Share

Berhentilah Merasa Bersalah

Deru napas yang tersengal karena lupa bernapas, membuat Padma yang semula terpejam, kini membuka matanya.

Badai masih selembut yang Padma ingat. Rasanya seperti ditarik ke masa lalu, ketika mereka masih berhubungan dan mereka masih bebas mencium satu sama lain.

Meskipun seringnya adalah Badai yang menciumnya duluan dan Padma kadang-kadang memperingatinya soal perjanjian hubungan mereka.

Seperti saat ini.

Dengan tangan kanannya, Padma mendorong dada Badai. “Sebentar lagi lampu merahnya habis, Dai.”

“Oh, ya.”

Badai berdeham dan kembali duduk dengan benar di kursinya. Lima detik kemudian lampu lalu lintas berubah jadi hijau dan Badai segera kembali melajukan mobilnya.

“Kamu mau makan s

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status