Share

Jaminan Tutup Mulut

Author: Tetey
last update Last Updated: 2022-12-06 21:46:31

Satu hari setelah kejadian itu, Adrian saat ini tengah menatap bayangan dirinya pada cermin. Beberapa kali bibirnya tersenyum, karena bahagia jika tadi malam ia mendapatkan kabar dari ayahnya, jika Sonya—wanita yang dulu ia idam-idamkan menerima perjodohan mereka.

Sonya adalah seorang aktris terkenal, namun begitu sulit bagi Adrian meluluhkan hatinya. Berkat ayahnya, ia pun harus mendengar kabar bahagia itu. Namun, tiba-tiba saja senyuman dari bibirnya pun perlahan memudar. Tatkala, ia mengingat pesan dari ayahnya tadi malam.

‘Jangan membuat scandal, jaga diri kalian dari masalah.’

Itulah pesan dari Alexander—ayah Adrian yang saat ini masih menjabat sebagai direktur di perusahaannya.

Seketika, Adrian pun membuang napas kasar. Ia teringat kejadian malam itu. Ia pun merasa bodoh karena sudah terbawa suasana bersama Reyna dan seharusnya ia diamkan saja wanita itu di sana.

“Sial, gara-gara wanita itu. Aku harus menyembunyikan satu masalah. Aku tidak ingin hal itu menjadi bumerang nantinya, harus aku selesaikan dengan cepat,” ucap Adrian.

Tak lama, ia pun menancap gas menuju kantor. Sedangkan di ruangan tempat bekas Reyna bekerja, saat ini dirinya tengah mengambil semua barang-barang yang ia simpan di atas meja kerjanya. Termasuk foto mendiang ayahnya yang sudah lama menjadi penyemangat ketika ia lelah bekerja.

Tiba-tiba saja, dering ponsel miliknya membuat Reyna sedikit terkejut. Ia meraih benda pipih itu di dalam saku celananya, dan nama ibunya yang tertera di sana.

“Iya, Bu. Ada apa?” tanya Reyna.

“Nak, apa kamu punya uang?” tanya ibunya di seberang sana.

Hal ini pun membuat Reyna mengerutkan keningnya, karena baru saja ia mengirimkan uang pada ibunya tiga hari yang lalu.

“Uang untuk apa, Bu? Bukankah uang yang aku kirim sudah Ibu terima?” tanya Reyna.

“Ya, uang itu memang sudah Ibu terima. Tapi, hutang mendiang Ayah kamu ternyata masih belum lunas, Ibu bingung harus membayarnya, hutang itu masih tersisa tiga puluh juta,” jelas ibunya.

Seketika, tubuh Reyna pun lemas. Posisi dirinya, bahkan saat ini sudah menjadi pengangguran. Apa yang harus ia lakukan saat ini, mengingat tabungannya tidak sebanyak itu.

“Mereka meminta, tiga hari untuk pelunasan. Kalau tidak, mungkin rumah ini akan ibu bayar sebagai jaminan,” sambung Ibunya.

Reyna pun memijat keningnya, jika harus menyalahkan ayahnya karena berhutang ke sana ke mari, ia pun tidak bisa. Karena orang yang berjasa menghidupi dirinya adalah mendiang ayahnya sendiri.

Belum ada jawaban dari Reyna, hingga matanya menatap sosok Adrian dari jendela kaca tengah berjalan bersama sekretarisnya.

“Bu, nanti aku hubungi kembali,” ucapnya sambil menutup sambungan telepon itu.

Ia pun sedikit berlari mengejar Adrian. “Pak Adrian, saya ingin bicara sebentar.”

Adrian pun seketika menoleh ke arah Reyna, memang kebetulan sekali ia ingin bertemu dengan wanita itu. Tidak perlu repot-repot, rupanya mencarinya.

“Mau bicara apa?” tanya Adrian.

Reyna pun menatap sekretaris Adrian, ia seolah memberikan kode jika saat ini hanya ingin berbicara berdua saja.

“Kita bicara di ruangan saya, Ervan ... tolong kerjakan apa yang saya suruh barusan,” titahnya pada Ervan.

