Share

Bumi, Tanah dari Cinta

Penulis: Arta Pradjinta
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-26 22:06:16

"Katakan apa maumu, Raja Adriel?" tanya Harlan tanpa berbasa-basi.

"Kau sudah tahu itu, Kapten," jawab Adriel dengan kedua mata biru menyalang menatap Harlan.

Sontak semua orang diruangan Komunikasi Nasional tertegun mendengar jawaban Adriel. Seluruh pasang mata menatap Harlan yang masih berdiri dengan tatapan datarnya itu. Harlan bukan pria yang tenang memainkan ancaman seperti Adriel, sebaliknya Harlan lebih senang meladeni lawannya tapi mengingat armada yang dibawa oleh Adriel memiliki kecanggihan berkali lipat dengan bumi yang sudah usang ini.

"Apa yang coba dia katakan, Kapten, kau tahu sesuatu?" celetuk Kepala Divisi Komunikasi dengan tatapan horornya.

Harlan hanya terdiam sembari menatap layar monitor yang memenuhi seisi ruangan, sambungan komunikasi masih terhubung dengan Adriel. "Dia bagian dari bangsa ini yang telah mendedikasikan diri untuk yang terinfeksi, wahai Raja Adriel," ucap Harlan.

Gelegar tawa Adriel terdengar ke seluruh penjuru ruangan. setelah itu tatapan kedu
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Cinta Sang Pengantin Bulan Jadi Rebutan   Dicintai?

    "Katakan padaku apakah kau masih mencintai Kapten Harlan?" tanya Adriel sembari menatap langsung kedua mata Rigel."Aku tidak mencintai Siapapun," jawab Rigel. Rigel tak lama pun menghela napas cukup Panjang kemudian berjalan menuju ranjang Kasur. Ia berusaha mengabaikan Adriel yang saat itu keberadaannya nyaris sirna. Rigel sempat menoleh langsung pada Adriel kemudian terdiam sejenak. Perutnya mendadak terasa berputar sehingga membuat Rigel merasakan nyeri tak tertahan.Adriel sontak mendekati Rigel kemudian menduduki pinggiran Kasur sembari mengarahkan kedua tangannya untuk mengusap perut Wanita Hamil itu. Didalam sana ada darah dagingnya, ia tahu karena merasakan ikatan yang sama. Perut Rigel yang terasa tendangan kecil membuat Adriel tersenyum.“Jangan menyusahkan ibumu, jadilah jagoan dan jaga ibumu, Nak,” ucap Adriel membujuk bayi dalam kandungan Rigel.Rigel memejamkan kedua matanya karena usapan yang Adriel lakukan pada perutnya membuatnya merasa nyaman. Rigel membenci mengaku

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-27
  • Cinta Sang Pengantin Bulan Jadi Rebutan   Renjana

    “Hentikan sikapmu, ini membahayakan banyak orang,” ucap Rigel memelas. “Itu semua tergantung pada pilihanmu Rigel, kau sudah tahu itu bukan?” Adriel menatap langsung kedua mata ruby Rigel yang mulai bergetar. Adriel tetap pada pendiriannya. Jika Rigel tak bersamanya maka dia harus menyingkirkan penyebab Rigel tidak bersamanya. Harlan jadi orang yang akan menerima kemurkaannya kali ini karena pasukan armadanya nyaris memasuki atmosfir bumi. Rigel yang meringis kesakitan akibat kontraksi pada perutnya itu memaksakan diri untuk menduduki dirinya. Rigel menarik kerah baju Adriel agar mendekat padanya. "Kau ... haa ... eungh ... bumi ini juga bagian dari hembusan alam dari anakmu, jangan sekali-kali meratakannya," ucap Rigel yang memicingkan kedua matanya dengan berani. Ia tak perduli meski kontraksi perutnya semakin kuat terasa. Adriel membelalakkan kedua mata birunya. Ini pertama kalinya orang lain berani menentang keinginannya. Adriel tersenyum tipis kemudian meraih tangan Rigel yang

