Share

Ancaman

Penulis: Handira Rezza
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Lusi berteriak kesakitan karena terjatuh ke lantai, Sandra sengaja mendorongnya karena sudah muak dengan perilaku Lusi, beruntung tadi ia mencium aroma kopi yang tidak biasa, sehingga bisa meminimalisir kemungkinan yang terjadi.

"Sungguh menjijikkan jika ada seorang wanita yang menggunakan trik kotor seperti ini, Lusi aku kecewa padamu," Sandra berdiri mengambil baju untuk ia kenakan.

"Kakak maafkan aku, semua ini aku lakuakn agar bisa terus bersamamu," Lusi bangun dari jatuhnya.

Sandra sudah terlanjut kecewa, ia tak menyangka bahwa lusi yang awalnya berbeda dari nona muda lainnya, hari ini berubah menjadi seorang wanita liar yang haus akan belaian lelaki.

"Lusi aku sudah tidak bisa menjadikan mu partner kerja lagi, kemasi barang mu, lapor ke bagian personalia pindah divisi," Sandra meninggalkan Lusi yang sedang menangis.

"Tidak kakak, aku mohon jangan hukum aku seperti

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Cinta Satu Malam   Perubahan Karakter

    Sandra mengatakan ada perubahan sikap dari lusi ia bahkan berani mencampur obat ke kopi yang di seduh untuk Sandra."Kamu tahu kan aku tidak suka dengan wanita yang licik seperti itu," Sandra mengungkapkan kenapa ia pergi ke bar untuk mabuk."Aku rasa masalahnya tidak sesederhana itu, apakah kakak sedang menyembunyikan sesuatu kak?" Sabian berfirasat kakaknya sedang menyembunyikan sebuah rahasia besar.Sandra terdiam sejenak, ia tampak ragu untuk menjawab apakah ia harus berterus terang kalau Kirana ada bersamanya, tapi Sandra tahu karakter Sabian tidak pernah puas dengan jawaban yang tidak masuk akal."Sabian aku harap kamu mempercayaiku, aku hanya merasa Lusi tidak sepolos yang aku kira," Sandra merebahkan tubuh ke sofa."Istirahatlah, aku akan kembali ke kamarku," Sabian meninggalkan kakaknya.Krieettt!Sabian menutup pintu kamar Sandra, di depan ia

  • Cinta Satu Malam   Sang Penggoda

    "Maafkan saya tuan muda kedua, saya tidak sengaja menabrak anda," Asisten Santi menundukkan badannya. Sabian mengatakan tidak apa-apa, ia mengatakan kepada Santi jangan ganggu ayahnya dahulu karena beliau sedang istirahat, jika ada sesuatu yang penting lebih baik menginformasikan besok pagi saja. "Kamu mau kemana Santi, jika ingin menemui ayah lebih baik besok pagi saja, aku sudah menyuruh ayah untuk istirahat," Sabian menginformasikan kepada Santi. "Baik tuan muda kedua," Asisten Santi kembali ke tempat istirahatnya, Sabian masuk ke kamarnya, melepas baju yang ia kenakan, berendam di kamar mandi dengan air hangat, pikirannya melayang ke beberapa saat yang lalu. "Siapa bayi Bima itu, apa hubungannya dengan dia denganku?" Sabian terus memikirkannya. Selama lima belas menit ia berendam di air hangat, Sabian keluar dari bak mandi membalutkan handuk p

  • Cinta Satu Malam   Rasa Ingin Memiliki

    Lusi menundukkan kepalanya saat mendengar kalimat yang keluar dari mulut Sabian, ditambah dengan tatapan sinis dari wajah Sabian membuatnya takut untuk bertindak, sudah terlanjur ia melangkah jadi Lusi mencoba menguatkan dirinya."Kak Sabian, jika kamu sudah menemukan orang yang pas di hati, apakah yang akan kamu lakukan?" Lusi mencoba mendekatkan diri."Aku akan mengejarnya, tetapi tidak memaksakan kehendakku, aku takut jika aku menggenggamnya erat, perlahan dia akan menghilang dari genggamanku untuk selamanya," Sabian menekankan sekali lagi kepada Lusi.Sabian kengibaratkan dengan pasir yang ia ambil dari kandang kucing, ia memperlihatkan kepada Lusi, pasir yang di genggam terlalu erat, sedikit demi sedikit keluar dari sela jarinya kemudian habis tak tersisa, begitu dengan cinta atau rasa ingin memiliki, jika terus di genggam terlalu erat akan hilang dengan cepat."Apa kamu paham Lusi, aku tahu ras