Kemudian Adrian dan Reyna pun berjalan menuju ruangan Adrian.

Tiba di ruangan itu, belum ada sepatah kata pun yang Reyna ucapkan. Ia hanya berdiri, sambil menundukkan kepalanya. Karena takut, jika permintaannya ditolak oleh Adrian. Sedangkan pria itu, masih menunggu apa yang akan dikatakan oleh Reyna, padahal dirinya sendiri ingin mengatakan sesuatu.

“Pak Adrian, saya ... mohon untuk bisa bekerja kembali di perusahaan ini,” ucap Reyna akhirnya.

Sontak saja, Adrian sedikit terkejut mendengar hal itu. Karena tidak akan mungkin, dirinya menerima Reyna yang sudah jelas-jelas tidak bisa membuat perusahaan untung besar.

“Saya akan melakukan apa pun, jika saya bisa bekerja di perusahaan ini lagi,” sambung Reyna sambil berjongkok di depan meja kerja Adrian.

Sedangkan Adrian pun belum bisa menjawab permintaan Reyna, ia memang akan membereskan scandal malam itu, akan tetapi bukan untuk menerima Reyna kembali.

“Kenapa, kamu ingin bekerja di sini lagi? Saya sudah tidak bisa mempertahankan kamu, karena kinerja kamu itu,” jelas Adrian.

“Iya, saya tahu, Pak. Tapi, saya minta satu kesempatan lagi. Saya akan melakukan apa pun di sini, saya akan memperbaiki kinerja saya dan semua yang Bapak perintahkan akan saya lakukan. Saya sangat membutuhkan pekerjaan,” pinta Reyna menatap serius mata Adrian.

Jari Adrian mengetuk-ngetuk meja perlahan, ia tampak memikirkan sesuatu. Kemudian menatap mata Reyna yang penuh harap pada dirinya, ia pun bangkit dan mendekati Reyna. Memutari tubuh wanita itu, sambil memikirkan keputusan yang tepat.

“Apa pun?” tanya Adrian, sambil menghentikan langkahnya.

Reyna pun mengangguk, “iya, apa pun.”

Adrian yang saat ini tengah membelakangi Reyna pun membalikkan tubuhnya menatap wanita itu.

“Baik, tapi dengan dua syarat. Syarat pertama, kamu tidak boleh menceritakan tentang kejadian malam itu pada siapa pun, dan syarat ke dua ....” Adrian kembali melangkahkan kakinya mendekati Reyna.

“Jika terjadi sesuatu, apa pun itu jangan pernah meminta pertanggungjawaban saya. Cari cara saja sendiri,” sambung Adrian.

Ia tahu, jika kejadian malam itu mungkin tidak akan seratus persen baik-baik saja. Akan tetapi, Adrian tidak mau tahu jika suatu saat terjadi sesuatu pada Reyna. Karena dirinya sudah membayar Reyna dengan mempertahankan wanita itu di perusahaannya. Bukan karena ia membutuhkannya, akan tetapi ia pun takut jika tidak ada jaminan untuk Reyna. Bisa saja, wanita itu menuntutnya atas kejadian malam itu. Sudah pasti, reputasinya hancur seketika dan ia pun akan malu bahkan diasingkan oleh Ayahnya ke luar negeri. Tidak boleh ikut memimpin perusahaan, bahkan tidak akan ada lagi posisi wakil direktur dan kesempatan menjadi direktur. Hal itu pun, membuat Adrian bergidik, ia tidak boleh menodai wajahnya sendiri. Cukup kejadian malam itu, hanya sebagai mimpi buruk yang akan ia hapus selamanya.

Tanpa ragu, Reyna pun mengangguk. Karena ia yakin, tidak akan terjadi sesuatu padanya.

“Baiklah, dan jika kamu melanggar. Maka silakan pergi dari perusahaan ini,” ancam Adrian lagi.

Ia cukup yakin, dengan mengancam dan menekan Reyna dengan alih-alih menyetujuinya untuk bekerja di perusahaan itu, kejadian sial itu tidak akan terbongkar. Hal itu pun akan ia jadikan sebagai jaminan tutup mulut. Adrian akan selalu memastikan semuanya aman terkendali, dan jika Reyna mengacaukan semuanya. Ia tidak akan memberikan ampun pada wanita itu.