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-27
  • Cinta Sang Pengantin Bulan Jadi Rebutan   Riuh

    "Betapa bodohnya aku termakan tipuan wanita iblis sepertimu!" bentak Harlan yang kecewa."Kau manusia yang menjijikkan, beruntung memiliki tekad yang bahkan bukan bagian dari keagungan dewi tapi berani menghinaku!" sahut Aquilina tak mau kalah."Tentu saja, aku beruntung jadi manusia ... kau, katakan kenapa kau melakukan ini semua?" tanya Harlan.Aquilina masih memasang wajah arogan. "Karena Rigel sudah merebut lelakiku, Adriel!" sahut Aquilina. Kini Harlan jadi tahu semua tipuan dari Julia Violens, tunangannya, alias Aquilina. Sebenarnya Harlan sama sakit hatinya dengan Aquilina tapi Harlan memilih berbesar hati. Saat ia hendak kembali menanyai Aquilina, Gadis itu dan Pria Misterius itu sudah lenyap menghilang. "Harlan, hey Harlan, apa yang sedang kau lakukan?" celetuk Alex yang baru tiba.Harlan menggeleng. "Aku harus bergegas menyelesaikan ini karena aku harus bertemu dengan Rigel," ucap Harlan."Oh iya, Corrie mengabariku jika Rigel dalam masa persalinan karena ini kehamilan per

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-28
  • Cinta Sang Pengantin Bulan Jadi Rebutan   Rasa Sakit

    "Tolong ... argh, perutku, ketubanku sudah pecah," ucap Rigel memberitahu Corrie."Bertahanlah, kita akan menuju Rumah Sakit," ucap Corrie.Rigel segera menggeleng. Ia memengangi tangan Corrie. Perutnya bergejolak dan ketubannya sudah lebih dulu keluar. "Tidak akan sempat, panggil ibuku, karena ... argh, Adriel akan menyerang kita semua," ujar Rigel. Corrie lagi-lagi terkejut karena ia sudah berusaha sebisa mungkin menjauhkan informasi invasi ini dari Rigel. "Kenapa kau harus tahu Rigel? itu akan membebani pikiranmu," ucap Corrie sembari membopong tubuh Rigel kembali ke ranjang kasur. Rigel mengerang kesakitan. Ia berusaha mengatur napasnya yang tersenggal karena saat ini ia sudah memasuki kontraksi yang akan berjalannya persalinan. "Panggil ... ibuku," ucap Rigel dengan napas terengah-engah."Baiklah, aku akan menelpon ibumu." Corrie langsung menghidupkan ponselnya sembari menghubungi Ibu dari Rigel. Corrie mengabari semua orang, dari ibunya Rigel dan Alex. Sebelumnya Corrie sudah

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-29
  • Cinta Sang Pengantin Bulan Jadi Rebutan   Lahirnya Si Mata Biru

    "Jika kau memahami mereka, Rigel menyayangi Harlan seperti saudaranya ... rasa sayang Rigel pada Harlan itu polos dan murni, Nak," ucap Ibu sembari tersenyum kecil. "Saat tahu jika ada laki-laki lain yang sudah bersamanya lagi, Rigel memang tampak seperti membencinya tapi percayalah ... dia akan memilik laki-laki itu." Ibu menatap Corrie sembari menepuk pundaknya. "Mari bantu aku melakukan persalinan," ajak Ibu.Corrie mengangguk. Ia tetap sahabat Rigel. Ia pun berlari menghampiri Rigel yang sedang menjerit kesakitan. Corrie yang iba langsung memengangi tangan Rigel. "Kau bersamaku, meski Adriel tidak," ucap Corrie.Rigel menitikkan air matanya. Perasaannya sakit dan hampa bersamaan, peristiwa penting ini seharusnya ia rasakan bersama Adriel. Rigel masih pada egoisnya sementara Adriel masih pada ambisinya. Rigel menggeleng saat rasa perutnya sakit kembali."Bagus Nak, pembukaan sudah lengkap," ucap Ibu. Ibu dan Corrie bersama-sama membantu persalinan dari Rigel. Cairan darah merah m

