Raynelle berdiri di depan cermin menatap pantulan diri yang menggunakan dress diatas lutut berwarna hitam dengan lengan transparan dipadukan sepatu heels yang cukup tinggi menambah postur tinggi badan Raynelle yang memang sudah tinggi.“Kenapa kau berdandan sangat cantik hari ini?”“Tentu saja aku harus cantik, bahkan tanpa berdandan pun aku tetap cantik.” Jawab Raynelle sebelum berbalik menatap Laurent, melewati pria itu untuk menuju koleksi perhiasan aneka jenis model yang pernah Raynelle beli tapi yang menjadi pilihan Raynelle hanya sebuah kalung silver dengan bandul berlian berwarna biru laut.Kemudian berbalik ke arah Laurent lagi, “Apa aku terlihat sempurna?”“Kau tampak mengerikan.” sahut laurent, Raynelle berdecih.“Sekarang aku tidak heran mengapa kau sering dicampakan oleh wanita karena penglihatanmu sangat buruk mengenai tampilan wanita, aku rasa kau harus periksakan matamu ke dokter lebih dulu sebelum menilai penampilan wanita.” cibir Raynelle.Sekarang Raynelle keluar dar
Pemandangan lampu-lampu bangunan menjadi pemandangan indah saat malam hari, dengan dihalangi kaca jendela bening Raynelle dapat melihat hamparan rumah dan bangunan tinggi menjulang. Sepasang tangan melingkari pinggang Raynelle dari belakang di susul hembusan nafas beraroma mintz mengenai tengkuknya.“Pria seperti apa yang kau inginkan?”“Tidak ada.”“Apa kau tidak berniat menikah suatu hari nanti?”“Belum ada dalam daftar kamusku.” jawab Raynelle.“Lalu kapan kau akan mengisinya dengan namaku disana?”“Tidak akan pernah,” Raynelle berbalik menatap lurus kemanik mata Chris, “Aku yakin dirimu tidak serius denganku jadi jangan berharap aku akan tergoda oleh pesonamu seperti perempuan yang lain.”“Tapi bagaimana jika aku katakan aku tertarik padamu dan sifat keras kepalamu inilah yang membuatku semakin ingin merebut hatimu.”Raynelle menahan wajah Chris yang akan menciumnya, “Entah sudah berapa banyak wanita yang tidur denganmu, tapi kau tidak bisa menjadikanku sama seperti mereka.”“Aku
Mobil Chris berhenti di depan rumah Raynelle, gadis itu keluar dari mobil Chris sebelum Chris berhasi membukakan pintu untuk Raynelle.“Apa tidak ada ucapan terima kasih untukku!” seru Chris begitu Raynelle turun dari mobil, gadis itu langsung berjalan tanpa berbicara hal yang lain.Raynelle berbalik menatap Chris lalu berjalan mendekatii pria itu, mendorongnya pelan sampai Chris duduk di bagian depan mobil pria itu sendiri, Raynelle berada di atas Chris mengabaikan jika saat ini Raynelle berada di depan rumahnya.“Cara berterima kasihmu sungguh luar biasa.” ucap Chris.Raynelle tidak berbicara tapi kemudian Raynelle kembali berdiri normal membiarkan Chris tetap duduk di atas mobil, “Aku ingin beristirahat, sampai jumpa besok dan terima kasih sudah mengantarku pulang.” ucap Raynelle bernada malas.Chris tersenyum miring segera menarik pergelangan tangan Raynelle ketika gadis itu akan berjalan membelakanginya, saat ini posisi Raynelle berada di pangkuan Chris dan tak butuh waktu lama b
