Home / Historical / Cinta Berbalut Dendam / Bab 37: Kuasai Perusahaan Milik Dahlan

Share

Bab 37: Kuasai Perusahaan Milik Dahlan

Author: mrd_bb
last update Last Updated: 2022-07-25 00:03:58

Diam-diam Sita sebenarnya juga merupakan selingkuhan Dahlan, sehingga dia langsung tersenyum senang, karena dijanjikan tetap bekerja dan gajinya akan dinaikan, walaupun dari segi ketampanan, Dahlan lebih tampan dari Darwis yang umurnya sudah hampir 50 tahun ini.

Saat Darwis ingin mencium bibir Sita di kursi itu, pintu terbuka dan alangkah kagetnya Darwis, yang masuk ternyata Radin Durangga.

Radin hanya melirik kelakuan Darwis, dia malah menuju kursi direktur yang tadi diduduki Dahlan, kini Radin duduk sambil menatap Darwis dan Sita yang kini malu-malu sambil memperbaiki blouse nya yang sempat terbuka oleh tangan nakal Darwis.

“Hmmm…kalau mau nakal dan macam-macam, mending Om bawa dia ke hotel jangan di ruangan ini!” kata Radin pelan, tapi inilah yang membuat Darwis jadi segan dan jadi malu sendiri.

Radin menatap Sita yang bebody sintal dan sangat cantik dengan polesan make up ini, gadis ini memang sangat rajin lakukan perawatan diri, ka

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 38: Darwis Terbunuh!

    Setelah berpakaian rapi kembali, Radin dan Sita sambil berpelukan menonton ulah Darwis yang masih memarahi staf-staf Dahlan di ruang rapat melalui layar TV di ruangan itu.Darwis terlihat mengancam akan PHK massal para staf kalau tidak bekerja dengan benar di bawah kendali penguasa baru di perusahaan ini.“Ngeri ya pa…si bapak itu, main ancam pecat ajahh, ga tau apa dia, cari kerja itu sulit di jaman sekarang!” cetus Sita sambil memeluk Radin.Radin tersenyum sambil mencium hidung mancung kecil milik Sita.“Aku bisa lebih kejam dari Darwis, kalau kinerja ga bagus si staf itu akan ku tendang langsung di pantatnya dan saat itu juga ku PHK!” kata Radin pelan.Sita langsung kaget, tak dia sangka pria tampan dan kalau bicara lemah lembut ini ternyata bak pembunuh berdarah dingin.Radin kemudian tertawa dan bangkit dari duduknya.“Ingat yaa tugas kamu…ingat bonus sudah menanti…tapi kalau ga

    Last Updated : 2022-07-26
  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 39: Pengakuan Kakek Brono

    Setelah memeluk Yeni yang terus menangis dan juga Tante Deby, Radin menyalami Kakek Brono yang masih terlihat kuat dan kokoh di usia lebih 75 tahunan.Kakek Brono menatap tajam Radin, lalu tanpa Radin duga kakek ini menarik tangannya agak menjauh dari area pemakaman.“Ikuti saya…saya mau bicara dengan kamu!” kata Kakek Brono. Radin yang kaget tidak membantah dan mengikuti langkah kakek Brono, tangannya sudah di lepas ketika Radin menganggukan kepala. Setelah berjarak sekitar 50 meter dari area pemakaman Darwis yang masih berlangsung, Brono lalu menatap Radin.“Coba kamu lepas topi dan kacamata hitam kamu itu, aku ingin melihat wajah kamu!” perintah kakek Brono.Radin pun menuruti perintah Brono dia melepas topi dan kacamatanya, kini terlihatnya wajah tampannya yang nampak sekali blasterannya, wajahnya dihiasi brewok tipis.“Apakah kamu cucu Durangga, anaknya Peter Jan Terling?” Brono la

    Last Updated : 2022-07-27
  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 40: Bertemu Ratih

    Radin hanya termenung dengan kisah kakek Brono…!Kini dia berpikir, musuh besarnya tinggal Turangga saja lagi, karena terbukti Brono dan Kabir sudah menyatakan penyesalannya karena membunuh kakeknya.Namun pria tampan ini cukup cerdik, dia berpikir belum saatnya Brono tau siapa dia sebenarnya.“Kalau kamu berhadapan dengan Turangga, hati-hatilah dia memiliki ilmu hitam, dia juga ada dukunnya yang selalu menjaga. Aku sering dulu dia teror dengan ilmu-ilmu hitamnya, tapi semuanya berhasil ku tangkis, karena aku sendiri punya guru yang selalu menjagaku,” cetus kakek Brono sambil menatap anak muda di depannya ini.Brono melanjutkan kisahnya, suatu hari dia sukses meraih sebuah proyek besar dari pemerintah secara mutlak, padahal proyek itu awalnya dimenangkan perusahaan milik Turangga.Tapi saat bersamaan, Turangga ternyata memiliki utang yang jatuh tempo, sehingga dia tak memenuhi syarat untuk melanjutkan proyek tersebut.Seba