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-30
  • Cinta Sang Pengantin Bulan Jadi Rebutan   Langit Sepia

    “Gadis itu jelas-jelas datang dari keluarga yang miskin dan tidak jelas asal usulnya, Harlan!” bentak Wanita Tua itu pada seorang Pria yang berdiri mematung menatapnya. Kedua matanya melotot sembari menunjukkan secarik undangan di tangannya. “Kau malah berani-beraninya mau menikahi Perempuan itu!” murka Sang Wanita Tua.“Ibu, Rigel wanita yang cerdas dan luar biasa, Ibu percayalah padaku jika dia wanita yang tepat untuk kunikahi,” ucap Pria itu memelas. “Siapa yang tak kenal dia? Rigel Seras Meil, dua kali menjadi ketua tim regu penyelamat ekspedisi dan aku salah satu orang yang ditolong olehnya.” Pria itu berucap kemudian menghela napas cukup panjang.“Percuma kami menyekolahkanmu sampai jadi petinggi militer tapi jika kau masih bersikap bodoh dengan menikahi orang karena balas budi,” celetuk Sang Ibu. “Tinggalkan wanita itu dan jangan buat malu, kami sudah dari dulu menjodohkanmu dengan Julia, anak pewaris Violens Corporation.” Sang Ibu berucap sambil beranjak pergi.Sebuah pintu ti

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Cinta Sang Pengantin Bulan Jadi Rebutan   Chaos

    “Rigel, Rigel," ucap Harlan mencoba menghentikan langkah Gadis itu. Harlan langsung menarik pergelangan tangannya. "Kumohon cobalah untuk memikirkannya lebih dulu karena ini bukanlah hal yang baik untuk diputuskan begitu saja." Harlan memandangi Gadis itu. Tangan besarnya bahkan mencoba memengang permukaan wajah Rigel. Semula Harlan takut jika Rigel akan bereaksi keras menolaknya tapi Rigel hanya terdiam saat dia membelai wajahnya.“Aku tak bisa meninggalkan kalian ,” bujuk Harlan. "Oh, Kak Harlan ...," ucap Rigel penuh kelembutan terutama kala Dia merasakan hangat dari tangan Harlan membelainya. Aku rindu dengan semua yang ada padanya tapi semua ini sudah usai, batin Rigel. Harlan Zidane, pria sempurna yang ia cintai. Dada Rigel seketika sakit menderu kala menatap Harlan yang memelas padanya. "Aku tidak tahu apakah kau masih mencintaiku?" tanya Rigel. Dia menatap langsung kedua mata hijau zambrud milik Harlan. Harlan tak langsung menjawab tapi kini beralih untuk menyentuh pelan tan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Cinta Sang Pengantin Bulan Jadi Rebutan   Supernova

    “Rigel biarkan aku mengantarmu pulang untuk terakhir kalinya,” ucap Harlan yang telah berdiri di hadapan Rigel.Rigel hendak menolak ajakan dari Harlan namun Pria itu menatap Rigel dengan kedua mata hijau terangnya. “Terserah kau saja,” sahut Rigel sambil berjalan lebih dulu. Rigel akan terus menolak Harlan. Padahal dua tahun lalu, Harlan jadi Pria yang paling ia cintai.Saat Rigel terdiam menatap Harlan yang membukakan pintu mobil untuknya. Rigel langsung membelalakkan kedua matanya saat melihat mobil lain berhenti. “Ini buruk,” ucap Rigel sembari menatap kedatangan Nyonya Zidane yang keluar dari mobil bersama pengawalnya.“Kau membawa pengaruh buruk untuk keluarga terhormat kami,” cibir Nyonya Zidane. “Harlan sudah berapa kali Ibu bilang untuk jauhi Wanita ini.” Nyonya Zidane menatap Rigel dengan jijik.“Ibu aku tidak bisa meninggalkan Rigel,” sahut Harlan. “Dia hamil anakku, sudah seharusnya aku bertanggung jawab.” Harlan berucap dengan tegas. Ia menghadang Sang Ibu yang tengah mel

