Suatu hari di penghujung tahun, Ella dan Ares beserta anak-anak mereka pergi refreshing ke negara Varinda. Acara refreshing ini memang hanya untuk Ares dan Ella untuk sekaligus merayakan ulang tahun Ares. Ella sengaja ingin sekalian memberi surprise untuk Lia.Untuk menuju ke Varinda, Ella dan Ares menaiki kapal pesiar. Ada Rahma yang ikut untuk menemani Ella. Aziel nampak aktif dan sangat gembira ketika menaiki kapal pesiar. Ia terus bermain-main dan berlari kesana kemari."Jangan kencang-kencang larinya, Nak," peringat Ella."Iya, maaf Bunda," sahut Aziel.Kemudian, Aziel berlari kecil menghampiri kedua orang tuanya. Aziel membuka kepalan tangannya lalu terlihat beberapa kelopak bunga mawar."Ini untuk Bunda." Aziel berseru seraya menaruh bunga mawar tersebut di sela-sela telinga Ella."Bunda cantik," puji Aziel."Thank you," ujar Ella."Sama-sama Bunda."•••Untuk menghibur diri yang tertekan karena tugas kuliah, Rayhan memutuskan untuk pergi ke kafe untuk bersantai. Ia datang ke k
Setelah seharian menghabiskan waktu di apartemen Lia, Ella dan Ares pun pamit pulang."Aku tadi lupa mau memberikan ini ke Kak Lia. Ini aku beli di toko aksesoris dekat pantai," ucap Ella seraya menyerahkan cincin berhias bunga mawar."Wah, ini cantik sekali. Terima kasih, ya," ucap Lia seraya menerima cincin tersebut."Sama-sama, Kak. Kami pulang dulu, ya. Muach." Ella memberikan kecupan untuk Lia."Kenapa tidak menginap saja? Aku nanti kesepian lagi.""Tidak bisa, Kak. Ares banyak pekerjaan."Lia tersenyum untuk menutupi raut wajah sedihnya. "Baiklah."•••Senja menampakkan dirinya tepat saat Ella dan Ares sampai di mansion. Ella langsung merebahkan dirinya di kasur setelah menidurkan kedua anak kembarnya. Sedangkan Aziel memilih untuk bermain di playground bersama beberapa pelayan.Ares tersenyum melihat Ella yang sudah terlelap. Ares pun berjalan mendekati Ella lalu mengecup keningnya. "Aku pergi meeting dulu ya sayang," ucap Ares walau ia tahu Ella tidak akan menanggapinya.Ares
Satu tahun berlalu, Rayhan dan Livia sudah lulus kuliah. Rayhan pun akan pulang ke negara asalnya, Qotarnus. Ares, Ella, dan Livia pergi ke Wakasi menggunakan helikopter untuk menjemput Rayhan.Setelah beberapa jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di Wakasi. Sebuah mobil seharga 70.000$ datang menjemput mereka. Ares memang memiliki beberapa aset dan properti di Wakasi. Karena bisnisnya pun melebar hingga ke Wakasi.Mereka pun langsung mendatangi kampus Rayhan untuk mengikuti acara wisuda Rayhan. Mereka tiba di kampus bertepatan dengan akan dimulainya acara wisuda. Mereka pun mengikuti rangkaian acara hingga berakhir.Di akhir acara, diadakan sesi foto. Ares dan Ella pun berfoto dengan Rayhan bergantian dengan Livia. Setelah selesai berfoto, mereka pun pergi ke sebuah restoran untuk makan-makan dan merayakan kelulusan Rayhan."Kakak bangga dengan kamu," ujar Ares kepada Rayhan.Ada rasa bangga di hati Ares ketika melihat Rayhan mengenakan pakaian wisuda. Ia bisa membuktikan bahwa ia
Pagi yang berbeda dari sebelumnya. Pagi ini, suasana rumah ramai karena kedatangan Livia dan kedua orangtuanya. Rencananya, Rayhan dan Livia akan tinggal di perumahan sebelah.Baru kali ini meja makan terasa penuh. Ada Ares, Ella, Saras, Rayhan, Livia, Lia, Bernard, dan Raymond. Mereka semua semalam menginap di mansion Ares. Hari ini, Lia akan pergi ke Varinda untuk melanjutkan kuliahnya. Randy juga akan pergi ke ibu kota untuk melanjutkan kuliahnya.Selesai sarapan, Livia dan Rayhan pamit kepada Ares dan Ella untuk pindah rumah. Mereka berdua pun diantar sopir. Sedangkan Saras dan Bernard akan mengantarkan Lia ke bandara."Aku pergi dulu ya, Kak," pamit Lia."Iya, hati-hati, ya," sahut Ella."Pasti, Kak. Bye." Lia dan Saras pun memasuki mobil lalu mobil mereka melaju meninggalkan pekarangan mansion Ares.Ella memandang kepergian Lia dengan sendu. Ia rindu ingin berkumpul dengan keluarganya. Meski sekarang, keluarganya tidak selengkap dulu.Tiba-tiba ada yang menepuk bahu Ella. Ternya