“Aku menunggumu dari tadi.” ucap Emma saat Raynelle datang.Raynelle menoleh pada Emma, “Apa Claire dan Harper mengganggumu lagi?” tanya Raynelle.“Itu benar tapi teman Chris membantuku.” Jawab Emma dengan tersenyum.“Teman Chris? Andrew?”“Bukan, Ben yang membantuku, jadi Claire dan Harper tidak jadi membuliku. Oh ya, kenapa kau terlambat datang, Chris juga mencarimu tadi.”“Oh aku tidak peduli dia mencariku atau tidak.”“Kalian sedang bertengkar?” Tanya Emma penasaran.Raynelle menggeleng lalu ia dan Emma masuk ke kelas yang sama hari ini.“Aku tidak bertengkar dengannya aku hanya tidak ingin menemui Chris hari ini.”Emma terkekeh pelan, “Aku curiga apa yang kau katakan justru berarti kau merindukan Chris.” Goda Emma.“Aku tidak akan merindukan pria sepertinya, tidak akan pernah.”Emma mangguk-mangguk, “Baiklah aku mengerti.” sembari tersenyum penuh arti._____Kelas berakhir setelah tiga jam, Emma keluar bersama Raynelle tapi Raynelle di culik oleh Chris dengan membawa gadis itu pe
Keringat mengucur deras dari kening dan selurut tubuh Raynelle, tangannya tidak berhenti bergerak, nafasnya diatur sedemikian rupa untuk menyeimbangi pergerakan tangan dan bagian tubuh yang lain.Melatih fokus memang penting karena sedikit saja Raynelle kehilangan fokusnya maka kepalan bola itu akan menghantam wajah cantik Raynelle.Selesai dengan latihan pagi, Raynelle menjatuhkan diri dengan posisi telentang di lantai beberapa detik sebelum berdiri menyeka keringat dengan handuk, setelah itu membersihkan diri dan pergi ke perusahaan.“Ayah sudah mengurus dokumen yang aku kirim kemarin?” Raynelle duduk di sofa yang ada diruangan Thony.Pria yang tidak lagi muda itu menoleh singkat kemudian berdiri sambil membawa berkas yang akan diberikan untuk Raynelle.“Kau harus menghadiri rapat yang akan diadakan besok pukul sembilan di Manhattan.”Raynelle menerima beberapa dokumen yang ayahnya berikan lalu membacanya sebentar, “Apa aku aka
Dengan ditemani oleh Aaron, Raynelle tiba di Manhattan sekitar pukul delapan dimana kedatangannya di sambut baik oleh seorang pria yang mengantarkan mereka ke dalam ruangan khusus untuk rapat hari ini.“Maaf, hanya pipmpinan yang bisa masuk.” pria yang mengantarkan Raynelle menghalangi Aaron ketika pria itu ingin mengikuti Raynelle masuk.Aaron mengangguk mengerti, Aaron pergi menuju ke toilet dan mengeluarkan laptopnya dari dalam tas untuk melihat apa yang sedang Raynelle lakukan bersama para pimpinan lain bicarakan.Raynelle melihat orang-orang berdiri melihat kedatangannya.“Apa Ketua Hellon tidak hadir lagi hari ini?” tanya salah satu dari tiga pria yang ada di ruangan tersebut.“Dia sangat sibuk hingga tidak bisa hadir.” Raynelle duduk di kursinya.Raynelle menerima dokumen yang di sodorkan oleh seorang perempuan, Raynelle membuka isi di dalam dokumen tersebut sebelum menatap satu persatu orang di barisan meja bundar tersebu
Raynelle membasuh tangannya di wastafel membersihkannya dari kuman-kuman yang menempel.“Tadi pasti sangat menyenangkan.” seorang perempuan datang dan membasuh tangannya juga, Raynelle menoleh melihat perempuan yang tadi menyodorkan dokumen untuknya.“Kau akan tetap bisa berkeliaran bebas diluar sana setelah menjadi saksi mata itu tidak akan mudah.” ucap Raynelle.Perempuan itu mengambil tisu untuk mengeringkan tangannya sebelum menatap Raynelle, “Aku sudah melihat begitu banyak kejahatan yang terjadi di depanku selama aku hidup, tapi kali ini aku baru melihat seorang perempuan bersikap mengagumkan, kau tak gentar sedikitpun bermain dengan senjata api seperti film AVA.”“Jadi apa kau membanggakan kelebihanmu yang pandai menyimpan rahasia?”“Tidak juga, aku hanya mengagumimu.” kata perempuan yang tak dikenal oleh Raynelle.Raynelle menggeleng pelan, ia segera keluar dari toilet tersebut untuk menghampiri Aaron.“Apa