    Last Updated : 2022-07-28
  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 41: Dahlan dan Keluarga Terusir Dari Rumahnya

    “Lagian kita ga ada yang merasa dirugikan bukan…?” kata Radin asal.“Dasarrrr penjahat wanita kamu ini, tak punya perasaan!” Ratih menatap marah wajah Radin.Radin kembali tertawa sinis.“Ratih…kamu kira aku bodoh selama ini, kamu pikir aku tak tahu kamu juga sering bersama laki-laki yang kamu sukai, saat tidak bersamaku. Selain si Tono sudah berapa pria yang telah kamu ajak tidur!” Ratih langsung berdiri dan mengambil gelas berisi wine dan tanpa disangka-sangka, wanita cantik ini langsung menyemburkan gelas berisi minuman beralkohol itu ke wajah Radin.Saat itulah tiba-tiba muncul Tono dan 3 pria berbadan kekar dan kini mendekati Ratih dan Radin, melihat kehadiran empat orang itu, Radin hanya tersenyum tenang, sambil mengambil tisu dan mengelap wajahnya yang basah kena sembur wine tadi.“Hmmmm…sudah ku duga, mantan kekasih kamu yang kini jadi selingkuhanmu akan muncul dan bawa centeng!

    Last Updated : 2022-07-29
  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 42: Ki Bana Dukun Santet

    Dahlan juga menceritakan betapa sulitnya bertemu dengan sang pemilik Radiw Corporation dan dia sampai kini tak tahu, siapa pemilik asli perusahaan yang kini sangat kuat itu.“Yang saya tahu hanya si Arman dan Yuni, dua CEO itu. Namun saat saya bertemu mereka, keduanya selalu kompak bilang sang big bos mereka adalah sindikasi dari luar negeri dan lebih banyak berada di luar daripada di Indonesia. Ini kan sangat aneh…!” sungut Dahlan kesal.Radin hanya tersenyum, dia memang sengaja mendoktrin dua orang kepercayaannya itu agar jangan sembarangan membuka jatidirinya, siapapun orang itu.Apalagi orang sebangsa Dahlan yang sudah masuk centang merah dan harus ia hancurkan.Bukan hanya Arman dan Yuni, seluruh stafnya yang ada di Radiw Corporation juga bersikap sama. Doktrin itu berlaku wajib bagi semua pegawai tanpa kecuali, kalau melanggar resikonya di pecat tanpa ampun.Saat ini pegawainya terus membengkak jadi 300 orang, seiring makin

    Last Updated : 2022-07-30
  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 43: Si Dukun Santet Tewas

    Tak sampai 10 menitan, Ki Bana membuka matanya dan wajahnya langsung terlihat serius.“Benar…keluarga Brono dan Durangga di balik semua kekacauan bisnis kalian, tapi keduanya dilindungi kekuatan dahsyat, apalagi keturunan Durangga ini, aku sampai tak bisa melihat seperti apa wajahnya. Benar-benar hebat sekali pelindung keturunan Durangga, aku bahkan di tendang pelindungnya sampai nafasku mengap-mengap, luar biasa sekali musuh kalian kali ini!” kata Ki Bana, Dahlan dan Turangga sampai kaget mendengarnya.“Apakah kamu bisa membinasakan keduanya?” sahut Turangga.“Kalau Brono walaupun sulit masih bisa ku taklukan, tapi kalau keturunan Durangga aku tak bisa apa-apa, malah tadi hampir saja nyawaku melayang. Karena pelindungnya menghajarku sampai aku sulit bernafas,” Ki Bana menghela nafas panjang.“Siapa keturunan Durangga itu Ki?” Dahlan menyela.“Anak muda…tapi wajahnya aku tak

    Last Updated : 2022-07-31
  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 44: Akhir Tragis Keluarga Turangga