Ella di temani Rahma pergi ke toko bunga Winda. Kini, toko itu telah berubah menjadi bangunan 2 lantai. Bagian bawah menjadi toko sedangkan bagian atas menjadi rumah Winda.Ella lah yang telah merenovasi bangunan itu. Sesuai janjinya 1 tahun lalu. Masing-masing dari Ella dan Rahma mendorong stroller memasuki toko Winda."Winda," panggil Ella.Setelah beberapa panggilan, munculah seorang wanita berumur 40 tahun lebih dengan sebagian rambut yang sudah memutih."Eh, Ella," sapanya riang."Wah, kamu datang dengan anak-anak kamu. Lucu sekali mereka.""Iya, Winda. Bagaimana kabar Winda? Sehat?""Puji Tuhan, Winda sehat.""Syukurlah.""Aku ingin membeli sebuket bunga mawar, vas bunga, dan sebuket bunga lavender," ucap Ella."Kamu ingin ke makam?" Winda bertanya."Bukan, aku ingin ke rumah kakek nenekku. Kebetulan mereka suka dengan bunga mawar dan bunga lavender," jawab Ella."Oh, tunggu sebentar!" Winda lalu memanggil salah satu karyawannya.Beberapa menit kemudian, karyawan Winda datang ke
"Siap?" Nadine bertanya yang dibalas anggukan oleh Ailee dan Abigail."Oke, lets go!"Nadine pun mengemudikan mobilnya keliling kota untuk mencari tunanetra, fakir miskin, anak terlantar, lansia terlantar untuk dibawa ke panti sosial. Di jalan raya, Nadine tak sengaja melihat seorang nenek yang terduduk menyender ke tiang listrik dengan sebuah karung di depannya. Nadine menebak bahwa nenek itu adalah pemulung."Eh, lihat nenek-nenek itu guys!" ujar Nadine seraya menunjuk nenek-nenek itu."Ayo kita kesana!" seru Ailee.Ailee dan Abigail pun mendatangi nenek-nenek itu sementara Nadine tetap berada di dalam mobil. Setelah berbincang-bincang selama beberapa menit, akhirnya Ailee dan Abigail memapah nenek itu menuju mobil. Nenek itu pun lalu masuk ke dalam mobil diikuti Ailee dan Abigail.Nadine pun lanjut mengemudikan mobilnya berkeliling kota."Minum dulu, Nek," ujar Ailee seraya menyerahkan sebotol air minum untuk nenek itu."Namanya siapa, Nek?" Nadine bertanya."Nama saya Nek Siti.""
Ella beserta Nadine dan teman-temannya berkumpul di ruang tamu panti sosial. Nadine dan teman-temannya baru saja selesai mengantarkan orang-orang yang membutuhkan ke panti sosial."Silahkan diminum," ucap Ella."Terima kasih, Ella," ucap Ailee."Aku yang seharusnya berterima kasih kepada kalian. Kalian sungguh berjasa. Hebat!""Jangan memuji begitu, Ella," ucap Ailee tak enak."Ini adalah salah satu cita-cita kami waktu SMA. Kami mewujudkannya demi Angel," tutur Nadine."Kamu sudah memilih keputusan yang tepat. Kau wajib berbahagia karena orang-orang yang kau tolong pasti sangat berterimakasih kepadamu," sahut Ella.Nadine menunduk, air matanya jatuh. "Ella… maafkan aku dulu. Aku dulu terlalu jahat kepadamu. Aku mohon maafkan aku.…" Nadine bersimpuh di kaki Ella.Ella buru-buru mencegah Nadine. "Jangan seperti ini, Nadine. Bangunlah! Aku sudah memaafkanmu.""Terima kasih banyak, Ella."•••Livia merasa lega setelah Airlangga pergi dari rumahnya. Kini, ia bisa leluasa berduaan dengan R
Hari ini adalah hari keberangkatan Nadine ke luar negeri untuk kembali melanjutkan kuliahnya. Nadine berangkat ke bandara diantar Ailee dan Abigail. Di perjalanan, mereka memutar lagu penyemangat agar mereka tetap semangat.Bukan lagi lagu rock yang diputar dengan volume kencang di mobil, kini mereka memutar lagu khas anak muda yang berisi tentang semangat dan cita-cita.Beberapa menit kemudian, mereka pun sampai di bandara. Ailee dan Abigail lalu memeluk Nadine erat-erat. Mereka sebenarnya ingin tetap bersama, tapi bagaimanapun kuliah Nadine lebih penting."Semangat, ya, Nadine. Kita akan selalu ada buat kamu," seru Abigail."Thanks guys," sahut Nadine."Kami tunggu kabar kelulusanmu," ujar Ailee.•••"Rayhan!" seru Livia seraya keluar dari kamar mandi."Apa?""Aku hamil, Rayhan," seru Livia."Serius?""Iya!"Rayhan pun memeluk Livia erat-erat. Tak terasa, air mata Rayhan menetes membasahi pipi."Terima kasih, ya, Tuhan," ucap Rayhan."Ayo kita belanja kebutuhan ibu hamil," ujar Rayh