Chris menatap Raynelle yang memejamkan mata setelah beberapa saat lalu terlihat seperti orang yang akan mati. Chris masih penasaran dengan sosok Raynelle, gadis terkuat yang pernah dikenal oleh Chris.Tapi saat ini gadis itu terlihat sangat lemah tidak terlihat seperti gadis kuat seperti biasanya. Raynelle hanyalah gadis biasa jika sedang terlelap seperti ini. Chris ingin mengetahui sesuatu di balik kehidupan Raynelle yang sebenarnya karena apapun itu pasti akan sangat menguntungkan.Pintu terbuka lalu Thony masuk, Chris berbalik menatap ayah Raynelle yang juga menatapnya.Thony tersenyum ke arah Chris, “Kau disini?” katanya.Chris mengangguk, “Maaf tidak sopan bertamu tanpa ijin Anda.” ucap Chris.Thony mengangguk kemudian menatap Raynelle, “Bisa kamu tinggalkan aku dengan putriku sebentar?” ucap Thony.Chris menoleh melihat Thony lalu mejawab, “Tentu saja.” kemudian keluar dari kamar Raynelle.Senyum Thony berubah
“Apa maksudmu!” pekik Raynelle setelah beberapa saat lalu mendengar apa yang dokter katakan ketika Raynelle bertanya mengenai kandungannya.“Maaf nyonya, bayi di kandungan Anda tak bisa kami selamatkan akibat peluru yang melukai Anda sangat berpengaruh dengan perutumbuhan janin. Jika kami mempertahankan bayi itu, akibatnya juga akan buruk pada nyawa Anda.” jelas Dokter.Raynelle mngusap wajahnya, tangisnya pecah saat itu juga dan dokter pun keluar memberikan ruang untuk Raynelle sendirian.Di luar Thony mendengar suara tangisan Raynelle yang memilukan, setelah berteriak memanggil ibunya. Raynelle menjadi seseorang yang menyedihkan di mata Thony, ini kali pertama Thony mendengar tangisan Raynelle yang seperti ini setelah perempuan itu tau jika anaknya sudah tidak ada lagi di rahimnya.Thony merasa sangat bersalah, ia memang ingin membunuh bayi itu tapi tidak mengira respon Raynelle akan seperti ini. Sebagai ayah ia benar-benar bukan orang yang patut di banggakan oleh putrinya send
Dua hari berlalu, Chris dan Raynelle di rawat di rumah sakit yang sama tapi Aaron menjaga Chris agar Thony tidak mendatanginya lalu melanjutkan niat membunuh Chris di rumah sakit.Begitu sadar dari posisi tak sadarkan diri akibat luka yang Thony berikan tidak sedikit. Mendadak Chris terlonjak teringat dengan Raynelle.“RAYN!”“Chris, tenanglah dulu.”“Bagaimana aku bisa tenang, Raynelle tertembak oleh ayahnya sendiri dan apa aku haru sterus diam saja? Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan anakku!”Chris bangun mendadak dari tempat tidur rumah skait, tapi saat kakinya menginjak lantai ia nyaris tersungkur jika saja Aaron tidak segera membantu.“Berapa lama aku tak sadarkan diri?” tanya Chris.“Dua hari.””“Lalu bagaimana kondisi Raynelle, di mana sekarang keberadaannya?”Aaron terdiam, bagaimana dia mengatakan yang sebenranya saat ini.“Aaron, katakan padaku di mana Raynelle sekarang dan seperti apa kondisinya? Dia dan bayinya baik-baik saja kan?”Aaron semakin bingung bagi