Reyna merasa lega, karena setidaknya ia tetap mempunyai pekerjaan. Masalah hutang tiga puluh juta itu, ia bisa meminjam pada temannya dan mencicilnya setiap bulan.

Namun, kenyataan menampar Reyna. Lamunan satu bulan itu pun buyar, kenyataan pahit harus Reyna hadapi. Berpikir positif tidak akan terjadi sesuatu, namun nyatanya ia mengandung darah daging Adrian. Hal itu pun tidak akan bisa ia katakan pada pria itu, karena sejak awal Adrian tidak ingin terlibat jika suatu saat terjadi sesuatu.

Sungguh sial nasib Reyna, mengapa malam itu ia harus pergi ke klub malam dan bertemu dengan pria menyebalkan itu. Seharusnya, ia tetap tenang dan tidak frustasi dengan pemecatan tersebut.

Kini, semuanya harus ia tanggung sendiri. Kehamilan yang akan membesar tidak akan selamanya bisa ia tutupi, lalu apa yang harus ia katakan pada ibunya jika suatu saat hal itu diketahui olehnya. Bahkan para tetangga yang tidak akan tinggal diam untuk tidak bergosip akan hal itu.

Reyna benar-benar buntu, ia tidak bisa berpikir untuk mencari jalan ke luar agar masalah ini tidak membuat dirinya pusing. Namun, tiba-tiba satu pemikiran pun terlintas di dalam pikirannya.

“Apa aku harus menggugurkannya?”

Related chapters

  • Cinta Satu Malam dengan Bos   Jari Percobaan

    Keesokan paginya, ketika Reyna sudah berada di ruangan kerjanya. Ia tidak bisa berhenti, mendengar teman-temannya membahas tentang pernikahan Adrian dan Sonya. Banyak dari mereka, memuji jika keduanya sangat serasi.Sejak tadi, Reyna yang tengah memutar bolpoin di tangannya pun hanya membuang napas beberapa kali. Rasa mualnya tidak seperti hari kemarin, semoga saja ketika di tempat kerja. Ia tidak merasakan rasa mual itu, karena Reyna sudah yakin, jika hal itu terjadi. Teman-temannya akan tahu dan bergosip di kantor.Hingga jam istirahat, ia tidak merasakan mual sedikit pun. Namun, sejak tadi ia hanya memakan mangga muda saja. Hal itu pun membuat ke dua rekannya merasa heran, karena Reyna bukan orang yang sangat menyukai mangga muda.Saat ini, mereka tengah berada di kantin perusahaan.“Tiba-tiba, kamu hanya makan mangga muda saja Rey,” ucap Rinda.Reyna pun mengangguk, “mungkin karena pekerjaanku banyak. Jadi, aku merasa pening dan butuh obat untuk menghilangkannya.”Tiba-tiba saja,

    Last Updated : 2022-12-07
  • Cinta Satu Malam dengan Bos   Ketahuan?

    Malam hari, Reyna dibuat resah oleh pesan dari grup kantornya. Ia merasa jika saat ini, dunia seolah menertawakan dirinya yang sangat malang karena ayah dari jabang bayinya, akan menikahi wanita lain. Padahal, tidak ada satu orang pun yang tahu jika dirinya tengah mengandung darah daging Adrian.Ia pun bangun dari posisi tidurnya, kemudian meraih laptop dan membuang napas perlahan. Keputusannya sudah bulat, jika ia akan mengundurkan diri dari perusahaan milik Adrian. Masalah hutang pada temannya, ia akan mencari cara, namun untuk saat ini dirinya tidak mau terus-menerus berada di dalam lingkungan yang ada sangkut pautnya dengan Adrian. Keputusan dirinya yang memohon untuk bekerja di perusahaan itu, membuat dirinya tak tenang hidup.Keesokan paginya, Reyna sudah berjalan menuju ruang kerja wakil direktur. Namun, kakinya harus terhenti ketika mendengar suara seorang pria yang berteriak dari dalam ruangan tersebut. Pemilik suara itu adalah Alexander, ayah dari Adrian.Reyna pun hanya bis

