“Pertanyaan bodoh macam apa itu, Aryani? Kau sama sekali tidak mengenal wanita di depanmu ini. Wanita ini adalah wanita yang arogan bahkan untuk mengakui perasaannya sendiri.” Kata-kata Bayu menusuk tepat di hati Marcella. Meski begitu, Aryani masih berharap sebuah jawaban. Sementara dia menoleh be
“Apa kabar, Bu? Maaf aku datang terlambat. Karena beberapa bisnis penting, aku terpaksa mengambil penerbangan beberapa hari setelah Marcella. Dan aku di sini sekarang.” Bayu berdiri di belakang Marcella dan memegang bahu Marcella dengan penuh kasih sayang. Senyum Nindia merekah saat dia melihat Bay
“Kenapa kau terlihat kesal? Bukankah seharusnya kau mengucapkan terima kasih?” tanya Bayu dengan wajah menggoda Marcella. “Berterima kasih? Kau terus menerus membuatku terkejut. Setiap kali bertemu denganmu, aku nyaris terkena serangan jantung. Beruntung aku memiliki jantung yang kuat dan sehat.” M
“Aku akan memberitahumu, hanya jika kau mau mengakui bahwa kau mencintaiku.” Sepasang mata coklat Bayu ‘menembus’ hati Marcella. Ketika pandangan Bayu beralih ke bibir ranum Marcella, mereka berdua sudah ‘terbang’ dari muka bumi. Marcella berusaha keras membuat pikirannya tetap terjaga dengan segen
“Wanita cerdas sepertimu tidak bisa melihat sesuatu yang realistis. Kemarahan entah pada siapa, telah membuatmu gagal melihat diriku yang nyata.” Mata Bayu mengunci mata Marcella. Ada senyum yang tidak bisa Marcella artikan. Namun sebaris ingatan tentang masa lalu yang membuat mereka disatukan tak
“Alien?” Gerakan Bayu sontak berhenti ketika Marcella menyebutan nama Alien. Senyum sinis Bayu muncul. Senyum yang memperlihatkan kekejaman. Dia teringat kejadian beberapa hari sebelumnya. Bayu masih tidak percaya ketika Manu menyodorkan sebuah tablet berisi informasi yang harus Bayu ketahui. Set
“Pertanyaan bagus, Alien. Aku juga tidak tahu apa yang bisa kuambil dari kalian.” Mata Bayu mengerling pada Wibowo yang berdiri terdiam. “Bahkan jika aku mengambil nyawa salah satu dari kalian, itu akan sama tidak bergunanya.” Kata-kata Bayu telah menambahkan rasa malu di hati Alien. Kata-kata pria
“Aku sangat meridukanmu.” Bayu membelai wajah Marcella yang terbaring idah di bawahnya. Saat ini bagi Bayu, selembut apa pun Marcella, dia adalah kekuatan yang membuatnya selalu menginginkan kehidupan. Begitu pula bagi Marcella, Bayu adalah pria yang akan selalu menjadi cinta pertama dalam hidupny