    Dahlan benar-benar marah besar, saat melihat Tante Umi aseek jalan bergandengan tangan dengan kekasih brondongnya di sebuah mall.Setelah mengantar ayahnya Turangga ke apartemen Radin, Dahlan bermaksud bertemu dengan pentolan preman yang selama ini dia bina, dan dia berencana akan gunakan tenaga mereka untuk mengobrak-abrik musuh-musuhnya.Namun, rencana itu buyar saat dia melihat istrinya malah bersama pemuda brondong di mall mewah tersebut.“Racimi…bangsat kamu, di saat keluarga kita di terpa masalah besar, kamu malah asekk dengan pemuda brengsek ini!” Tante Umi yang merupakan keturunan India, hingga Ratih anak kesayangannya memiliki hidung dan mata tajam turunan dari dia, tentu saja kaget bukan main, tak dia sangka akan bertemu dan kepergok suaminya di Mall ini.Remaja yang jadi selingkuhan Tante Umi tak kalah kagetnya, dia langsung melepas pegangan tangan dari tangan Tante Umi, lalu kabur ketakutan dan tidak memperdulikan Tante Umi

    Last Updated : 2022-08-01
  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 45: Semua Musuh Tewas Tragis

    Saat melihat Kakek Brono dalam posisi tembak yang berjarak 35 meteran dari tempatnya bersembunyi dan yang terus di jaga tiga pengawalnya, Dahlan yang bersembunyi di body sebuah mobil di parkiran kantor milik mediang Darwis lalu membidik tepat di dada Brono.Pistol pun menyalak nyaring dan kakek Brono langsung terkapar begitu peluru menembus dadanya, 3 pengawal kakek Brono langsung merunduk dan melepaskan tembakan balasan ke arah Dahlan bersembunyi. Warga yang berada di halaman parkir itu langsung heboh mendengar bunyi tembakan sahut menyahut.Dahlan tak pernah memperhitungkan kalau pengawal kakek Brono ternyata aparat kepolisian dan merupakan penembak jitu, setelah 5 tembakan berhasil dia hindari, saat ingin berlari dan bermaksud kabur dari persembunyiannya, satu peluru menerjang bahunya, Dahlan pun terkapar, 3 pengawal tadi langsung mengejarnya sambil beringsut-ingsut mendekati tempat dia bersembunyi.Saat Dahlan bermaksud bangkit untuk berlari lagi, kembali sa

    Last Updated : 2022-08-02

Latest chapter

  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 315: Di Balik Bahagia Ada yang Terluka

    Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya datang juga, waktu tiga bulan sangat cepat, tapi bagi Ryan dan Reni sangat lama. Pernikahan lanjut resepsi keduanya di gelar di sebuah hotel berbintang 5.Tamu-tamu VVIP dari Presiden, Wapres, para Menteri Kabinet, hingga ratusan pengusaha kakap ikut hadir, termasuk para petinggi Polri mengucapkan selamat pada pasangan yang sedang berbahagia ini.Radin Durangga yang sudah sepuh senang sekali bisa bertemu rekan-rekan pengusahanya yang juga sepuh-sepuh dan bisa hadir di resepsi Ryan dan Reni, mereka bak reuni saja dan rame bersenda gurau di usia yang masing-masing sudah senja ini.Radin Durangga juga selalu hadir kalau ada anak atau cucu rekan pengusaha atau sahabatnya menggelar pesta perkawinan.Julian datang dengan menggandeng dua wanita cantik sekaligus. Namun saat bertemu ketiga ortunya, Julian tentu saja ngacir ga berani memperlihatkan kenakalannya, dia paling takut dengan kedua Maminya tersebut.Yang lucu adik-adik Julian yang mulai beranjak abe

  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 314: Akhirnya Bisa Melamar Sang Pujaan Hati

    Wisuda S2 Reni berlangsung sangat khidmad dan sakral, 2.500 mahasiswa di wisuda hari ini, bukan hanya lokal Inggris tapi juga dari berbagai negara.Sejak awal Reni yang berpakaian sangat cantik ini selalu di gandeng Ryan yang bertubuh tinggi besar dan memakai baju yang sangat fashionable dan pastinya sangat mahal, badan Ryan tak kalah dengan tubuh para bule yang juga tinggi-tinggi.Reni menggunakan heel hingga 10 centimeter, sehingga kini tubuhnya makin menjulang dan saat berjalan dia sangat serasi sekali di samping Ryan, banyak yang iri melihat kebahagian pasangan muda ini.Tante Shania dan Om Darma khusus datang dari Jakarta, ikut mendampingi putri kesayangannya ini.Saat menjemput di Bandara bersama Ryan, Shania sudah maklum keduanya pasti sudah memiliki hubungan khusus, terlihat dari genggaman tangan Ryan dan Reni yang sangat erat dan seakan enggan melepas satu sama lain.Dan apa yang dia duga benar adanya, saat dalam mobil Jaguar, Ryan yang saat itu lagi memegang setiran, apa ada