  • Cinta Satu Malam   Salah Sangka

    Brummmm... Sabian mengendarai mobilnya seceat kilat, Tiinn... Dia tak peduli di jalanan yang sangat ramai, ia tetap mengendarai mobil dengan cepat, banyak orang mengumpat. "Hai hati-hati jika mengendarai mobil," teriak pengendara lain. "Jangan pikir bawa mobil mewah bisa berbuat seenaknya di jalanan," pengendara lain juga merasa kesal dengan ulah Sabian. Sabian tak ada waktu untuk meladeni para pengendara rewel itu, ia hanya ingin cepat sampai rumah untuk memastikan ayahnya baik-baik saja. Ckiittt! Sabian meninggalkan begitu saja mobilnya di depan pintu gerbang, ia menyerahkan kunci mobil pada satpam rumah. "Ayaahhhh," Hoss...Hoss... Sabian membuka pintu ruang kerja ayahnya dengan nafas tersengal-sengal. "Putraku, kenapa kamu sampai berkeringat seperti itu?" Tuan besar sedang asyik memainkan ponsel di ruang kerja.

  • Cinta Satu Malam   Tidak Tahu Malu

    Lusi terpana melihat roti sobek di tubuh Sandra tentu saja ia hanya ingin menjalin hubungan yang lebih dekat dengannya ia terus mengusili Sandra yang berada di kamar mandi, Lusi masuk kamar mandi karena sudah kebelet buang air."Wanita yang merepotkan, bagaimana aku menjauhkan diri padanya?" Sandra duduk di sofa."Kakak kamu jangan berpikir untuk meninggalkan aku, karena kita sudah menjadi satu," Lusi meraba perut Sandra yang di penuhi roti sobek.Sandra melirik jijik wajah Lusi bisa-bisanya ia terjerat oleh wanita ular seperti Lusi, ia meminta Lusi untuk menjauh darinya karena perasaan tak bisa dipaksakan."Menjauhlah dariku," kata Sandra dengan sinis."Aku tidak mau menjauh darimu jika kamu nekat, rahasia terbesarmu akan aku bongkar," Lusi memasih memainkan tangan di atas perut roti sobek Sandra.Sandra sudah tak tahan lagi dengan gairah yang tiba-tiba memu

  • Cinta Satu Malam   Kemarahan Tuan Alexander

    Tuan Alexander bahkan tidak mempercayai perkataan Sabian tadi pagi yang mengatakan ia mendengar suara dari kamar Sandra sedang memadu kasih. "Jawab pertanyaan ayah, apakah benar kamu dan Lusi sudah melakukan hal yang tak terpuji di rumah ini?" Tuan Alexander membentak Sandra. "Ayah, semua itu bukan kemauanku sendiri Lusi yang menjebakku, aku sudah punya wanita pilihanku, tetapi dia terus memaksaku," jawab Sandra dengan emosi. Plaaakkk! Tuan Alexander menampar wajah Sandra beliau kecewa karena perbuatan tak terpuji yang di lakukan oleh putra sulungnya. "Sandra ayah kecewa terhadapmu, sudah menyembuhkan seorang putra dari ayah, sekarang berbuat tak senonoh dengan wanita lain, kami harus bertanggung jawab," tuan Alexander berkata tegas. "Apa seorang putra, maksud ayah apa?" Sandra ketakutan tuan Alexander mengetahui semua rahasia yang ia simpan rapat.  

