Mendengar Tania mengungkit tentang kakakku, aku menjawab dengan sedih, "Sangat hebat. Sejak kecil, kakakku adalah kebanggaan Keluarga Winston."Tania langsung menyela, "Kalau begitu, apakah menurutmu Julian hebat?"Aku langsung merasa tidak nyaman mendengar nama itu."Bisakah kamu nggak mengungkit tentang dia?" tanyaku.Tania pun berkata dengan nada yang lebih lembut, "Baiklah, mari kita bicarakan tentang kakakmu terlebih dahulu. Di Kota Harin, kakakmu juga termasuk pemula yang hebat di dunia bisnis di Kota Harin. Dia adalah tokoh yang terkemuka. Sedangkan Julian termasuk baru bangkit lebih lama. Tapi, di hadapan Chris, mereka berdua sama sekali bukan apa-apa!"Aku mengernyit sambil berkata, "Sehebat itu? Kakakku sangat hebat, nggak mungkin dia lebih buruk daripada Chris."Tania mendengus dan berkata, "Aku nggak mengatakan kalau kakakmu buruk. Tapi, latar belakang Keluarga Winston nggak sehebat Keluarga Kody. Kalau nggak percaya, kamu bisa cari tahu."Aku pun terdiam.Aku tentu saja me
Kepalaku mulai terasa sakit dan bahkan berdengung.Perasaan pusing kembali melanda diriku, jadi aku berkata dengan susah payah, "Aku bukan orang ketiga, aku bukan ....""Bukan?" Suara Cherria melengking. "Di tahun keduamu, kamu mendekati Julian secara terang-terangan, apa lagi kalau bukan orang ketiga? Biar kuberi tahu kamu, kamulah yang merusak hubungan Julian dan Kak Chelsea, hingga mereka putus!""Bukan begitu ... bukan .... Kata Tania, aku bukan ..." kataku.Bukan, aku bukan orang ketiga.Kata Tania, pada saat itu, Julian dan Chelsea sudah berpisah. Mendengar kabar itu, aku baru mendekati Julian dengan gila-gilaan.Aku bukan orang ketiga, aku tidak mungkin melakukan hal seperti itu.Namun, bagaimana aku harus menjelaskan hal-hal ini pada Cherria? Aku hilang ingatan, jadi aku sama sekali tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada saat itu.Tubuhku mulai bergetar, keringat dingin juga terus bercucuran.Aku mulai menyesal. Tahu begitu, aku tidak akan datang ke Kediaman Kody.Jika aku
Melihatku membuka mataku, Chris bertanya, "Bagaimana kalau aku menghubungi kakakmu untuk mengabarkan kondisimu padanya?"Aku terdiam, tidak tahu apa yang harus kukatakan.Rasa masam meluap dalam hatiku.Kata Tania, kakakku sudah mengabaikanku selama lima tahun.Chris mengamati ekspresiku, lalu berkata dengan pelan, "Kondisimu kurang baik, jadi nanti, aku tetap akan menghubunginya. Kamu adalah adik kandungnya, kalian tetap berhubungan darah. Nanti, Pak Willy akan datang untuk memeriksa kondisimu. Kalau kondisimu masih buruk, malam ini, kamu masuk rumah sakit saja."Dia berkata lagi, "Hari ini, aku bukannya nggak membiarkanmu diopname di rumah sakit. Aku hanya khawatir nggak ada yang merawatmu di rumah sakit."Saat Chris mengungkit tentang kakakku, aku tetap bisa menahan air mataku.Namun, saat dia mengucapkan kata-kata berikutnya, air mataku langsung mengalir.Melihatku menangis, Chris menghiburku dengan lembut. "Jangan menangis, nggak apa-apa, kamu akan baik-baik saja."Dia mengeluarka