  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 313: Tertawa, Tapi Hati Menangis Karena Cemburu

    “Aku bobo di kamar sebelah yaa!” “Disini saja sama-sama, ranjang ini sangat luas kok!” Ryan tersenyum, dia langsung menganggukan kepala. Reni menyandarkan kepalanya di dada berotot Ryan sambil bersandar di ujung ranjang dan kaki di selonjorkan, keduanya kadang tertawa bersama menyaksikan acara TV yang menyajikan komedi. Mereka bak sepasang kekasih yang sedang memadu cinta, padahal sampai detik ini, Reni belum menyatakan dia mau jadi kekasih Ryan, dia tahu dari sikap dan perbuatan pemuda ini, rasa cinta Ryan makin hari makin besar. “Musim semi agaknya bakal tiba yaa…cuaca juga sudah mulai hangat!” kata Reni, setelah acara komedi di TV yang tertempel di dinding kamar Ryan berakhir. “Iyahh…sayangnya kamu bulan depan wisuda dan langsung pulang ke Jakarta…aku ga ada teman menikmati musim semi itu!” sungut Ryan pelan. Reni tertawa dan dia malah memancing, Ryan tinggal pilih, sangat banyak teman-temannya yang masih jomblo dan tak kalah cantik

  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 312: Gara-gara Sakit Jadi Makin Dekat

    Empat bulan sudah Ryan tinggal di London, dia benar-benar tekun kuliah, semangatnya terus saja naik berlipat-lipat, karena Reni selalu setia menemaninya kemanapun dia jalan sepulang kuliah atau pas waktu lowong.Ryan juga benar-benar tak mau mendekati wanita manapun, bahkan saat Reni mengenalkan dengan teman-teman wanitanya, baik dari Asia, bahkan bule, semuanya hanya di tanggapi biasa-biasa saja oleh Ryan, tidak ada yang istimewa di matanya.Padahal rata-rata teman-teman Reni cantik-cantik dan orang tua mereka pun kaya raya, mereka juga menunjukan ketertarikan ke Ryan, tapi pemuda ini tetap beranggapan tak ada yang seperti Reni.Suatu hari, Ryan bingung telpon dan sms nya tak di balas Reni, padahal mereka sudah janji akan jalan-jalan, sekalian Ryan ada yang di cari ke Kota Manchester. Mereka berencana akan naik kereta api cepat saja ke kota itu.Ryan kemudian berniat mendatangi Reni ke apartemennya, lalu diapun naik ke lantai 15. Dia sudah siap dengan ba

  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 311: Si Fuckboy Kecewa Reni Punya Kekasih

    Tengah malam Reni terbangun, dia kaget saat melihat posisi tidurnya malah sedang memeluk tubuh Ryan, cuaca makin dingin karena London memang sedang musim dingin, Reni lalu ke kamar dan mengambil mengambil selimut tebal.Dia kemudian menyelimuti tubuh Ryan, saat itulah matanya memandang wajah pemuda ini. Reni tersenyum saat meraba bibir Ryan yang tadi sore dia gigit, Reni lalu kembali melanjutkan tidurnya di samping pemuda ini.Paginya, bukan Reni yang duluan terbangun, tapi Ryan, dia kaget saat melihat Reni sangat erat memeluk tubuhnya, gadis ini agaknya kedinginan, Ryan memeriksa jam tangannya, sudah hampir jam 6.30 waktu setempat.Ryan lalu pelan-pelan melepas pelukan Reni dan merapikan selimut sehingga gadis ini tidak merasa kedinginan.Ryan lalu ke kamar mandi dan mencuci muka, lalu ambil wudhu dengan air hangat, Ryan pun melakukan kewajibannya, sholat subuh.Ryan sudah terbiasa bangun pagi, dia kemudian menghidupkan pemanas ruangan, karena cuaca benar-benar sangat dingin.Setelah

  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 310: London…di Sini Semua Berawal

    Sambil memperbaiki syal yang melilit lehernya, pria muda dengan tinggi badan yang menjulang hampir 185 centimeter, serta badan yang kokoh berotot ini keluar dari Bandara Internasional Heathrow, London, Inggris.Walaupun dulu waktu kecil dia beberapa kali ke negara kerajaan ini, namun kali ini dia agak pangling juga melihat perubahan-perubahan salah satu bandara terbesar di negeri yang kental dengan dunia sepakbola ini.Wajah pria ini terlihat sangat tampan dengan kumis dan cambang yang tipis, wajahnya lebih banyak cool serta cuek dengan keadaan sekeliling.Setelah keluar dari bandara, dengan menarik tas bagasinya yang tak terlalu besar, diapun menunggu taksi yang terlihat antre secara tertib menjemput para penumpang di area kedatangan.Setelah duduk dalam taksi dan menyebutkan alamatnya, taksi ini pun lalu meluncur menuju alamat yang di maksud.Satu jam setengah kemudian, dia tiba di alamat yang di tuju, kini dia mengamati kondisi bangunan tinggi dengan gaya khas Eropa bertingkat hing