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07

Bab terbaru

  • Cinta Sang Pengantin Bulan Jadi Rebutan   Lahirnya Si Mata Biru

    "Jika kau memahami mereka, Rigel menyayangi Harlan seperti saudaranya ... rasa sayang Rigel pada Harlan itu polos dan murni, Nak," ucap Ibu sembari tersenyum kecil. "Saat tahu jika ada laki-laki lain yang sudah bersamanya lagi, Rigel memang tampak seperti membencinya tapi percayalah ... dia akan memilik laki-laki itu." Ibu menatap Corrie sembari menepuk pundaknya. "Mari bantu aku melakukan persalinan," ajak Ibu.Corrie mengangguk. Ia tetap sahabat Rigel. Ia pun berlari menghampiri Rigel yang sedang menjerit kesakitan. Corrie yang iba langsung memengangi tangan Rigel. "Kau bersamaku, meski Adriel tidak," ucap Corrie.Rigel menitikkan air matanya. Perasaannya sakit dan hampa bersamaan, peristiwa penting ini seharusnya ia rasakan bersama Adriel. Rigel masih pada egoisnya sementara Adriel masih pada ambisinya. Rigel menggeleng saat rasa perutnya sakit kembali."Bagus Nak, pembukaan sudah lengkap," ucap Ibu. Ibu dan Corrie bersama-sama membantu persalinan dari Rigel. Cairan darah merah m

  • Cinta Sang Pengantin Bulan Jadi Rebutan   Rasa Sakit

    "Tolong ... argh, perutku, ketubanku sudah pecah," ucap Rigel memberitahu Corrie."Bertahanlah, kita akan menuju Rumah Sakit," ucap Corrie.Rigel segera menggeleng. Ia memengangi tangan Corrie. Perutnya bergejolak dan ketubannya sudah lebih dulu keluar. "Tidak akan sempat, panggil ibuku, karena ... argh, Adriel akan menyerang kita semua," ujar Rigel. Corrie lagi-lagi terkejut karena ia sudah berusaha sebisa mungkin menjauhkan informasi invasi ini dari Rigel. "Kenapa kau harus tahu Rigel? itu akan membebani pikiranmu," ucap Corrie sembari membopong tubuh Rigel kembali ke ranjang kasur. Rigel mengerang kesakitan. Ia berusaha mengatur napasnya yang tersenggal karena saat ini ia sudah memasuki kontraksi yang akan berjalannya persalinan. "Panggil ... ibuku," ucap Rigel dengan napas terengah-engah."Baiklah, aku akan menelpon ibumu." Corrie langsung menghidupkan ponselnya sembari menghubungi Ibu dari Rigel. Corrie mengabari semua orang, dari ibunya Rigel dan Alex. Sebelumnya Corrie sudah

  • Cinta Sang Pengantin Bulan Jadi Rebutan   Riuh

    "Betapa bodohnya aku termakan tipuan wanita iblis sepertimu!" bentak Harlan yang kecewa."Kau manusia yang menjijikkan, beruntung memiliki tekad yang bahkan bukan bagian dari keagungan dewi tapi berani menghinaku!" sahut Aquilina tak mau kalah."Tentu saja, aku beruntung jadi manusia ... kau, katakan kenapa kau melakukan ini semua?" tanya Harlan.Aquilina masih memasang wajah arogan. "Karena Rigel sudah merebut lelakiku, Adriel!" sahut Aquilina. Kini Harlan jadi tahu semua tipuan dari Julia Violens, tunangannya, alias Aquilina. Sebenarnya Harlan sama sakit hatinya dengan Aquilina tapi Harlan memilih berbesar hati. Saat ia hendak kembali menanyai Aquilina, Gadis itu dan Pria Misterius itu sudah lenyap menghilang. "Harlan, hey Harlan, apa yang sedang kau lakukan?" celetuk Alex yang baru tiba.Harlan menggeleng. "Aku harus bergegas menyelesaikan ini karena aku harus bertemu dengan Rigel," ucap Harlan."Oh iya, Corrie mengabariku jika Rigel dalam masa persalinan karena ini kehamilan per