Raynelle terbangun setelah tak sadarkan sekitar setengah jam, ia kaget karena posisinya sudah tidak bersama Chris.Pintu terbuka, Thony datang menghampiri sambil menghembuskan nafas.“Kau mau lari sejauh apapun daddy akan tetap bisa menemukanmu kembali, Rayn. Kenapa kau sulit sekali di beritahu jika seorang pewaris tak bisa melepaskan tanggng jawabnya begitu saja hanya demi seorang lelaki yang belum tentu bisa membuatmu bahagia.”“Setidaknya Chris jauh lebih baik dari orang yang membesarkanku selama ini.” sahut Raynelle. “di mana Chris, jika kau menyakitinya lagi aku tidak akan memaafkanmu seumur hidupku.”Thony menghela nafas, “Kali ini kau tak perlu tau aku apakan lelaki itu, kau tetap di sini dan istirahat. Setelah aku membereskan Chris, selanjutnya adalah bayi di perutmu itu.” ucap Thony lantas keluar dari tempat itu.Raynelle langsung melompat dari tempat tidur mengejar kemana Thony pergi, tapi saat keluar mobil yang di kendarai Thony sudah melaju lebih dulu.Raynelle meng
Dua hari berlalu begitu saja dengan cepat, badai salju masih membuat jalanan tertutup dan tidak bisa di lewati oleh kendaraan. Untuk sementara Chris dan Raynelle tetap tidak bisa kemana-mana walau badai salju sudah reda, untuk makan saja mereka menggunakan jasa pengiraman makanan di penginapan tersebut.Pergerakan terhenti total, untuk berpergian jalanan sedang tertutup. Butuh waktu beberapa hari lagi sampai jalanan bisa di lewati lagi. Saat itu terjadi Thony pasti juga belum mengerahkan kembali para anggotanya karena jalanan belum bisa di lewati.Raynelle duduk di sebuah sofa single sementara Chris berjongkok di hadapan Raynelle sambil menatap dan mengusap perut rata Raynelle yang belum membesar namun sudah terlihat ada sedikit perubahan.Ada kehangatan yang Chris rasakan, ia akan menjadi seorang ayah dari bayi yang Raynelle kandung. Semoga saja sampai hari itu tiba bayi ini terlahir dengan selamat.“Lihat apa yang sudah kamu perbuat.” ucap Raynelle.Chris mendongak menatap Ray
Dua hari menunggu badai salju berhenti, Thony juga tak bisa melakukan apapun saat bada salju telah mengusai sebagian besar daerah di Rusia. Pencarian di mana keberadaan Raynelle pun harus terjeda karena cuaca yang buruk.Meski begitu Thony yakin jika Raynelle masih ada di Rusia dan belum sempat melarikan diri dengan Chris.Wine di teguk oleh Thony, pandangan melihat keluar jendela kaca di mana benda putih turun cukup banyak malam hari dan sampai sekarang Thony belum menemukan keberadaan Raynelle.Thony tidak ingin membunuh Raynelle, tidak pula ingin membuat perempuan itu lepas dari tanggung jawab sebagai hak waris tunggal. Thony juga tidak bisa memberikan kekuasaannya pada orang yang bukan berasal dari keturunannya, tapi jika keturunannya tidak mau mewarisi semua itu apa yang akan terjadi.Menghembuskan nafas, Thony jadi teringat tatapan memohon Raynelle seperti tadi, timbul perasaan tak tega tapi harus ia enyahkan. Raynelle putrinya dan bayi yang Raynelle kandung adalah calon k
“BODOH!” umpat Thony, “sekarang jaga setiap perbatasan, jangan biarkan Raynelle pergi dan melahirkan bayi itu. Raynelle benar-benar membuat kemarahanku tak bisa di pertahankan lagi, aku tidak akan segan sekarang.” Thony mengambil mantel dinginnya, cukup banyak anggota yang di sebar untuk mencari keberadaan Raynelle, perempuan itu harus di temukan dan Thony juga harus memastikan bayi di rahim Raynelle tidak akan pernah lahir.Setelah mengetahui Raynelle kembali berhasil melarikan diri, Thony yakin tujuan Raynelle adalah menemui Chris lalu kemudian melarikan diri entah kemana untuk bisa membuat bayi itu bisa di lahirkan.Jelas Thony tidak akan membiarkan Raynelle melahirkan untuk sata ini di usia yang terlalu muda, memang usia yang akan memasuki dua puluh satu tahun bukan lagi kategori belum cukup usia. Namun tetap saja, dengan keberadaan bayi itu nantinya akan membuat pikiran Raynelle terpecah belah dan sulit fokus.Ini tidak boleh terus di biarkan.Baru beberapa hari di Rusia,