  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 309: Mau Berhenti Jadi Aparat

    Ryan kemudian sempat ingat pepatah, kalau batin seorang wanita itu tajam serta tebakannya tepat, tandanya mereka akan segera berjodoh.“Ga…ga adaa…nih aku lagi balkon apartemen, lagi mandang kota Manado malam ini!”“Berani ga pindah ke vidcal!” tantang Reni.“Beraniiiii….ayooo…!” dan tiba-tiba saja panggilan pun berubah ke vidcal, Reni tertawa melihat wajah Ryan, Reni terlihat sedang makan malam, berupa buah salad, terlihat ada seorang ART di sampingnya yang ikut makan bersama.Tapi hati Ryan sebetulnya deg-degan juga, moga saja Flora tak bangun, batinnya lagi.Ryan sendiri akhir-akhir ini entah mengapa tak berani lagi bicara terbuka terkait sepak terjangnya dengan wanita pada Reni.Kalau dulu dia selalu terbuka, bahkan pernah saat mandi berdua dengan Tiara, dia enteng saja memvidcal sepupunya, Reni sambil tertawa bilang awasss jangan sampai anak orang bunting.“Kapan kuliah kamu selesai Ren?”“Masih lama…kenapa emankk?” kata Reni sambil terus makan buah.“Lama amattt sihh, emank kuli

  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 308: Bertemu Flora di Manado

    Usai bertarung, pelatihnya Mang Dino mengajaknya santai di sebuah kafe di bilangan Kota Manado, Ryan oke-oke saja dan ikut bersama beberapa atlet tarung bebasnya lainnya.Kafe itu termasuk sangat eksklusif karena berada di bibir pantai, seperti biasa yang namanya kafe mereka pun tentu saja suka minum-minuman beralkohol, Ryan mengetahui hal itu langsung geleng-geleng kepala.Dia sejak dulu memang tak begitu suka dengan minuman keras dan selalu menghindari, kali inipun sama. Inilah yang membuat pelatihnya sangat salut, karena Ryan benar-benar tak suak minuman beraalkohol.Begitu melihat mereka mulai minum, termasuk Mang Dino, Ryan pun pindah ke kursi yang ada di bibir pantai. Tak ada yang berani memaksanya minum, sebab semua tahu siapa Ryan yang merupakan polisi aktif dan memiliki jabatan tinggi di sebuah Mapolres.Ryan termenung, pikiran ternyata jauh melayang ke London, siapa lagi kalau bukan sosok sepupunya, Reni.“Mengejar cintanya…baiklah…aku tak akan menyerah, tunggu saja!” batin

  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 307: Reni Pasang Syarat Buat Ryan

    “Hahahaha…lucuuuu…Reni sama Ryan itu belum pernah pacaran Mami…kalau tiba-tiba kami menikah…waduhhh…gimana, jangan-jangan tiap hari kamu bertengkar mulu…pusinggg pala birbieee…!” Shania dan Om Darma langsung saling pandang kaget dengan jawaban Reni.“Lantas…apa sekarang maunya kamu Ren?” Om Darma, ayahnya yang kini menyela.“Hmmm…gini dehhh…papi dan mami bilangin ke maminya Ryan…Reni mau jadi istrinya Ryan…tapiiiii….dengan syarat…Reni mencintai Ryan…!”“Cara mencintai kamu gimana!” sahut Shania belagak pilon.“Ihhh mami, kayak ga pernah mude ajahh, tanya donk sama papi, gimana dulu papi ngejar mami, masa tanya ke Reni sih, udah yaaa….Reni mau istirahat, capeee dyehhh!” Reni pun pergi meninggalkan kedua orangtuanya yang hanya saling pandang dan geleng-geleng kepala.“Gimana ini pih…masa si Reni gitu jawabannya?”“Ya udah, mami bilang ajah gitu sama Brigitta…cape dyehhhh!” sahut Om Darma dan diapun ikutan tertawa dan jalan kayak Reni.Shania langsung jengkel dan melempar bantal ke suami

DMCA.com Protection Status