    Last Updated : 2022-12-07
  • Cinta Satu Malam dengan Bos   Pria Menyebalkan

    “Apa maksud ucapanmu Adrian?” tanya Alexander sambil menaikkan nada bicaranya.Sedangkan Adrian hanya membuang napas perlahan, ia memejamkan matanya karena tak tahu jika ayahnya belum kembali ke rumah. Ia pikir, hanya dirinya saja yang masih berada di dalam kantor.Adrian pun membalikkan tubuhnya, menatap ayahnya yang saat ini masih menunggu jawaban dari putranya itu. Saat ini, terlihat Adrian serba salah. Ia pun menggaruk tengkuk kepalanya yang tak gatal sama sekali.“Itu ... bukan apa-apa, Ayah. Aku hanya, bergurau saja,” jelas Adrian.Alexander pun menatap putranya, menelisik sikap Adrian yang kurang meyakinkan dirinya. Kemudian, ia menatap ke arah Reyna yang ternyata belum pergi dari tempat ia berdiri.“Bukankah, wanita ini adalah Reyna? Karyawan yang kamu bilang tidak mempunyai kinerja bagus?” tunjuk Alexander pada Reyna, ia baru bisa melihat dengan jelas wajah seorang wanita yang berciuman dengan putranya di lift.Adrian pun menatap ke arah Reyna, jujur saja ia tidak mau dicuriga

    Last Updated : 2022-12-16
  • Cinta Satu Malam dengan Bos   Menginginkannya

    Reyna masih terdiam, memikirkan jawaban yang tepat untuk pertanyaan dari ibunya. Jujur saja, saat ini ia belum siap mengatakan hal yang sebenarnya.“I—itu ... milik temanku, Bu.” Rena terpaksa berbohong.“Temanmu? Kenapa kamu menyimpannya?” ibunya terdengar tak percaya.Reyna pun menghela napas panjang, ibunya masih tak percaya dengan jawaban Reyna. Walaupun hal itu memang kebohongan darinya, akan tetapi ia benar-benar belum siap. Reyna tidak mau jika ibunya kecewa mendengar ia mengandung tanpa seorang suami.“Iya benar temanku, dia menitipkannya padaku untuk kejutan pada suaminya. Karena saat ini suaminya masih berada di luar negeri, jika ia menyimpan di rumahnya. Dia takut, suaminya melihat sendiri,” jelas Reyna.“Begitukah? Sungguh, bahagia mempunyai seorang cucu. Ibu pun menginginkannya, kapan kamu akan menikah, Rey? Sampai saat ini, kamu belum membawa seorang pria ke rumah,” tanya Ibunya.Pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh Reyna, benar-benar tidak ada jawaban. Karena sampai

    Last Updated : 2022-12-19
  • Cinta Satu Malam dengan Bos   Cek Seratus Juta

    Namun Adrian tidak menjawab pertanyaan dari Reyna, ia melangkahkan kakinya untuk lebih dekat dengan wanita itu. Menarik tengkuk kepalanya, kemudian mencium kembali bibir wanita yang tiba-tiba membuatnya candu. Adrian sudah lupa diri, ia melupakan masalah yang akan datang jika dirinya kembali melakukan sesuatu. Malam penuh gairah itu yang tiba-tiba ia ingat kembali dan Adrian menginginkannya. Namun, tidak dengan Reyna. Tangannya berusaha keras menjauhkan tubuh Adrian dari dirinya. Hingga ciuman itu terlepas kembali, Reyna mengambil napas dalam-dalam karena ciuman itu terlalu kasar hingga membuatnya sesak. “Jangan lakukan ini! Tolong, pergi dari sini,” pinta Reyna. Adrian pun menyunggingkan bibirnya, kemudian ia mengusap wajahnya kasar. Perlahan, ia memukul pelan kepalanya karena sudah bodoh melakukan hal ini. Ia lupa jika saat ini, tidak boleh terlihat rendahan di depan Reyna. Tanpa basa-basi, ia melangkahkan kakinya ke luar dari rumah kontrakan Reyna. Namun, tiba-tiba ia harus ter

    Last Updated : 2023-01-01
  • Cinta Satu Malam dengan Bos   Siapa Pria Itu?

