Share

Chapter 28

Richi masih memakai jas putihnya. Ia tampak baru keluar dari lobby Klinik Bunda, tanda tugasnya sore itu telah usai. Tak perlu naik mobil untuk tiba di kosannya, hanya jalan kaki. Mobil yang dikirimkan sopirnya itu pun sering hanya tergeletak di parkiran samping kosannya tanpa sering dipanaskan.

Ia menyusuri jalan setapak. Baru kali ini ia merasa merdeka. Jadi dokter yang simple. Cuma bercelana jeans, berkaos oblong dengan jas dokternya, dan bersendal jepit tapak biru yang baru ia beli di warung tetangga. Kini dia berjalan dari klinik itu menuju kosannya. Tampak rumah-rumah warga pribumi di sepanjang jalan setapak itu di kanan dan kirinya. Jalan setapak ini masih berbatu kerikil. Belum diaspal. Jadi, kalau siang terik dan panas biasanya debu-debu beterbangan ke atas awan. Rumah-rumah yang berjejer itu beberapa di antaranya berjualan di depan rumahnya. Dipikirnya, beruntung juga ngelapak di dekat bahkan di depan lokasi klinik yang ramai. Di antara rumah-rumah yang berjualan it

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status