya untuk bisa mengenyangkan perutnya sendiri maka ia harus bisa mengolah bahan makanan menjadi makanan yang lezat. perjalanan untuk bisa memasak juga tak muda karena jaman sekarang tidak seperti jaman dahulu kala."Ayah jangan telalu kolot wanita sekarang tidak seperti wanita jaman dulu, banyak media untuk berlatih me

  • Cinta Satu Malam   S3 Kekasih Hati

    Bima mengambil ponselnya dan melihat telepon masuk dari mana. Ternyata dari sang kekasih hati Clarisa Manggala. Bima yang awalnya kesal menjadi lunak hatinya karena mendapatkan telepon dari sang kekasih hati."Haloo kesayangan, apa kau merindukanku?" tanya Bima sambil tertawa."Jangan kegeeran siapa juga yang merindukanmu, tadi adikmu menelponku!" jawab Clarisa.Bima menanyakan ada apa gerangan sehingga Belinda menelpon kekasih hatinya. Baru saja Bima merencanakan jalan-jalan dengan mereka bertiga kenapa bisa Belinda membuat ulah seperti ini. Pikiran Bima sudah menari kemana-mana."Apa adikku membuat ulah padamu?" tanya Bima yang panik."Tidak ada, dia hanya mengabari kalau hari minggu ingin mengajakku jalan-jalan," balas Clarisa.Bima tersenyum kecut, ternyata anak kecil itu sudah tak sabaran mengajak calon kakak iparnya untuk jalan-jalan sendirian. Bima merasa cemburu karena adik kesayangannya ingin memiliki kakak perempuan daripada mempun

DMCA.com Protection Status