  • Cinta Satu Malam   Keraguan Hati Sandra

    Sandra melirik Jay yang bertanya seolah adiknya adalah korban yang teraniaya, ia memalingkan mukanya lagi, hingga akhirnya Sabian meminta Jay untuk memanggil adiknya ke kamar Sandra agar permasalahan jelas adanya. "Mike tolong panggil Lusi untuk ke kamar Sandra," Sabian meminta tolong Mike. "Baik tuan muda, akan saya laksanakan perintah tuan," Mike keluar mencari Lusi. Jay protes kenapa harus memanggil Lusi karwn adiknya adalah korban dari tindak asusila yang di lakukan oleh Sandra, Jay masih menganggap adiknya gadis lugu dan polos sama seperti dulu. "Jay tenanglah, kita akan tahu setelah mendengar dari pihak adikmu," Sabian menenangkan hati Dokter Jay. "Tidak bisa adikku adalah korban, Sandra harus mempertanggung jawabkan perbuatannya dengan menikahi Lusi," Jay tetap keras kepala. Mike membawa Lusi ke kamar Sandra ia duduk di sebelah Dokter Jay,

  • Cinta Satu Malam   Bertemu Kirana

    Sandra menggunakan kesempatan untuk menyelinap keluar saat semua orang di rumahnya merencanakan persiapan lamaran ke rumah Lusi."Akhirnya rencanaku untuk mengelabuhi ayah berhasil," Sandra mengendarai mobil menuju rumah sederhana yang di siapkan untuk Kirana."Tuan muda aku sarankan untuk tidak meninggalkan rumah terlalu lama, karena bisa membuat tuan Alexander menyadari bahwa anda tidak ada di rumah," Doni me girim pesan kepada tuan mudanya.Sandra melempar ponsel ke bangku sebelahnya, ia menggerutu karena Doni ikut berbicara tentang Sandra yang keluar rumah sebentar untuk menemui Kirana yang sudah sampai Jakarta."Kirana akhirnya aku bisa bertemu denganmu," Sandra memeluk Kirana."Padahal aku menutup pintunya kenapa kamu bisa masuk?" Kirana melepas pelukan Sandra.Sandra sedikit kecewa dengan penolakan dari Kirana ladahal ia sangat merindukannya, Kirana me

Bab terbaru

  • Cinta Satu Malam   S3 Akhir yang bahagia. (TAMAT)

    Bima menginginkan Terus bisa bersama Clarisa selamanya, ia tak mempedulikan apa yang dikatakan Clarisa dan terus malanjutkan napsunya melucuti semua pakaian Clarisa dan bercinta dengannya sampai puas.Bima sangat menyukai apa yang ia lakukan terlebih di dalam hatinya tak ingin kehilangan Clarisa."Bima kau membuatku sakit," ucap Clarisa lirih."Maafkan aku Clarisa, aku melakukan ini karena aku cemburu dengan siapa saja yang pernah bersamamu, saat ini dan selamanya kau adalah milikku," balas Bima.Mereka melakukan lagi kegiatan yang menyenangkan dimalam itu. Hingga menjelang pagi dan juga di hari-hari berikutnya mereka sering bertemu dan melakukan itu sepanjang hari. ENtah apa yang ada di pikiran keduanya hingga kejadian yang tak terduga pun terjadi."Clarisa kau sudah beberapa hari tidak masuk kerja kenapa?" tanya Kirana lewat sambungan telepon."Saya sedang sakit nyonya, tidak tahu ini kenapa badanku rasanya lemas sekali," jawab Clarisa.

  • Cinta Satu Malam   S3 Cemburu

    Bima memasang raut wajah yang berbeda dari tadi. Sebenarnya ada apa ya kenapa sampai seperti itu. "Kau tanya padaku, seharusnya kau tidak usah tahu apa yang aku rasakan," jawab Bima. "Kau kenapa sayang, padahal tadi kau sangat tampan," ucap Clarisa. Bima semakin jengkel mendengar ucapan Clarisa berati tadi dia sangat jelek dimatanya. Mungkin pria yang permah ia ajak kesini lebih tampan darinya. Bima sangat kesal sekali. Perasaannya campur aduk. "Apakah aku lebih jelek dari para pria yang pernah kau ajak kesini, aku tidak mau makan di sini," ucap Bima merajuk. "Kau lapar dari tadi, kalau kamu sakit aku akan sedih, kau marah karena mendengar pemilik warung tenda ini ya?" tanya Clarisa. Clarisa mengatakan pria yang pernah datang ke sini bersamanya lebih sering adalah ayahnya saat belum terpengaruh oleh ibu tirinya. Selebihnya hanya Antoni yang sekarang berkhianat. Tiba-tiba ia teringat lelaki yang pernah ia ajak ke sini semuanya berkhiana