  • Cinta Sang Pengantin Bulan Jadi Rebutan   Renjana

    “Hentikan sikapmu, ini membahayakan banyak orang,” ucap Rigel memelas. “Itu semua tergantung pada pilihanmu Rigel, kau sudah tahu itu bukan?” Adriel menatap langsung kedua mata ruby Rigel yang mulai bergetar. Adriel tetap pada pendiriannya. Jika Rigel tak bersamanya maka dia harus menyingkirkan penyebab Rigel tidak bersamanya. Harlan jadi orang yang akan menerima kemurkaannya kali ini karena pasukan armadanya nyaris memasuki atmosfir bumi. Rigel yang meringis kesakitan akibat kontraksi pada perutnya itu memaksakan diri untuk menduduki dirinya. Rigel menarik kerah baju Adriel agar mendekat padanya. "Kau ... haa ... eungh ... bumi ini juga bagian dari hembusan alam dari anakmu, jangan sekali-kali meratakannya," ucap Rigel yang memicingkan kedua matanya dengan berani. Ia tak perduli meski kontraksi perutnya semakin kuat terasa. Adriel membelalakkan kedua mata birunya. Ini pertama kalinya orang lain berani menentang keinginannya. Adriel tersenyum tipis kemudian meraih tangan Rigel yang

  • Cinta Sang Pengantin Bulan Jadi Rebutan   Dicintai?

    "Katakan padaku apakah kau masih mencintai Kapten Harlan?" tanya Adriel sembari menatap langsung kedua mata Rigel."Aku tidak mencintai Siapapun," jawab Rigel. Rigel tak lama pun menghela napas cukup Panjang kemudian berjalan menuju ranjang Kasur. Ia berusaha mengabaikan Adriel yang saat itu keberadaannya nyaris sirna. Rigel sempat menoleh langsung pada Adriel kemudian terdiam sejenak. Perutnya mendadak terasa berputar sehingga membuat Rigel merasakan nyeri tak tertahan.Adriel sontak mendekati Rigel kemudian menduduki pinggiran Kasur sembari mengarahkan kedua tangannya untuk mengusap perut Wanita Hamil itu. Didalam sana ada darah dagingnya, ia tahu karena merasakan ikatan yang sama. Perut Rigel yang terasa tendangan kecil membuat Adriel tersenyum.“Jangan menyusahkan ibumu, jadilah jagoan dan jaga ibumu, Nak,” ucap Adriel membujuk bayi dalam kandungan Rigel.Rigel memejamkan kedua matanya karena usapan yang Adriel lakukan pada perutnya membuatnya merasa nyaman. Rigel membenci mengaku

  • Cinta Sang Pengantin Bulan Jadi Rebutan   Bumi, Tanah dari Cinta

    "Katakan apa maumu, Raja Adriel?" tanya Harlan tanpa berbasa-basi. "Kau sudah tahu itu, Kapten," jawab Adriel dengan kedua mata biru menyalang menatap Harlan.Sontak semua orang diruangan Komunikasi Nasional tertegun mendengar jawaban Adriel. Seluruh pasang mata menatap Harlan yang masih berdiri dengan tatapan datarnya itu. Harlan bukan pria yang tenang memainkan ancaman seperti Adriel, sebaliknya Harlan lebih senang meladeni lawannya tapi mengingat armada yang dibawa oleh Adriel memiliki kecanggihan berkali lipat dengan bumi yang sudah usang ini. "Apa yang coba dia katakan, Kapten, kau tahu sesuatu?" celetuk Kepala Divisi Komunikasi dengan tatapan horornya. Harlan hanya terdiam sembari menatap layar monitor yang memenuhi seisi ruangan, sambungan komunikasi masih terhubung dengan Adriel. "Dia bagian dari bangsa ini yang telah mendedikasikan diri untuk yang terinfeksi, wahai Raja Adriel," ucap Harlan.Gelegar tawa Adriel terdengar ke seluruh penjuru ruangan. setelah itu tatapan kedu