Aku tidur dengan sangat nyenyak.Saat aku bangun tidur, hari sudah siang.Aku mengangkat kepalaku dan melihat infus yang masih terpasang di tanganku. Seorang perawat wanita sedang mengukur tekanan darahku di samping.Aku bergerak sambil bertanya, "Kak Chris di mana?"Perawat itu menatapku dengan tatapan kebingungan.Aku bergegas bertanya lagi, "Pak Chris di mana?"Perawat itu baru tersenyum sambil menjawab, "Tadi pagi, Pak Chris sudah pergi bekerja. Sekarang, Pak Chris seharusnya akan segera kembali."Aku tidak bisa menahan diri dari tersenyum.Baguslah, begitu aku bangun tidur, aku bisa langsung melihat Chris.Sambil tersenyum, aku tiba-tiba merasakan sesuatu yang aneh.Mengapa aku begitu menantikan kedatangan seorang pria asing yang baru aku temui untuk pertama kalinya kemarin?Jangan-jangan aku sudah berpindah hati secepat ini?Begitu pikiran ini muncul dalam benakku, aku langsung merasa sangat canggung.Seperti ucapan Tania, aku mungkin benar-benar sudah buta karena cinta. Julian m
"Kalau kamu nggak pulang, nggak ada yang akan dibahas!"Melihat ponselku yang terus berdering tanpa henti, kesabaranku akhirnya habis.Aku langsung memblokir kontak Julian di WhatsApp.Kemudian, Julian sepertinya menyadari hal ini. Dia langsung meneleponku, sehingga aku memblokir nomor teleponnya.Akhirnya, dunia ini menjadi tenang.Tubuhku juga terasa santai, seakan-akan aku sudah terbebas dari seluruh energi jahat di dunia ini.Aku seharusnya sudah berbuat seperti ini sejak lama.Luna Winston bukanlah orang yang mudah ditindas.Jika Julian sudah terang-terangan berselingkuh di hadapanku, mengapa aku tidak bisa melawannya?Aku mulai menyesal mengapa aku tidak langsung menggila untuk mendapatkan kembali harga diriku selama dua hari terakhir.Pada saat ini, pintu kamar terbuka dan Chris berjalan masuk dengan diselimuti cahaya lembut.Aku bergegas menyembunyikan ponselku dan tersenyum padanya sambil berkata, "Kak Chris, aku sudah merasa jauh lebih baik."Chris menghampiriku dan mengamati
Dia bahkan tidak berhubungan saudara ataupun teman denganku, jadi aku sudah harus bersyukur dia sudah memberiku begitu banyak bantuan.Chris mungkin membantuku karena dia dekat dengan kakakku dan Keluarga Winston.Oleh karena itu, pikiran yang tidak realistis itu menghilang dari benakku.Hasil pemeriksaan lumayan baik, pembengkakan di otakku menunjukkan tanda-tanda mereda. Semalam, aku hanya muntah-muntah karena gejala sisa dari gegar otak.Setelah menerima hasil pemeriksaan ini, aku merasa jauh lebih lega.Aku masih muda, jadi aku masih ingin hidup lebih lama.Aku tidak tahu mengapa aku melompat dari gedung dengan begitu impulsif sebelum aku hilang ingatan. Jika aku disuruh untuk mengulang kembali perbuatanku, aku harus membawa Julian si bajingan itu denganku."Kata dokter, kamu baik-baik saja. Jadi, Luna, kenapa kamu manja sekali?"Pada saat ini, aku mendengar suara seseorang yang sinis.Aku mengernyit sambil menatap Julian yang sedang berjalan menghampiriku, aku pun mulai merasa pus
Aku berkata, "Aku mau bercerai. Julian, kalau kamu seorang pria, lepaskan aku."Aku menatap matanya dengan sungguh-sungguh dan berkata, "Sebelumnya, aku masih muda dan nggak bijak, aku sudah bersalah. Julian, ayo kita saling melepaskan satu sama lainnya."Seusai berbicara, aku menarik Willy ke luar rumah sakit.Melalui celah pintu lift yang tertutup secara perlahan, aku melihat sosok Julian yang tinggi. Dia terlihat sangat kesepian di koridor.Aku menurunkan tatapanku dan tidak lagi melihatnya.Aku tidak bisa menjelaskan perasaanku, tetapi aku merasa sangat tenang.Di usia 18 tahun, Luna cantik dan sombong, tetapi dia mencintai orang yang salah dan mematahkan sayapnya yang indah.Pada usia 25 tahun, Luna masih muda, dia masih bisa mengulang semuanya dari awal.Hanya saja, kali ini, dia tidak akan jatuh hati lagi dengan mudah....Aku kembali ke Kediaman Kody.Willy memasangkan infus lagi untukku dan membiarkanku minum obat.Aku melakukannya dengan patuh. Sebelum Willy pergi, dia berkat