    Walaupun terasa berat, Reyna melangkahkan kakinya untuk pergi dari rumah kontrakannya. Ia rasa sudah cukup untuk bertahan di kota itu. Karena rupanya, ia tidak mendapatkan kebahagiaan. Perihal kandungannya yang tak akan bisa terus ia sembunyikan, Reyna pun memilih sebuah desa yang saat ini ditinggali oleh paman dan bibinya. Reyna pun meraih ponsel di dalam saku celananya, ia memberanikan diri untuk menghubungi ibunya.Beberapa menit, belum ada jawaban dari ibunya. Namun, ketika Reyna mengulanginya kembali, tak lama panggilan itu pun dijawab oleh ibunya.“Iya, Nak. Ada apa?” tanya ibunya diseberang sana.“Bu, apa aku boleh bicara?” tanya Reyna.“Tentu saja, mau bicara apa?”Reyna pun menghela napasnya, kemudian melanjutkan kembali pembicaraannya.“Tidak melalui telepon, aku ingin bertemu dengan ibu,” jawab Reyna.“Baik lah, kamu datang saja ke rumah Ibu,” jawab ibunya.Reyna pun menyanggupi hal itu, sudah tidak bisa ia sembunyikan lagi tentang kehamilannya itu dari ibunya. Karena ia a

    Last Updated : 2023-01-04
  • Cinta Satu Malam dengan Bos   Rasa Asam dan Pedas

    Reyna pun berjongkok di bawah kaki ibunya sambil menangis sesenggukan.“Aku mohon, Bu. Jangan mencarinya, aku bisa sendiri untuk mengurus bayi ini. Reyna kuat dan tegar menghadapi ini semua, jadi tolong jangan mencarinya. Aku sudah melupakan pria itu dan menghapusnya dari ingatan,” pinta Reyna.Melihat Reyna yang memohon seperti itu, hati ibunya menjerit. Ia tak menyangka jika putri kesayangannya harus menghadapi masalah seperti ini. Padahal, sebuah pernikahan sangat diidamkan oleh ibunya. Melihat Reyna menjalin ikatan rumah tangga yang sudah dimimpikan oleh ibunya, namun harus pupus jika Reyna rupanya tak mau bertemu dengan pria yang sudah menghamilinya. Apakah ini sangat adil bagi Reyna, dan apakah ini akan membuat hati ibunya tenang. Benarkah Reyna akan kuat dan tegar menghadapi ini semua, batin ibunya berkecamuk.Tangannya meraih tubuh Reyna dan membuat putrinya itu duduk kembali di atas kursi, mengusap air mata itu perlahan dan memeluk Reyna dengan erat.“Jadi, kamu akan pergi ke

    Last Updated : 2023-01-06
  • Cinta Satu Malam dengan Bos   Apa Dia Benar Mengandung Anakku?

    Adrian menatap ke arah Ervan. “Apa maksudmu, Ibu hamil? Memangnya, selain Ibu hamil, orang lain tidak boleh makan?”“Ah, bu-bukan itu maksudnya—““Sudah, belikan aku makanan lain. Aku ingin Fiza,” potong Adrian.Ervan pun mengangguk patuh, ia berlari untuk membeli Fiza pesanan Adrian. Sedangkan pria itu, melahap kembali rujak yang membuat kepalanya sedikit demi sedikit lebih baik. Rasa mual itu pun seketika mereda, entah mengapa tiba-tiba saja Adrian yang jarang sekali menyantap makanan pedas, namun kali ini lidahnya benar-benar menginginkannya.Tak membutuhkan banyak waktu, Ervan pun sudah tiba. Ia terlihat ngos-ngosan, karena mungkin berlari kembali. Namun, belum ada satu jam, Adrian pun menyuruh dirinya membeli makanan lain. Alhasil, ia pun harus ke sana ke mari mencari makanan yang dipesan oleh Adrian.Hingga sore hari, Adrian terlihat menatap langit yang sudah mulai berwarna oranye. Tangannya melonggarkan dasi yang sejak tadi terasa menyesakkan. Sejak tadi, ia hanya sibuk makan da