  • Cinta Sang Pengantin Bulan Jadi Rebutan   Konflik Dua Hati untuk Satu Cinta

    Keadaan markas Tyre sedang genting. Para staff pemerintahan sedang berlalu lalang berkat adanya radar luar angkasa yang mendeteksi kehadiran armada militer asing. Rapat para petinggi sedang diadakan secara dadakan, seluruh petinggi sektor bertemu tak terkecuali pertahanan. Harlan Zidane, sudah memakai pakaian formal dengan mantel hijau tuanya berjalan tegap memasuki lift. Sepasang sepatu bootsnya terdengar tegas terdengar setiap kali ia berjalan. Sang Mantan Kapten Pertahanan Udara antariksa sekaligus mantan Kapten Anti-Crocus kembali memasuki area yang sempat ia tinggalkan.Harlan menghela napas sembari merogoh saku mantel panjangnya, ia tengah memasang sepasang sarung tangan hitamnya. Terasa ponselnya bergetar, ia segera melihat tampilan layar yang menyala itu. Nama Rigel muncul kemudian terdapat pesan singkat yang masuk."Aku akan pulang ke rumah memakai taxi." isi pesan singkat itu cukup membuat kedua mata zambrud beningnya mengkerut. Harlan lagi-lagi menghela napas, seharusnya i

  • Cinta Sang Pengantin Bulan Jadi Rebutan   Pulih

    Pagi ini Rigel diperbolehkan istirahat di rumah karena demam serta kondisi tubuhnya sudah membaik daripada kemarin. Rigel kini sedang mengemasi beberapa helai bajunya ke dalam koper. Perutnya sudah semakin besar bahkan kelahirannya hanya menghitung hari tapi Rigel memilih menunggu hari persalinan di rumah, ia rindu ketenangan seorang diri di rumah. Rigel sampai selesai berkemas tak mendapati sosok Harlan. Ia pun kembali duduk di sofa kemudian mengambil ponselnya. Rigel mencoba untuk menelpon Harlan tapi sambungan sepihak itu tak digubris Harlan. Rigel menghela napas kemudian mengiriminya pesan singkat."Aku akan pulang ke rumah memakai taxi." Rigel mengirimi pesan singkat itu kemudian duduk sejenak. Saat seorang diri terkadang Rigel rindu sosok Adriel. Perutnya terasa bergejolak karena tendangan Si Kecil. Rigel meringis pelan sambil menarik napas dan menghembuskan dengan perlahan. "Kau tahu, Nak, saat kita di New Neoma padahal ayahmu jarang mengunjungi kita," ucap Rigel teringat aka

  • Cinta Sang Pengantin Bulan Jadi Rebutan   Ditipu Selama Ini

    "Dimana benda itu?" tanya Rigel sembari menarik tangan Harlan yang sedari tadi berdiri disamping ranjang kasur. "Benda apa yang kau maksud Rig?" tanya Harlan keheranan."Berikan anting itu padaku!" teriak Rigel.Harlan termagun saat Rigel melempar anting itu ke lantai kemudian menginjaknya sampai hancur. Harlan melihat raut wajah panik sekaligus murka dari Rigel tapi Harlan yang mulai paham pun memilih diam sejenak."Apa yang kau lakukan Rigel?" tanya Corrie. "Aku melakukan kebodohan, sekarang aku hanya membahayakan banyak orang," jawab Rigel meracau. Rigel membaringkan dirinya sembari menutup dahi dengan punggung tangan kirinya sendiri. Ia menatap langit-langit ruang perawatan yang hampa. Kepalanya terasa sakit dan dadanya juga jadi sesak. Wajah Rigel mulai bersemu kemerahan dan kedua matanya berkaca-kaca. Rigel menoleh menatap Harlan yang sedang memengang tangan kanannya."Kau harus kembali ke barak, karena bisa saja dia membuat kekacuan," ucap Rigel pada Harlan.Harlan menggelen

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status