Bagaimana mungkin aku tidak marah?Kalaupun aku tidak memiliki perasaan apa pun pada Julian, dia sudah berkencan dengan wanita lain sebelum bercerai denganku, lalu memberikan wanita itu bunga dan cincin berlian. Wanita mana pun pasti akan marah.Aku bisa membayangkan bagaimana aku berulang kali dijebak dengan cara mainnya Chelsea sebelum aku kehilangan ingatan.Aku menjawab, "Aku nggak marah, tapi kalau aku marah, bukankah artinya aku sudah masuk jebakannya? Tania, jangan marah, ya. Mari kita saksikan saja permainan mereka dalam diam."Tania terdiam sangat lama sebelum berkata, "Luna, aku benar-benar mengasihanimu."Sambil berlinang air mata, dia berkata lagi, "Kamu baik sekali, kenapa Julian nggak mencintaimu? Aku hanya marah. Aku marah karena Chelsea jelas-jelas nggak punya maksud baik, tapi kenapa nggak ada yang menyadarinya?"Aku tidak menjawab.Sedangkan Tania terus mengeluh.Akhirnya, hatiku juga perlahan-lahan menjadi tenang.Aku berkata, "Tania, kalau kamu memikirkan kebaikanku
Dia memandang ke sekeliling jalanan yang gelap dengan ketakutan.Tadi, dia merasa ketakutan, sehingga dia sama sekali tidak menyadari bahwa Julian sudah mengemudi ke jalanan gunung yang berkelok-kelok.Tidak ada yang melewati jalan ini selama beberapa kilometer.Namun, Julian tetap berseru, "Turun!"Chelsea menangis dengan makin keras sambil berkata, "Julian, aku nggak bisa turun. Kalau kamu marah, kamu bisa memukulku dan memarahiku. Kenapa kamu harus membawaku ke sini dan menakut-nakutiku seperti ini? Huhuhu ...."Sambil mengucapkan kata-kata ini, dia mendekat pada Julian dan menarik Julian untuk memohon belas kasihan.Julian langsung mendorongnya dengan kasar, sehingga Chelsea menabrak jendela mobil.Chelsea mengerang dengan pelan, lalu terus menarik Julian tanpa memedulikan luka di kepalanya.Julian turun dari mobil, berjalan ke sisi penumpang dan membuka pintu mobil.Dengan ekspresi masam, dia menarik Chelsea untuk turun dari mobil.Chelsea ditarik hingga rambutnya berantakan. Dia
Saat mereka pergi, mereka terlihat sangat memalukan.Jacob menggeleng sambil berkata, "Aih, dia nggak bisa menerima kekalahannya, ya."Carson juga membuang napas dan berkata, "Pacarnya si Julian sungguh keterlaluan."Chris berkata pada dua paman itu, "Sebenarnya, Pak Julian lumayan hebat, tapi dia mungkin agak kurang dalam hal perasaan."Jacob tertawa dan berkata, "Dia bahkan nggak bisa memahami hal sesederhana ini, bagaimana kita bisa mengharapkannya untuk melakukan hal besar?"Carson juga berkata, "Dulu, aku merasa bahwa Julian andal, berani dan pekerja keras. Sekarang, sepertinya dia kurang lihai, ya."Kedua bos besar itu saling bertatapan, lalu menggeleng secara bersamaan.Hatiku tergerak dan aku menatap Chris.Tidak terlihat ekspresi apa pun di wajah Chris. Dia tetap terdengar seperti sedang membela Julian, tetapi ....Setelah apa yang terjadi, reputasi yang sudah Julian bangun di dunia bisnis sepertinya mulai goyah.Siapa yang paling pintar?Tiba-tiba, aku merasa bahwa Chris terl