    Last Updated : 2023-01-07

Latest chapter

  • Cinta Satu Malam dengan Bos   Dia hanya teman satu malam

    “Ayah, apa yang barusan Ayah katakan? Bagaimana bisa—““Adrian, apa kamu tetap ingin menjadi direktur?” Alexander melangkah maju mendekati putranya itu.Adrian pun mengangguk cepat. “Ya, tentu. Aku sangat ingin menjadi seorang direktur.”“Kalau begitu, jangan sampai Reyna mengandung anakmu. Lakukan cara apa pun, agar tidak ada hal yang mencoreng namamu,” ujar Alexander.Adrian terdiam, sejenak. Namun, tak lama ia pun mengangguk.Melihat putranya yang sudah paham, Alexander pun menepuk pelan pundak Adrian, kemudian pergi dari hadapannya.Sementara Adrian masih diam di tempat, betapa bodohnya ia malam itu, karena sudah tergoda oleh Reyna. Seharusnya, ia biarkan saja wanita itu mabuk sendirian di klub tersebut, pikirnya.“Aku harus memaksa Reyna untuk menggugurkan kandungan itu,” ucapnya pelan.Keesokan harinya, setelah Adrian selesai mengurus pekerjaan. Ia pun pergi ke desa tanpa diketahui oleh sopir yang biasa mengantarnya, karena ia tahu jika pria itu sudah menjadi mata-mata untuk aya

  • Cinta Satu Malam dengan Bos   Ya, aku memang hamil

    Reyna pun berhasil pulang ke rumahnya, namun ia tiba-tiba terkejut ketika Aldo sudah berdiri di depan pintu rumah tersebut. Sedikit ngos-ngosan karena berjalan cepat untuk menghindari Adrian. Ia pun memilih duduk di atas kursi yang ada di depan rumah tersebut, sambil mengibas-ibaskan tangannya karena merasa gerah. Aldo pun berjalan menghampiri Reyna, ia menatap lekat wanita yang sudah mengusik hatinya itu. Entah apa yang saat ini tengah pria itu pikirkan, karena tak biasanya ia berekspresi seperti saat ini. "Rey, aku mau tanya sesuatu," ucap Aldo. Reyna pun menatap ke arah pria itu, sambil membuang napas perlahan. "Tanya apa?" ujar Reyna. Aldo pun sedikit menggeser tempat duduknya untuk lebih dekat dengan Reyna, sebelum melanjutkan pertanyaannya. "Apa benar, saat ini kamu tengah mengandung?" tanya Aldo lagi. Sontak saja, mata Reyna pun membulat. Ia yakin, jika gosip sudah menyebar di desa itu. Ia pun belum menjawab pertanyaan dari Aldo, Reyna hanya membuang tatapannya ke arah

  • Cinta Satu Malam dengan Bos   Gosip di desa

    "A-aku ... tidak menemuinya," jawab Adrian.Alexander pun memegangi bahu putranya itu. "Jangan berpikir hanya kamu saja yang punya mata-mata. Lupakanlah wanita itu, dia sudah mengambil uangnya. Kenapa kamu masih sibuk menemui dia?" "Tidak, Ayah. Aku hanya memastikan sesuatu," jawab Adian.Alexander pun menggeleng. "Jangan memastikan apa-apa. Fokus bekerja, jangan memikirkan ini dan itu lagi, jika kamu ingin menjadi direktur."Sebelumnya, Adrian pun memang tidak peduli pada Reyna. Akan tetapi, ia takut jika ayahnya memastikan sendiri kepada Reyna dan mendapati wanita itu tengah mengandung darah dagingnya. Walaupun, Reyna tidak mengatakan tentang kehamilannya itu.***Pagi harinya, Reyna pun tengah membeli sayuran di pedagang kaki lima. Namun, tiba-tiba wanita yang bertemu dengannya di puskesmas kemarin pun bertemu dengannya lagi hari ini."Rey, kamu kemarin ke luar dari ruangan poli kandungan, ya?" tanya wanita itu.Sontak saja, semua orang yang ada di sana pun menatap ke arah Reyna.