Apa yang di harapkan dari orang yang tidak berperasaan, bahkan saat Raynelle memohon pun Thony tidak mendengarkan keinginan putriya sendiri untuk mempertahankan bayi itu. Thony justu memerintahkan agar para anggotanya memastikan Chris sudah tewas tanpa sempat datang ke rumah sakit.Thony yakin tembakannya tadi tidak melesat, kemungkinan besar menembus jantung Chris, dan itu tidak akan membuat Chris bertahan jika organ vitalnya terluka parah, dengan begitu Thony berhasil meyingkirkan Chris selamanya dari Raynella.Namun laporan yang anggota Thony katakan justru membuat Thony semakin geram, benda apapun yang ada di sampingnya di lempar begitu saja.“Bagaimana mungkin dia bisa kabur dengan kondisi seperti itu, cari rumah sakit di tempat ini jangan sampai ada yang terlewat, Chris pasti menghuni salah satu rumah sakit untuk pengotan.” ujar Thony.“Cari Aaron, dia yang membawa Chris ke rumah sakit.”“Tuan, Aaron dalam keadaan memar berada di rumah sakit. Seseorang menyerangnya saat per
“Apa yang kau lakukan, Rayn! Kau membela lelaki itu dan melawan ayahmu sendiri!”“Aku sudah berkata padamu jika aku tidak ingin membuat orang lain kehilangan nyawanya, apa itu masih kurang jelas!”Thony melihat ke belakang di mana beberapa orang telah berjatuhan. “Hentikan orang-orangmu.” perintah Thony.“Lepaskan Chris, maka aku akan membuat mereka berhenti.”Thony mengepalkan tangannya, “Kalau begitu aku sendiri yang akan menghabisi Chris dengan tanganku sendiri.” ancam Thony sembari melihat kemana keberadaan Chris sekarang tapi tidak terlihat lelaki itu ada di mana.Sampai akhirnya terlihat Aaron datang membawa Chris. “Saya berhasil menangkaapnya kembali, Sir.” ucap Aaron.Thony meraih senjata apinya lagi lalu segera di arahkan pada Chris, Raynelle bergegas merentangkan tangan di depan benda tersebut menghalangi agar peluru tidak melukai Chris.“Aku tidak akan membiarkanmu melukainya.”“Minggir, Rayn! Hei kalian segera bawa Raynelle menjauh, dia hanya mengganggu aku untuk
“Aaron apa kau masih di luar?” seru Raynelle tapi tidak ada sahutan dari orang yang ia panggil.Raynelle benar-benar khawatir jika ia tak segera menghentikan Thony, lelaki itu akan menghabisi nyawa Chris.Sekarang Raynelle tak bisa kemana-mana, pintu terkunci dari luar dan ia juga tak mungkin melompat dari gedung tersebut jika masih ingin hidup. Kecemasan Raynelle benar-benar besar sekarang, Thony telah mengetahui keberadaan Chris dan lelaki itu pasti akan membuat perhitungan dengan Chris. Raynelle berdiri kemudian memukul pintu memanggil Aaron lagi.“Aaron, kau masih di sana?!”Tak ada sahutan, sudah dua jam sejak Thony berhasil mendapatkan Chris, saat ini dia pasti sedang memberi perhitungan kasar terhadap Chris yang memungkinkan nyawa Chris sebagai taruhannya.“Aaron!”Pintu terbuka, Raynelle berniat menerobos tapi lengannya di cengkeram oleh Aaron dengan kuat, pintu segera di tutup sebelum Raynelle berhasil melarikan diri.“Raynelle, berhenti.”“Aku harus menemukan Chri