Julian mendengus dengan dingin dan menjawab, "Dari dulu, kamu selalu sangat cemburu padanya. Kamu selalu memfitnahnya, melukainya dan bahkan mengancamnya. Kamu sudah melakukan banyak sekali perbuatan jahat. Hari ini, kamu lagi-lagi mengulang trik yang sama."Aku sudah mati rasa, jadi aku berkata pada pelayan itu, "Periksa saja kamera pemantaunya. Rekamannya bisa membuktikan apa yang terjadi."Begitu aku mengucapkan kata-kata ini, ekspresi Julian berubah, sedangkan Chelsea tampak bersalah.Dia langsung melemparkan diri ke pelukan Julian dan berkata, "Julian, sudahlah. Aku hanya terluka ringan, mungkin Nona Luna nggak sengaja. Tangannya hanya tergelincir, dia bukan sengaja mau melukaiku."Kemudian, dia menatapku sambil bertanya, "Benarkah begitu, Nona Luna?"Dengan ekspresi datar, aku menjawab, "Bukan aku yang menentukan kebenarannya. Lagi pula, sebelum mencari tahu apa yang terjadi, Pak Julian sudah menganggap bahwa akulah yang melukaimu."Chelsea bergegas berkata pada Julian, "Julian,
Di ruang istirahat, ada rangkaian bunga, alat musik dan bahkan permainan mahyong.Hal-hal ini adalah pelayanan untuk tamu wanita kelas atas. Aku pernah melihatnya, jadi aku memilih rangkaian bunga yang kusukai dan mulai merangkai bunga.Pada saat ini, Chelsea berjalan masuk dengan anggun.Wajahnya sudah merah, dia sepertinya sudah minum banyak saat makan malam.Aku hanya meliriknya sekilas dan melanjutkan merangkai bunga.Chelsea duduk di sampingku dan mengamatiku untuk sangat lama."Ada apa?" tanyaku padanya.Chelsea tersenyum sambil menjawab, "Nona Luna, kuakui, aku sudah meremehkanmu."Aku fokus memotong ranting bunga sambil berkata dengan cuek, "Nona Chelsea, kalau ada yang mau kamu katakan, katakan saja langsung."Chelsea membuang napas dan berkata padaku, "Nona Luna, bagaimana kalau aku membujuk Julian untuk memberimu uang satu triliun? Apakah kamu akan setuju untuk bercerai dengannya?"Aku mengangkat kepalaku untuk menatapnya.Chelsea menatapku dengan tatapan yang terlihat sungg
Dia merasa bahwa aku lagi-lagi akan menindas Chelsea. Hanya saja, mengapa tadi dia tidak bersedia untuk mengungkapkan hubungan mereka?Sepertinya cedera otakku masih belum sembuh. Kalau tidak, mengapa aku sama sekali tidak memahami maksud pria-pria ini?Chelsea yang tidak bisa melakukan apa pun padaku pun langsung menghadap ke arah Chris.Suaranya tetap lembut, pria mana pun yang mendengarnya pasti akan mengasihaninya.Inilah kemampuan Chelsea, dia tidak tahu malu dan bisa menunjukkan kelemahannya setiap saat.Aku mendengarnya berkata pada Chris, "Pak Chris, sudah lama sekali saya mengagumi Anda. Hari ini, kita bertemu secara resmi. Tak saya sangka, Anda benar-benar lebih tampan dan keren daripada yang dikatakan orang-orang."Chris hanya mengiakan ucapannya dengan pelan.Chelsea pun melanjutkan ucapannya. "Pak Chris, Anda sudah sangat sukses di usia semuda ini. Saya benar-benar iri pada Nona Luna ... dia selalu mencari tipe pria seperti ini."Mendengar ucapan Chelsea, aku hampir menyem
Aku seketika terdiam.Begitu pula dengan semua orang.Tempat ini tiba-tiba menjadi sangat sunyi.Aku melihat ekspresi Julian menjadi sangat masam, sama halnya dengan ekspresi Chelsea.Aku menarik lengan baju Chris dengan pelan.Chris tersenyum padaku sambil berkata, "Sudah, ayo duduk."Dia pun membawaku ke tempat duduk kami.Sedangkan Julian dan Chelsea hanya berdiri di tempat untuk sangat lama.Kali ini, Julian malah dipermalukan seperti ini. Sepertinya dia sedang meragukan apakah dia harus pergi saja atau tidak.Namun, hampir semua hadirin pesta ini adalah bos besar yang paling ternama di dunia bisnis. Jika Julian pergi begitu saja, pandangan semua orang tentang dirinya sepertinya akan berubah.Akhirnya, Julian membawa Chelsea ke meja mereka dengan ekspresi masam.Aku melihat Chelsea menatapku dengan tatapan yang sangat rumit, ada kecemburuan, dendam dan juga kebencian.Aku menurunkan tatapanku dan tidak lagi melihat mereka.Aku tidak mengerti mengapa Chris sengaja membawaku ke tempa
