Share

Rencana nikah KUA

Ken memasak nasi di tempat penanak nasi baru, aku membuat telur dadar buat lauknya. Sederhana memang tapi kami bahagia. Kami makan seperti di lesehan, hanya beralaskan karpet seadanya.

"Maafin aku ya, makan seadanya dulu. Besok kita belanja semua kebutuhan buat di sini," seru Ken mengusap kepalaku.

"Gak apa-apa, Sayang,"

"Sekalian beli baju buat ganti di sini, oiya kita nikah di KUA saja besok biar tak jadi fitnah kita di sini berdua. Aku sih gak papa cuma aku hargai kamu sayang."

"Kamu yakin akan melakukan semuanya, Ken?"

"Yakin banget, biar kamu jadi tanggungjawab aku."

"Tapi kita gak boleh benci mereka ya," pintaku sambil memberikan minum ke depan Ken.

"Tidak sayang, kita sudah dewasa punya hak menentukan hidup kita ke depannya."

"Terima kasih mau bersamaku," pujiku kembali mataku berair.

"Sayang, gak usah sedih lagi ya. Aku akan selalu di samping kamu."

***

Ayu berias sepasang mata memandang ranum Jenggala

Tempias air Curug bersenandung tentang manah yang berdarah

Dia, tergela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status