  • Cinta Satu Malam   S3 Kencan

    Bima melirik Stevan yang ada di sofa ujung sebelum menjawab pertanyaan kakeknya. Ia mengedipkan mata memberikan sebuah kode."Ah itu aku serahkan kepada Stevan saja. Biar dia mengajari adiknya bagaimana rasanya belajar ilmu bela diri, juga menjadi lelaki yang kuat," jawab Bima."Maksudmu apa Bima?!" gertak tuan Alexander marah.Bima menjabarkan maksudnya. Sean ini belum mengerti mana musuh mana kawan. Stevan sudah terlatih dan bisa di andalkan untuk mengajari adiknya sendiri."Kakek tenanglah, kita serahkan pada Stevan bagaimana dia akan mengajari adiknya," jawab Bima."Aku tak yakin kalau ia tega menghukum adiknya sendiri!" seru tuan Alexander.Bima menegaskan kalau Bima akan menemani Stevan untuk melatih Sean yang masih polos dan selalu bertindak gegabah."Tuan Alexander tenang saja orang yang salah memang harus di hukum bukan. Aku harus bertanggung jawab atas masalah ini!" tegas Stevan."Aku pegang janjimu anak muda," ucap t

  • Cinta Satu Malam   S3 Tamu Yang Mendadak

    Belinda mencibit punggung kakaknya yang ternyata meremehkannya. Belinda menagtakan akan mengikat tangan dan kaki Sean di bangku mungkin ia akan mengguyurnya menggunakan air hingga basah sebelum mengelurkan kata-kata kasar karena berani menyakiti kakaknya."Aku bisa saja mengguyurnya dengan air atau menimpuknya dengan beberapa penghapus papan tulis ke kepalanya agar dia tidak seenaknya bertindak," balas Belinda."Kau benar-benar adikku kalau begitu," sahut Bima.Bima memarkir motornya di garasi rumah mereka. Belinda memberi salam pada kakeknya yang berada di ruang keluarga dan menceritakan bahwa kakaknya habis di keroyok oleh geng motor saat pulang mengantarnya sekolah."Apa katamu, lalu kakakmu sekarang dimana?" tanya tuan Alexander panik dan kaget."Aku ada disini kakek, jangan dengarkan Belinda berbicara karena aku tidak apa-apa," jawab Bima.Tuan Alexander beridiri dari kursinya dan memutari tubuh Bima mengecek apakah ada yang lecet di tu

  • Cinta Satu Malam   S3 Kau khawatir padaku?

    Bima melahap makananya lebih dulu sebelum menjawab pertanyaan dari Clarisa. Sepertinya gadis itu penasaran dengan apa yang terjadi."Aku tadi di hadang geng bermotor," jawab Bima singkat."Apa yang terjadi, apa kau bertemu musuh?" tanya Clarisa panik.Bima menarik Clarisa sampai ke pangkuannya ia mencecap bibirnya agar tidak terlalu banyak bicara. Saat sudah tenang ia baru menceritakan apa yang terjadi."Jadi seperti itu, lucu sekali anak SMA itu, bukannya sungkem dengan kakak calon pacar malah menghadangnya," ucap Clarisa terkekeh."Untung aku tidak menghajarnya tadi marena dia adiknya Stevan," balas Bima.Stevan adalah sahabat Bima tapi Clarisa belum begitu dekat dengan orang itu. Biarlah yang penting Clarisa akan mempertahankan Bima apapun yang terjadi."Masakan hari ini enak sekali," ucap Bima."Apa kau menyukainya. Kalau begitu aku akan lebih sering memasak untukmu," balas Clarisa.Bima menatap raut bahagia gadis it

  • Cinta Satu Malam   S3 Geng Motor

    Bima menghentikan motor dan belum membuka helmnya. Ia terkekeh melihat tingkah geng motor anak SMA didepannya."Yang mana bosmu, suruh maju ke depan!" seru Bima."Bedebah, sudah memakai motor butut kau berani membonceng gadis pujaan bos kami, kau pikir kamu pantas berhadapan dengan bos kami?" hardik salah satu anggota geng motor lainnya.Bima semakin terkekeh dengan anak muda yang mengedepankan emosi dari pada pikiran mereka. Motor butut ini jika dipakai untuk membeli keangkuhan mereka juga bisa."Anak muda jaman sekarang tidak mengerti motor antik ya?!" ledek Bima."Lepas helm kamu jika punya nyali!" hardik salah satu anggota geng motor itu.Bima menggelengkan kepalanya. Ia tak punya masalah dengan mereka untuk apa melepas Helm. Meladeni bocah sungguh membuat Bima merasa rendah ia menyalakan motornya dan menggeber gas dengan kencang membuat mereka tersulut emosi dan salah satu menyerangnya."Kurang ajar sekali apa kau tak mengerti si