  • Cinta Satu Malam dengan Bos   Jadi, ayah tahu?

    Keesokan paginya, Reyna dengan terburu-buru ke luar dari dalam rumah dan akan mengunjungi bidan desa.Lebih tepatnya, ia akan datang ke puskesmas yang ada di desa tersebut. Namun, Reyna memakai masker penutup wajah, agar tidak ada yang mengenalinya di sana.Tak lama, ia pun sudah sampai di tempat tersebut. Menatap ke semua arah, takut ada tetangga yang mengenalinya. Karena hal itu sudah pasti akan membuat dirinya jadi bahan gosip di desa tersebut.Ketika sudah masuk ke dalam ruangan periksa, Reyna pun harus tersenyum bahagia, ketika tahu kondisi bayinya sehat. Namun, ia disarankan untuk tidak banyak pikiran dan harus selalu bahagia.Reyna pun diberi vitamin agar kandungannya semakin sehat. "Reyna? Kamu benar Reyna bukan? Ponakannya Bu Maria?" ucap seorang wanita yang tiba-tiba menunjuk ke arah Reyna.Sontak saja, Reyna terkejut. Karena ia baru ke luar dari ruangan poli kandungan.Reyna pun tidak menjawab, ia hanya melangkahkan kakinya untuk menjauh dari wanita tersebut."Itu benar Re

  • Cinta Satu Malam dengan Bos   Kamu kenapa?

    Semenjak tahu, jika cinta pertamanya ada di desa. Aldo pun semakin intens berkunjung ke rumah Maria, ia selalu bersikap baik dan membawa oleh-oleh ketika berkunjung. Namun, Reyna merasa tidak nyaman dengan kehadiran Aldo, ia sangat tahu apa yang ada di dalam pikiran Aldo ketika intens mengunjunginya.Seperti saat ini, Reyna merasa risi ketika Aldo sudah tiga jam lamanya berada di rumah itu. Padahal, banyak yang harus Reyna lakukan hari ini. Termasuk mengunjungi bidan desa untuk mengecek kondisi kandungannya. Ya, walaupun ia harus lebih waspada ketika datang ke sana, dikhawatirkan ada tetangga yang melihat dirinya berada di sana.Akan tetapi, saat ini Reyna tidak bisa bergerak sedikit pun karena Aldo terlihat masih betah saja."Rey, kamu tidak ada keinginan untuk berkunjung ke sungai yang dulu sering kita datangi?" tanya Aldo.Reyna pun menggeleng. "Aku rasa, itu tidak perlu. Karena kita sudah dewasa dan tidak perlu ke sungai itu.""Tidak untuk berenang, lagi pula aku tidak akan melaku

  • Cinta Satu Malam dengan Bos   Aldo

    “Sudahlah, tidak perlu ke Dokter. Sudah jelas, jika aku tidak mengandung darah dagingmu, sekarang buka pintu mobilnya,” pinta Reyna sambil meraih kembali handle pintu.Namun, Adrian terlihat melonggarkan dasinya. Kemudian menatap Reyna kembali.“Baiklah, jika kamu sudah yakin. Maka jangan pernah mengatakan apa pun lagi, jika faktanya tak sama jangan pernah meminta apa pun dariku,” pekik Adrian.Reyna pun menyunggingkan bibirnya. “Maaf, Anda siapa? Hanya mantan bos, saya tidak akan pernah meminta apa pun. Jadi, buka pintunya saya harus pulang.”Adrian pun mengangguk, kemudian mengetuk kaca mobil. Tak lama, seorang pria pun masuk dan duduk di kursi kemudi.“Aku akan mengantarmu kembali ke rumah, setidaknya aku berbaik hati sedikit,” ucap Adrian.Mendengar hal itu, Reyna pun berucap di dalam hati. Jika anaknya jangan sampai mewarisi sifat menyebalkan dari Adrian. Cukup sudah ia menahan napas ketika tengah bersama pria itu.Tak lama kemudian, Reyna sudah sampai di depan rumah Maria. Mobil

  • Cinta Satu Malam dengan Bos   Gugurkan!