"Perlakuan nggak adil yang dia terima di masa lalu adalah kesalahanku. Mulai sekarang, dia adalah pacarku dan akan menjadi istriku," kata Chris.Sekujur tubuhku bergetar, air mataku juga hendak mengalir dengan tidak terkendali.Aku berusaha keras untuk menahan air mataku, tetapi mataku tetap berkaca-kaca.Aku tidak bisa melihat ekspresi orang-orang dengan jelas, aku juga tidak ingin melihat wajah Julian yang gelap lagi.Aku hanya tahu bahwa Chris membelaku dan mendukungku di hadapan semua orang.Chris ingin menggunakan namanya untuk menghapus sejarahku yang memalukan.Dia ingin menarikku keluar dari lumpur yang kotor.Julian ingin memarahi Chris, tetapi dia ditahan oleh Chelsea.Chelsea berkata dengan lembut, "Selamat, Pak Chris! Selamat ... Nona Luna!"Wajahnya yang cantik menyembunyikan kecemburuan yang sangat samar.Dia berkata pada Julian yang berekspresi gelap, "Julian, lihatlah, Pak Chris begitu berani dalam mengejar cinta. Apakah kita ...."Julian tiba-tiba tertawa dengan sinis
Aku berdiri dari bangku dan berjalan menghampiri Chris.Aku merasa gugup hingga telapak tanganku berkeringat dan jantungku berdebar kencang. Namun, aku tahu bahwa apa pun yang terjadi, aku harus tetap tenang.Kalau aku lepas kendali atas emosiku, aku bukan hanya akan mempermalukan diriku, tetapi juga akan merusak harga dirinya Chris.Saat Chris melihat Julian, dia mengangkat gelas di tangannya ke arah Julian dan tersenyum dengan ambigu.Kemudian, dia memanggilku dengan lembut. "Luna, sini."Ekspresi Julian yang tadinya masih biasa-biasa saja seketika menggelap. Dia pun menatapku dengan tatapan tidak percaya.Sedangkan aku juga kebetulan berjalan ke sisi Chris.Chris membiarkanku merangkul lengannya dan tersenyum sambil menatap Julian yang sedang terkejut.Chris berkata, "Luna, jangan khawatir."Aku menahan rasa takut dalam hatiku sambil menganggukkan kepalaku.Aku tentu saja merasa panik, tetapi dalam lubuk hatiku, aku memercayai Chris.Aku yakin dia tidak akan sengaja membiarkanku dip
Di dalam sebuah ruangan pribadi yang sangat luas dan elegan, aku melihat beberapa wajah yang kukenal.Aku pernah melihat orang-orang ini ... di televisi!Otakku seketika berhenti berfungsi lagi. Untung saja, aku masih mengingat instruksi Chris. Aku memaksakan seulas senyuman yang canggung dan merangkul lengan Chris erat-erat.Orang-orang yang hadir di tempat ini tersenyum sambil melihat ke arah kami.Seseorang berkata, "Eh, ini pertama kalinya aku melihat Chris bawa pendamping. Chris, sini, biar Paman Jacob lihat.""Paman Jacob" mengenakan pakaian tradisional yang terlihat sangat rapi dan jelas-jelas merupakan buatan tangan.Chris membawaku menghampiri Jacob dan menyapa orang itu dengan sopan. "Apa kabar, Paman Jacob. Ini Luna Winston, pacarku."Dalam sekejap, ruangan ini menjadi sunyi senyap.Bahkan pelayan yang menyajikan minuman pun menoleh dengan terkejut.Tubuhku menjadi sangat kaku, sehingga aku tidak tahu apa yang harus kulakukan.Mengapa ... mengapa Chris mempublikasikan hal in