  • Cinta Satu Malam   S3 Bersenang-Senang

    Bima hanya berjanji untuk mengajaknya jalan-jalan. Mungkin hari minggu nanti Bima akan meminjam mobil untuk mengajak jalan-jalan adiknya."Dia ingin mempunyai kakak perempuan. Sepertinya dia sudah jatuh hati pada seseorang dan ingin jalan-jalan dengannya!" seru Bima."Jadi dia meminta ijinmu untuk mengajak Clarisa jalan-jalan?" tanya Kirana.Bima mengangguk tapi dia juga mengutarakan kekhawatirannya jika mereka hanya pergi berdua saja. Jadi hari minggu nanti dia akan mengawasi dua wanita itu jalan-jalan."Bagus kalau begitu ayah juga akan meminta orang untuk mengawasi mereka berdua," balas Sabian."Sekarang tidurlah, besik masih hari sabtu Belinda juga masih harus sekolah," pinta Kirana.Belinda senang mendengar jawaban kedua orang tuanya serta kakaknya. Ia segera lari ke kamarnya setelah mebgucapkan terima kasih ke ayah dan mamanya."Ayah terima kasih sudah percaya padaku!" seru Bima."Sudah seharusnya ayah percaya padamu Bima

  • Cinta Satu Malam   S3 Perbedaan wanita jaman sekarang dan dulu

    Bima menatap ayahnya yang sedang fokus menyetir itu. Kemudian ia tertawa kecil sambil menepuk pundak Sabian ia berkata, "Seharusnya ayah tidak bilang cari istri yang bisa masak,"Sabian menggelengkan kepalanya kenapa bisa salah bicara apa maksud Bima yang sebenarnya. Perasaannya sudah benar karena memakan masakan yang di buat istri itu menyenangkan."Lalu apa yang kau ingin ayah katakan tentang memilih istri?" tanya Sabian."Cukup katakan cariah istri yang sefrekuesi, meneremi segala keadaan susah, senang, sedih, kaya atau miskin," jawab Bima.Bima menuturkan mungkin dahulunya sang mama juga tidak bisa memasak. Karena keadaan menuntutnya untuk bisa mengenyangkan perutnya sendiri maka ia harus bisa mengolah bahan makanan menjadi makanan yang lezat. perjalanan untuk bisa memasak juga tak muda karena jaman sekarang tidak seperti jaman dahulu kala."Ayah jangan telalu kolot wanita sekarang tidak seperti wanita jaman dulu, banyak media untuk berlatih me

  • Cinta Satu Malam   S3 Kekasih Hati

    Bima mengambil ponselnya dan melihat telepon masuk dari mana. Ternyata dari sang kekasih hati Clarisa Manggala. Bima yang awalnya kesal menjadi lunak hatinya karena mendapatkan telepon dari sang kekasih hati."Haloo kesayangan, apa kau merindukanku?" tanya Bima sambil tertawa."Jangan kegeeran siapa juga yang merindukanmu, tadi adikmu menelponku!" jawab Clarisa.Bima menanyakan ada apa gerangan sehingga Belinda menelpon kekasih hatinya. Baru saja Bima merencanakan jalan-jalan dengan mereka bertiga kenapa bisa Belinda membuat ulah seperti ini. Pikiran Bima sudah menari kemana-mana."Apa adikku membuat ulah padamu?" tanya Bima yang panik."Tidak ada, dia hanya mengabari kalau hari minggu ingin mengajakku jalan-jalan," balas Clarisa.Bima tersenyum kecut, ternyata anak kecil itu sudah tak sabaran mengajak calon kakak iparnya untuk jalan-jalan sendirian. Bima merasa cemburu karena adik kesayangannya ingin memiliki kakak perempuan daripada mempun

DMCA.com Protection Status