    Sementara di desa tempat Reyna tinggal saat ini, ia tengah sibuk menjemur pakaian. Karena cuaca pagi ini begitu sangat cerah, hingga ia sangat bersemangat untuk memulai aktivitas.Sejak tadi, bibinya yang bernama Maria menatap keponakannya itu dengan saksama. Setelah kedatangan Reyna ke rumahnya dengan mengatakan keadaannya saat ini, hati Maria tersentuh dan mengutuk pria yang sudah membuat Reyna harus seorang diri mengurus darah dagingnya. Untung saja, Maria adalah wanita yang berkecukupan dan sudah lama menginginkan seorang anak. Jadi, kedatangan Reyna sungguh diterima dengan baik, apalagi suaminya yang begitu bahagia ketika rumah besar itu tidak terus-menerus sepi.“Sudah Reyna, kamu jangan terlalu kecapekan,” ucap Maria sambil meraih pakaian di dalam ember, kemudian menjemurnya.“Ah, bibi. Biar aku saja, lagi pula berdiam diri di rumah sangat membosankan,” ujar Reyna.Maria pun tersenyum sambil meraih tangan Reyna. “Nak, bibi begitu bahagia ketika kamu akhirnya tinggal di sini. Sud

  • Cinta Satu Malam dengan Bos   Apa Kamu Jatuh Cinta?

    Beberapa hari berikutnya, Adrian mulai tidak fokus pada pekerjaan. Ia terus saja dibayang-bayangi dengan ketakutan jika Alexander akan mencari Reyna dan wanita itu mengatakan jika ia benar tengah mengandung darah daging Adrian. Walau bagaimanapun, ia dan Reyna pernah tidur bersama, jadi tidak ada yang bisa dipungkiri jika kelak Reyna pun akan mengandung. Akan tetapi, sejak awal Adrian tidak mau tahu dengan hal itu. Ia sudah banyak memberikan jaminan pada Reyna, termasuk menerimanya kembali untuk bekerja di perusahaan Alexander. Namun, ia tetap tidak akan percaya sepenuhnya pada Reyna jika wanita itu akan mengakui keadaannya ketika berhasil ditemukan oleh ayahnya.“Jadi, Reyna benar-benar sudah tidak ada di kota ini?” tanya Adrian pada seorang pria yang ia tugaskan untuk mencari keberadaan Reyna.“Iya, Bos. Sudah tidak ada, bahkan saya sudah mencari sampai pelosok,” jawabnya.Adrian pun terlihat memikirkan sesuatu, jika memang betul Reyna tidak ada. Wanita itu sudah menuruti perminta

  • Cinta Satu Malam dengan Bos   Apa Dia Benar Mengandung Anakku?

    Adrian menatap ke arah Ervan. “Apa maksudmu, Ibu hamil? Memangnya, selain Ibu hamil, orang lain tidak boleh makan?”“Ah, bu-bukan itu maksudnya—““Sudah, belikan aku makanan lain. Aku ingin Fiza,” potong Adrian.Ervan pun mengangguk patuh, ia berlari untuk membeli Fiza pesanan Adrian. Sedangkan pria itu, melahap kembali rujak yang membuat kepalanya sedikit demi sedikit lebih baik. Rasa mual itu pun seketika mereda, entah mengapa tiba-tiba saja Adrian yang jarang sekali menyantap makanan pedas, namun kali ini lidahnya benar-benar menginginkannya.Tak membutuhkan banyak waktu, Ervan pun sudah tiba. Ia terlihat ngos-ngosan, karena mungkin berlari kembali. Namun, belum ada satu jam, Adrian pun menyuruh dirinya membeli makanan lain. Alhasil, ia pun harus ke sana ke mari mencari makanan yang dipesan oleh Adrian.Hingga sore hari, Adrian terlihat menatap langit yang sudah mulai berwarna oranye. Tangannya melonggarkan dasi yang sejak tadi terasa menyesakkan. Sejak tadi, ia hanya sibuk makan da

DMCA.com Protection Status